PPT MBG Laila yayayayayayajankahgggv.pptx

oishiikra 5 views 15 slides Oct 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

Mantap bro


Slide Content

Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang digunakan sebagai standar dasar dalam penyusunan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presented By : Laila Kurniati , SST, Dietisien , CCNCP Konsultan Gizi & Diet Klinik Gizi RSUD H. Boejasin Pelaihari Konsultan Gizi & Diet Klinik Gizi Azka Medical Centre Pelaihari Tenaga Kesehatan Teladan Tk Nasional Kategori Tenaga Gizi Rumah Sakit Pemerintah Daerah Tahun 2023

Per 26 Juni 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau sebanyak 5,5jt penerima manfaat . Mulai dari peserta didik , balita , ibu menyusui , hingga ibu hamil — telah merasakan langsung manfaat gizi seimbang setiap harinya . Tidak hanya itu , sebanyak 1.861 SPPG ( Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) kini telah beroperasi di seluruh Indonesia, menjadi ujung tombak dalam penyediaan makanan sehat , aman , dan bergizi . 📊 Data: Badan Gizi Nasional ( @badangizinasional.ri )

Program MBG mengacu pada  Angka Kecukupan Gizi (AKG)   berdasarkan   Permenkes No. 28 Tahun 2019 .

Penggunaan Angka Kecukupan Gizi untuk Menghitung Kebutuhan Pangan Bergizi pada Penyelenggaraan Makanan Banyak ( institusi Penyelenggaraan Makanan Massal ) Penyelenggaraan makanan banyak dapat berupa pemberian makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari atau untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan gizi harian seperti sarapan , makan siang , makan malam , atau kudapan . Tujuan dari penggunaan AKG adalah: 1. Mengendalikan status gizi konsumen . 2. Memberikan pelayanan yang layak bagi konsumen yaitu tepat mutu . 3. Sarana untuk mencapai salah satu tujuan penyelenggaraan makanan insitusi yaitu tepat nilai gizi . 4. Menyesuaikan dengan sumber daya yang tersedia (dana). 5. Memberikan input dalam perencanaan standar makanan . 6. Profesionalisme dalam system penyelenggaraan makanan institusi .

Prinsip dan tata cara penggunaan AKG untuk menghitung kebutuhan pangan bergizi pada penyelenggaraan makanan insitusi sebagai berikut : 1. Menetapkan kelompok sasaran sesuai pengelompokan umur dan jenis kelamin dalam tabel AKG. Sesuai dengan program MBG yang mensasar m ulai dari balita , peserta didik , ibu hamil , hingga ibu menyusui maka kita akan focus pada golongan penerima manfaat tersebut

2. Menggunakan AKG pada kelompok tersebut untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan . a. menetapkan kecukupan rata-rata konsumen di suatu institusi penyelenggaraan makanan massal Contoh : menetapkan kecukupan rata-rata konsumen kelompok peserta didik SMP yang terdiri dari wanita 191 orang dan laki-laki 97 orang Laki-laki Perempuan

Buat tabulasi kelompok umur berdasarkan jenis kelamin Umur ( th ) Jenis Kelamin Jumlah Siswa (orang) Kecukupan Energi ( KKal ) Jml Total Energi ( KKal ) Kecukupan Protein (gram) Jumlah Total protein gram) 13-15 Perempuan 191 2050 2050 X 191 = 391.550 KKal 65 65 X 191 = 12.415 gram 13-15 Laki-Laki 97 2400 2400 X 97 = 232.800 KKal 70 70 X 97 = 6.790 gram 288 orang 624.350 Kkal 19.165 gram Energi rata-rata Protein rata-rata 624.350 : 288 = 2167,8 Kkal 19.615 : 288 = 68,1 gram

Hitung kecukupan rata-rata energi dan zat gizi makro untuk makan siang . Total energi dan protein makan siang ditentukan sebesar 30% dari total kecukupan energi dan protein sehari Energi 30 % X 2167,8 kkal = 650,34 kkal Protein 30 % X 68,1 gram = 20,43 gram jika diprosentasekan dengan perhitungan ((20,48 gram X 4 kkal ) : 650,34 kkal ) X 100 % = 12,59 % Lemak 25 % X 650,34 kkal = 162,585 kkal : 9 kkal = 18,065 gram Karbohidrat Adalah sisa prosentase dari protein + lemak yaitu 100 % - (12,59 % + 25 %) = 62,41 % X 650,34 kkal = 405,8 kkal : 4 kkal = 101,4 gram

Maka kecukupan rata-rata energi dan zat gizi makro untuk makan siang di SMP untuk siswa usia 13-15 tahun adalah : 1. Energi = 650,34 kkal 2. Protein = 20,43 gram 3. Lemak = 18,065 gram 4. Karbohidrat = 101,4 gram b. Selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk standar bahan makanan sebagai acuan / patokan jenis dan jumlah bahan makanan seorang sehari / porsi sebagai dasar untuk merancang kebutuhan akan jenis dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan makanan

Waktu Bahan Makanan Berat URT Nilai Gizi (Gram) Energi Protein Lemak Karbohidrat   (Kal) (gram) (gram) (gram)                                     Makan Siang Nasi 200 3 Centong 350 8 80         Plastik           Lauk Hewani :                 Telur   Butir   Ayam ( tanpa Kulit )   Ptg Sdg   Daging Sapi   Ptg Sdg   Ikan Segar 60 1.5 Ptg Sdg 75 10.5 3   Udang   Ekor Sdg                     Lauk Nabati :                 Tahu   Bj Sdg   Tempe 25 1 Ptg Sdg 40 3 1.5 4   Kacang-kacangan   Sdm                     Sayur 100 1 Gelas 50 3 10                     Buah 100 1 Buah Sdg 50 10                     Minyak 7.5 0.75 *Sdm 75 7.5                     Gula Pasir 5 0.5 *Sdm 18.5 4.5           658.5 24.5 12 108.5                  

STANDAR BAHAN MAKANAN No Gol Bahan Makanan Berat Bersih (gram) Energi ( Kkal ) Protein (gram) Berat Kotor (gram) Harga Satuan Harga indeks 1. Beras 100 350 8 100 14.000/kg 1400 2. Lauk Hewani (Ikan) 60 75 10,5 75 38.000/kg 2850 3. Lauk Nabati ( tempe ) 25 40 3 25 3000/ lonjor 375 4. Sayur 100 50 3 125 20.000/kg 2500 5. Buah ( Pepaya ) 100 50 125 10.000/kg 1250 6. Minyak 7,5 75 7,5 22.000/liter 165 7. Gula Pasir 5 18,5 5 20.000/kg 100 ∑ 658,5 KKal 24,5 gram 8640 Koreksi Bumbu 10 % 864 Koreksi harga 15 % 1296 ∑ 10.800 Nilai Gizi dapat dilihat di Permenkes RI No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang (Hal 9-16)

Cara perhitungan berat kotor bahan makanan adalah : Berat kotor = 100 x Berat bersih BDD Contoh : Bila diketahui BDD sayur bayam adalah 80 % ( dapat dilihat pada DKBM/Daftar Komposisi Bahan Makanan ), dan berat bersih bayam yang dibutuhkan adalah 100 gr, maka berat kotor bayam adalah : 100 x 100 gr = 125 gr 80 ( Sumber : Bahan Ajar Gizi “ Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi “ Tahun 2018) Menentukan Berat mentah dari Berat matang : Diketahui berat nasi adalah 200 gram.  Berat beras = 200 gram X 0,5 (Faktor Konversi ) = 100 gram.  gunakan faktor konversi nasi ( lihat pada buku konversi Berat Matang-Mentah , BDD Tahun 2014). 

TERIMA KASIH Sumber : Permenkes RI No. 28 Tahun 2019 Tentang AKG yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia Bahan Ajar Gizi “ Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi “ Tahun 2018 Buku Konversi Berat Mentah – Matang , Berat Dapat Dimakan , Kemenkes RI Tahun 2014 Permenkes RI No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang
Tags