PPT FIX DIKSUSWATBANGAN WORKSHOP MONIK.pptx

RenaldiSurya1 7 views 45 slides Sep 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 45
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45

About This Presentation

watbang


Slide Content

Penggunaan peppermint sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan oleh: apt. monik Krisnawati,m.sc . Disajikan pada acara Workshop Aeromedical 15 Juni 2023 SKADRON PENDIDIKAN 504 LANUD HALIM PERDANAKUSUMA

Bab I PENDAHULUAN

Tujuan penelitian Diperoleh informasi tentang penggunaan Peppermint sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan .

MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi penelitian sejenis dan penelitian lain, serta memberikan kontribusi pengetahuan utamanya pada tatalaksana terapi alternatif motion sickness pada penerbangan . Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat dijadikan sumber pengetahuan tentang terapi obat tradisional yang dapat dipergunakan sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan , khususnya di TNI AU. Bahan pertimbangan profesi tenaga kefarmasian dalam menentukan terapi alternatif motion sickness pada penerbangan utamanya pada pengurangan penggunaan obat dengan efek samping yang menggangggu penerbangan khususnya di TNI AU.

Rumusan masalah Bagaimanakah gambaran penggunaan Peppermint sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan ?

bab II Tinjauan pustaka MOTION SICKNESS Kondisi akibat perbedaan informasi yang diterima oleh mata, alat vestibuler, serta alat penerima rangsang yang lain dengan informasi yang diharapkan oleh tubuh.

MOTION STIMULI RETINA VESTIBULER APPARATUS SOMATO SENSORIS RECEPTOR VESTIBULER NUCLEI VESTIBULER CEREBELLUM HIPOTALAMUS PITUITRY AUTONOMIC CENTRE VOMITING CENTRE CTZ CEREBRAL CORTEX SIGN & SYMPTOM NAUSEA, DIZZINESS, SOMNOLENCE, HEADACHE, DEPRESSION, PERFORMANCE DCREAMENT INCREASED SECRETION ADH,ACTH,GH,PRL SWEATING, PALLOR, DECREASED GASTRIC MOTILITY, CARDIOVASCULER & RESPIRATORY CHANGES VOMITING CENTRAL NERVOUS SYSTEM NEURAL STRUCTUR OF MOTION SICKNESS, BENSON 1977 NEURAL STRUCTUR OF MOTION SICKNESS

Kemungkinan kedua akan terjadi reaksi neurovegetatif akibat timbulnya motion sickness . Teori ini disebut sebagai ‘ neural mismatch theory’ (Golding, 2016).

NEURAL MISMATCH HYPOTHESIS STIMULUS ( INPUT ) RECEPTOR BRAIN MECHANISME RESPONS ( OUTPUT ) ACTIVE MOVEMENT PASSIVE MOVEMENT MOTION STIMULI EYES SEMI CIRCULAR CANAL OTOLITH & OTHER GRAVI RECEPTOR COMPERATOR MOTOR CONTROL SYSTEM MOTION SICKNESS SYNDROM NEURAL CENTRES MEDIATING SIGN & SYMPTOMS OF MOTION SICKNESS LEAKY INTEGRATOR MISMATCH SIGNAL VOLITIONAL AND REFLEX MOVMENT THRESHOLD INTERNAL MODEL NEURAL STORE OF EXPECTED SIGNAL UPDATES INTERNAL MODEL (ADAPTATION) Neural Mismatch Theory (Golding, 2016)

Gejala

pENCEGAHAN

Pengobatan

Kandungan Mentha piperita , L.

Antibakteri Antiinflamasi Mencegah heartburn Katartika Khasiat Mentha piperita , L. Antimual Antispasme Pelembab Antiacne Mengurangi minyak berlebih

BENTUK SEDIAAN Daun Peppermint banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi yakni dalam bentuk sediaan tinctur , minyak angin , balsam, bahan baku pembuatan pasta gigi , atapun kembang gula pereda tenggorokan (Selina et al., 2019)

KERANGKA TEORI

KERANGKA KONSEP

METODOLOGI PENELITIAN

DEFINISI OPERASIONAL

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

ANALISIS DATA Penelitian ini ditekankan pada referensi atau pustaka sebagai acuan peneliti dalam melakukan penelitian. Peneliti melakukan analisis terhadap beberapa literatur jurnal untuk mencari celah sekaligus memberikan inspirasi ataupun ide tentang penggunaan Peppermint pada terapi pencegahan motion sickness pada penerbangan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala motion sickness adalah hasil dari konflik antara indera yang bertanggung jawab atas orientasi spasial . Menurut teori , pusat integrasi spasial di otak membandingkan informasi yang tiba secara bersamaan dari sistem vestibular, visual, dan proprioseptif .

Pucat Keringat dingin , Peningkatan gerakan usus Sakit kepala Mual Perubahan suasana hati Muntah TANDA DAN GEJALA MOTION SICKNESS Sebuah studi motion sickness pada penumpang penerbangan sipil melaporkan gejala serupa , seperti sensasi demam , mengantuk , sakit kepala , dan mual . Titik akhir mabuk gerak , muntah .

Tingkat keparahan mabuk udara tergantung pada: Ukuran dan struktur pesawat , Kecepatan dan profil penerbangan , Kondisi cuaca Gerakan pesawat (roll, pitch, dan yaw) Arah penerbangan

Isyarat visual berkontribusi pada ketidakcocokan sensorik . Belokan yang terkoordinasi , dengan kecepatan tetap dan melewati lingkaran lebar , menampilkan sistem visual dengan gambar cakrawala miring, Organ vestibular tidak merasakan percepatan sudut dan melaporkan vertikalitas absolut . Situasi menjadi lebih rumit dalam perjalanan melalui awan dan kantong udara tanpa input visual.

Pilot memiliki potensi tambahan untuk melakukan habituasi , sebagai hasil dari penerbangan yang teratur dan sering . Faktor selanjutnya , khususnya pada lingkungan dirgantara , adalah hipoksia relatif yang umum terjadi di unpressurized cabin . Hal tersebut ditunjukkan dalam studi laboratorium bahwa keparahan mabuk perjalanan diperparah oleh lingkungan hipoksia .

STUDI KOMPREHENSIF MOTION SICKNESS

MOTION SICKNESS BAGI AWAK PESAWAT

TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat

TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat

TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat

TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat

TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil kajian literatur maka dapat disimpulkan bahwa m otion sickness adalah fenomena umum pada penumpang dan awak pesawat , yang sebagian besar mampu menjalani habituasi dengan seringnya terbang . Peppermint ( Mentha piperita , L.), mengandung menthol, monoterpenoid utama dalam minyak atsiri , membantu meredakan motion sickness karena mengandung 5-HT 3 antagonis dan antagonis saluran kalsium , dengan cara memblokir produksi tonik asetilkolin di neuron lambung .

SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka diajukan saran yakni perlu penelitian lebih lanjut tentang uji klinik Peppermint sebagai obat motion sickness pada awak pesawat , dikarenakan masih adanya kekurangan informasi tentang topik ini pada literatur . Selain itu , perlu dilakukan pengembangan teknologi sehingga Peppermint dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan praktis yang beragam baik oral, topikal , maupun inhalasi khususnya pada awak pesawat terbang TNI AU.

TERIMA KASIH
Tags