PPT Sosiologi XI K2 - Bab 1 kelompok sosial 1.pptx
ChelseaAiko
0 views
40 slides
Sep 21, 2025
Slide 1 of 40
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
About This Presentation
Anjay mabar ppt sosiologi
Size: 8.62 MB
Language: none
Added: Sep 21, 2025
Slides: 40 pages
Slide Content
Tujuan Pembelajaran SOSIOLOGI SMA/MA Bab 1 Kelompok Sosial 1. 2. 3. 4. 5. Peserta didik diharapkan mampu: menjelaskan konsep kelompok sosial dan pengelompokan sosial; menjelaskan dasar dan proses pembentukan kelompok sosial; menjelaskan perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat; mengidentifikasi ragam kelompok sosial; dan menganalisis dinamika kelompok sosial.
SOSIOLOGI SMA/MA Perhatikan gambar dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Apakah kumpulan orang pada gambar tersebut merupakan kelompok sosial? Jika ya, mengapa mereka disebut sebagai kelompok sosial? Apa saja ciri-ciri yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu kelompok sosial? Bagaimana proses terbentuknya suatu kelompok sosial? Bagaimana dinamika pada kelompok sosial?
SOSIOLOGI SMA/MA Hakikat Kelompok Sosial
1. Pengertian Kelompok Sosial Sejak dilahirkan manusia diperkirakan sudah mempunyai dua hasrat atau kebutuhan pokok bagi kehidupannya, yaitu: keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya; dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya. Gregariosness ïƒ Naluri manusia untuk selalu hidup bersama dengan orang lain Berikut beberapa pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial. Roland L. Warren berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan kelompok yang terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan. Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling behubungan dalam sebuah struktur. SOSIOLOGI SMA/MA
2. Syarat dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial SOSIOLOGI SMA/MA Kelompok sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Satu kesatuan yang nyata, dapat dikenal, dan dapat dibedakan kelompok sosialnya. Tiap kelompok sosial memiliki kepentingan dan mempertahankan nilai yang sama. Tiap kelompok sosial memiliki struktur sosial. Tiap anggota kelompok sosial memiliki peran berbeda. Tiap kelompok sosial memiliki norma yang mengatur peran anggota. Menurut Soerjono Soekanto , kelompok sosial memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama. Memiliki sistem dan proses.
SOSIOLOGI SMA/MA 3. Proses Pembentukan Kelompok Sosial Bruce Tuckman menyebutkan terdapat lima tahap dalam proses pembentukan dan perkembangan kelompok, yaitu: Pada tahap forming , para anggota kelompok masih saling mempelajari perilaku satu sama lain dan tugas-tugas yang harus dilakukan. Anggota kelompok mencari sosok yang dianggap memiliki jiwa kepemimpinan. Pada tahap storming , terjadi persaingan dan konflik antaranggota yang saling mempertahankan pendapatnya. Terjadi penolakan-penolakan dari anggota kelompok terhadap batasan, tugas, dan tujuan. Pada tahap norming , terjadi konsensus atau kesepakatan dalam kelompok. Komunikasi antaranggota mulai membaik sehingga tercapai kesepakatan tentang tujuan dan peraturan dalam kelompok. Pada tahap performing , sudah terjalin rasa kebersamaan dan kepercayaan. Seluruh anggota kelompok sudah melakukan tugas dan fungsinya secara penuh. Tahap adjourning , berlaku secara khusus pada kelompok yang dibentuk untuk tujuan jangka pendek. Pada saat tujuan sudah tercapai, kelompok akan dibubarkan.
SOSIOLOGI SMA/MA 3. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial Kepentingan yang Sama Dalam kaitannya dengan proses pembentukan kelompok sosial, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab pembentukan kelompok sosial sebagai berikut. Pertalian Darah atau Keturunan yang Sama Daerah atau Wilayah yang Sama Orang-orang membentuk kelompok sosial karena mempunyai kepentingan yang sama. Kelompok kepentingan ini sering kali disebut asosiasi, seperti asosiasi seniman, asosiasi kaum buruh, dan sebagainya. Faktor keturunan merupakan dasar yang kuat bagi persatuan dan tali persaudaraan. Oleh karena itu, tidak jarang orang membentuk kelompok sosial pertama kali berdasarkan keturunan atau pertalian darah. Pembentukan kelompok berdasarkan daerah yang sama terjadi karena orang-orang dari daerah yang sama memiliki kebudayaan, bahasa, cara berpikir, serta pola kerja yang sama sehingga dengan mudah memahami satu sama lain.
4. Pengelompokan Sosial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengelompokan adalah proses, cara, dan perbuatan mengelompokkan. Adapun sosial diartikan sebagai berkenaan dengan masyarakat. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, pengelompokan sosial dapat diartikan sebagai proses, cara, dan perbuatan mengelompokkan masyarakat. Pengelompokan tersebut umumnya didasarkan pada karakteristik atau kriteria tertentu, misalnya berdasarkan jenis kelamin, usia, suku bangsa, pekerjaan, atau tempat. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengelompokan sosial menghasilkan kelompok-kelompok dalam masyarakat. SOSIOLOGI SMA/MA
SOSIOLOGI SMA/MA Ragam Kelompok Sosial
SOSIOLOGI SMA/MA 1. Klasifikasi Menurut Émile Durkheim Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Masyarakat yang menganut solidaritas mekanik lebih mengutamakan persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif adalah kesadaran bersama dengan karakteristik: mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, ada di luar warga, dan bersifat memaksa. Pelanggaran terhadap kesadaran bersama akan dikenai hukuman yang bersifat represif. Solidaritas Organik Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat sehingga unsur-unsur dalam masyarakat saling bergantung. Ikatan utama yang mempersatukan masyarakat bukan lagi kesadaran kolektif, melainkan kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi. Sanksi terhadap pelanggaran kesepakatan bersama bersifat restitutif .
Gesellschaft SOSIOLOGI SMA/MA 2. Klasifikasi Menurut Ferdinand Tonnies Gemeinschaft Gemeinschaft atau paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal. Contohnya hubungan yang terdapat dalam keluarga. Gemeinschaft dapat dibedakan sebagai berikut. Gemeinschaft of blood , yaitu mengacu pada ikatan-ikatan kekerabatan. Gemeinschaft of place , yaitu ikatan yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggal atau tempat bekerja. Gemeinschaft of mind , yaitu hubungan persahabatan yang disebabkan anggotanya memiliki keahlian, pekerjaan, dan pandangan yang sama. Gesellschaft atau patembayan merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Gesellschaft bersifat sementara dan semu. Individu pada dasarnya terpisah meskipun ada faktor pemersatu. Dalam masyarakat patembayan diutamakan berlangsungnya suatu hubungan perjanjian atau kontrak yang memiliki tujuan tertentu dan bersifat rasional berdasarkan ikatan timbal balik.
SOSIOLOGI SMA/MA 3. Klasifikasi Menurut Charles H . Cooley dan Ellsworth Faris Charles H . Cooley menyatakan bahwa di dalam masyarakat terdapat kelompok primer. Kelompok ini ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa. Pergaulan yang intim ini menghasilkan keterpaduan individu dalam satu kesatuan, membuat seseorang hidup dan memiliki tujuan kelompok bersama. Pendapat Cooley tersebut dikritik oleh Ellsworth Faris. Menurut Faris, di dalam masyarakat juga terdapat kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contoh kelompok sekunder adalah koperasi dan partai politik.
SOSIOLOGI SMA/MA 4. Klasifikasi Menurut William G . Sumner William G . Sumner membagi kelompok menjadi dua, yaitu in-group (kelompok dalam) dan out-group (kelompok luar). Istilah in-group mengacu pada kelompok-kelompok sosial yang dengannya individu mengidentifikasi dirinya, sedangkan out-group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-group. Sumner menyatakan bahwa di kalangan kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar, cenderung muncul rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan. Rasa kebencian itu diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain dan menimbulkan perasaan solidaritas dalam kelompok (in-group feeling). Anggota kelompok menganggap kelompok mereka sendiri sebagai pusat segala-galanya dan sebagai acuan bagi kelompok luar (etnosentrisme).
SOSIOLOGI SMA/MA 5. Klasifikasi Menurut Robert K . Merton Membership group Membership group adalah kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota dari kelompok tersebut. Namun, batas-batas keanggotaan tidak dapat dilakukan secara mutlak karena situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi dalam kelompok. Reference group Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuam bagi seseorang secara psikologis sehingga dapat membentuk pribadi dan perilakunya. Nilai-nilai, standar, dan keyakinan kelompok yang menjadi acuan ( reference ) seseorang membimbing dirinya dalam bersikap dan menilai tindakannya. Merton mengemukakan dua tipe umum reference group , yaitu sebagai berikut. Tipe normatif ( normative type ) menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang. Tipe ini merupakan sumber nilai bagi individu, baik anggota maupun bukan anggota. Tipe perbandingan ( comparison type ) merupakan pegangan bagi individu dalam menilai kepribadiannya. Tipe ini lebih kepada perbandingan untuk menentukan kedudukan seseorang.
6. Kelompok Formal dan Kelompok Informal Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki aturan tegas dan kelompok ini sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antarsesama anggota. Kelompok formal ini memiliki struktur dan administrasi yang pasti. Contohnya adalah organisasi. Kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki organisasi dan struktur yang pasti. Kelompok informal umumnya terbentuk atas dasar seringnya pertemuan di antara anggota kelompok yang memiliki pengalaman dan kepentingan yang sama. Contohnya adalah kelompok kecil di antara kelompok besar. SOSIOLOGI SMA/MA
SOSIOLOGI SMA/MA 7. Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter Kelompok okupasional adalah kelompok yang tercipta karena makin memudarnya fungsi kekerabatan dan beranggotakan orang-orang dengan pekerjaan atau profesi yang sejenis. Anggota kelompok ini biasanya memiliki aturan atau pedoman dalam bertingkah laku, yaitu berupa kode etik. Kelompok okupasional memiliki peran yang sangat besar dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama pada anggota yang bergabung. Contoh kelompok ini adalah Ikatan Dokter Indonesia. Kelompok volunter adalah kelompok yang terdiri atas berbagai anggota yang memiliki kepentingan dan kepedulian yang sama. Keberadaan kelompok volunter tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat. Dengan adanya kelompok volunter, kepentingan individu diharapkan dapat terpenuhi tanpa harus mengganggu kepentingan umum. Contohnya adalah tim sukarelawan yang membantu korban bencana alam.
Perhatikan gambar berikut... Gambar 1 Gambar 2
Termasuk tipe kelompok apakah contoh berikut?
Menurut Merton termasuk tipe kelompok apakah?
SOSIOLOGI SMA/MA 8. Kelompok Sosial Tidak Teratur 9. Perilaku Kolektif Kerumunan dan publik termasuk dalam kelompok sosial tidak teratur. Kerumunan merupakan kumpulan orang yang hadir secara fisik di tempat yang sama pada suatu waktu dan bersifat sementara. Interaksi yang terjadi secara spontan dan tidak terorganisasi. Contohnya, antrean pembeli karcis di bioskop. Publik merupakan kumpulan manusia yang memiliki perhatian pada hal yang sama, namun tidak berkumpul pada satu tempat. Interaksi publik umumnya tidak langsung, yaitu melalui saluran komunikasi. Contohnya, seluruh pemirsa televisi yang menyaksikan kampanye presiden. Milgran dan Touch menyebutkan bahwa perilaku kolektif adalah perilaku yang lahir secara spontan, relatif tidak terorganisasi dan hampir tidak dapat diduga sebelumnya, serta proses kelanjutannya tidak terencana dan hanya tergantung pada stimulasi timbal balik yang muncul di kalangan para pelakunya. Ciri-ciri perilaku kolektif antara lain sebagai berikut. Perilaku yang dilakukan bersama oleh sejumlah orang. Perilaku yang bersifat spontanitas dan tidak terstruktur. Perilaku yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu. Bersifat insidental atau tidak bersifat rutin.
Kelompok Sosial yang tidak teratur I. Crowd ( kerumunan ) ïƒ individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan . Ciri-ciri kerumunan : 1. Sifatnya sementara 2. Tidak terorganisasi 3. Kedudukan sosialnya sama 4. Mudah bereaksi ataupun meniru 5. Identitas individu tenggelam
Macam-macam kerumunan : Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial Khalayak penonton yang formal ( formal audiences ) contoh : penonton bioskop , penonton sepak bola, mendengarkan kampanye , khotbah agama b. Kelompok Ekspresif yang direncanakan ( planned expressive group ) contoh kerumunan dansa , pesta dll Kerumunan Yg Sangat Sementara ( Casual Crowds) Kerumunan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregations) Misalnya kerumunan orang antri karcis , kerumunan menunggu bus/ kereta api Kerumunan orang yang sedang panik (panic Crowds) misalnya ada bencana alam atau bom yang meledak , perampokan , kebakaran , kecelakaan lalu lintas dan terjadi banyak korban Kerumunan penonton yang tidak direncanakan (Spectator Crowds) Contoh : ada orang jual jamu ditepi jalan , dengan permainan sulap Kerumunan yang berlawanan dgn Hukum (Lawless Crowds) Kerumunan yang emosional (Acting Mobs) Kerumunan yang bertindak emosional , bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat . Kerumunan yang melanggar moral (immoral Crowds) Misal : kerumunan orang minum-minuman keras , mabuk sehingga mengganggu ketertiban dan ketenteraman masyarakat .
II. Publik kelompok yang tidak merupakan kesatuan (tanpa bentuk/struktur) Interaksi terjadi secara tidak langsung dengan alat komunikasi, seperti melalui radio, telivisi, media cetak dan sejenisnya. Pengikut lebih luas dan besar. Tidak ada pusat perhatian yang tajam sehingga tidak ada kesatuan
III. Massa massa merupakan kumpulan orang banyak yang mempunyai kehendak atau pandangan yang sama, ïƒ tapi tidak berkerumun pada suatu tempat tertentu dan mengikuti kejadian dan peristiwa yang penting dengan alat-alat komunikasi modern seperti halnya publik.Karena tidak berkerumun, maka setiap individu yang tergabung dalam massa saling terpisah sehingga tindakannya tidak bersifat spontan terhadap sugesti yang timbul dalam massa.
Perhatikan gambar berikut ...
SOSIOLOGI SMA/MA Dinamika Kelompok Sosial
SOSIOLOGI SMA/MA Manusia sebagai anggota dari suatu kelompok sosial berusaha untuk menemukan pola-pola tertentu yang dapat memenuhi kebutuhannya sesuai yang diharapkan , disebut dengan dinamika . Dinamika kelompok adalah gerak sekumpulan orang yang saling berhubungan dan memiliki tujuan bersama yang dapat menimbulkan perubahan dalam masyarakat . Proses perkembangan suatu kelompok dapat dipengaruhi oleh faktor : Faktor dari dalam (intern) Faktor dari luar ( ekstern ) Konflik antarindividu atau sebagai akibat adanya ketidakseimbangan kekuatan kelompok. Adanya perbedaan kepentingan sehingga menimbulkan ketidakadilan atau ketidakseimbangan. Adanya perbedaan paham dari tiap anggota kelompok dalam upaya memenuhi berbagai tujuan kelompok. Perubahan situasi atau keadaan di mana kelompok tersebut hidup. Pergantian anggota kelompok akan memengaruhi perubahan kelompok. Perubahan situasi sosial ekonomi kelompok.
SOSIOLOGI SMA/MA 1. Kepemimpinan Dalam buku Sosiologi dengan Pendekatan Membumi (2007), James M. Henslin menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang memengaruhi perilaku, pendapat, dan sikap orang lain . Seseorang bisa jadi pemimpin apabila memiliki tiga hal penting, yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan. Ada dua tipe pemimpin ( Henslin , 2007), yaitu sebagai berikut. Pemimpin instrumental, yaitu pemimpin yang berorientasi pada tugas. Pemimpin ini berupaya mencegah anggota agar tidak teralihkan dan tetap bergerak ke arah tujuannya. Pemimpin ekspresif (pemimpin sosioemosional ), yaitu seorang pemimpin tanpa mendapat pengakuan formal sebagai pemimpin. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi karena kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan yang signifikan dalam organisasi. Ada tiga gaya dasar kepemimpinan, yaitu sebagai berikut. Pemimpin otoriter, yaitu seseorang yang memberikan perintah. Pemimpin demokratis, yaitu seseorang yang berupaya mencapai konsensus. Pemimpin laissez-faire , yaitu seseorang yang permisif.
SOSIOLOGI SMA/MA ( lanjutan ) Kepemimpinan Kepemimpinan transformasional Kepemimpinan transformasional , yaitu kepemimpinan yang bertujuan untuk perubahan . Secara alamiah, kepemimpinan adalah adanya pergerakan untuk mencapai tujuan dan tujuan yang dimaksud adalah perubahan. Salah satu ciri kepemimpinan ini adalah memperhatikan perkembangan dan perubahan prestasi dari para pengikutnya. Terdapat empat faktor pada kepemimpinan ini, yaitu sebagai berikut. Karisma dan idealisme ( idealized influence ) Motivasi inspirasional ( inspirational motivation ) Stimulasi intelektual ( intellectual stimulation ) Perhatian pada individu ( individualized consideration ) Kepemimpinan transaksional Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang sifatnya kontraktual . Pemimpin menawarkan sesuatu untuk mendapatkan loyalitas dari pengikutnya. Pengikut mau bekerja sama karena ada imbalan (reward) yang akan diterima dari pemimpin . Unsur-unsur dalam kepemimpinan transaksional antara lain sebagai berikut. Unsur kerja sama antara pengikut dan pemimpin yang bersifat kontraktual. Unsur-unsur prestasi yang terukur. Unsur imbalan ( reward ) yang ditukarkan dengan loyalitas. Kepemimpinan dengan pola seperti ini akan berjalan dengan baik jika ketiga unsur tersebut terpenuhi dan memenuhi harapan kedua belah pihak.
SOSIOLOGI SMA/MA 2. Organisasi Menurut Sondang P . Siagian, organisasi adalah suatu bentuk persetujuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan itu terdapat seseorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan . Istilah organisasi memiliki dua arti umum, yaitu: mengacu pada suatu lembaga dan mengacu pada proses pengorganisasian sebagai salah satu di antara fungsi manajemen. Unsur Organisasi Ciri-ciri Organisasi Anggota organisasi, terdiri atas pemimpin dan orang-orang yang bekerja di bawahnya. Kerja sama mewujudkan tujuan organisasi. Lingkungan, kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi sebagai pendukung mencapai tujuan organisasi. Peralatan sebagai sarana mencapai tujuan. Komunikasi, unsur yang memengaruhi anggota saling bekerja sama. Mempunyai tujuan dan sasaran. Mempunyai keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati. Adanya kerja sama dari anggota organisasi. Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.
SOSIOLOGI SMA/MA 3. Jejaring Sosial Dalam sosiologi, jejaring sosial dijelaskan sebagai seluruh hubungan, baik langsung maupun tidak langsung, antara satu orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lain. Hubungan yang terjalin melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang-orang di luar lingkungan keluarga atau temannya. Melalui jejaring sosial, seseorang dapat mempeluas pergaulannya serta memudahkan penerimaan dan penyebaran informasi. Berikut ini adalah beberapa fungsi jejaring sosial . Berguna bagi individu maupun kelompok yang menginginkan suatu kemajuan. Mengembangkan efektivitas dalam gagasan baru. Membentuk jalinan kerja sama antarindividu maupun kelompok.
4. Konformitas Menurut Jon M. Shepard , konformitas merupakan bentuk interaksi ketika seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat tempat tinggalnya . Konformitas berarti proses penyesuaian diri dalam masyarakat dengan cara menaati norma dan nilai yang dianut masyarakat. Pada dasarnya, kita semua cenderung bersifat konformis , menyesuaikan diri dengan orang lain atau dengan kelompok kita berinteraksi sehari-hari. Konformitas pada masyarakat tradisional berbeda dengan masyarakat modern . Mengapa demikian ?? Konformitas masyarakat tradisional terhadap norma dan nilai sosial yang berlaku sangat kuat. Sementara pada masyarakat modern, anggota-anggotanya selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan. Oleh karena itu, konnformitas di daerah perkotaan sangat kecil dibandingkan dengan daerah perdesaan. SOSIOLOGI SMA/MA
Contoh soal Perhatikan ciri hubungan sosial masyarakat berikut! 1. Rasa solidaritas kurang 2. Bany ak interaksi serta tatap muka 3. Mementingkan keuntungan ekonomi 4. Saling mengenal secara pribadi 5. Hubungannya langgeng dan tidak mudah bubar Ciri-ciri yang terdapat pada kehidupan masyarakat paguyuban adalah .. 1, 2, dan 3 1, 3, dan 4 2, 3, dan 4 2, 4, dan 5 3, 4, dan 5
Contoh soal Perhatikan ciri hubungan sosial masyarakat berikut! 1. Rasa solidaritas kurang 2. Bany ak interaksi serta tatap muka 3. Mementingkan keuntungan ekonomi 4. Saling mengenal secara pribadi 5. Hubungannya langgeng dan tidak mudah bubar Ciri-ciri yang terdapat pada kehidupan masyarakat paguyuban adalah .. 1, 2, dan 3 1, 3, dan 4 2, 3, dan 4 2, 4, dan 5 3, 4, dan 5
Contoh soal 2 Dua hasrat atau kepentingan pokok yang dimiliki manusia sejak lahir adalah keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya keinginan untuk menjadi satu dengan sesama dan lingkungan alamnya keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya keinginan untuk tidak menyatu dangan sesama, tetapi tidak meyatu dengan lingkungan alamnya keinginan untuk menyatu dengan sesamanyan, tetapi tidak menyatu dengan lingkungan alamnya
Contoh soal 3 Himpunan manusia dapat dikatakan sebagai kelompok social apabila memenuhi beberapa bersyaratan, di antaranya adalah Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan Memiliki tujuan yang sama walaupun jalan yang ditempuh berbeda-beda Adanya kesadaran untuk menjadi individu yang otonom Memiliki satu unsur pemaksa agar individu tunduk padanya Individu menyadari bahwa kelompok memiliki satu ikatan yang tak dapat diganggu gugat
Contoh soal 3 Beberapa gejala sosial dalam masyarakat sebagai berikut : 1). Mematuhi adat kebiasaan yang tidak tertulis 2). Menerapkan prinsip bekerja sesuai dengan keahliannya 3). Menggunakan perlengkapan hidup yang ramah lingkungan 4). Mempunyai sikap toleransi tinggi terhadap perbedaan sosial Di antara gejala sosial di atas, yang terdapat pada masyarakat patembayan adalah… A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 3 dan 4 B. 1 dan 3 D. 2 dan 4
Contoh soal 4 Kelompok sosial primer (primary group) adalah kelompok yang memiliki kesamaan visi dan misi tidak saling mengenal satu dengan yang lain, namun dapat bekerja sama dengan baik saling mengenal, tetapi tidak terdapat kerja sama diantara mereka tidak saling mengenal dan tidak terdapat kerja sama diantara mereka saling mengenal antar anggotanya, serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi