ppt konsep dasar, fungsi, prinsip dan teknik asesmen.pptx

pakayafirman95 0 views 24 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

Konsep dan fungsi prinsip asesmen


Slide Content

ASSESMENT DAN EVALUASI PEMBELAJARAN EKONOMI Konsep Dasar Fungsi, Prinsip dan Teknik Asesmen Oleh : Alfandy Atuna 713522001 Rahayu putri ayu kalapati 713522006

Topik Pembahasan Asesmen di berbagai jenjang pendidikan Konsep pengukuran evaluasi dan tes hasil belajar Kedudukan tes, pengukuran, asesmen dan evaluasi

Pendahuluan K ompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah. Misalnya, Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni: kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai hasil belajar siswa

Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Assesment pembelajaran

Tujuan Asesmen 1. Memantau perkembangan proses pembelajaran siswa. 2. Mengecek pemenuhan terhadap capaian pembelajaran dan memberikan nilai atas proses dan hasil pembelajaran siswa 3. Memperoleh umpan balik sebagai bagian dari siklus perbaikan berkelanjutan ( continuous improvement ) bagi : 4. Wahana kontrol kualitas lulusan, dalam artian bahwa melalui asesmen capaian pembelajaran dapat dipastikan seluruh lulusan suatu program studi telah memenuhi standar minimal yang telah ditentukan. 5. Penunjang akuntabilitas institusi, yaitu sumber informasi terkait proses dan hasil pembelajaran kepada pemangku kepentingan terkait. Arikunto (2013) mengemukakan bahwa tujuan umum dari asesmen (penilaian) adalah untuk menentukan seberapa banyak indikator kompetensi yang telah direncanakan dalam suatu mata pelajaran telah tercapai. Tujuan dilakukannya asesmen : Siswa dalam rangka perbaikan pembelajaran Guru dalam rangka perbaikan dan pengembangan mata kuliah Program studi dalam rangka pengembangan kurikulum Sekolah dalam rangka pengembangan institusi

Fungsi Asesmen Assessment atau penilaian mempunyai peranan yang penting dalam proses kegiatan belajar dan mengajar terhdap peserta didik. Sebab assessment mempunyai dua fungsi yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif, berikut penjelasannya. Fungsi Formatif Fungsi formatif merupakan assessment yang digunakan dalam memberikan umpan balik atau feedback terhadap para guru untuk dijadikan dasar pada saat memperbaiki serta membenarkan proses pembelajaran dan juga mengadakan remedial bagi para peserta didik. Fungsi Sumatif Fungsi Sumatif merupakan fungsi yang berguna dalam penentuan nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran tertentu, sehingga selanjutnya dapat dijadikan bahan memberikan laporan, untuk menentukan kenaikan kelas serta menentukan lulus atau tidaknya peserta didik

Jenis Asesmen Assesment As Learning Asesmen SEBAGAI proses pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi pada proses pembelajaran. Asessmen ini berfungsi sebagai asesmen formatif. Assesment For Learning Asesmen UNTUK Proses Pembelajaran merupakan asesmen yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran. Asesmen ini juga berfungsi sebagai asesmen formatif Assesment Of Learning Asesmen PADA AKHIR Pembelajaran ni digunakan untuk evaluasi pembelajaran. Pelaksanaanya biasanya pada akhir pembelajaran. Adapun fungsi Assessment of learning adalah sebagai asesmen sumatif. Berdasarkan fungsinya, jenis asesmen terbagi menjadi tiga yakni :

Jenis Asesmen Assesment Diagnostik\ Asesmen diagnostik diartikan sebagai asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Hasil dari asesmen diagnostic dapat digunakan oleh pendidik sebagai dasar ( entry point ) dalam merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif asesmen diagnostik non kognitif bertujuan untuk Mengetahui kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa, Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah, Mengetahui kondisi keluarga siswa, Mengetahui latar belakang pergaulan siswa, Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa. Asesmen Diagnostik Kognitif sesmen dianostik kognitif bermaksud untuk mendapatkan gambaran yang utuh terkait kondisi kesiapan belajar siswa pada aspek kogntif. Sehingga pendidik dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan karakteristik peserta didik dan dapat menerapkan berbagai adaptasi yang diperlukan.

Konsep Pengukuran, Evaluasi dan Hasil Belajar

Konsep Dasar PENGUKURAN kegiatan pemberian sejumlah tes kepada siswa untuk mengukur sejauhmana tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan. EVALUASI evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. TES tes adalah prosedur yang sistematis, obyektif dan standart yang berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang harus dijawab oleh testee untuk menghasilkan suatu nilai yang mencerminkan tingkah laku atau prestasi testee .

Di dalam pengukuran ada proses pensekoran (scoring), yaitu proses memberikan angka terhadap jawaban tes yang diberikan oleh siswa, atau terhadap jawaban instrument Pengukuran Hasil Belajar scoring merupakan proses pemberian angka pada hasil jawaban siswa atas sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh guru, baik secara per item maupun secara keseluruhan. Skor total adalah angka yang diperoleh siswa dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir (item) yang telah dijawab benar oleh siswa

sebuah tes essay terdiri dari 5 item soal dengan bobot masingmasing 10, sehingga skor maksimal idealnya jika semua item soal dijawab dengan benar adalah 50. Kemudian hasil tes seorang siswa menunjukkan skor sebagai berikut: Nomor 1 memperoleh skor 8 Nomor 2 memperoleh skor 7 Nomor 3 memperoleh skor 5 Nomor 4 memperoleh skor 10 Nomor 5 memperoleh skor 6 Maka skor total siswa tersebut adalah = 8 + 7 + 5 + 10 + 6 = 36 Contoh Kemudian untuk mengubahnya menjadi nilai, maka skor total tersebut dibandingkan dengan skor maksimal idealnya 50, maka perhitungannya : Angka 72 ini sebenarnya menunjukkan tingkat prosentase penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran sebesar 72%

Evaluasi Pembelajaran Prinsip-Prinsip Evaluasi Dalam Pembelajaran : Obyektivitas (Objectivity) Komprehensif (Comprehensive) Transparansi (Transparency) Koherensi (Coherency) Kontinyuitas (Continuity) Berkedailan (Fairless) Akuntabilitas (Accountability) Validitas (Validity) Reliabilitas (Reliability)

Teknik Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Dengan Tes yang didalamnya berupa satu set atau lebih item pertanyaan atau pernyataan yang relevan dengan tujuan tes yang digunakan oleh seorang guru. Evaluasi Dengan Non-Tes Tes ini tidak menggunakan item pertanyaan atau pernyataan seperti disebutkan diatas, tetapi tes ini mengguanakan metode lain untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan.

Tes Hasil Belajar menurut bentuknya, tes dapatcdibedakan menjadi 3 macam, yaitu : tes dimana respon atau jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan, tingkah laku konkrit. Alat yang dapat digunakan untuk melakukan tes ini adalah observasi atau pengamatan terhadap tingkah laku tersebut. Tes Tindakan sekumpulan item pertanyaan dan atau pernyataan yang disusun secara terencana, diberikan oleh seorang guru kepada para siswanya tanpa media tulis. Tes Lisan merupakan serangkaian soal, pertanyaan (item) atau tugas secara tertulis dan jawaban yang diberikan secara tertulis juga. Tes tertulis secara umum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni: Tes Subyektif Tes Objektif Tes Tulis

Langkah-Langkah Penyusunan Tes Kompetensi Dasar Menjadi Materi Pelajaran Kompetensi Dasar Menjadi Indikator Perumusan Pembelajaran Berdasarkan Indikator Pengembanga Kisi-Kisi Tes

Hasil Penyusunan Tes

Kedudukan Tes, Pengukuran, Asesmen, Evaluasi

Melakukan asesmen selalu diawali dengan menyusun tes atau nontes sebagai alat ukur, hasil pengukuran berupa angka bersifat kuantitatif belum bermakna bila tidak dilanjutkan dengan proses penilaian dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria tertentu sebagai landasan pengambilan keputusan dalam pembelajaran. Sebaliknya, penilaian (penentuan kualitas) tidak dapat dilakukan tanpa didahului dengan proses pengukuran.

Terima Kasih

Resource Gratis Gunakan ikon dan ilustrasi gratis yang dapat diwarnai ini dalam desain Anda.
Tags