PPT Sidang analisis kesesuaian fatwa dsn mui terhadap mekanisme jual beli barang jasa - Salin.pptx

EkaNurAprilia 3 views 19 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

ppt peran lembaga bmt


Slide Content

SOSIALISASI PELAKSANAAN DAN PENYALURAN PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Hukum Islam mengenal hak gadai atau Ar-rahn , yaitu praktik menggunakan harta benda sebagai jaminan untuk menjamin pelunasan utang jika tidak terbayar ( Srisusilawati et al. , 2021) . Proses penjualan barang jaminan akan dilakukan apabila barang yang sudah digadaikan telah jatuh tempo. BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen menawarkan kegiatan pinjaman uang dengan dasar hukum gadai . Terkadang rahin gagal memenuhi komitmennya sesuai tenggat waktu yang ditentukan . Lembaga BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen berwenang menjual barang gadai setelah ada peringatan untuk segera melunasi utangnya ( melalui berbagai cara seperti surat , SMS, telepon , dan WhatsApp) tanpa perpanjangan lebih lanjut .

Mekanisme pelelangan pada gadai syariah diatur dalam Ketentuan Umum Fatwa DSN No.25/DSN-MUI/2002 bagian kedua butir 5 tentang lelang, di mana terdapat aturan tentang penjualan barang gadai (marhun). Dalam praktiknya, ternyata masih ada beberapa penyimpangan prinsip syariah di antaranya mengenai pelelangan yang dilakukan oleh pihak Murtahin yang tidak sesuai dengan perjanjian yaitu benda tersebut tidak dilelang di muka umum, ketika jatuh tempo dan benda tersebut dilelang kemudian hasil dari penjualan tersebut tidak cukup untuk melunasi hutang Rahin maka pihak Rahin tidak diwajibkan untuk membayar kekurangannya dan jika ada kelebihan hasil penjualan tidak dikembalikan kepada Rahin. Sedangkan di dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional dijelaskan bahwa kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin dan kekurangannya menjadi kewajiban rahin.

1. Membuat perencanaan menu sesuai standar gizi 2. 01 TUJUAN PENELITIAN PERAN SPPG 1 Untuk mengetahui mekanisme penjualan barang gadai di BMT-UGT Sidogiri Capem Kepanjen. 2 Untuk mengetahui perspektif fatwa DSN No.25/DSNMUI/III/2002 terhadap pelaksanaan penjualan barang gadai pada BMT-UGT Sidogiri Capem Kepanjen.

TEORITIS PRAKTIS MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baik bagi peneliti maupun Masyarakatluas tentang kesesuaian fatwa DSN No.25/DSNMUI/III/2002 terhadap pelaksanaan penjualan barang gadai di BMT-UGT Sidogiri Capem Kepanjen Malang. 01 Bagi Peneliti 02 Bagi Lembaga 03 Bagi Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mekanisme Gadai Syariah (Rahn) pada BMT-UGT Sidogiri Fatikul Himami, (2020) Implementasi Pembiayaan Gadai Emas di BMT. UGT. Sidogiri Cabang Kangean Sumenep Makhshushi Zakiyah, Zainul, (2023) Arif Putra Sanjaya, Indra Hidayatullah, (2020) Analisis mekanisme penentuan harga lelang terhadap barang jaminan pembiayaan bermasalah PENELITIAN TERDAHULU

KAJIAN TEORI 4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 5. Penjualan Marhun Fatwa DSN nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn Murtahin (penerima barang). M a r hu n da n m an f aa t n y a t e t a p m en j ad i m ili k . P e m e l i ha r aa n d a n p e n y i m pa n a n M a r hu n p a d a dasarnya menjadi kewajiban Rahin, Pengertian Lelang Dasar hukum lelang Syarat dan Rukun Lelang Macam-macam Lelang Le l ang Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Pengertian BMT Dasar Hukum BMT Gadai (Rahn) P e n g erti a n G a d a i Dasar Hukum Gadai Rukun Gadai Syarat-syarat Gadai Barang Gadai Pengertian Barang Gadai Barang-barang yang bias digadaikan Hal-hal yang tidak boleh dilakukan terhadap barang gadai

Kerangka Berfikir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian C a p e m BM T - U G T S i d og i r i Kepanjen. M a k a p e n e l i t i a n i n i hanya mengambil satu lokasi penelitian pada BMT-UGT Sidogiri Capem Kepanjen Jl. Teuku Umar No.51 A, Kepanjen, Kec. Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65163. Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi Fokus Penelitian P e n e l i t i a n i n i d i f o k u s k a n p a da kesesuaian fatwa DSN No.25/DSN MUI/III/2002 pada mekanisme lelang barang gadai di BMT-UGT Nus an t ar a C a b a ng P e m b a n t u Kepanjen. Sumber Data Data Primer & Data Sekunder T e k n i k A n a l i s i s Da t a Reduksi Data, Penyajian Data, dan Kesimpulan atau Verifikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Mekanisme Barang Gadai Cara melakukan transaksi gadai: Pembiayaan jaminan emas, Surat berharga (BPKB /SHM) Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tahapan gadai di BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen adalah pengajuan, proses dan realisasi. Tetapi untuk gadai emas jika sudah menjadi anggota BMT tidak melalui tahapan survey dan analisa anggota. Barang yang bisa dijadikan barang gadai: Emas (Pembiayaan Jaminan Emas), Surat Berharga Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen dalam produk pembiayaan jaminan gadai menyediakan gadai emas baik perhiasan atau batangan dan gadai surat surat berharga yang meliputi BPKB dan SHM. Namun dalam praktiknya gadai SHM belum pernah terjadi di BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen. Ketentuan Jatuh Tempo Barang Gadai Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen merupakan salah satu koperasi yang sedikit melakukan penjualan barang gadai. Hal ini dikarenakan sebelum jatuh tempo tiba pihak BMT sudah mencoba untuk menghubungi anggota bahwa pembiayaannya sudah akan jatuh tempo. Hasil Penelitian Penelitian

Mekanisme Barang Gadai Ketentuan Gadai Jika Rahin Tidak Dapat Melunasi Hutangnya Bedasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa BMT UGT Sidogiri Kepanjen dalam praktiknya, setelah melakukan konfirmasi dan penambahan waktu pelunasan yang diberikan, namun jika anggota tetap belum memiliki uang dan sepakat untuk barang gadai dijual, maka anggota dipersilahkan ke kantor untuk melakukan penjualan barang gadai bersama dengan pegawai BMT. Ketentuan Gadai Mengenai Hasil Penjualan Marhun Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dalam praktiknya BMT UGT Nusantara Capem Kepanjen mengenai hasil penjualan Marhun akan digunakan untuk melunasi utang serta biaya penitipan (ujrah) yang belum dibayar. Ketentuan Gadai Mengenai Kelebihan dan Kekurangan Hasil Penjualan Berdasarkan wawancara dapat disimpulkan bahwa terkait dengan hasil penjualan marhun ketika ada kelebihan dan kekurangan, dalam praktiknya di BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen bahwa hasil dari penjualan marhun , jika ada uang kelebihan maka itu adalah hak rahin . Sedangkan jika terjadi kekurangan atas penjualan maka menjadi kewajiban Rahin untuk melunasinya. Hasil Penelitian Penelitian

Rahin tidak mampu melunasi hutangnya Hasil penjualan marhun P E M B AHA S AN Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan dan dipaparkan diatas, maka selanjutnya peneliti akan menganalisis kesesuaian fatwa Dewan Syariah Nasional No.25/DSN-MUI/III/2002 pada mekanisme penjualan barang gadai. BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen merupakan sebuah lembaga yang operasional kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan fatwa DSN, termasuk dalam proses pelaksanaan penjualan barang gadai yang telah diatur dalam fatwa DSN No.25/DSN-MUI/III/2002. Jatuh tempo barang gadai Kelebihan dan Kekurangan hasil penjualan

BAB V PEN U T U P

Kesimpulan Pada BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen pelaksanaan penjualan barang gadai dilakukan apabila anggota sudah tidak dapat membayar hutangnya. Pihak BMT akan melakukan penjualan barang gadai dengan persetujuan anggota untuk melunasi hutangnya kepada BMT dengan ketentuan apabila hasil penjualan melebihi hutang anggota maka akan dikembalikan kepada anggota dan apabila hasil penjualan kurang maka kekurangan tersebut menjadi tanggung jawab anggota. Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn mengenai mekanisme penjualan barang jaminan gadai, mengenai masa jatuh tempo, penjualan paksa/eksekusi terhadap Marhun yang tidak dapat ditebus oleh Rahin dan hasil penjualan Marhun , maka mekanisme penjualan benda jaminan gadai di BMT UGT Nusantara Cabang Pembantu Kepanjen telah sesuai dengan ketentuan fatwa tersebut. Begitu juga mengenai tidak cukupnya hasil penjualan untuk menutup hutang rahin maka mekanisme penjualan benda jaminan gadai tersebut sudah sesuai dengan fatwa diatas. Di dalam fatwa DSN telah dijelaskan apabila terdapat kelebihan hasil penjualan marhun maka pihak BMT akan mengembalikan kelebihan tersebut kepada rahin karena itu hak milik rahin . Jika terdapat kekurangan maka menjadi kewajiban Rahin hal itu telah sesuai dengan fatwa diatas Saran Bagi BMT & Anggota yang mengambil pembiayaan khususnya pembiayaan gadai dengan akad Rahn atau Rahn Tajily

Terima Kasih