DI SUSUN OLEH: FARAH DIBA SHAHRA 190402003 IKHWANI SYIFA ZAHRA NASUTION 190402019 MHD. DANDI HARISANDY 190402061 DOSEN PENGAMPU: AYU WAHYUNI M, M.P d
“ Anatomi hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian organ tubuh hewan beserta fungsinya untuk mengetahui lebih jelas sisten organ pada hewan, khususnya organ sistem pencernaan dan organ sistem pernafasan secara langsung .” Menurut Kusrini n ( 2007 )
SISTEM RANGKA Skeleton pada katak tulang utama dan tulang rawan . Jumlah ruas pada amphibia bervariasi dari 10 ruas pada salientina sampai 200 pada gymnophiona . Tengkorak katak terdiri: Kranium Pasangan kapsul sensori telinga, hidung, dan rongga mata. Skeleton viseral Mempunyai dua pasang tungkai dengan 4 jari kaki pada kaki depan dan 5 pada jari kaki belakang. Pasangan tungkai tidak ada pada cecillia . Tengkorak amphibia tulang-tulang premaksila, nasal, frontal, parietal dan skuamos .
Sistem otot aksial pada amfibi masih metamerik . SISTEM OTOT Tubuh tersusun atas 3 macam otot : Otot polos yang kerjanya involunter. Otot lurik yang kerjanya Volunter Ot ot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun involunter. Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi dari: Otot daging lebar dan pipih Otot daging gilig Otot daging sfingter
SISTEM SIRKULASI J antung mempunyai sekat interatrial, kantong ventrikular, dan pembagian konus arteriosus dalam pembuluh sistemik dan pembuluh pulmonari darah yang mengandung oksigen dari paru-paru masuk atrium kiri lewat vena pulmonalis menuju sisi kiri ventrikel intuk di pompa menuju seluruh tubuh. System peredaran darah katak terdiri dari darah dan alat peredara darah . Darah katak terdiri atas bagian yang cair atau plasma darah serta sel-sel darah. Darah yang masuk ke atrium kiri berasal dari vena paru-paru dan kulit yang kaya akan oksigen. Darah dari atrium kanan dan kiri masuk ke ventrikel darah akan keluar melalui batang nadi. Batang nadi ini bercabang-cabang menjadi dua aorta (nadi besar) yang melengkung ke kiri dan ke kanan .
SISTEM PENCERNAAN Sistem pencernaan katak/amfibi terdiri dari: Rongga Mulut Kerongkongan (esofagus ) Lambung (ventrikulus/stomach ) Usus Halus (small intestine ) Usus Besar (large intestine ) Kloaka Katak air butuh sedikit kelenjar oral karena makanan mereka berada di air sehingga tidak memerlukan banyak kelenjar mukus d i mulut. Kelenjar-kelenjar ini banyak terdapat pada katak dan kodok darat, khususnya pada lidahnya yang digunakan untuk memakan mangsa.
SISTEM PERNAPASAN asuknya udara bebas melalui celah hidung (koane) ke rongga mulut menuju ke paru-paru . Fase Inspirasi Fase Ekspirasi Setelah terjadi pertukaran gas didalam paru-paru, otot rahang bawah berelaksasi rongga mulut membesar isi perut menekan paru-paru udara dari dalam paru-paru masuk ke rongga mulut. Sebagian besar amfibi bernapas melalui kulit, tetapi salamander ketika dewasa mendapatkan oksigen melalui kulit dan epitelium luar.
SISTEM SARAF Sistem saraf amfibi pada dasarnya seperti pada ikan. Pusat kegiatan otak berada pada bagian dorsal otak tengah, dimana sel-sel saraf (lapisan abu-abu) terkonsentrasi di dalam tektum. Otak terbagi menjadi 5 bagian dan cerebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal . Saraf ke-7, ke-8 dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus. Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf periforium . Sistem saraf sentral terdiri dari : encephalon (otak) dan medulla spinalis.
SISTEM ORGAN INDERA Khoane internal, apertura nasal berfungsi sebagai penciuman tetapi juga untuk saluran udara. E pitelium olfaktori lembut dan terbatas pada bagian dorsal nasal. Organ jacobson dipercaya menjadi alat bantu dalam merasakan makanan . Organ perasa pada amfibi terbatas pada dinding mulut dan lidah . Lensa mata tetap dan tidak berubah kecembungannya untuk jarak pandangan yang relatif jauh Kelopak bagian bawah lebih mudah bergerak daripada bagian bawah. Salamander tidak punya pendengaran tengah, meski salamander dipercaya dapat mendeteksi vibrasi. Pada katak, suara ditransmisikan dari gendang telinga melalui lubang timpani telinga dalam melewati tulang yang disebut kolumella.
SISTEM UROGENITAL Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya = menyimpan urine sementara SISTEM EKSKRESI Muara saluran urine, saluran kelamin, dan saluran pencernaan akan menyatu disebut kloaka. Alat ekskresi utama katak sepasang ginjal yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. S istem pembuangan zat-zat yang tidak berguna pada amphibi dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan beberapa nya dilepaskan oleh hati berupa empedu dan yang terpenting dilakukan oleh ren.
SISTEM UROGENITAL Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu : S ecara eksternal pada anura Secara internal pada Ordo Apoda. SISTEM REPRODUKSI Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa famili amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordo apoda. Pada katak, organ genital terbagi menjadi dua, yaitu: Organ genital jantan Organ genital betina
Glandulae Pituitaria - enghasilkan hormon pertumbuhan , -Mengontrol pertumbuhan tubuh terutama panjang tulang, -Pada kata merangsang gonad untuk menghasilkan sel kelamin. SISTEM ENDOKRIN Fungsinya Hormon M engontrol tugas-tugas tubuh Merangsang bersifat Mengaktifkan atau mengerem pertumbuhan Mengaktifkan jaringan yang berpengaruh terhadap tingkah laku tubuh. Kelenjar Tiroid (gondok) -Menghasilakan hormon thyroid yang mengatur metabolism secara umum , - Mempengaruhi periode pelepasan lapisan luar kulit , Kelenjar P aratiroid (anak gondok) -Sebagai regulator kalsium dalam system endokrin. Kelenjar Pankreas. -Menghasilkan hormone insulin yang mengatur metabolism zat gula K elenjar suprarenalis atau kelenjar adrenalis -yang bekerjanya berlawanan dengan insulin.