Penggunaan peppermint sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan oleh: apt. monik Krisnawati,m.sc . Disajikan pada acara Workshop Aeromedical 15 Juni 2023 SKADRON PENDIDIKAN 504 LANUD HALIM PERDANAKUSUMA
Bab I PENDAHULUAN
Tujuan penelitian Diperoleh informasi tentang penggunaan Peppermint sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan .
MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi penelitian sejenis dan penelitian lain, serta memberikan kontribusi pengetahuan utamanya pada tatalaksana terapi alternatif motion sickness pada penerbangan . Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat dijadikan sumber pengetahuan tentang terapi obat tradisional yang dapat dipergunakan sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan , khususnya di TNI AU. Bahan pertimbangan profesi tenaga kefarmasian dalam menentukan terapi alternatif motion sickness pada penerbangan utamanya pada pengurangan penggunaan obat dengan efek samping yang menggangggu penerbangan khususnya di TNI AU.
Rumusan masalah Bagaimanakah gambaran penggunaan Peppermint sebagai upaya pencegahan motion sickness pada penerbangan ?
bab II Tinjauan pustaka MOTION SICKNESS Kondisi akibat perbedaan informasi yang diterima oleh mata, alat vestibuler, serta alat penerima rangsang yang lain dengan informasi yang diharapkan oleh tubuh.
MOTION STIMULI RETINA VESTIBULER APPARATUS SOMATO SENSORIS RECEPTOR VESTIBULER NUCLEI VESTIBULER CEREBELLUM HIPOTALAMUS PITUITRY AUTONOMIC CENTRE VOMITING CENTRE CTZ CEREBRAL CORTEX SIGN & SYMPTOM NAUSEA, DIZZINESS, SOMNOLENCE, HEADACHE, DEPRESSION, PERFORMANCE DCREAMENT INCREASED SECRETION ADH,ACTH,GH,PRL SWEATING, PALLOR, DECREASED GASTRIC MOTILITY, CARDIOVASCULER & RESPIRATORY CHANGES VOMITING CENTRAL NERVOUS SYSTEM NEURAL STRUCTUR OF MOTION SICKNESS, BENSON 1977 NEURAL STRUCTUR OF MOTION SICKNESS
Kemungkinan kedua akan terjadi reaksi neurovegetatif akibat timbulnya motion sickness . Teori ini disebut sebagai ‘ neural mismatch theory’ (Golding, 2016).
NEURAL MISMATCH HYPOTHESIS STIMULUS ( INPUT ) RECEPTOR BRAIN MECHANISME RESPONS ( OUTPUT ) ACTIVE MOVEMENT PASSIVE MOVEMENT MOTION STIMULI EYES SEMI CIRCULAR CANAL OTOLITH & OTHER GRAVI RECEPTOR COMPERATOR MOTOR CONTROL SYSTEM MOTION SICKNESS SYNDROM NEURAL CENTRES MEDIATING SIGN & SYMPTOMS OF MOTION SICKNESS LEAKY INTEGRATOR MISMATCH SIGNAL VOLITIONAL AND REFLEX MOVMENT THRESHOLD INTERNAL MODEL NEURAL STORE OF EXPECTED SIGNAL UPDATES INTERNAL MODEL (ADAPTATION) Neural Mismatch Theory (Golding, 2016)
Gejala
pENCEGAHAN
Pengobatan
Kandungan Mentha piperita , L.
Antibakteri Antiinflamasi Mencegah heartburn Katartika Khasiat Mentha piperita , L. Antimual Antispasme Pelembab Antiacne Mengurangi minyak berlebih
BENTUK SEDIAAN Daun Peppermint banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi yakni dalam bentuk sediaan tinctur , minyak angin , balsam, bahan baku pembuatan pasta gigi , atapun kembang gula pereda tenggorokan (Selina et al., 2019)
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
METODOLOGI PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA Penelitian ini ditekankan pada referensi atau pustaka sebagai acuan peneliti dalam melakukan penelitian. Peneliti melakukan analisis terhadap beberapa literatur jurnal untuk mencari celah sekaligus memberikan inspirasi ataupun ide tentang penggunaan Peppermint pada terapi pencegahan motion sickness pada penerbangan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala motion sickness adalah hasil dari konflik antara indera yang bertanggung jawab atas orientasi spasial . Menurut teori , pusat integrasi spasial di otak membandingkan informasi yang tiba secara bersamaan dari sistem vestibular, visual, dan proprioseptif .
Pucat Keringat dingin , Peningkatan gerakan usus Sakit kepala Mual Perubahan suasana hati Muntah TANDA DAN GEJALA MOTION SICKNESS Sebuah studi motion sickness pada penumpang penerbangan sipil melaporkan gejala serupa , seperti sensasi demam , mengantuk , sakit kepala , dan mual . Titik akhir mabuk gerak , muntah .
Tingkat keparahan mabuk udara tergantung pada: Ukuran dan struktur pesawat , Kecepatan dan profil penerbangan , Kondisi cuaca Gerakan pesawat (roll, pitch, dan yaw) Arah penerbangan
Isyarat visual berkontribusi pada ketidakcocokan sensorik . Belokan yang terkoordinasi , dengan kecepatan tetap dan melewati lingkaran lebar , menampilkan sistem visual dengan gambar cakrawala miring, Organ vestibular tidak merasakan percepatan sudut dan melaporkan vertikalitas absolut . Situasi menjadi lebih rumit dalam perjalanan melalui awan dan kantong udara tanpa input visual.
Pilot memiliki potensi tambahan untuk melakukan habituasi , sebagai hasil dari penerbangan yang teratur dan sering . Faktor selanjutnya , khususnya pada lingkungan dirgantara , adalah hipoksia relatif yang umum terjadi di unpressurized cabin . Hal tersebut ditunjukkan dalam studi laboratorium bahwa keparahan mabuk perjalanan diperparah oleh lingkungan hipoksia .
STUDI KOMPREHENSIF MOTION SICKNESS
MOTION SICKNESS BAGI AWAK PESAWAT
TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat
TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat
TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat
TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat
TATA LAKSANA TERAPI MOTION SICKNESS pada awak pesawat
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil kajian literatur maka dapat disimpulkan bahwa m otion sickness adalah fenomena umum pada penumpang dan awak pesawat , yang sebagian besar mampu menjalani habituasi dengan seringnya terbang . Peppermint ( Mentha piperita , L.), mengandung menthol, monoterpenoid utama dalam minyak atsiri , membantu meredakan motion sickness karena mengandung 5-HT 3 antagonis dan antagonis saluran kalsium , dengan cara memblokir produksi tonik asetilkolin di neuron lambung .
SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka diajukan saran yakni perlu penelitian lebih lanjut tentang uji klinik Peppermint sebagai obat motion sickness pada awak pesawat , dikarenakan masih adanya kekurangan informasi tentang topik ini pada literatur . Selain itu , perlu dilakukan pengembangan teknologi sehingga Peppermint dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan praktis yang beragam baik oral, topikal , maupun inhalasi khususnya pada awak pesawat terbang TNI AU.