HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA H. Sutomo, SH., MMK3L
2 H I P ( Hubungan Industrial Pancasila ) Sebagai sarana pengembangan diri dan Peningkatan daya saing Perusahaan.
Sasaran Isi : Peserta dapat memahami , menghayati dan meyakini bahwa aplikasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UU 1945 dalam lingkungan pekerjaan . Landasan Hukum HIP Pengertian HIP Tujuan HIP Fungsi HIP Azas- azas HIP Ciri- ciri Khusus HIP Sikap Sosial & Sikap Mental
Presentation Title Landasan Hubungan Industrial Indonesia Landasan Idiil : Pancasila Landasan Konstitusional : UUD 1945 Peraturan Perundangan & Kebijaksanaan Pemerintah . Landasan Operasional : RPJP/M LANDASAN HUKUM HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA
PENGERTIAN Suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku proses produksi barang dan jasa ( Pekerja , Pengusaha , Pemerintah ) yang didasarkan pada nilai-nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila dalam Pancasila dan UUD 1945. (Pasal 1 ayat 16 UU 13 Tahun 2003). HIP ( Hubungan Industrial Pancasila)
Integrity Welfare GROWTH Orang perseorangan , Persekutuan atau Badan hukum yang menjalankan suatu Perusahaan milik sendiri atau yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya . Pengusaha
1. Menanamkan modal untuk pengadaan sarana usaha . 2. Pemegang kewengan tertinggi dalam penetapan jalannya ataupun kelangsungan perusahaan 3. Menanggung resiko usaha . 4. Mengharapkan reward atas investasinya . PENGUSAHA PEMILIK (INVESTOR) PENGUSAHA NON PEMILIK (DIREKSI) Bertanggung jawab kepada pemilik atas jalannya perusahaaan dan keberhasilan usaha . Menetapka n strategi dan kebijakan bagi pengelolaan jalannya perusahaan . Menetapkan pembantu-pembantunya (Manager ) Menetapkan berbagai kebijakan tentang syarat-syarat
Adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan dalam hubungan kerja dibawah perintah dan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. PEKERJA PEKERJAAN PERINTAH UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN UPAH / IMBALAN HUBUNGAN KERJA PERJANJIAN / KESEPAKATAN
SERIKAT PEKERJA : Organisasi yang dibentuk dari , oleh, dan untuk pekerja baik diperusahaan maupun diluar perusahaan , yang bersifat bebas , terbuka , mandiri , demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan , membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya . Dari pekerja untuk pekerja Bebas , terbuka , mandiri Demokratis Bertanggung jawab Memperjuangkan , membela , melindungi ( Hak, kepentingan , meningkatkan kesejahteraan )
INVESTASI/ SARANA PRODUKSI PEMILIK/ PENGUSAHA KEWENANGAN JUMLAH DIREKSI STRATEGI POLICY, STAFFING MANAGER ORGANISATOR BURUH PELAKSANA PERAN KEWENANGAN DALAM ORGANISASI
INTERAKSI PARA PELAKU PENGUSAHA – PEKERJA 1. Melalui struktur formal 2. Langsung 3. Dalam proses manajemen perusahaan 4. Dalam pelaksanaan Perjanjian kerja Hubungan kerja Peraturan perusahaan Kesepakatan kerja bersama Peraturan perundangan Aktualisasi diri
PENGUSAHA – SERIKAT PEKERJA 1. Melalui Institusi Hubungan Industrial Perjanjian Kerja Bersama Bipartit Pengadilan Hubungan Industrial Dalam Pelaksanaan Penyusunan Kesepakatan Kerja Bersama Konsultasi , Komunikasi Dan Deteksi Dini Pelaksanaan : Pkb , Peraturan Perusahaan, Peraturan Perundangan , Penyelesaian Perselisihan
PEKERJA – PEKERJA 1. Hubungan dalam pelaksanaan kerja , vertikal maupun Horisontal 2. Hubungan diluar pelaksanaan kerja 3. Isu , informal leader, norma, kelompok , serikat pekerja PEKERJA – SERIKAT PEKERJA 1. Masalah keanggotaan 2. Informasi / klarifikasi 3. Masalah keluh kesah dan pembelaan
Mengemban cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus1945 di dalam pembangunan Nasional Ikut mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan : TUJUAN HIP Kemerdekaan , Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial
Ketenangan Ketentraman Kegairahan Kerja Ketenangan Usaha Meningkatkan Produksi & Produktivitas Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja serta Derajatnya Sesuai dengan Martabat Manusia PENCAPAIAN TUJUAN HIP DILAKUKAN MELALUI
Sarana aktualisasi diri pekerja dan pengusaha serta perwujudan demokrasi industrial dalam dunia kerja Sarana pengembangan kemitraan sosial yang yang sehat dan luas melalui Bipartit dan Tripartit Menjadi salah satu landasan etika industrial, etika bisnis , budaya perusahaan dan produktivitas Sarana untuk mengendalikan ekonomi pasar dan kapitalisme FUNGSI HIP
Azas Manfaat Azas Usaha Bersama & Kekeluargaan Azas Demokrasi Azas Adil & Merata Azas Perikehidupan Dalam Keseimbangan Azas Kesadaran Hukum Azas Kepercayaan Pada Diri Sendiri Hubungan Industrial di Indonesia dalam mencapai tujuannya mendasarkan diri pada azas-azas pembangunan AZAS - AZAS HIP 1. Azas Pembangunan
Pekerja & Pengusaha / Pimpinan Perusahaan adalah teman seperjuangan dalam proses produksi yang berarti bahwa masing-masing wajib bekerja sama serta membantu dalam kelancaran usaha meningkatkan produksi dan kesejahteraan Pemerataan hasil sesuai dengan prestasi kerja yang dimiliki oleh karyawan Pekerja & Pengusaha / Pimpinan Perusahaan adalah teman seperjuangan di dalam pertanggungjawaban yang meliputi : a. Tanggung jawab kepada Tuhan YME b. Tanggung jawab kepada Bangsa & Negara c. Tanggung jawab kepada Masyarakat sekelilingnya d. Tanggung jawab kepada Pekerja dan keluarganya e. Tanggung jawab kepada Perusahaan dimana mereka bekerja 2. Asas Kerjasama
HIP mengakui dan meyakini bahwa bekerja bukan saja sekedar mencari nafkah , tetapi sebagai pengabdian manusia kepada Tuhannya , sesama manusia , masyarakat , bangsa & negara Pekerja bukan hanya sebagai faktor produksi belaka , tetapi sebagai manusia pribadi Pekerja dan pengusaha bukanlah mempunyai kepentingan yang bertentangan Jika ada perbedaan pendapat , harus diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat dan diselesaikan secara kekeluargaan Adanya keseimbangan hak dan kewajiban kedua belah pihak dalam perusahaan CIRI-CIRI KHUSUS HIP
Saling hormat menghormati Masing - masing mengerti kedudukan serta peranannya Memahami hak dan kewajibannya dalam keseluruhan proses produksi SIKAP MENTAL
SIKAP MENTAL YANG HARUS DIMILIKI DAN DIKEMBANGKAN OLEH PARA PIHAK DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL 1. PEKERJA Sikap mental sesuai dengan TRI DARMA Merasa ikut memiliki ( Rumongso melu handarbeni ) Ikut memelihara dan mempertahankan ( Melu hangrungkebi ) Terus menerus mawas diri ( Mulat sariro hangroso wani )
Integrity Welfare GROWTH 2. PENGUSAHA 1. Memiliki Sikap memanusiakan manusia . 2. Kesadaran bahwa pekerja adalah manusia yang mempunyai martabat , harkat dan harga diri . 3. Kesadaran bahwa meningkatkan martabat harga diri dan kesejahteraan adalah merupakan kewajiban dan tugas kemanusiaan .
Mempunyai peranan sebagai Pengayom Pembimbing Pelindung Pendamai bagai para pihak apabila terjadi masalah 3. PEMERINTAH
24 Tugas penting bagi kita yang berada di Indonesia adalah bagaimana cara memendekkan waktu agar masuk ke tahap “ Hubungan Kerjasama ” dengan mempelajari pengalaman-pengalaman dari negara maju Model Perkembangan SP Sovyet lama & Negara Komunis Lama Perjuangan Keselamatan Perjuangan Ekonomi MARXISM CUMMUNISM Kekacauan Sos & Kemunduran Sos Ind Negara Maju Perjuangan Keselamatan Perjuangan Ekonomi Perjuangan Politik Kemunduran Sosial Industri Hubungan Kerjasama Negara Berkembang Perjuangan Keselamatan Perjuangan Ekonomi, Politik Hubungan Kerjasama ? Hubungan Perush Perburuhan Yg diatur oleh Perusahaan Hubungan Perusahaan dan SP yang bertentangan Hubungan Perusahaan & SP Yg bekerja sama Tingkat Kemajuan Tingkat Perkembangan PERKEMBANGAN HIP
Hubungan Perusahaan- Serikat Pekerja berawal dari pertentangan yang berazaskan pada kekuatan dan berkembang menjadi bekerjasama atas dasar merealisasikan peran masing-masing dan kepercayaan yang kokoh . Hubungan Perush Perburuhan Yang diatur Hubungan Perusahaan SP Yang bertentangan Hubungan Perusahaan SP Yg bekerjasama Hubungan yang berdasarkan pada pengawasan dan pengontrolan Hubungan yang berfokus pada keuntungan masing-masing pihak yang berazaskan pada kekuatan masing-masing Hubungan yang bersifat partisipasi dalam mereali sasikan peran masing - masing atas dasar keper cayaan antara kedua belah pihak TAHAP PERKEMBANGAN
Skema Hubungan Sifat Hubungan Hubungan hidup bersama yg meningkatkan daya saing di tingkat dunia , mutu kehidupan dengan memiliki tujuan bersama dan berpartisipasi secara otonomi Perusahaan Pencarian Keuntungan Diri Pekerja Daya saing ditingkat dunia, peningkatan mutu kehidupan Pelaksanaan peran diri Inovasi diri, teladan, partisipasi, kompensas i Minta gaji tinggi Minta produk Tivitas tinggi Pekerja Perush Bertentangan, konsumtif Tuntutan didahulukan daripada Pemahaman Hubungan transparan, saling percaya dan bekerja sama Hubungan hidup bersama yang berazaskan pada otonomi dan partisipasi Perkembangan yang tiada akhir Hubungan Perusahaan-SP Yang bertentangan Hubungan Perusahaan-SP Yang bekerja sama TAHAP PERKEMBANGAN
Dengan adanya peran dan tanggung jawab masing-masing antara perusahaan dan SP, akan meningkatkan daya saing perusahaan , mutu kehidupan pekerja , mencapai komuniti hidup bersama dan perkembangan sosial industri Hubungan Perusahaan-SP Yang kooperatif, pencapain Komuniti yang maju Dan hidup bersama Tempat kerja yang Menyenangkan, peningkatan Mutu kehidupan pekerja Prusahaan World Class,, Daya saing Perusahaan Tinggi Peran & tanggung Jawab TAHAP PERKEMBANGAN
Perusahaan dan SP harus berusaha semaksimal mungkin melaksanakan peran diri masing-masing untuk mencapai tujuan bersama dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab Serikat Pekerja Perusa haan Maksimalisasi Pelaksanaan Peran diri Pengembangan diri Ownership (rasa memiliki) Peningkatan Produktivitas Menjunjung kreativitas Pemberian motivasi Kompensasi yg rasional TAHAP PERKEMBANGAN
Thank you Citra Ardhita Medifarma https://citraardhita.com