Terminal Peti Kemas Bab ini membahas tentang terminal peti kemas, termasuk sejarah, operasional, dan perhitungan kebutuhan fasilitas. Kelompok 4
Sejarah Peti Kemas 1 Perdagangan Tradisional Barang diangkut dalam karung, peti, dan tong. Proses bongkar muat dilakukan secara manual. 2 Pengenalan Peti Kemas Peti kemas mulai digunakan pada tahun 1950an, namun mendapat tantangan dari pekerja pelabuhan. 3 Standarisasi ISO ISO mengeluarkan standar peti kemas pada tahun 1968-1970, memudahkan proses bongkar muat.
Perkembangan Peti Kemas Tahun Arus Peti Kemas Dunia (Juta TEUs) Arus Peti Kemas Indonesia (Juta TEUs) 2000 224 3,7 2016 700 12,4
Operator Terminal Peti Kemas Operator Terbesar PSA International adalah operator terminal terbesar dunia dengan volume peti kemas mencapai 53 juta TEUs. Pelabuhan Terbesar Dari 15 pelabuhan peti kemas terbesar dunia, 13 berada di Asia, termasuk Shanghai, Singapura, dan Shenzhen. Perusahaan Pelayaran Maersk, MSC, dan CMA-CGM mendominasi industri pelayaran dunia dengan armada kapal besar dan jangkauan global.
Perkembangan Kapal Peti Kemas Generasi Tahun Kapasitas (TEUs) Generasi 1 1956-1970 500-800 Generasi 2 1970-1980 1000-2500 Generasi 3 (Panamax) 1980-1988 3000-4000 Generasi 4 (Post Panamax) 1988-2000 4000-5000 Generasi 5 (Post Panamax Plus) 2000-2005 5000-8000 Generasi 6 (New Panamax) 2006-... 11000-15000 Triple E 2013-... 18000-21000
Ukuran Peti Kemas 1 Peti Kemas 20 ft Ukuran standar TEU, dengan panjang 6,10 m, lebar 2,44 m, dan tinggi 2,6 m. Kapasitas angkut sekitar 22 ton. 2 Peti Kemas 40 ft Dua kali lebih panjang dari peti kemas 20 ft, dengan kapasitas angkut sekitar 27 ton.
Jenis Peti Kemas Khusus Refrigerated Containers Peti kemas dengan fungsi pendingin untuk pengiriman bahan makanan yang memerlukan suhu dingin. Flat Rack Containers Peti kemas tanpa dinding samping, dapat memuat barang dengan dimensi lebar dan tinggi. Tank Containers Peti kemas untuk memuat cairan seperti minyak, bahan kimia berbahaya, dan bahan makanan cair. Opentop Containers Peti kemas tanpa penutup atas, dapat memuat barang dengan tinggi yang melebihi standar.
Fasilitas Terminal Peti Kemas Pelayanan Sisi Laut Pelayanan terhadap transportasi dari laut. Pelayanan Sisi Darat Pelayanan terhadap transportasi dari dan menuju daerah _hinterland_. Penyimpanan Sementara Tempat penyimpanan sementara peti kemas. Pemeriksaan Dokumen Pemeriksaan dokumen dan informasi terkait peti kemas.
Fungsi Utama Terminal Peti Kemas Bongkar Muat Proses bongkar dan muat peti kemas dari dan menuju kapal. Pemeriksaan Pemeriksaan dokumen, kerusakan peti kemas, dan isi muatan. Fasilitas Penunjang Pelayanan terhadap kapal dan pengiriman barang.
Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Perhitungan kebutuhan fasilitas terminal peti kemas sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional dan efisiensi.
Terminal Peti Kemas: Pusat Aktivitas Logistik Terminal peti kemas merupakan pusat aktivitas logistik yang menghubungkan transportasi laut dengan moda transportasi lainnya. by Muhammad Arif Padanrangi
Bongkar Muat Barang 1 Kapal Bersandar Kapal yang memuat peti kemas bersandar di dermaga. 2 Container Crane Container crane memulai proses bongkar muat peti kemas dari kapal. 3 Truk dan Kereta Api Truk atau kereta api mengangkut peti kemas ke lapangan penumpukan.
Tempat Penyimpanan Peti Kemas Lapangan Penumpukan Peti kemas disimpan sementara di lapangan penumpukan. Pemindahan Peti Kemas Peti kemas dipindahkan ke tujuan akhir dengan moda transportasi lain. Efisiensi Lapangan penumpukan meningkatkan efektivitas terminal dalam menangani muatan.
Verifikasi Informasi Pengiriman 1 Data Asal dan Tujuan Terminal menerima data terkait asal dan tujuan pengiriman peti kemas. 2 Perencanaan Posisi Perencanaan posisi penumpukan peti kemas di lapangan penumpukan dilakukan lebih awal. 3 Efektivitas Meningkatkan efektivitas terminal dalam menangani muatan yang datang.
Pemeriksaan Kerusakan Peti Kemas Pemeriksaan Masuk Pemeriksaan peti kemas dilakukan saat peti kemas masuk terminal. Pemeriksaan Keluar Pemeriksaan peti kemas dilakukan saat peti kemas keluar terminal. Penentuan Tanggung Jawab Dapat ditentukan pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan peti kemas.
Verifikasi Muatan Peti Kemas Pemeriksaan Acak Peti kemas diperiksa secara acak berdasarkan statistik dan informasi intelijen. Pemindaian X-ray Pemeriksaan dilakukan dengan pemindaian X-ray. Pemeriksaan Fisik Peti kemas dibuka untuk pemeriksaan fisik jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan.
Layanan Pendukung Perbaikan Peti Kemas Tempat perbaikan peti kemas tersedia untuk pengguna jasa. Pembersihan Peti Kemas Tempat pembersihan peti kemas tersedia untuk pengguna jasa. Konsolidasi Peti Kemas Tempat konsolidasi peti kemas tersedia untuk pengguna jasa.
Elemen Utama Terminal Peti Kemas Tambatan/Dermaga Titik pertemuan antara fasilitas sisi darat dengan sisi laut. Apron Tempat operasi container crane dan sirkulasi transportasi internal peti kemas. Lapangan Penumpukan Tempat penyimpanan sementara peti kemas ekspor, impor, kosong, dan lain sebagainya. Sistem Transportasi Darat Sistem transportasi darat yang baik memungkinkan truk untuk mengakses lapangan penumpukan. Bangunan Fasilitas penunjang seperti workshop, gedung manajemen, dan fasilitas lainnya.
Tata Letak Terminal Peti Kemas Tata letak terminal peti kemas dapat berbeda-beda tergantung pada luas lahan, arus barang, alat bongkar muat, jenis peti kemas, dan fasilitas tambahan.
Alat Bongkar Muat Alat bongkar muat di terminal peti kemas dibagi menjadi alat sisi laut, alat transfer horizontal, dan alat bongkar muat di lapangan penumpukan.
Alat Bongkar Muat di Terminal Peti Kemas Terminal peti kemas merupakan fasilitas penting dalam rantai pasokan global. Terminal ini memfasilitasi bongkar muat peti kemas dari kapal ke truk atau sebaliknya. Terminal peti kemas membutuhkan berbagai jenis alat bongkar muat untuk menunjang operasionalnya. by Muhammad Arif Padanrangi
Harbour Mobile Crane (HMC) HMC merupakan alat bongkar muat yang fleksibel, dapat digunakan untuk berbagai jenis muatan. Alat ini memiliki roda sendiri, sehingga mudah dipindahkan. 1 Keunggulan Harga lebih murah dibandingkan STS Crane. 2 Kekurangan Produktivitas lebih rendah dibandingkan STS Crane.
Gerakan Operasional HMC HMC memiliki tiga gerakan utama dalam operasionalnya. Hoisting Gerakan naik dan turun spreader. Luffing Gerakan maju dan mundur lengan HMC. Slewing Gerakan rotasi HMC.
Alat Transfer Horizontal Alat transfer horizontal digunakan untuk memindahkan peti kemas dari dermaga ke lapangan penumpukan. Forklift Digunakan untuk mengangkat peti kemas 20 feet. Cocok untuk terminal dengan throughput terbatas. Reach Stacker Memiliki boom dan spreader untuk mengangkat peti kemas. Membutuhkan ruang yang luas untuk beroperasi. Straddle Carrier Fleksibilitas tinggi, dapat dipindahkan antar blok. Kecepatan bongkar muat sekitar 10 moves/hour.
Chassis Chassis merupakan alat angkut peti kemas yang ditarik oleh head truck. 1 Kegunaan Memindahkan peti kemas dari dermaga ke lapangan penumpukan. 2 Kapasitas Mampu memuat satu peti kemas 40 feet atau dua peti kemas 20 feet.
Automated Guided Vehicle (AGV) AGV memiliki prinsip kerja yang sama dengan chassis, tetapi beroperasi secara otomatis. 1 Keuntungan Mengurangi jumlah tenaga kerja. 2 Cara Kerja Mengikuti jalur khusus yang dikenali oleh sensor.
Alat Bongkar Muat di Lapangan Penumpukan Alat bongkar muat di lapangan penumpukan digunakan untuk menumpuk dan memindahkan peti kemas. Reach Stacker Digunakan untuk menumpuk peti kemas di lapangan penumpukan. Straddle Carrier Digunakan untuk memindahkan peti kemas di lapangan penumpukan. Gantry Crane Digunakan untuk menumpuk dan memindahkan peti kemas di lapangan penumpukan.
Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) RTGC merupakan alat bongkar muat yang paling banyak digunakan di terminal peti kemas. 1 Keuntungan Ekonomis untuk terminal dengan throughput tinggi. 2 Kegunaan Memindahkan peti kemas di lapangan penumpukan.
Rail Mounted Gantry Crane (RMGC) RMGC memiliki fungsi yang sama dengan RTGC, tetapi berjalan di atas rel. 1 Perbedaan RMGC berjalan di atas rel, sedangkan RTGC berjalan di atas perkerasan.
Automated Stacking Crane (ASC) ASC merupakan RMGC yang beroperasi secara otomatis. 1 Keuntungan Meningkatkan kecepatan bongkar muat dan kapasitas layanan. 2 Keuntungan Ramah lingkungan karena beroperasi dengan tenaga listrik.
Perhitungan Kebutuhan Terminal Peti Kemas Dokumen ini membahas perhitungan kebutuhan terminal peti kemas, termasuk perhitungan kebutuhan dermaga, lapangan penumpukan, dan CFS. by Muhammad Arif Padanrangi
Perhitungan Arus Bongkar Muat Arus Bongkar Muat Mingguan Arus bongkar muat peti kemas per minggu dihitung dengan mempertimbangkan faktor puncak sebesar 1,1. Jumlah Kedatangan Kapal Jumlah kedatangan kapal per minggu dihitung dengan mempertimbangkan kapasitas kapal dan faktor TEU.
Perhitungan Waktu Kerja Crane 1 Waktu Kerja Crane per Kapal Waktu kerja crane per kapal dihitung dengan mempertimbangkan jumlah crane yang digunakan dan faktor FWT dan FWC. 2 Waktu Kerja Crane per Minggu Waktu kerja crane per minggu dihitung dengan mengalikan waktu kerja crane per kapal dengan jumlah kedatangan kapal per minggu.
Perhitungan BOR Jumlah Tambatan BOR (%) 1 80 2 40
Kebutuhan Panjang Dermaga Panjang dermaga dihitung dengan mempertimbangkan panjang kapal, jarak antar kapal, dan jarak aman dari crane.
Kebutuhan Luas Apron Jalur Layan Jalur layan selebar 3-5 m untuk akses kru kapal dan jarak aman crane. Jarak Kaki Crane Jarak kaki crane selebar 15-35 m, tergantung spesifikasi crane. Lokasi di Belakang Rel Crane Lokasi untuk meletakkan palka kapal atau peti kemas khusus.
Kebutuhan Luas Lapangan Penumpukan Luas lapangan penumpukan dihitung dengan mempertimbangkan arus peti kemas, dweeling time, luas penumpukan per TEU, rasio tinggi tumpukan, dan yard occupancy ratio.
Perhitungan Kebutuhan Ground Slot Jumlah ground slot dihitung dengan mempertimbangkan arus peti kemas, dweeling time, rasio tinggi tumpukan, yard occupancy ratio, dan tinggi tumpukan maksimum.
Kebutuhan Luas CFS Luas CFS dihitung dengan mempertimbangkan arus peti kemas LCL, dweeling time, volume barang, rasio luas total, faktor barang khusus, tinggi tumpukan barang, dan occupancy ratio.
Kesimpulan Perhitungan kebutuhan terminal peti kemas ini memberikan gambaran mengenai kebutuhan dermaga, lapangan penumpukan, dan CFS yang diperlukan untuk melayani arus peti kemas yang direncanakan.