PPT MANAGER PELAKSANA GEDUNG (SHOPAN ADE IRAWAN).pptx
lainamvaldes
0 views
21 slides
Oct 05, 2025
Slide 1 of 21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
About This Presentation
simpel presentation
Size: 9.99 MB
Language: none
Added: Oct 05, 2025
Slides: 21 pages
Slide Content
UJI KOMPETENSI FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT / KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA Skema Sertifikasi : Manajer P elaksanaan Lapangan Pekerjaan G edung Jenjang : 6 Nama Asesi : SHOPAN ADE IRAWAN ST NIK Asesi : 5204082709810002 Tgl . Asesmen : 23 JULI 2024 TUK : …………………….. Nama Asesor : 1 . TAUFIKURRAHMAN, ST, MT. 2. AGUS WINARDI, ST,MT.
PETUNJUK/INSTRUKSI Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam FR.IA.04 Format presentasi ini hanya sebagai contoh , Asesi dapat menambah jumlah halaman atau mengubah format sesuai dengan kebutuhan Materi diupayakan singkat dan padat . Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan dokumen , Gambar/ grafik dan Foto Kegiatan dalam slide presentasi anda Waktu untuk Presentasi ± 15 menit
TAHAPAN PEMBANGUNAN GEDUNG Tahap konstruksi terbagi dalam 2 tahap Tahap Proses perencanaan yang meliputi analisis tanah , perizinan , dan desain . Tahap konstruksi yang meliputi persiapan pekerjaan , P ondasi , struktur , dan yang terakhir adalah finishing.
1. Tahap Ana lisis Tanah, Perizinan , dan Desain. Analisis Tanah Analisa berguna untuk mengetahui apakah jenis tanah di tempat tersebut sesuai dengan peruntukan bangunan yang akan dibuat b. Perizinan Sebelum membuat suatu bangunan , semua perizinan harus diurus lebih dulu , seperti PBB, IMB, izin keramaian atau HO dan lainnya .
c. Desain Dalam tahap perencanaan ini , akan dibuat juga desain bangunannya dengan bantuan dari jasa arsitektur untuk membuatkan desainnya . Dalam proses pembangunannya karena sangat mempengaruhi keselamatan , maka penting memilih bahan-bahan material untuk bangun rumah dengan tepat . Selain itu , teknik konstruksinya pun harus benar .
2. Tahap Pekerjaan Konstruksi Pekerjaan Persiapan , Pondasi , Struktur , dan finishing 1. Pekerjaan Persiapan sebelum memulai Pekerjaan yang paling penting harus ada gambar atau desain rancang bangun sebuah Bangunan Contoh : Gambar Desain / Shop Drawing Rumah Bertingkat
Contoh Time Schdule Setiap Pekerjaan harus punya target dalam penyelesaiannya Sebagai Persiapan dalam Membangun Gedung time juga sangat harus dipersiapkan .
Contoh RAB : Sebagai bagian dari persiapan dalam sebuah pekerjaan Untuk mempermudah menganalisa dan menghitung kebutuhan material kita perlu ada RAB yang perlu juga kita persiapkan terlebihn dahulu
Penyiapan dan Pembersihan Lahan
Pengukuran dan Bouwplank Pekerjaan ini dilakukan untuk mensurvei dan memetakan lokasi proyek yang akan dilakukan pembangunan . Beberapa pekerjaan yang dilakukan dalam tahap ini adalah : pengukuran batas luas lahan pengukuran batas bangunan penyelidikan tanah pembuatan barak bangunan penyedian air dan listrik pengukuran as bangunan pemberesan dan pembersihan lokasi proyek pengerjaan timbunan dan galian ( apabila kontur tanah tidak sesuai dengan perkiraan ), dll Bouwplank sendiri adalah papan bangunan yang dibuat dari kayu untuk menentukan titik as bangunan sesuai dengan gambar denah sesuai dengan yang direncanakan . Biasanya akan ada sedikit perbedaan antara perencanaan dengan pengukuran langsung di lapangan .
Bouwplank
2. Pekerjaan Pondasi
4. Persiapan Bahan Berbeda dengan peralatan dalam pekerjaan konstruksi , bahan yang digunakan umumnya hanya digunakan untuk sekali pakai . Bahan yang harus disiapkan dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat adalah : Pekerjaan Nama Bahan Pengerjaan bekisting Multiplek 9 mm, Kaso 5/7 dan Paku Pekerjaan penulangan Baja Tulangan dan Kawat benrat Pengerjaan pengecoran Beton Ready Mix Khusus untuk bahan beton ready mix dapat disiapkan ketika proses pengecoran dilakukan . Hal ini karena beton ready mix merupakan cor beton yang siap digunakan .
5. Persiapan Tenaga Kerja Setelah peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pembangunan gedung bertingkat telah siap maka persiapan selanjutnya adalah tenaga kerja . Tenaga kerja dalam proyek pembangunan juga merupakan hal penting yang harus disiapkan dengan baik . Pastikan tenaga kerja yang mengerjakan proyek pembangunan mempunyai kualitas yang baik untuk menghasilkan bangunan sesuai perencanaan . Kualitas pekerja menjadi hal penting karena pengawas atau mandor juga tidak mungkin mengecek setiap detail bangunan . Mereka umumnya hanya memeriksa bagian-bagian penting dari suatu bangunan saja . Selain kualitasnya , jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan juga harus disesuaikan dengan skala proyek dan waktu pengerjaan .
7. Pekerjaan Tanah dan Pasir Penggalian untuk pondasi bangunan masuk dalam tahap ini . Tidak hanya itu saja , namun tahap seperti penimbunan dan pemadatan juga masuk ke dalam pekerjaan tanah dan pasir ini . Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh kontraktor atau pelaksana proyek dalam tahap ini yaitu : Memastikan kesesuaian gambar proyek dengan posisi galian beserta ukurannya agar disetujui oleh dewan pengawas lapangan . Setelah disetujui maka dilanjutkan dengan pemasangan bouwplank dan patok , barulah dilakukan penggalian untuk pondasi . Pembangunan pondasi ini menggunakan batu gunung yang mempunyai mutu tinggi dengan pintu masuknya yang dapat menggunakan batu bata . Pastikan penggalian pondasi pada bagian dasarnya sudah berada diatas tanah yang keras serta bersih dari akar tanaman maupun kayu dan berbagai kotoran lainnya . Pada bagian akhir pembuatan pondasi adalah melakukan pekerjaan pengurugan . pengurugan ini menggunakan urugan pasir , tanah maupun bekas galian itu sendiri hingga memadat .
8. Pekerjaan Pemasangan Pada tahap ini akan dilakukan pemasangan struktur bangunan dan juga pengecoran beton pada bangunan . Beton yang digunakan sendiri adalah kombinasi antara beton bertulang dan juga tidak bertulang . Disini kualitas beton akan sangat berpengaruh pada kekuatan bangunan . Sedangkan untuk membuat beton yang berkualitas sendiri harus memperhatikan beberapa agregat penyusunnya seperti : Semen Portland Pastikan semen yang digunakan dalam pembuatan beton sendiri sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan Asosiasi Semen Indonesia. Selain itu semen yang digunakan juga haruslah semen segar dan belum mengeras . Karenanya penyimpanan semen juga harus diperhatikan agar semen tidak mengeras lebih dulu .
Air Tawar Dalam pembuatan cor beton , air yang digunakan adalah jenis air tawar . Air ini juga tidak boleh mengandung minyak , asam alkali maupun bahan lainnya yang dapat menurunkan kualitas beton . Kerikil Kerikil atau batu pecah yang digunakan harus memiliki gradasi yang baik , tingkat kekerasan yang tinggi , kandungan lumpurnya tidak lebih dari 1%, dan tidak terdapat pori . Pasir Pasir yang digunakan dalam pembuatan beton dapat menggunakan pasir buatan yang dibuat dari pecahan batu maupun pasir alam . Namun pastikan pasir yang digunakan memiliki gradasi yang baik , tidak terdapat butir-butir tajam dan kandungan lumpurnya tidak lebih dari 5%.
Besi Beton Besi beton atau baja tulangan yang digunakan harus bersih dari lapisan minyak / karat dan juga bebas dari cacat . Kayu Apabila dalam pembuatan beton menggunakan bekisting yang terbuat dari kayu maka pastikan kayu mempunyai sifat dan bentuk yang tidak akan mengurangi mutu beton . Setelah pemasangan beton selesai maka dilanjutkan dengan pemasangan kuda-kuda atap dan seluruh rancangan proyek lainnya . Pastikan pula bahan yang digunakan untuk kuda-kuda atap mempunyai kualitas yang baik , apabila menggunakan bahan kayu paling tidak harus menggunakan kayu kelas 11.
9. Pekerjaan Lantai Pemasangan lantai dilakukan berdasarkan petunjuk dari manajemen konstruksi dan sesuai dengan rancangan proyek yang telah ditetapkan . Apabila menggunakan lantai keramik maka keramik harus bersih , tidak ada retakan dan bergelombang . Pemasangan keramik juga harus rapi dan sesuai rancangan , apabila pemasangan tidak sesuai maka dapat dilakukan pembongkaran dan pemasangan ulang .
10. Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan instalasi listrik merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan gedung bertingkat . Pemasangan listrik dalam gedung bertingkat juga harus sesuai dengan SNI yang telah ditetapkan . Komponen kelistrikan yang digunakan seperti saklar , stop kontak , panel listrik , dan lainnya yang terdapat di dalam tembok harus mempunyai standar yang baik . Hal ini karena apabila terjadi kerusakan maka harus dilakukan pembongkaran . Pastikan pula dilakukan tahap percobaan dengan menyalakan listrik untuk memastikannya .