PPT SIK3kl/n/////////////////////////////////.pptx

gagaaagaga

1. -Cindy Restika (2005902010012) - Nur Ainun Lingga ( 2005902010135) - Indah Adharsyah ( 2005902010011) - Mirna Sovie Yanti ( 19052010045 ) - Rahmatun Wahyu ( 2005902010013) HYGIENE INDUSTRI PADA KILANG PADI

2. Hygiene adalah ilmu yang berhubungan engan masalah kesehatan , serta berbagai usaha untuk memper-tahankan atau memperbaiki kesehatan . Secara garis besarnya,hygiene merupa kan usaha seseorang atau individu dan sanitasi merupakan faktor dari lingkungan seseorang atau individu . Upaya pencegahan dan mitigasi risiko kesehatan kerja diformalkan oleh perusahaan dengan menunjuk kan fungsi yang khusus menangani hygiene industri sesuai peraturan menaker RI yaitu kewajiban latihan hiperkes dan keselamatan kerja bagi dokter dan para medis perusahaan No. PER.01/MEN/1976 dan No.PER.01/MEN/1979

3. hygiene lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang mencurahkan perhatian pada pengenalan , evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stres yang muncul di tempat kerja , yang mungkin menyebabkan kesakitan , gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan pada para pekerja ataupun lingkungannya . Tujuan hygiene lingkungan kerja adalah menerapkan teknologi dilingkungan kerja , sehingga paparan zat berbahaya , baik kimia , fisika , biologi maupun ergonomi bisa diperkecil atau diminimalkan .

4. Kilang padi adalah suatu tempat pengolahan padi menjadi beras . Kilang padi menghasilkan beberapa produk selain beras , yaitu dedak dan sekam . Dalam kilang padi ada beberapa mesin yang mendukung terjadinya proses pengolahan padi menjadi beras . diantaranya yaitu ; - mesin utama - mesin huller - mesin polis

5. PENYAKIT PADA KILANGPADI Penyakit-penyakit yang diderita oleh beberapa para karyawan yang bekerja pada kilang padi adalah terkena infeksi jamur dan penyakit pada gangguan pernafasan diantaranya adalah paru-paru dan asma .

6. Pada gambar diatas , penggilingan padi berfungsi untuk menghilangkan sekam dan lapisan aleuron dari biji beras,sebagian maupun seluruhnya . Agar menghasilkan beras yang putih serta beras pecah sekecil mungkin . Setelah gabah dikupas kulitnya dengan alat pemecah kulit , kemudian gabah tersebut dimasukkan ke dalam alat penyosoh untuk membuang lapisan aleuron yang menempel pada beras .

7. Dalam proses penggilingan tersebut , timbul berbagai potensi bahaya yang mengancam pekerja , diantaranya yaitu debu dan kebisingan . Debu merupakan bahaya terbanyak kedua setelah kebisingan berdasarkan jumlah paparan pada pekerja . Namun debu merupakan bahaya yang berdampak negatif nomor satu dalam menyebabkan penyakit akibat kerja .

8. Hubungan APD dengan pekerja killang padi Para tenaga kerja yang bekerja dipenggilingan padi memiliki potensi yang lebih besar dibandingankan pada pekerja lainnya , terpapar debu yang terdapat pada proses penggilingan padi . Bahaya penyakit akibat kerja seperti penyakit pneumocoinosis , yaitu penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebab kan oleh debu .

9. Salah satu peningkatan teknologi pada bidang pertanian adalah penggunaan mesin traktor,mesin perontok padi dan mesin penggiling . Pencemaran udara berupa partikel debu dapat terjadi akibat petugas tidak memakai APD pernafasan saat menggunakan mesin penggiling padi . Banyaknya kerugian yang ditimbulkan dari ketidakpatuhan tenaga kerja terhadap penggunaan alat pelindung pernafasan membuat perusahaan harus memberikan sanksi tegas terhadap pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung pernafasan .

10. Faktor-faktor kejadian ispa Faktor resiko terjadinya ispa terdiri dari 3, seperti ; faktor lingkungan , faktor individu , dan faktorperilaku . Bangunan yang sempit dan memiliki penghuni yang tidak sesuai akan berdampak kurangnya oksigen dalam ruangan .

11. Upaya pengendalian Upaya pengendalian debu yang dilakukan oleh perusahaan beras lahan mas secara teknik , administrasi dan penggunaan apd . Upaya pengendalian lainnya yang dilakukan perusahaan beras lahan mas dengan melakukan ketatarumah tanggaan yaitu dengan membersihkan debu yang tertumpuk dilantai ruang penggilingan padi dengan menggunakan vacum cleaner.

12. Pengaruh kebisingan pada pekerja kilang padi Kebisingan yang terlalu berlebih dapat menimbulkan pengaruh pada telinga yaitu kerusakan permanen pada sel-sel rambut didalam cochea yang mengakibatkan penurunan kemampuan mendengar , telinga berdenging , pergeseran ambang pendengaran dengan meningkatkan kesulitan mendengar dan menimbulkan pengaruh pada perilaku seperti kehilangan konsentrasi , kehilangan keseimbangan , dan kelelahan . Kelelahan adalah keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja .

13. Pengaruh kebisingan pada tenaga kerja adalah adanya gangguan-gangguan seperti dibawah ini : Gangguan fisiologis Gangguan psikologi

14. Pengendalian kebisingan Pengendalian kebisingan dilingkungan kerja dapat dilakukannya upaya-upaya sebagai berikut ; Pengendalian secara administratif Penggunaan alat pelindung diri Pemeriksaan audiometri Pelatihan dan penyuluhan Evaluasi

15. Penyakit pada kilang padi Penyakit-penyakit pernafasan yang berhubungan dengan pertanian salah satunya yang dikenal dari resiko gangguan penyakit akibat kerja mula-mula tahun 1555 Olaus Magnus mengingatkan tentang bahaya menghirup debu biji-bijian dan resiko telah dicatat kembali pada tahun 1700 oleh Rom Azzini pada perkembangan kerjanya dalam buku nya “De Morbis Artificum ”

16. Meskipun bahaya-bahaya kesehatan paru-paru petani telah dikenal secara dini , tetapi hal ini hanya sekitar dua puluhan negara saja yang telah melakukan penelitian secara berhati-hati . Pemeriksaan terhadap bahaya-bahaya kesehatan paru pada pertanian telah jauh ketinggalan dibanding bahaya-bahaya industri baja dan industri - industri lainnya .

17. Masalah-masalah klinis pada para pekerja-pekerja pertanian saat ini adalah masalah penyakit saluran pernafasan . Penyakit-penyakit paru akibat pekerjaan pertanian masih sangat kurang dan kurang mendapat perhatian .

18. Benda- benda yang berada lingkungan pertanian dengan jelas memperlihatkan dan mungkin menyebabkan asma . Asma dipertimbangkan menjadi dua bentuk , yaitu ; Variabel atau obstruksi Asma eksaserbasi

19. Paparan sejumlah besar zat-zat yang ada pada lingkungan pertanian dapat menjadi penyebab asma kerja . Banyak kasus asma kerja yang berasal dari efek paparan terhadap para pekerja pada sektor industri lebih baik daripada bagian pertanian . Secara umum zat tsb dapat menjadi 3 bagian ; tumbuhan , binatang arthopoda dan bahan baku , seperti debu padi dan debu kapas

20. TERIMA KASIH