Ppt Anak Keperawatan Dengan Judul Gastroenteritis Akut

tangsibangun 18 views 37 slides Aug 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 37
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37

About This Presentation

Sangat Membantu Mahasiswa Keperawatan


Slide Content

asuhan keperawatan pada gastroenteritis akut PEMATERI : Muhimatul Ifada

Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare , dengan atau tanpa disertai muntah , dan sering kali disertai peningkatan suhu tubuh . Diare yang dimaksudkan adalah buang air besar berkali -kali ( dengan jumlah yang melebihi 4 kali, dan bentuk feses yang cair , dapat disertai dengan darah atau lendir ( Suratun , 2010. Hal 136). Definisi

Diare Sekresi  ( secretory diarrhoea ), disebabkan oleh : Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia , makanan , gangguan psikis ( ketakutan , gugup ), gangguan saraf , hawa dingin , alergi . 2. Diare Osmotik  ( Osmotic diarrhoea ), disebabkan oleh : Malabsorbsi makanan ( karbohidrat , lemah , protein, vitamin dan mineral). KKP ( Kekurangan Kalori Protein). BBLR ( Bayi Berat Badan Lahir Rendah ) dan bayi baru lahir . ( Suharyono dkk.,1994 dalam Wicaksono , 2011) Etiologi

Ditinjau dari ada atau tidaknya infeksi , diare dibagi menjadi dua golongan : Diare infeksi spesifik : tifus dan para tifus , staphilococcus disentri basiler , dan Enterotolitis nektrotikans . Diare non spesifik : diare dietetis . Ditinjau dari organ yang terkena infeksi diare : Diare infeksi enteral atau infeksi di usus , misalnya : diare yang ditimbulkan oleh bakteri , virus dan parasit . Diare infeksi parenteral atau diare akibat infeksi dari luar usus , misalnya : diare karena bronkhitis . Ditinjau dari lama infeksi , diare dibagi menjadi dua golongan yaitu : Diare akut : Diare yang terjadi karena infeksi usus yang bersifat mendadak , berlangsung cepat dan berakhir dalam waktu 3 sampai 5 hari . diare kronik adalah diare yang berlangsung 2 minggu atau lebih ( Sunoto , 1990).   Klasifikasi

Pathway

Secara umum , tanda dan gejala Gastroenteritis adalah :  Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer   Terdapat tanda dan gejala dehidrasi : Turgor kulit jelek ( elastisitas kulit menurun ), ubun-ubun dan mata cekung , membran mukosa kering .  Demam   Nafsu makan berkurang   Mual dan muntah   Anoreksia   Lemah   Pucat   Nyeri abdomen  Perih di ulu hati   Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan pernafasan cepat   Menurun atau tidak adanya pengeluaran urine.  Manifestasi Klinis

Pemeriksaan Feses   Makroskopis dan mikroskopis .  pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest , bila diduga terdapat intoleransi gula .  Bila diperlukan , lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi .  Pemeriksaan Darah   pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium , Kalium , Kalsium dan Fosfor ) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa .  Kadar ureum dan kreatimin untuk mengetahui faal ginjal .  Doudenal Intubation  Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif , terutama dilakukan pada penderita diare kronik .  Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan Kegawat Daruratan , Menurut   J ohn (2004:234) Penggantian cairan intra vena ( IV bolus 500ml normal salin untuk dewasa , 10- 20ml Pemberian suplemen nutrisi harus diberikan segera pada pasien mual muntah . Antibiotik yang diberikan pada pasien dewasa adalah cifrofloksasin 500mg. Pemberian metronidazole 250-750mg selama 5-14 kali. Pemberian obat anti diare yang dikomendasikan antibiotic Obat antiemetic yang digunakan pada pasien yang muntah dengan dehidrasi Penatalaksanaan

Konsep Asuhan Keperawatan

Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk . (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah Aktivitas / istirahat Tanda dan gejala : Kelelelahan , kelemahan atau malaise umum ,i nsomnia , tidak tidur semalaman karena diare , g elisah dan ansietas Sirkulasi Tanda dan gejala : Takikardia ( reapon terhadap dehidrasi , demam , proses inflamasi dan nyeri ) , h ipotensi , k ulit / membran mukosa : turgor jelek , kering , lidah pecah-pecah Integritas ego Tanda dan gejala : Ansietas , ketakutan ,, emosi kesal , perasaan tak berdaya r espon menolak , perhatian menyempit , depresi Eliminasi Tanda dan gejala : Tekstur feses cair , berlendir , disertai darah , bau anyir / busuk , t enesmus , nyeri / kram abdomen ,b ising usus menurun atau meningkat ,o liguria / anuria Pengkajian Keperawatan

Makanan dan cairan Tanda dan Gejala : Haus , a noreksia , m ual / muntah , p enurunan berat badan , i ntoleransi diet/ sensitif terhadap buah segar , sayur , produk susu , makanan berlemak p enurunan lemak sub kutan / massa otot , k elemahan tonus otot , turgor kulit buruk ,m embran mukosa pucat , luka , inflamasi rongga mulut Hygiene Tanda dan gejala : Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri , b adan berbau Nyeri dan Kenyamanan Tanda dan Gejala : Nyeri / nyeri tekan kuadran kanan bawah , mungkin hilang dengan defekasi , n yeri tekan abdomen, distensi . Keamanan Tanda dan gejala : Peningkatan suhu pada infeksi akut , p enurunan tingkat kesadaran , gelisah ,l esi kulit sekitar anus Seksualitas Tanda dan Gejala : Kemampuan menurun , libido menurun Lanjutan...

  Interaksi sosial Tanda dan Gejala :   Penurunan aktivitas sosial Penyuluhan / pembelajaran Tanda dan Gejala : Riwayat anggota keluarga dengan diare , p roses penularan infeksi fekal -oral , p ersonal higyene , r ehidrasi   Lanjutan...

Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas ( mual ). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus . Nyeri ( akut ) b/d hiperperistaltik , iritasi fisura perirektal . Kecemasan b/d perubahan status kesehatan , perubahan status sosio-ekonomis , perubahan fungsi peran dan pola interaksi . Diagnosa Keperawatan

Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas ( mual ). Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x30 menit diharapkan  pasien mampu mempertahankan volume cairan adekuat K riteria hasil : Tanda-tanda vital stabil (TD : 100-120/70-90mmHg, N : 60-100x/menit, S : 36,5-37,50C, RR : 12-24x/menit). Membran mukosa lembab. Turgor kulit membaik. Keseimbangan masukan dan haluaran dengan urin normal dalam konsentrasi/jumlah (0,5-1cc/kg BB/jam). CRT < 2 detik. Mata tidak cowong . Intervensi Keperawatan

Intervensi : Kaji tanda   v ita l  (TD, nadi , suhu ). R / : hipotensi ( termasuk postural), takikardial , demam dapat menunjukan respon terhadap dan / atau efek kehilangan cairan . Awasi masukan haluaran , karakter , dan jumlah feses ; perkirakan kehilangan yang tak terlihat misalnya berkeringat . Ukur berat jenis urine ; observasi oliguria. R / : memberikan informasi tentang keseimbangan cairan . Fungsi ginjal dan control penyakit usus juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan . Observasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa , penurunan turgor kulit , pengisian kapiler lambat . R / : menunjukan kehilangan cairan berlebih atau dehidrasi . Berikan cairan parenteral sesuai indikasi . R / : mempertahankan istirahat usus akan memerlukan penggantian cairan untuk memperbaiki kehilangan . Catatan : cairan mengandung natrium dapat dibatasi pada adanya enteritis regional .

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus . Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x30 menit diharapkan k ebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil : a. T erjadi peningkatan berat badan Intervensi : Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut . R / m enurunkan kebutuhan metabolic Pertahankan status puasa selama fase akut ( sesuai program terapi ) dan segera mulai pemberian makanan per oral R / setelah kondisi klien mengizinkan Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi . Pemberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis klien memungkinkan . R/ Mengistirahatkan kerja gastrointestinal dan mengatasi / mencegah kekurangan nutrisi lebih lanjut .

Nyeri ( akut ) b/d hiperperistaltik , iritasi fisura perirektal . Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x4 jam n yeri berkurang K riteria hasil : a. T idak terdapat lecet pada perirektal Intervensi : Atur posisi yang nyaman bagi klien , misalnya dengan lutut fleksi . R/ Menurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeri Lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase punggung dan kompres hangat abdomen R / Meningkatkan relaksasi , mengalihkan fokus perhatian klien dan meningkatkan kemampuan koping Bersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan airsetelah defekasi dan berikan perawatan kulit R / Melindungi kulit dari keasaman feses , mencegah iritasi Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi R/ Analgetik sebagai agen anti nyeri dan antikolinergik untuk menurunkan spasme traktus GI dapat diberikan sesuai indikasi klinis

Kaji keluhan nyeri dengan Visual Analog Scale ( skala 1-5), perubahan karakteristik nyeri , petunjuk verbal dan non verbal R/ Mengevaluasi perkembangan nyeri untuk menetapkan intervensi selanjutnya

Kecemasan b/d perubahan status kesehatan , perubahan status sosio-ekonomis , perubahan fungsi peran dan pola interaksi . Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x4 jam k eluarga mengungkapkan kecemasan berkurang . Kriteria hasil : a. Klien tampak rileks Intervensi : Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik tentang mekanisme koping yang tepat . R / Membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternatif pemecahan masalah Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama R / Membantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah yang demikian Ciptakan lingkungan yang tenang , tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam membantu klien . R / Mengurangi rangsang eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasan

Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Diagnosa Medis Gastroenteritis Akut di Ruang Mawar Putih Timur

No . Register :1804161 Ruang : Mawar Putih Timur Tgl /jam MRS : 6 juli 2018/11.36 WIB Tgl /jam pengkajian : 11 juli 2018/10.30 WIB Diagnose Medis : GEA + Dispepsia IDENTITAS Biodata pasien Nama : Ny . S Jenis kelamin : Perempuan Umur : 63 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Wirausaha Suku bangsa : Indonesia Pendidikan : SD Alamat : Dsn . Jaya 010/004 Tenggulunan

Penanggung Jawab Nama : Ny . R Jenis kelamin : Perempuan Umur : 35 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Wirausaha Alamat : Dsn . Jaya 010/004 Tenggulunan Hub dengan pasien : Anak B .RIWAYAT KESEHATAN 1. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan BAB cair ≥ 5 kali sehari Riwa y at Penyakit Sekarang Pada tanggal 6 juli 2018 pasien datang ke IGD RSUD Sidoarjo dengan keluhan pasien diare atau BAB cair ≥ 5 kali sehari , mual , pusing dan lemas , Pasien dirawat inapkan diruang mawar putih timur , saat dikaji pada tanggal 11 juli 2018 keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih BAB cair ± 5 kali sehari dan mual , muntah , keluarga pasien mengatakan nafsu makan menurun dan kadang tidak mau makan .    

  Riwayat Kesehatan Dahulu Keluarga pasien mengatakan pasien pernah MRS 3 bulan yang lalu dengan masalah pada pencernaan . Riwayat kesehatan keluarga Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga yang menurun . PENAMPILAN UMUM Keadaan pasien lemah . Kesadaran composmentis.GCS E4 V5 M6 TTV : TD :120/70 mmHg S :37,5ᵒC N :88 x/ menit RR :21 x/ menit

D. POLA AKTIVITAS Nutrisi SMRS : keluarga pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari . MRS : keluarga pasien mengatakan pasien makan 1 porsi tidak pernah habis dan terkadang tidak mau makan . Eliminasi SMRS : BAB 1-3 kali sehari , BAK ± 8 kali sehari MRS : BAB ≥ 5 kali sehari (BAB cair ), BAK ± 5 kali sehari Istirahat dan tidur SMRS : pasien mampu tidur ± 8 jam MRS : pasien sering terbangun Aktivitas fisik SMRS : melakukan aktivitas tanpa bantuan MRS : pasien tidak melakukan aktivitas apapun , hanya diatas kasur . Personal hygiene SMRS : pasien mengatakan mandi 2 kali sehari MRS : pasien mandi dengan diseka 1 kali sehari dibantu keluarga

Pemeriksaan fisik Kepala Rambut : warna hitam kemerahan , tidak ada lesi , tidak ada kutu , tidak ada benjolan Mata : simetris , sclera putih , konjungtiva pink, tidak ada kelainan mata Hidung : simetris , tidak ada polip , tidak menggunakan alat bantu nafas Telinga : simetris , tidak ada lesi , tidak menggunakan alat bantu pendengaran Mulut : simetris , mukosa bibir kering , tidak ada stomatitis Leher : simetris , tidak ada lesi , tidak ada pembesaran kelenjar tyroid Dada Inspeksi : simetris , tidak ada edema, tidak ada lesi , retraksi dinding dada normal Palpasi : tidak ada benjolan , tidak ada lesi Perkusi : suara paru sonor Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan

Kardiologi Inspeksi : tidak ada benjolan , tidak ada edema, tidak ada lesi Palpasi : tidak ada nyeri tekan , CRT 3 detik Perkusi : suara jantung pekak Auskultasi : irama jantung regular Abdomen Inspeksi : simetris , tidak ada pembesaran abdomen ( acites ) Auskultasi : bising usus 13 x/ menit Perkusi : suara lambung tympani Palpasi : tidak ada benjolan , ada nyeri tekan di perut sebelah kiri bagian bawah Ekstermitas Ekstermitas atas : terpasang infus di tangan kanan Ekstermitas bawah : tidak ada odema , tidak ada luka Genetalia Tidak terpasang kateter

DATA PSIKOLOGIS Status emosional : stabil Kecemasan : pasien cemas akan penyakitnya Pola koping : pasien bersemangat untuk sembuh Gaya komunikasi : pasien tidak kooperatif Konsep diri Identitas diri : pasien seorang perempuan berusia 63 tahun Harga diri : pasien semangat untuk sembuh Peran : pasien seorang pedagang di pasar Ideal diri : pasien ingin segera sembuh dan dapat beraktivitas kembali DATA SOSIAL Pasien mengatakan dilingkungan berinteraksi sosial dengan baik   DATA SPIRITUAL Pasien percaya kepada allah akan kesembuhan dan penyakitnya

DATA PENUNJANG No . RM :1804161 no . Lab : 6096986 Nama : Ny . S tgl /jam order :7 juli 2018 Tgl lahir :1 januari 1955

TERAPI & PENATALAKSANAAN Infus Pz 500 ml 20 tpm Injeksi ranitidine 50 mg 2x1 Injeksi ondancentron 4 mg 3x4 Injeksi santagesik 3x1 Puralex 630mg 3x2

A nalisa Data

Diagnosa Keperawatan

Intervensi Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA Dongoes (2000). Diagnosa keperawatan.Ed.8.Jakarta : EGC NIC (Nursing Intervention Classification)   NOC (Nursing Outcomes Classification)