Rencana Biaya dan Penjadwalan Proyek Konstruksi Bangunan GAHARNI PUTRI UTAMI (BU ANI)
TOPIK MATERI DALAM 1 SEMESTER Mengenal dunia konstruksi bangunan gedung sederhana Memahami pihak – pihak yang terkait dalam proyek konstruksi bangunan beserta tugas dan tanggung jawabnya Memahami jenis – jenis pekerjaan konstruksi bangunan gedung sederhana . Menerapkan analisa harga satuan pekerjaan konstruksi gedung
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu memahami tentang Konstruksi Bangunan Gedung Sederhana
ATURAN KELAS Peserta didik membersihkan ruang kelas 5 menit di awal jam mapel sebelum kelas dimulai Peserta didik dilarang menggunakan HP tanpa seijin Guru Peserta didik dilarang masuk tanpa keterangan , karena akan mempengaruhi nilai Peserta didik diharapkan untuk disiplin mengerjakan tugas sesuai jadwal , agar tidak mempengaruhi nilai Peserta didik dibebaskan untuk menyampaikan pendapat dengan bahasa sopan Peserta didik berkomunikasi dengan sesame teman dan Guru dengan bahasa sopan dan baik Pelanggaran aturan sekolah yang terjadi didalam kelas akan disampaikan langsung ke pihak yang bersangkutan dengan konsekuensi yang sudah ada (Guru, Kajur atau Kesiswaan )
PERTANYAAN PEMANTIK Coba amati Gambar Disamping , jelaskan apa yang anda ketahui tentang bagian struktur bangunan ini ? Silahkan anda tulis pendapat di buku catatan masing-masing .
TOPIK 1 Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung yang dijelaskan bahwa setiap bangunan gedung memiliki fungsinya yang berbeda-beda . Hal ini dirumuskan dalam BAB III Pasal 5 yang mengidentifikasi fungsi bangunan . KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG SEDERHANA
TOPIK 1 Agar pemenuhan persyaratan teknis setiap fungsi bangunan gedung lebih efektif dan efisien , fungsi bangunan gedung tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat kompleksitas , tingkat permanensi , tingkat resiko kebakaran , zonasi gempa , lokasi , ketinggian dan kepemilikan . Pengklasifikasian bangunan gedung ini diatur dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah No.36 Tahhun 2005 tentang Bangunan Gedung . KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG SEDERHANA
TOPIK 1 Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntuan lokasi yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten /Kota, Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP) dan / atau Rencana Tata Bangunan dan Lingungan (RTBL). Fungsi dan Klasifikasi bangunan gedung diusulkan oleh pemilik bangunan dalam pengajuan permohonan Izin Mandiri Bangunan (IMB) KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG SEDERHANA
1. Bangunan Gedung Tidak Bertingkat Dengan Konstruksi Rangka Balok Dan Kolom Dari Beton Bertulang Beton dan baja tulangan untuk rangka pengaku dinding dari beton bertulang harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : Campuran beton yang dianjurkan minimum perbandingan adalah 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil (1:2;3); serta ½ bagian air, sehingga menghasilkan kekuatan tekan beton pada umur 28 hari minimum 175 kg/cm2 Bahan pasir dan kerikil harus bersih dan air pencampur tidak boleh mengandung lumpur . Pengecoran beton dianjurkan dilakukan secara berkesinambungan ( tidak berhenti di setengah balok atau setengah kolom )
Bangunan Gedung Konstruksi Rangka Sederhana Beton Bertulang dengan Pasangan Dinding
Balok lintel atau Balok latei adalah balok pengikat diatas kusen pintu atau jendela yang digunakan pada dinding pasangan baik dengan atau tanpa kolom
Detail hubungan balok tengan dengan Ring Balok
Detail Penulangan Pertemuan antar Ring Balok
Detail Penulangan Pertemuan Balok Sloof dan Kolom
Detail Pondasi
Detail Penulangan hubungan Pondasi Kolom
Detail Penulangan hubungan Pondasi Kolom
2 . Bangunan Gedung Bertingkat dengan Konstruksi Rangka Balok dan Kolom dari Beton Sistem Struktur rangka pemikul beban dari beton bertulang
Detail Penulangan hubungan Pelat Lantai dengan Balok
Detail Penulangan hubungan Balok Anak dengan Balok Induk
RANGKA STRUKTUR UTAMA GEDUNG Rangka struktur utama merupakan bagian dari struktur bangunan gedung yang berfungsi untuk menahan dan meneruskan beban bangunan ke dalam pondasi secara merata . Rangka struktur utama mempunyai syarat harus mendapatkan beban secara merata agar tidak terjadi pembebanan pondasi yang tidak sama pada suatu bangunan gedung yang mengakibatkan penurunan pondasi bangunan secara tidak merata .
Secara garis besar , Rangka Struktur Utama pada bangunan gedung merupakan Rangka Tertutup . Sifat Tertutup ini menyebabkan kekuatan dan kekakuan ( stifness ) dari bangunan tersebut . Komponen rangka strutur utama menurut fungsi dan perletakannya dibedakan atas : Balok Sloof , adalah komponen rangka struktur utama yang dibuat untuk meneruskan beban bangunan pada pondasi dan membujur serta melintang secara horizontal dan terletak tepat di atas pondasi bangunan
Kolom Utama , adalah komponen rangka struktur utama yang dibuat secara vertical dan terletak pada bagian tepi bangunan gedung dengan fungsi meneruskan beban ke dalam pondasi bangunan secara menerus pula dari beban yang ada di atasnya . Balok Tepi ( ringbalk ), adalah komponen rangka struktur utama yang merupakan balok yang berada di atas kolom utama serta menghubungkan di antara kolom . Balok tepi ini mempunyai fungsi membuat kaku (RIGID) bangunan dan menerima beban dari struktur atap yang ada di atasnya .
PRINSIP DESAIN BALOK
PRINSIP DESAIN BALOK
PRINSIP DESAIN BALOK
Jenis Rangka Struktur Utama menurut Bahan yang digunakan dibedakan atas :
Jenis Rangka Struktur Utama menurut Bahan yang digunakan dibedakan atas :
Jenis Rangka Struktur Utama menurut Bahan yang digunakan dibedakan atas :
Jenis Rangka Struktur Utama menurut Bahan yang digunakan dibedakan atas :
Struktur Kolom
Prinsip Desain Kolom
Bentuk-Bentuk Penampang Kolom
Matriks Jenis Rangka Struktur Utama Berdasarkan Bahan yang dipakai