PPT GEO PARIWISATA URBAN RECREATION.pptx

Membahas mengenai apa saja konsep urban recreation and tourism dalam geografi pariwisata

1. Urban Recreation and Tourism DI SUSUN OLEH: Geografi Pariwisata Univeritas Negeri Padang Khalisya Maulidia Zakia Aprilia Puji Tri Ananda Ilahi Maryanti Hendra Pratama Habibullah Djoelvinanda DOSEN PENGAMPU: Sri Mariya, S.Pd, M.Pd

2. Konsep Urban Recreation and Tourism Konsep Urban Recreation and Tourism mengacu pada segala bentuk aktivitas rekreasi dan pariwisata yang berlangsung di wilayah perkotaan. Kota bukan hanya tempat tinggal dan pusat ekonomi, tetapi juga menjadi ruang konsumsi budaya, hiburan, dan pengalaman sosial. Menurut Hall dan Page (2014), pariwisata perkotaan (urban tourism) adalah perjalanan ke kota yang bertujuan untuk rekreasi, hiburan, bisnis, budaya, maupun pendidikan. Sementara itu, urban recreation berfokus pada kegiatan waktu luang penduduk kota di lingkungan perkotaan — seperti berjalan di taman, berolahraga di area publik, atau mengunjungi museum dan mal. Keduanya saling berhubungan: wisatawan dan penduduk lokal sama-sama menjadi pengguna ruang kota untuk rekreasi.

3. Karakteristik Utama Urban Recreation and Tourism Aksesibilitas Tinggi Kota biasanya memiliki jaringan transportasi lengkap (bandara, kereta, jalan raya), memudahkan wisatawan datang dan berpindah antarobjek wisata. Konsentrasi Atraksi Wisata Dalam jarak yang relatif dekat, wisatawan bisa menemukan beragam atraksi seperti museum, gedung bersejarah, taman kota, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan malam. Dominasi kegiatan budaya dan hiburan. Pariwisata perkotaan sering kali menonjolkan kegiatan seni, musik, kuliner, festival, dan event budaya.

4. Karakteristik Utama Urban Recreation and Tourism Fungsi multipurpose. Banyak wisatawan datang ke kota untuk bisnis (business tourism) tetapi memanfaatkan waktu luangnya untuk berwisata atau berbelanja. Kepadatan dan lingkungan buatan. Kota lebih menonjolkan lanskap buatan manusia (gedung, arsitektur, transportasi, dan teknologi), bukan alam. Sementara itu, urban recreation menonjolkan aspek keseharian: bagaimana penduduk kota menggunakan waktu luang untuk bersantai, berinteraksi sosial, dan mencari keseimbangan hidup di tengah kesibukan. .

5. BENTUK-BENTUK URBAN RECREATION DAN TOURISM Wisata budaya: mengunjungi museum, galeri seni, teater, situs sejarah. Wisata belanja: mall, pasar tradisional, factory outlet. Wisata kuliner: menjelajahi restoran, street food, dan festival makanan. Festival kota: parade, karnaval, event musik dan olahraga. Rekreasi hijau: mengunjungi taman kota, kebun botani, area pejalan kaki. Wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition): kombinasi antara bisnis dan pariwisata. Aktivitas-aktivitas tersebut memperlihatkan bahwa kota berfungsi ganda — sebagai tempat bekerja dan tempat berlibur.

6. Examples of Sustainable Tourism Initiatives Ecotourism Community-Based Tourism Responsible Travel

7. CONTOH KASUS INTERNASIONAL (LONDON) London menjadi contoh klasik destinasi urban tourism dunia. Kota ini menawarkan kombinasi antara warisan sejarah dan modernitas — mulai dari Buckingham Palace, British Museum, hingga London Eye. Pemerintah kota aktif mengembangkan branding “London as a Global City of Culture and Creativity”. London juga menjadi magnet bagi wisatawan bisnis, pelajar, dan pencinta seni. Namun, pertumbuhan sektor ini menimbulkan dampak negatif seperti kemacetan, kenaikan biaya hidup, dan gentrifikasi kawasan pusat kota. Kondisi ini menuntut strategi pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan agar tidak mengorbankan warga lokal.

8. CONTOH K ASUS NASIONAL (JAKARTA) Jakarta adalah contoh nyata urban recreation dan tourism di Indonesia. Sebagai ibu kota, Jakarta memiliki beragam atraksi: Kota Tua dengan bangunan kolonial, Taman Mini Indonesia Indah sebagai representasi budaya Nusantara, Ancol Dreamland dan museum-museum nasional, serta pusat perbelanjaan modern seperti Grand Indonesia atau Sarinah. Bagi penduduknya, Jakarta juga menjadi tempat rekreasi sehari-hari — berjalan di taman kota, kuliner malam, hingga menghadiri konser. Namun, tantangan besar muncul dalam bentuk kemacetan, polusi udara, dan minimnya ruang hijau. Karena itu, pemerintah daerah berupaya menciptakan pariwisata yang ramah lingkungan melalui revitalisasi kawasan heritage dan pembangunan Jakarta City Tourism Master Plan.

9. Analisis Dari pembahasan, dapat dilihat bahwa urban recreation dan tourism membawa manfaat ekonomi besar bagi kota: membuka lapangan kerja, mendorong pertumbuhan bisnis, serta meningkatkan citra kota. Namun, perkembangan pariwisata di perkotaan juga memiliki konsekuensi sosial dan lingkungan, seperti kemacetan, kenaikan harga tanah, dan tekanan terhadap fasilitas publik. Analisis kelompok kami menyimpulkan bahwa: Diperlukan perencanaan kota yang berkelanjutan (sustainable urban tourism) agar kota tetap layak huni. Pemerintah perlu menyeimbangkan antara kepentingan wisatawan dan warga kota. Urban recreation harus dilihat sebagai bagian dari peningkatan kualitas hidup masyarakat perkotaan, bukan hanya daya tarik ekonomi.

10. Kesimpulan Kota menjadi pusat utama kegiatan pariwisata dan rekreasi modern. Urban recreation & tourism saling terkait antara wisatawan dan warga lokal. Diperlukan perencanaan kota yang inklusif dan berkelanjutan agar aktivitas pariwisata tidak merusak lingkungan urban. Penerapan konsep smart city dan green tourism dapat menjadi solusi masa depan. Hall, C. M., Page, S. J., & Cole, M. (2014). The Geography of Tourism and Recreation: Environment, Place, and Space. Routledge.

11. "Through urban tourism, we rediscover the beauty of everyday spaces — turning cities into places of connection, not congestion." Inspirational Quotes @kelompok 1 "Melalui pariwisata perkotaan, kita menemukan kembali keindahan ruang-ruang keseharian — menjadikan kota sebagai tempat untuk terhubung, bukan sekadar padat dan sesak"

12. PADANG CITY [email protected] [phone] Address Email Phone Number THANK YOU!