PPT MODUL 5_20251023_121109_000000000.pdf

meliyana05rmk 8 views 9 slides Oct 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Pelajaran ips presentasi


Slide Content

MODUL 5Pendekatan dalam Pembelajaran IPS
di Sekolah Dasar

NAMA
ANGGOTA
Liri Dwi
Muhammad Rafli
Rekiyana
Gustina Wulan
Dianita R
Dela Fitri A
Yuni Sahriyati

KB. 1
PENDEKATAN KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS SD
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar tahun 2006, telah merumuskan
bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk
mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta kemampuan
tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia di masa lampau dan masa
kini
1. Pendekatan pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
2. Strategi Pembelajaran
a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau peserta didik)
b. Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri).
c.Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis, formal atau
non formal).
d.Sasaran penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan, heterogen, atau homogen.

3. Metode Pembelajaran
Menurut Ruseffendi (1980), Metode Pembelajaran adalah cara mengajar guru secara umum
yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah,
ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.
4. Teknik Pembelajaran
Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta
kesiapan peserta didik. (Ruseffendi, 1980).
5. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah suatu disain yang menggambarkan proses rincian sehingga terjadi
perubahan atau perkembangan pada diri peserta didik.Model pembelajaran mempunyai empat
ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu:
a. rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya
b. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
c. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara
berhasil, dan
d. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

A. TUJUAN
Tujuan utama pendekatan penelitian sosial adalah membangun teori atau secara umum
membangun pengetahuan. Untuk membangun pengetahuan atau teori diperlukan fakta konsep
dan generalisasi. Pendekatan penelitian sosial untuk murid SD tentunya harus disesuaikan
tingkat perkembangan kognitif anak usia kelas 3, 4, 5 dan 6 karena mata pelajaran IPS
diajarkan di kelas-kelas itu. Menurut teori Piaget (Bell Gradler: 1986) pada usia kelas 3, 4, 5,
6, yakni kira-kira usia 8-12 tahun berada dalam tahap operasi konkret dan operasi formal.
B. PROSES PENELITIAN
Menurut Banks (1977:43) Ilmu Pengetahuan merupakan proses dan produk berupa tubuh
pengetahuan teoretis (body of theoretical knowledge). Oleh karena itu, proposisi (penyataan)
dan generalisasi (kesimpulan) selalu terbuka untuk direvisi (diperbaiki, disempurnakan). Proses
dan produk ilmu pengetahuan selalu bersifat interaktif. Metode Amiah memungkinkan para
ilmuwan merevisi dan menyempurnakan teorinya.
C. MODEL-MODEL PENELITIAN SOSIAL
1. Masalah
2. Hipotesis
3. Pengumpulan dan Analisis Data
4. Kesimpulan

D KONSEP
Konsep merupakan suatu kata atau pernyataan abstrak yang berguna untuk mengelompokkan benda, ide atau peristiwa (Banks,
1977: 85). Contoh konsep adalah pantai, silsilah, keluarga, norma, pemerintah, pasar, dan organisasi. Tentunya, Anda dapat
menyebutkan contoh lainnya dalam berbagai bidang. suatu konsep dipelajari melalui proses pembentukan konsep atau concept
formation atau concept attainment menurut Bruner (1966) Proses pembentukan konsep atau proses konseptualisasi pada
dasarnya merupakan proses mengelompokkan dan memberi nama konsep serta merumuskan pengertian konsep itu.
E. GENERALISASI
Generalisasi adalah pernyataan mengenai Beterkaitan dua konsep atau lebih Contohnya, perilaku guru di muka kelas merupakan
produk interaktif antara kompetensi mengajar guru dengan lingkungan belajar. Apabila dianalisis, dalam generalisasi tersebut
terdapat 3 konsep, yaitu perilaku guru, kompetensi mengajar dan lingkungan belajar.Setiap generalisasi selalu memiliki cakupan
keberlakuan pernyataannya. Luasnya cakupan suatu generalisasi akan melukiskan aras (level) dari generalisasi itu. Secara umum
generalisasi dapat digolongkan menjadi tiga aras (Banks, 1977: 99-100).
1. Generalisasi aras tinggi.
2. Generalisasi aras sedang.
3. Generalisasi aras rendah.
F. TEORI/KONSTRUK
Teori atau konstruk merupakan bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat digunakan untuk menerangkan dan memperkirakan
perilaku manusia (Banks, 1977: 103). Teori dibangun oleh generalisasi aras tinggi yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1 . Melukiskan hubungan antarkonsep atau variabel yang didefinisikan secara jernih.
2. Mengandung sistem deduksi yang secara logis ajeg atau tetap.
3. Merupakan sumber dari hipotesis yang sudah diuji kebenarannya (Banks, 1977: 103).

KB. 2
PENDEKATAN SOSIAL, PERSONAL DAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN IPS SD Pendekatan sosial, personal, dan perilaku pada prinsipnya merupakan bentuk sentuhan
pedagogisnya terhadap dimensi sosial dan personal atau dimensi inteligensia emosional atau
emotional intelligence menurut Goleman (1996).
A. EMOSI
Apabila dilihat secara harfiah, Oxford English Dictionary mengartikan emosi (emotion)
sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang
hebat atau meluap-luap. Bertolak dari pengertian itu Goleman (1996) mengartikan emosi
sebagai suatu perasaan dan pikiran atau suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian
kecenderungan untuk bertindak.
B.NILAI DAN SIKAP
1. NILAI
Menurut Doley dan Copaldi (1965: 32) kata value yang diterjemahkan menjadi nilai memiliki
dua sisi, yakni sebagai kata benda dan kata kerja. Sebagai kata benda nilai mempunyai dua
pengertian. Pertama, sebagai objek sesuatu dianggap suatu nilai, apabila memiliki kualitas
kebaikan atau harga (goodness atau worth)

2. Sikap
Menurut Alport (1935) dalam Winataputra (1989: 148) sikap adalah suatu kondisi kesiapan mental
dan syarat yang terbentuk melalui pengalaman yang memancarkan arah atau pengarah yang dinamis
terhadap respons atau tanggapan individu terhadap objek atau situasi yang dihadapinya.
C. PERILAKU SOSIAL
Perilaku sosial juga sering disebut keterampilan sosial (social skills) atau keterampilan studi sosial
(social studies skills) (Marsh dan Print, 1975, Jarolimeh, 1971). Keterampilan, seperti ditegaskan oleh
Jarolimek (1971: 65) mengandung unsur proficiency atau kemahiran dan the capability of doing
something well atau kemampuan melakukan sesuatu dengan baik. Keterampilan ini memiliki 2
karakteristik, yakni developmental atau bertahap dan practice atau latihan. Artinya, keterampilan
memerlukan latihan secara bertahap. Untuk kebutuhan praktis dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
dalam modul ini akan disajikan beberapa model terpilih yang dapat diterapkan di SD. Model tersebut
akan berbentuk model perpaduan atau model eklektik yang dalam modul ini akan dikemukakan sebagai
berikut.
1. Pendekatan ekspositori berorientasi nilai dan sikap.
2. Pendekatan analitik keteladanan
3. Pendekatan kajian nilai.
4. Pendekatan integratif konsep dan nilai.

TERIMA
KASIH
Tags