PPT DISKUSI PENDAHULUAN SID PANTAI KOTABARU.pptx

herusujatmiko2 7 views 50 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 50
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50

About This Presentation

paparan pendahuluan perencanaan pengaman pantai kotabarurt


Slide Content

SID PENGAMAN PANTAI KABUPATEN KOTABARU DISKUSI PENDAHULUAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Dharma Praja , Telp. 0511-6749213, Fax. 0511-6749215 , BANJARBARU    

DISKUSI PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 2. GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI 3. KONDISI EKSISITING 4. BAGAN ALIR 5. RENCANA SURVEI DAN INVESTIGASI 6. KONSEP PENANGANAN 8. RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA 7. KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN

1. PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN Maksud dari pekerjaan ini adalah membuat perencanaan pengaman pantai yang diharapkan mampu mengurangi kerusakan pantai yang terjadi dan dampak yang ditimbulkan . Survei dan inventarisasi penyebab dan areal terdampak kerusakan pantai yang terjadi . Analisa besaran gerusakan pantai akibat gelombang laut , sehingga pola pengamanannya sesuai dengan kondisi dan perilaku gelombang yang terjadi . Analisa pola pengamanan pantai serta jenis dan bentuk bangunan yang cocok untuk pengamanan pantai dari aspek teknis dan ekonomis . Membuat desain bangunan pengaman pantai . Membuat Rencana Anggaran Biaya dan Spesifikasi Teknis. Menyusun metode pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan bangunan pengaman pantai .

RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Mobilisasi personil dan peralatan , jadwal pelaksanaan kegiatan , dan administrasi kegiatan . 2. Pengumpulan data-data sekunder dan studi terdahulu terkait perencanaan pengaman pantai di Kabupaten Kotabaru , 3. Inventarisasi data dan pengumpulan data hidrologi / hidrometri , data pasang surut , data klimatologi , penyebab kerusakan pantai , area terdampak , dll . 4. Survei pendahuluan ini merupakan tahap awal pelaksanaan pekerjaan dan juga untuk pengenalan lapangan , pengambilan data-data visual dan data sekunder awal yang digunakan dalam pengecekan kondisi lokasi , serta identifikasi permasalahan-permasalahan dan melakukan pendekatan pada instansi terkait sehingga dapat dicapai koordinasi yang optimal. 5. Melakukan survei inventarisasi kondisi lapangan dan evaluasi terhadap kondisi exisiting . 1. PENDAHULUAN

RUANG LINGKUP KEGIATAN 6. Survei sosial ekonomi Survei identifikasi kerusakan pantai untuk mendapatkan data aktual beberapa kejadian , Inventarisasi luas daerah kerusakan pantai , mengamati kondisi awal lingkungan ( ekologi dan potensi sumber daya hayati ) untuk kemudian membuat perencanaan kondisi yang disarankan guna mendukung perlindungan pantai , 7. Survei Topografi dan Batimetri , pengukuran memanjang dan melintang secara detail dilengkapi dengan Bench Mark (BM) dan Check Point (CP) yang disesuaikan dengan lokasi di lapangan yang semuanya dilengkapi koordinat GIS dan diplot menjadi lay out dalam bentuk Geospasial ( SHp ). 8. Survei hidrologi / hidrometri . 9. Survei Mekanika Tanah. 10. Analisa Data dan perencanaan detail desain pengamanan pantai . 11. Membuat perencanaan pengaman pantai yang sesuai teknis maupun biaya . 1. PENDAHULUAN

RUANG LINGKUP KEGIATAN 12. Mendokumentasikan kondisi kerusakan pantai dan lokasi terdampak dalam bentuk video dengan menggunakan drone. 13. Melaksanakan Pertemuan Konsultasi Masyarakat. 14. Menghitung BOQ dan Rencana Anggaran Biaya , Spesifikasi Teknis, Metode Pelaksanaan dan Gambar Perencanaan untuk pelaksanaan fisik . 15. Menyusun dan merekomendasikan program tindak lanjut pengamanan pantai baik rencana pembangunan maupun pemeliharaannya . 16. Menyusun/ merencanakan Program Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) untuk menganalisa kemungkinan resiko yang terjadi pada saat pelaksanaan konstruksi . 17. Dalam Pelaksanaan pekerjaan perencanaan diwajibkan untuk tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. 1. PENDAHULUAN

DASAR HUKUM & STANDAR TEKNIS KAK Pekerjaan Pantai Dokumen Kontrak Hasil Asistensi dengan direksi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 40/PRT/M/2007 tentang Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/SE/M/2010 tentang Pemberlakuan Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai; Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/SE/M/2010 tentang Penilaian Kerusakan Pantai dan Prioritas Penanganannya ; Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/SE/M/2011 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharan Bangunan Pengaman Pantai; Peraturan Presiden Nomor 51/2016 Tahun 2016 tentang Batas Sempadan Pantai; Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 tentang RTRWN; Undang – Undang Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air Undang-Undang Republik Indonesia Nomor . 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Peraturan PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Surat Edaran No 11/SE/D/2021 Tentang Pedoman Kriteria Perencanaan Pengaman Pantai di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat 1. PENDAHULUAN

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN 1. PENDAHULUAN

KETERSEDIAAN DATA Berdasarka n Surat Edaran No 11/SE/D/2021 Tentang Pedoman Kriteria Perencanaan Pengaman Pantai di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air “ Data gelombang hasil pengukuran di Indonesia tidak tersedia, sehingga digunakan data prediksi dari data angin atau data satelit yang diperoleh dari ECMWF ( European Centre for Medium-Range Weather Forecasts ) ” 1. PENDAHULUAN

PENGOLAHAN DATA Berdasarka n Surat Edaran No 11/SE/D/2021 Tentang Pedoman Kriteria Perencanaan Pengaman Pantai di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Dat a dari ECMWF berupa file bahasa pemrograma n yang dibaca melalui ODV ( Ocean Data View ). 1. PENDAHULUAN Diperoleh data kecepatan angin dan arah angin Analisa Peramalan Gelombang Kala ulang 25, 50, 100 tahun Dengan statistic Metode Fisher Tippet 1 dan Weibull. Analisa transformasi gelombang dalam ke gelombang dangkal ( dengan SMS)

TRANSFORMASI GELOMBANG 1. PENDAHULUAN 1. Kawasan besar ( menggunakan BATNAS) 2 . Kawasan kecil ( pengukuran topografi dan bathimetri setempat ) Kedua data disandingkan untuk mencari gelombang hasil transformasi pada sekitar lokasi desain bangunan pengaman pantai . Desain bangunan pengaman pantai Penentuan jenis bangunan pengaman pantai Penentuan elevasi bangunan pengaman pantai Penentuan jenis armor bangunan pengaman pantai

CONTOH PEMODELAN NUMERIK (BREAKWATER DI PADAIDI, SEBATIK) 1. PENDAHULUAN

LOKASI KEGIATAN 1. Pendahuluan KABUPATEN KOTABARU Kecamatan Pamukan Selatan 1. Desa Tanjung Samalatakan 2. Desa Sesulung

2. Gambaran Umum Daerah Studi Secara geografis , Kecamatan Pamukan Selatan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah Timur, Kecamatan Kelumpang Utara di sebelah Selatan, Kecamatan Pamukan Utara dan Provinsi Kalimantan Timur di sebelah Utara, dan Kecamatan Sampanahan di sebelah Barat. Luas Kecamatan Pamukan Selatan 391,87 km2. Ibukota Kecamatan Pamukan Selatan adalah Desa Tanjung Samalantakan . A. GEOGRAFIS Sumber : BPS Kecamatan Pamukan Selatan dalam Angka, 2022. Secara geografis , Kecamatan Pamukan Selatan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah Timur, Kecamatan Kelumpang Utara di sebelah Selatan, Kecamatan Pamukan Utara dan Provinsi Kalimantan Timur di sebelah Utara, dan Kecamatan Sampanahan di sebelah Barat. Luas Kecamatan Pamukan Selatan 391,87 km2. Ibukota Kecamatan Pamukan Selatan adalah Desa Tanjung Samalantakan . B. IKLIM Penduduk Kecamatan Pamukan Selatan tahun 2021 berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotabaru adalah sebanyak 10.241 jiwa . Terdiri atas penduduk laki-laki sejumlah 6.668 dan penduduk perempuan sejumlah 6.047. Komposisi penduduk didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki , pada rasio jenis kelamin penduduk yang bernilai lebih besar dari pada 100 untuk setiap desa di Kecamatan Pamukan Selatan pada tahun 2021. Kepadatan penduduk di Kecamatan Pamukan Selatan sebesar 41,64 jiwa per kilometer persegi . Desa dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Desa Tanjung Samalantakan yaitu sebesar 127 jiwa per kilometer persegi . Kepadatan penduduk terkecil adalah pada Desa Mulyodadi yaitu sebesar 7 jiwa per kilometer persegi . D. KEPENDUDUKAN

3. Kondisi Eksisting dan Survei Awal Pantai Desa Tanjung Samalantakan

Pantai Desa Sasulung

Desa Tanjung Samalantakan 3. Kondisi Eksisting dan Survei Awal DOKUMENTASI SURVEI AWAL

Desa Sesulung DOKUMENTASI SURVEI AWAL 3. Kondisi Eksisting dan Survei Awal

Skala Prioritas Pembangunan Pelindung Pantai Tempat usaha , Kawasan wisata , tempat ibadah, jalan negara, daerah perkotaan . Desa , jalan provinsi , bandar udara , Pelabuhan, dsb . Tempat wisata domestic, bahan pertanian , dan tambah intensif . Tambak tradisional dan lahan pertanian . Hutan bakau dan hutan lindung . Fungsi Bangunan Pelindung Pantai Mengurangi energi gelombang menuju pantai . Mengurangi laju Angkatan sedimen yang sejajar pantai . Memperkuat tebing pantai . Meningkatkan suplai sedimen ke pantai . Menstabilkan muara sungai . Penghijauan wilayah pantai . 3. Kondisi Eksisting dan Survei Awal

Aspek-aspek Pertimbangan Perencanaan Bangunan Pelindung Pantai Kemudahan pelaksanaan . Biaya kontruksi . Kemudahan pemeliharaan . Kemampuan membentuk sedimentasi . Kemampuan menahan tinggi energi gelombang . Kemampuan menahan longshore sedimen transport. Kemampuan menahan on-off shore sedimen transport. 3. Kondisi Eksisting dan Survei Awal

4. Bagan Alir

5. Rencana Survei dan Investigasi 5.1.1 Survei Kerusakan Pantai A. Tolak Ukur Kerusakan Lingkungan Pantai Permukiman dan Fasilitas Umum Areal Perkebunan (Perkebunan, Persawahan , dan Pertambakan ) Kawasan Gumuk Pasir Perairan Pantai Air Tanah Hutan Mangrove Terumbu Karang Rob Kawasan Pesisir B. Tolak Ukur Erosi / Abrasi dan Kerusakan Bangunan Perubahan Garis Pantai Kerusakan Bangunan C. Tolak Ukur Sedimentasi Sedimentasi Muara Sungai Tidak Untuk Pelayaran Sedimentasi Muara Sungai Untuk Pelayaran

5.2.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Sekunder Data Pasang Surut Data Angin Data Gelombang Data Perubahan Garis Pantai Data Geologi Regional Data Regional / Peta Dasar Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Data Iklim Data Sosial , Ekonomi , dan Lingkungan 5. Rencana Survei dan Investigasi 5.3.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Sekunder Survei Pemetaan Survei Hidro Oceanografi Penyelidikan Tanah Survei Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pengumpulan dan Pengolahan Data Primer 5. Rencana Survei dan Investigasi Survei Pemetaan Fungsi Survei Survei Topografi Survei Bathimetri Penggambaran Peta Dasar 2. Persiapan / Pemenuhan Persyaratan Kalibrasi Alat dan Rambu Ukur Petugas Survei Topografi 3. Survei Topografi Survei topografi menggunakan alat TS Pengukuran kerangka horizontal (TS) Pengukuran vertical metode sifat datar ( waterpass ). Survei topografi menggunakan alat theodolite Pengukuran kerangka horizontal Pengukuran vertikal metode sifat datar Pengukuran situasi detail Survei topografi menggunakan system GNSS (Global Navigation Satelite System) Survei topografi menggunakan dengan menggunakan Umamened Aircraft (UAV) Verhicle atau drone

5. Rencana Survei dan Investigasi 5. Survei Bathimetri Menggunakan single beam echosounder 1. Peralatan - Echosounder - Nokboat - Perahu - Papan Duga - Peralatan Keselamatan 2. Metode Pengukuran - Metode Akustik 3. Pelaksanaan Pengukuran - Penentuan jalur sounding 4. Pengolahan data b) Menggunakan multibeam echosounder 6. Penggambaran Peta Dasar Peta penggabungan antara peta topografi dan peta bathimetri .

5. Rencana Survei dan Investigasi Survei Pasang Surut Pengukuran secara visual menggunakan papan duga ( peilschaal ) Pengukuran secara otomatis menggunakan hide gange Pengolahan dasar pasang surut Data primer diutamakan digunakan untuk analisis kegiatan pembangunan pengaman pantai , sedangkan dari sekunder digunakan sebagai pembanding atau alternatif jika tidak dapat dilakukan pengukuran di lapangan . b. Survei Oceanografi

5. Rencana Survei dan Investigasi Bor Tangan Peralatan - Tabung contoh tanah - Mata bor - Tabung baja - Buku catatan atau hand boring log 2. Pengujian - Pengujian SPT - Pengambilan contoh tanah tidak terganggu - Pengambiilan contoh tanah terganggu 3. Pelaksanaan - Pembersihan lahan - Pengambilan sampel setiap 1m - Pengambilan contoh tidak tergangggu Penyelidikan Tanah b. Cone Penetralisasi Test (CPT) Peralatan Penetrometer - Komis - Selimut ( bidang ) geser - Pipa borong - Batang dalam - Mesin pembeban hidraulik 2. Pengujian di Laboratorium 3. Penyajian Hasil Survei

5. Rencana Survei dan Investigasi Survei Awal Penetapan tujuan Penetapan wilayah Pengenalan karakteristik wilayah Penyusunan konsep , variable, indicator, dan satuan data Penentuan metode survei Aspek sosial Aspek ekonomi Aspek lingkungan Penyusunan instrument survei Pengujian dan Penyesuaian instrumen Survei Sosial Ekonomi dan Lingkungan 2. Pelaksanaan Survei Pengumpulan Data - Data Sekunder - Data Primer Wawancara mendalam Focus Group Discussion (FGD) Penyebaran Kuisioner Observasi Lapangan Pengolahan Data Penyajian Informasi dan Kondisi Sosial , Ekonomi dan Lingkungan - Bentuk narasi - Bentuk matrik - Bentuk bagan - Bentuk table frekuensi - Bentuk grafik - Bentuk kombinasi

Rencana Referensi BM untuk Pengukuran Topografi 5. Rencana Survei dan Investigasi

DEFINISI PANTAI 6. Konsep Penanganan

6. Konsep Penanganan Skala Prioritas Pembangunan Pengaman Pantai

6. Konsep Penanganan Fungsi Bangunan Pengaman Pantai

6. Konsep Penanganan Aspek Pertimbangan Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai

a) Pelindung Pantai Alami 1) Vegetasi 2) Terumbu Karang 3) Gumuk Pasir 6. Konsep Penanganan Jenis Pengaman Pantai

a) Pelindung Pantai Buatan 1) Revetment Tujuan Melindungi pantai dari serangan gelombang dan limpasan gelombang (overtopping) ke darat . Fungsi Utama Melindungi agar pantai tidak terabrasi dan tererosi Melindungi agar Kawasan daratan tepi pantai aman dari jangkauan gelombang . Tata Letak Berada di garis pantai dan terletak di lereng pantai Material Tumpukan susunan batu atau tumpukan susunan blok-blok beton pracetak . Blok beton berkait . 6. Konsep Penanganan

2) Tembok Laut Tujuan Melindungi pantai dari serangan gelombang dan limpasan gelombang dan untuk menahan terjadinya limpasan gelombang ke daratan di belakangnya . Fungsi Utama Melindungi agar pantai tidak terabrasi dan tererosi . Melindungi agar Kawasan daratan tepi pantai aman dari jangkauan gelombang . Tata Letak Berada di garis pantai dan berdiri tegak di sekitar garis pantai . Material Beton cor insitu (minimal K-225), tumpukan batu, pasangan batu, beton , pracetak dan praktekan . Buis beton . Turap 6. Konsep Penanganan

3) Pemecah Gelombang Tujuan Membuat perairan menjadi terlindung dan gelombang yang terjadi teredam atau lebih kecil . Fungsi Utama Penghancur energi gelombang sebelum mencapai garis pantai memberikan perlindungan pada perairan yang berada di tepi pantai . Sebagai sediment trap di mana sedimen yang diangkut saat gelombang melimpas ditahan oleh pemecah gelombang pada saat kembali ke laut . Tata Letak Berada pada jarak tertentu dari garis pantai ( ada yang pisah dan terhubung dengan garis pantai ). Material - Urugan susunan batu, atau urugan susunan blok-blok beton pracetak . - Kaison beton bertulang yang diisi dengan pasir . - Turap . - Geoteksil 6. Konsep Penanganan

3) Pemecah Gelombang 6. Konsep Penanganan

4) Groin / Krib Tujuan Mencegah erosi pantai . Fungsi Utama Mengatur / mengurangi laju angkutan sedimen menyusur pantai . Menjaga agar supaya garis pantai stabil dan tidak bergeser ke arah daratan . Tata Letak Berada pada garis pantai dan kurang lebih groin tegak lurus pantai dan berderet . Material Urugan susunan batu atau urugan susunan blok-blok beton pracetak . 6. Konsep Penanganan

5) Jeti Tujuan Menstabilkan alur pelayaran pada muara sungai dan alur pasang surut . Fungsi Utama Biasanya digunakan untuk menjaga agar muara sungai tetap terbuka . Berfungsi pula seperti groin, dapat menghambat angkutan sedimen . Tata Letak Biasanya dibangun pada muara sungai , kadang dibuat rangkap (double). Material Lapisan inti dapat menggunakan susunan batu, beton , atau karung berbahan geotekstil . Lapisan luar dapat menggunakan susunan batu kosong , susunan batu kosong , susunan berbahan beton , atau blok beton berkait . 6. Konsep Penanganan

2. Pelindung dengan Struktur Lunak (Soft Structure) 1) Pengisian Pasir (Sand Fill) Tujuan Mengganti material yang tererosi dan menambah lebar pantai pesisir . Fungsi Utama Biasanya digunakan untuk menjaga agar muara sungai tetap terbuka . Berfungsi pula seperti groin, dapat menghambat angkutan sedimen . Tata Letak Biasanya dibangun pada muara sungai , kadang dibuat rangkap (double). Material Lapisan inti dapat menggunakan susunan batu, beton , atau karung berbahan geotekstil . Lapisan luar dapat menggunakan susunan batu kosong , susunan batu kosong , susunan berbahan beton , atau blok beton berkait . 6. Konsep Penanganan

2) Sand Bypassing Tujuan Memindahkan material yang tertahan di bagian updrift ( akresi ) ke bagian downdrift ( erosi ) Fungsi Utama Menjaga agar bagian downdrift tidak terjadi erosi atau garis pantai tidak mundur . Tata Letak Di downdrift yang mengalami kemunduran garis pantai . Material Dari tempat yang memiliki banyak endapan pasir ( biasanya di updrift dari groin atau jeti ) 6. Konsep Penanganan

Pertimbangan Aspek Sosial , Ekonomi , dan Lingkungan Pertimbangan Aspek Teknis Limpasan Stabilitas Durabilitas Pertimbangan Lingkungan 6. Konsep Penanganan B. Pemilihan Tipe Pelindung Pantai C. Pemilihan Material

Material Alam 6. Konsep Penanganan 1) Batu 2) Pasir Terbagi dalam empat kategori : Sumber dari Pantai Lain Sumber dari Daerah Terlindung Pelabuhan, Alur Pelayaran , dan Saluran Air Sumber Lepas Pantai 3) Bambu Penggunaan bambu pada bangunan pengaman pantai adalah : Sebagai perbaikan tanah Sebagai scaffolding Untuk material isi digunakan bahan-bahan berbutir halus atau kasar Sebagai lapisan filter bagian bawah bangunan pantai

2. Material Buatan 6. Konsep Penanganan 1) Unit Armor

6. Konsep Penanganan 2) Pipa Beton ( buis beton )

6. Konsep Penanganan Umur Material Dasar Pembentuk Bangunan Pengaman Pantai

7. Kegiatan yang Sudah Direalisasikan 1. Survei Pendahuluan 2. Sebagian Data Sekunder 3. Instansional Kecamatan Pamukan Selatan Bandara Bersujud ( Kab . Tanah Bumbu ) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Progress Minggu ke 6 (23 Juli - 29 Juli 2023) Rencana: 12,95% | Realisasi: 10,54% | Selisih: -2,40%

8. Rencana Kegiatan Selanjutnya 1. Survei Data Sekunder 2. Survei Data Primer 3. Survei Sosial Ekonomi

Terima Kasih
Tags