Metode Baru Pengukuran Kemiringan Fantom Secara Otomatis Menggunakan Citra Aksial Computed Tomography (CT) OMAR NABIL MUBARAK
LATAR BELAKANG CT memerlukan posisi objek yang tepat untuk hasil citra yang optimal Phantom digunakan untuk validasi sistem dan pengujian kualitas Kemiringan phantom dapat memengaruhi interpretasi dan pengukura n Pengukuran manual berisiko tidak akurat Perlu metode otomatis yang akurat dan efisien
LATAR BELAKANG CT memerlukan posisi objek yang tepat untuk hasil citra yang optimal Phantom digunakan untuk validasi sistem dan pengujian kualitas Kemiringan phantom dapat memengaruhi interpretasi dan pengukura n Pengukuran manual berisiko tidak akurat Perlu metode otomatis yang akurat dan efisien FANTOM 0 FANTOM 5
TUJUAN PENELITIAN Memperkenalkan metode baru dalam pengukuran kemiringan fantom menggunakan citra aksial untuk fantom silindris dalam pencitraan computed tomography (CT).
METODE PENGUKURAN KEMIRINGAN FANTOM Konsep Pengukuran Kemiringan Fantom
METODE PENGUKURAN KEMIRINGAN FANTOM Konsep Pengukuran Kemiringan Fantom 2. Citra Axial Slice A dan Slice B
METODE PENGUKURAN KEMIRINGAN FANTOM Konsep Pengukuran Kemiringan Fantom 2. Citra Axial Slice A dan Slice B 3. Segmentasi Objek Fantom
METODE PENGUKURAN KEMIRINGAN FANTOM Konsep Pengukuran Kemiringan Fantom 2. Citra Axial Slice A dan Slice B 3. Segmentasi Objek Fantom 4. Deteksi Titik Pusat
METODE PENGUKURAN KEMIRINGAN FANTOM Konsep Pengukuran Kemiringan Fantom 2. Citra Axial Slice A dan Slice B 3. Segmentasi Objek Fantom 4. Deteksi Titik Pusat Pergeseran posisi pusat citra antara dua irisan axial
HASIL PENGUKURAN KEMIRINGAN FANTOM (a) Fantom tegak (0 (b) Fantom miring (5 Rata-rata hasil pengukuran (0 ): 0,02 (deviasi: 0,02 ) Rata-rata hasil pengukuran (5 ): 3,57 (deviasi: 1,43 )
PEMBAHASAN Metode menunjukkan akurasi tinggi pada phantom tegak (0°) dengan deviasi sangat kecil, yaitu 0,02°. Pada phantom miring 5°, rata-rata hasil pengukuran adalah 3,57° dengan deviasi sebesar 1,43°. Pemilihan jarak antar slice ( spacing ) sangat memengaruhi stabilitas hasil pengukuran. Secara umum, pendekatan ini sederhana, efisien, dan dapat diimplementasikan secara otomatis hanya dengan dua slice axial .