makna leksikal terdapat pada kata yang berdiri sendiri (terpisah dari kata yang lain) baik dalam bentuk dasara maupun turunan.
Size: 367.31 KB
Language: none
Added: Sep 17, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
JENIS MAKNA:
1. Makna Leksikal
makna yang terdapat pada kata yang berdiri
sendiri (terpisah dari kata yang lain), baik
dalam bentuk dasar maupun turunan.
Bandingkan:
a1. Kucing itu menerkam tikus.
a2. Di pemerintahan pusat banyak tikus berdasi.
b1. Gadis itu memetik bunga mawar merah.
b2. Kita dapat memetik manfaat dari cerita itu.
2. Makna Konseptual
makna yang sesuai dengan konsepnya, sesuai
dengan referennya, makna yang bebas dari
asosiasi atau hubungan apa pun.
Makna konseptual disebut juga m. denotatif, m. Makna konseptual disebut juga m. denotatif, m.
referensial, m. kognitif, m. deskriptif.referensial, m. kognitif, m. deskriptif.
Bandingkan:
c1. Wajan itu diangkat dari tungku.
c2. Dia diangkat sebagai kepala sekolah.
d1. Orang tua itu pandangan matanya kabur.
d2. Bagaimana pandangan Anda mengenai buku ini?
3. Makna Generik3. Makna Generik
Makna konseptual yang luas, umumMakna konseptual yang luas, umum
e1. Sekolah kami menang. di sini tidak hanya men-
cakup gedung saja, tetapi juga guru, siswa, dan TU.
4. Makna Spesifik4. Makna Spesifik
makna konseptual yang khusus, khas, dan sempit.makna konseptual yang khusus, khas, dan sempit.
Bandingkan:Bandingkan:
ahli ahli bahasa ahli bahasa Indonesia
5. Makna Asosiasi (transferred meaning, figuratif meaning)
makna kiasan, atau pemakaian makna yang tidak
sebenarnya, makna yang dimiliki sebuah kata
berkenaan dengan adanya hubungan kata deng
an keadaan di luar bahasa.
bunga berasosiasi dengan ‘gadis’
bunglon ‘berpendirian tidak tetap’
lintah darat ‘pemakan riba’
kekasih ‘Tuhan’
merah ‘berani’/komunis’
5. Makna Konotasi
makna ini muncul sebagai akibat asosiasi perasa-
an kita terhadap kata yang kita ucapkan atau kita
dengar, makna yang digunakan untuk mengacu
bentuk atau makna lain yang terfapat di luar makna
leksikalnya.
-Berilah dia amplop agar urusanmu segera selesai.
Makna konotasi dapat berbeda karena kelompok
masyarakat pemakainya. [babi] berkonotasi negatif
bagi masyarakat Islam, tetapi tidak bagi orang Bali.
gelandangan tunawisma
buta tunanetra
pelayan toko pramuniaga
6. Makna Afektif
makna yang muncul akibat reaksi
pende-ngar/pembaca terhadap penggunaan
bahasa.
- Datanglah ke gubuk kami.
- Apa yang dapat kamu harapkan dari saya? Ilmu tiada, harta pun tiada.
- Anjing, kamu!
7. Makna Stilistika
makna yang timbul akibat pemakaian bahasa.
Makna stilistika berhubungan dengan
pemakaian bahasa yang menimbulkan efek
terutama kepada pembaca, lebih sering
dirasakan di dalam karya sastra.
8. Makna Kolokatif
makna yang berhubungan dengan penggunaan
beberapa kata di dalam lingkungan yang sama
misalnya, kata-kata ikan, bandeng, gula, sayur,
tomat, minyak, bawang, telur lingkungan dapur
Setiap kata memiliki keterbatasan dalam
penggunaannya, jika dihubungkan dengan
makna kolokatifnya,
(a) dibatasi oleh unsur yang membentuk kata
kuda zebra;
(b) dibatasi oleh tingkat kecocokan
gadis cantik, *pemuda cantik;
(c) dibatasi oleh ketepatan
sudut siku-siku pasti 90 derajat.
9. Makna Idiomatik
makna yang ada dalam idiom; makna yang
menyimpang dari makna konseptual dan
gramatikal unsur-unsur pembentuknya.
kecantikan, keindahan vs kemaluan
menjual rumah vs menjual gigi
rumah kayu vs rumah batu
Bandingkan
membanting tulangmembanting tulang daftar hitam daftar hitam
kambing hitamkambing hitam vs vs menunjukkan gigi menunjukkan gigi
meja hijaumeja hijau
panjang tanganpanjang tangan
10. Makna Kontekstual
makna ini muncul sebagai akibat hubungan antara
ujaran dengan situasi.
Bandingkan
a1. Waktu itu saya a1. Waktu itu saya laparlapar..
a2. Saya a2. Saya laparlapar Bu, minta nasi! Bu, minta nasi!
b1. Benda berat itu b1. Benda berat itu terterangkat oleh adik.angkat oleh adik.
b2. Ketika balok itu ditarik, papan itu b2. Ketika balok itu ditarik, papan itu terterangkat ke angkat ke
atas.atas.
1111. Makna Gramatikal (structural/functional meaning)
makna yang muncul sebagai akibat dari proses
gramatikal, baik yg terjadi pada tataran kata, frasa,
klausa, maupun kalimat.
Bandingkan:Bandingkan:
mata mata mata pisau, mata keranjang, mata air,mata pisau, mata keranjang, mata air,
Hei, mana matamu!Hei, mana matamu!
Makna gramatikal dapat muncul sebagai akibat:
afiksasi
- berumah, berbaju, bertamu, bertelur
- melebar, memperlebar, menepi, mengantuk
reduplikasi
- rumah-rumah, buah-buahan, pepohonan
- membaca-baca, memukul-mukul, pukul-memukul
komposisi
- soto ayam, soto lamongan
- orang tua, rumah sakit
12. Makna Tematikal
Makna yang dikomunikasikan oleh
pembicara/penulis, baik melalui urutan kata-
kata, fokus pembicaraan, maupun penekanan
pembicara.
a1. Mahasiswa / malas duduk di belakang.
a2. Mahasiswa malas /duduk di belakang.
b. Salim anak Ibu Dorce sedang belajar.
b1. Salim /anak Ibu Dorce sedang belajar.
b2. Salim /anak Ibu Dorce/ sedang belajar.
b3. Salim /anak /Ibu /Dorce /sedang belajar.