PPT STUdio perancangan 2_kelompok lain.pptx

41123120003 35 views 20 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

PPT kelompok


Slide Content

BAB II : METODE PELAKSANAAN DAN DETAIL SPESIFIKASI TEKNIS

I. PEKERJAAN PERSIAPAN Mobilisasi dan Demosasi Mobilisasi : Personil kontraktor ( staf & pelaksana berpengalaman ) Peralatan kerja & material ke lokasi proyek Demobilisasi : Pembongkaran instalasi & peralatan yang tidak terpakaiPemulihan lokasi ke kondisi semulaPengembalian peralatan secara bertahap dengan persetujuan Direksi

I. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Pagar Proyek Pemasangan pagar sementara di area proyek merupakan salah satu pekerjaan penting untuk memastikan keamanan selama pelaksanaan konstruksi. Pagar ini harus dibangun dengan kuat dan stabil agar tidak mudah roboh. Material yang digunakan adalah seng gelombang yang disangga oleh rangka kayu, dengan ketinggian 200 cm, dan diselesaikan dengan pengecatan sebagai finishing.

Pekerjaan Pembersihan Lapangan Pembersihan lapangan atau lokasi kerja serta perataan area dilakukan oleh pekerja dan tukang di bawah arahan dan komando Site Manager dengan membersihkan seluruh area pekerjaan , membersihkan sampah dan akar pohon apabila ada serta memberi patok batas pada area pekerjaan agar tahapan pekerjaan selanjutnya dapat dilaksanakan . Apabila pada area pekerjaan terdapat pipa-pipa air atau listrik maka akan dikoordinasikan dengan konsultan pengawas dan owner terhadap pemindahan atau intruksi lain untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan . I. PEKERJAAN PERSIAPAN

4. Pekerjaan Pemasangan Bouwplank Dalam tahap pengukuran, langkah pertama adalah menetapkan titik nol ( benchmark ), kemudian memasang patok-patok ( bouwplank ) yang akan digunakan sebagai acuan batas area proyek. Pengukuran dilakukan berdasarkan gambar rencana yang diberikan oleh pihak pemberi tugas dan mengikuti instruksi dari pengawas lapangan. Patok terbuat dari kayu yang kuat agar tahan lama dan tidak mudah rusak. Papan bouwplank harus dipasang dengan stabil agar tidak mudah bergeser atau terlepas. Penandaan sumbu dilakukan secara jelas agar mudah dibaca dan digunakan. I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pembangunan Direksi Keet dan Papan Nama Proyek A. Pembangunan Direksi Keet Direksi keet atau kantor lapangan untuk kontraktor pelaksana , konsultan pengawas , pemilik proyek , dan pihak terkait lainnya yang terlibat dalam manajemen SDM proyek ditempatkan di luar area konstruksi utama , dengan terlebih dahulu menyiapkan lahan khusus . Pembuatan Papan Nama Proyek Setelah Direksi keet selesai selanjutnya dipasang papan nama proyek yang terbuat dari spanduk bahan flexy yang dicetak dan diberi bingkai kayu dengan ukuran 2,00 m x 1,00 m. Tertuliskan nama program, nama kegiatan , nama pekerjaan , nomor kontrak , tanggal kontrak , nilai kontrak , sumber dana , waktu pelaksanaan , nama kontraktor pelaksana dan nama konsultan pengawas dengan tulisan warna hitam . Dipasang dilokasi yang disetujui Direksi I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Pembangunan Bedeng Pekerja dan Gudang Bahan Di area proyek , disediakan bangunan sementara yang difungsikan sebagai tempat istirahat bagi para pekerja serta gudang penyimpanan material. Bangunan ini memiliki luas 5 x 12 meter dan terdiri dari satu lantai . Selain pembuatannya , perawatan dan pemeliharaan fasilitas ini dilakukan secara berkala selama masa pelaksanaan proyek agar tetap layak digunakan . Setelah proyek selesai , bangunan sementara ini akan dibongkar , dan area tersebut akan dirapikan kembali agar sesuai dengan kondisi awal atau rencana akhir proyek . I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Persiapan Air Kerja dan Listrik Kerja Penyediaan air kerja dengan membuat Sumur pantek / sumur bor atau air PAM sesuai petunjuk Direksi , untuk keperluan air kerja dan dalam lingkungan Base Camp, air harus bersih dari lumpur , minyak dan bahan kimia lainnya untuk keperluan MCK pekerja . Pengolahan Limbah buangan / kotoran , dengan mengalirkan limbah buangan ke dalam septictank . Penyediaan listrik dari penyambungan sementara PLN setempat selama masa pekerjaan dengan daya cukup atau pengadaan listrik swadaya dengan menggunakan Genset yang akan dimobilisasi dengan daya yang cukup selama masa pelaksanaan pekerjaan . I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Keselamatan kerja harus diutamakan dengan menyediakan sarana pengamanan kerja baik itu berupa helm, sepatu , kaca mata , dan pengaman lain yang diperlukan . Harus diadakan tanda-tanda bahaya dan isyarat-isyarat yang sesuai dan cukup serta mengambil tindakan pencegahan yang perlu untuk perlindungan pekerjaan dan keselamatan umum . Jalan-jalan yang tertutup bagi lalu lintas harus dilindungi dengan perintang yang cukup , perintang tersebut diberi penerangan atau mampu dan dinyalakan mulai sejak matahari terbenam hingga matahari terbit . Pihak penyedia jasa perlu berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan . Lingkungan kerja harus dijaga kebersihannya agar menjamin kesehatan para pekerja . Kotak obat lengkap dengan obat-obatan untuk memberi pertolongan darurat bila ada petugas / pekerja yang sakit harus disediakan . Para tenaga kerja dari pemborong pekerjaan harus diasuransikan tenaga kerja . I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Tanggap Lingkungan Kontraktor akan melakukan ijin-ijin yang berkaitan langsung dan tidak langsung ke Pihak Terkait , baik itu Pihak Instansi Pemerintah dan Pihak swasta / di luar instansi pemerintah , ini penting dilakukan untuk menjamin kelancaran proses pelaksanaan pekerjaan agar dapat dicapai tepat waktu sesuai jadwal /schedule pelaksanaan . Dalam pelaksanaan perijinan ini , kontraktor akan meminta kerja sama dan bantuan dari pihak pemilik proyek untuk memudahkan proses perijinan terkait . I. PEKERJAAN PERSIAPAN

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Galian dan Urugan Tanah Galian Tanah : Galian dibuat dengan sistem open cut. Setiap pekerjaan yang kaitannya dengan penggalian atau menembus permukaan tanah harus dipastikan tingkat keamanan terhadap utilitas bawah tanah . Pekerjaan penggalian pada lokasi kerja yang terindikasi adanya jaringan utilitas bawah tanah dilarang menggunakan alat berat untuk melakukan pekerjaan tersebut , atau jika sudah mendapatkan rekomendasi terlebih dahulu dengan Tim Preparation ( Utilitas ). Urugan tanah : Urugan dilakukan pada bawah pondasi , bawah lantai , bawah lantai basement, bawah pile cap, dan bawah tie beam. Pada pekerjaan urugan tanah ini digunakan tanah dari hasil galian , namun harus dipastikan kalau tanahnya memiliki kualitas yang bagus dan terbebas dari kotoran dan akar kayu . Setelah tanah urugan didatangkan , selanjutnya dihamparkan di area timbunan lalu dilakukan pekerjaan perataan . Tukang memeriksa ketebalan urugan tanah sesuai dengan ketebalan pada gambar kerja . II. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Pekerjaan Perataan dan Pemadatan Tanah Pekerjaan perataan dan pemadatan tanah dilakukan sampai batas ketebalan yang ada pada gambar kerja , dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan stamper. Nilai CBR tanah asli dan timbunan minimal 6%. Pekerjaan Lantai Kerja Lokasi yang akan dicor lantai kerja dibersihkan dari kotoran dan sambungan tulangan dicek kembali . Pengecoran lantai kerja menggunakan beton ready mix. Penuangan beton dari truck mixer dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi pengecoran . Setelah beton dituangkan , selanjutnya adalah meratakan lantai kerja dengan ruskam . Pekerjaan lantai kerja dilakukan di bawah lantai , pile cap, tie beam atau sloof . II. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Pekerjaan Anti Rayap Pekerjaan penyemprotan anti rayap dilakukan pada tahap pra-konstruksi . Perawatan Anti Rayap pra-konstruksi adalah sebuah metode untuk memproteksi bangunan atau rumah dari serangan rayap yang dapat terjadi pada masa yang akan datang . Metode ini dilakukan pada saat bangunan sedang dibangun atau pada saat pembangunan baru atau sedang dimulai . Penyemprotan anti rayap dilakukan di dasar galian pondasi , dinding galian pondasi , dan tanah yang digunakan untuk mengurug pondasi . II. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

SPESIFIKASI TEKNIS Pekerjaan Galian dan Urugan Tanah Galian Tanah Penyedia jasa memiliki tanggung jawab penuh untuk menjamin keselamatan para pekerja yang terlibat dalam pekerjaan galian . Keselamatan kerja menjadi prioritas utama , terutama pada pekerjaan yang memiliki risiko tinggi seperti galian tanah . Untuk menjaga stabilitas tanah dan keselamatan pekerja , penyedia jasa wajib memasang penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai guna menopang permukaan lereng galian yang berpotensi tidak stabil . Apabila kedalaman galian melebihi 5 meter, maka lereng galian harus dibuat bertangga dengan teras selebar minimal 1 meter. Selain itu , peralatan berat yang digunakan untuk kegiatan pemindahan tanah , pemadatan , atau keperluan lainnya tidak diperbolehkan beroperasi atau berada dalam jarak kurang dari 1,5 meter dari tepi galian untuk pipa atau struktur lainnya . Hal ini dikecualikan jika pipa atau struktur tersebut telah ditimbun kembali dan dinyatakan aman . Penyedia jasa juga bertanggung jawab untuk memperoleh informasi terkait keberadaan dan lokasi utilitas bawah tanah , serta wajib mengurus dan membayar segala izin atau kewenangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan galian sesuai dengan ketentuan kontrak . Tanggung jawab lainnya adalah menjaga dan melindungi utilitas bawah tanah yang masih berfungsi , seperti pipa , kabel , atau saluran bawah tanah lainnya . Jika terjadi kerusakan akibat aktivitas pekerjaan , maka penyedia jasa harus melakukan perbaikan atas kerusakan tersebut . Terakhir , pembuangan material hasil galian menjadi tanggung jawab kontraktor . Material yang telah diseleksi oleh konsultan pengawas dan masih layak digunakan dapat dimanfaatkan sebagai bahan timbunan atau urugan . Sisa material yang tidak digunakan harus dibuang ke luar lokasi proyek atau ke tempat lain sesuai dengan persetujuan dari konsultan pengawas . II. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Urugan Tanah: Khusus untuk pekerjaan urugan peninggian tanah asal , sebelum proses pengurugan awal dilakukan , seluruh permukaan tanah yang akan diurug wajib dibersihkan dari kotoran , puing , dan material tak diinginkan lainnya . Semua kotoran tersebut harus dibuang keluar dari area proyek agar tidak mengganggu stabilitas urugan . Area yang akan diurug juga harus benar-benar bebas dari lumpur , sampah , atau kotoran lainnya . Kebersihan lokasi sangat penting agar material urugan dapat dipadatkan secara maksimal dan tidak menimbulkan kerusakan pada struktur di atasnya . Untuk area yang tidak memungkinkan dijangkau alat berat , urugan dilakukan secara manual dengan ketebalan maksimal 15–20 cm per lapisan material lepas . Setiap lapisan tersebut harus dipadatkan menggunakan alat pemadat ringan seperti baby roller atau stamper. Penggunaan alat ini harus mendapat persetujuan dari pengawas atau direksi lapangan . Toleransi yang diperbolehkan dalam pelaksanaan pekerjaan penggalian maupun pengurugan adalah ±10 mm dari kerataan yang telah ditentukan . Nilai CBR (California Bearing Ratio) minimum yang disyaratkan untuk tanah asli maupun hasil timbunan adalah 6%, guna menjamin daya dukung tanah terhadap beban di atasnya . Bahan urugan yang digunakan untuk pengerasan harus disebarkan secara merata dalam lapisan-lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 200 mm dalam kondisi gembur . Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemadatan dan memastikan kestabilan lapisan timbunan . II. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Pekerjaan Lantai Kerja : Sebelum pelaksanaan pengecoran lining concrete, pastikan bahwa lokasi pekerjaan telah dipasang patok dan level. Patok dan leveling ini harus dibuat dengan jarak acuan setiap 1 meter. Elemen ini berfungsi sebagai referensi utama dalam menentukan ketebalan beton yang akan dicor , sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan standar dan rencana . Pekerjaan lantai kerja dilakukan dengan menggunakan beton ready mix dengan mutu Fc’ 30 MPa . Pelaksanaan pengecoran harus mengacu pada gambar kerja yang telah disetujui , guna memastikan dimensi dan spesifikasi teknis terpenuhi dengan baik . Untuk elemen tulangan , digunakan besi atau tulangan berdiameter D10 dengan jarak 200 mm, yang dipasang sebanyak dua lapis. Penempatan tulangan ini harus tepat dan sesuai dengan perencanaan struktur agar kekuatan beton lining dapat tercapai secara optimal. II. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

BAB VII : PENUTUP

I. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Biaya pembangunan Gedung Gelanggang Olahraga Lenteng Agung bernilai sebesar Rp . 28.572.593.689,02,- 2. Durasi waktu pengerjaan Gedung Gelanggang Olahraga direncanakan selama 187 hari waktu pengerjaan 3. Perhitungan Bill of Quantity menggunakan aplikasi BIM Revit sehingga didapatkan volume beton dan pembesian yang akurat 4. Perencanaan penjadwalan pekerjaan menggunakan aplikasi Microsoft Project. Bobot pekerjaan terbesar terdapat pada pekerjaan struktur atas bangunan pada lantai atap dengan bobot mencapai 20% .

II. SARAN Adapun beberapa saran yang dapat bermanfaat sebagai acuan pengerjaan Tugas Besar : 1. Sebelum melakukan perhitungan , diharapkan penulis terlebih dahulu mempelajari secara mendetail terkait konsep perhitungan dan aplikasi yang akan digunakan 2. Maksimalkan waktu pengerjaan sehingga didapatkan hasil yang maksimal

TERIMA KASIH
Tags