Pembersihan dan sanitasi peralatan PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS TANJUNGSARI
CARA PENCUCIAN ALAT MAKAN DAN ALAT MASAK
SANITASI PERALATAN Secara umum , tahap-tahap pembersihan meliputi : Penghilangan kotoran besar Penggunaan senyawa pembersih Pembilasan kotoran dan senyawa pembersih Penggunaan sanitasier untu k menghilangkan mikroorganisme yang tersisa .
Pembersihan dan Sanitasi alat-alat Besar yang Tetap. Pembersihan harus dapat menghindari pengotoran kembali permukaan yang sudah bersih. P embersihan dilakukan segera setelah proses pengolahan usai. Diikuti dengan aplikasi senyawa pembersih dengan suhu 54-71 C baik dengan cara penyemprotan atau perendaman. Penggosokkan dapat dilakukan untuk membantu penghilangan kotoran yang kemudian diikuti dengan pembilasan. Aplikasi sanitaiser (perhatikan bahwa permukaan alat sebaiknya mencapai suhu sekitar 82 C atau lebih. Setelah dibilas dengan air panas (82 C) maka permukaan alat dibiarkan kering. METODE PEMBERSIHAN DAN SANITASI
Pembersihan dan Sanitasi Alat-alat Kecil Pembersihan alat-alat kecil umumnya dilakukan secara manual melibatkan tenaga tangan, konsentrasi larutan pembersih harus menjamin larutan tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya gangguan (iritasi) pada tangan dan kulit pekerja. Metode perendaman merupakan metode pilihan bagi pembersih alat-alat kecil : yaitu perendaman alat didalam larutan pembersih bersuhu sekitar 52 C selama sekitar 12-30 menit. Setelah pembilasan dengan air panas (82 C atau lebih), sanitaiser dapat diaplikasikan dengan penyemprotan atau perendaman.
Cara pembersihan dan sanitasi yang baik adalah sebagai berikut: C uci dan sikat tangan dengan seksama dalam air dengan larutan pembersih yang bersabun B ilas tangan dengan air hangat R endam atau semprot tangan dengan sanitaiser. Pembersihan Tangan Pekerja
Upaya pencucian peralatan makan dan masak meliputi beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui, yaitu : 1. Tersedianya sarana pencucian 2. Dilaksanakannya teknis pencucian 3. Mengetahui dan mengerti maksud pencucian PRINSIP PENCUCIAN
1. Perangkat keras, berupa sarana yang dapat dipakai berulang, sedikitnya tersedia 3 (tiga) bagian yaitu : Bagian untuk persiapan Bagian untuk pencucian, yang terdiri dari satu sampai tiga bak/bagian, yaitu : 1). Bagian pencucian 2). Bagian pembersihan. 3). Bagian desinfeksi. c. Bagian pengeringan atau penirisan 2. Perangkat lunak pada umumnya bersifat habis dipakai seperti : air bersih, zat pembersih, bahan penggosok dan desinfektan, maupun deodorant. SARANA PENCUCIAN
Scraping (membuang sisa kotoran) Yaitu memisahkan segala kotoran dan sisa-sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci . 2. Flushing (merendam dalam air) Yaitu mengguyur air kedalam peralatan yang akan dicuci sehingga terendam seluruh permukaan peralatan. Penggunaan perendaman dengan air panas (60ºC) akan lebih cepat daripada air dingin. Minimal waktu perendaman adalah 30 menit sampai 1 jam. TEKNIK PENCUCIAN
Washing (mencuci dengan detergen) Yaitu mencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci atau detergen . Rinsing (membilas dengan air bersih) Yaitu mencuci peralatan sampai bersih dengan cara dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus banyak, mengalir dan selalu diganti , dibilas sampai terasa kesat. Tekanan air yang digunakan dianjurkan dengan tekanan 15 psi (pound pesquare inches), atau tekanan air yang digunakan sama dengan 1,2 kg/cm². Kalau menggunakan tekanan gravitasi air sama dengan menara tower setinggi lebih kurang 10 m .
5. Sanitizing/desinfection (membebas hama) Dengan rendaman air panas 100ºC selama 2 menit . Dengan larutan chloor aktif (50 ppm) Dengan udara panas (oven) Dengan sinar ultraviole t Dengan uap panas (steam) 6. Toweling ( mengeringkan ) Yaitu mengusap kain lap bersih atau mengeringkan dengan menggunakan kain atau handuk (towel ). Toweling ini dapat dilakukan dengan syarat bahwa towel yang digunakan harus steril dan bersih serta sering diganti untuk sejumlah penggunaan . Yang paling baik adalah yang sekali pakai (single use ).
Untuk menghilangkan kotoran-kotoran kasar . Untuk menghilangkan lemak dan minyak . Menghilangkan bau ( amis , bau ikan dan sebagainya ) . Melakukan tindak sanitasi / desinfeksi untuk membebaskan hama . Pengeringan peralatan yang telah selesai dicuci . MAKSUD PENCUCIAN
Test kebersihan fisik dapat dilakukan sebagai berikut : Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering . Bila tepungnya lengket bertanda pencucian belum bersih . Menaburkan garam pada piring yang kering . Bila garam yang ditaburkan tadi melengket pada piring , pertanda pencucian belum bersih . Penciuman , bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih . Penyinaran . Bila peralatan tersebut kelihatanya kusam / tidak cemerlang berarti pencucian belum bersih . 2. Test kebersihan secara bakteriologis dapat dilakukan dengan cara : Pengambilan usapan kapas steril (swab). TEST KEBERSIHAN
Angka total kuman sebanyak-banyaknya 100/Cm² dari permukaan alat yang diperiksa . Angka kuman E.coli harus 0/Cm² dari permukaan alat yang diperiksa . Nilai kebersihan dihitung dengan angka-angka sebagai berikut :