ppt tentang abang ilmu dalam fikih Islam fiqh muamalah.pptx
caturwibowo83
0 views
14 slides
Oct 13, 2025
Slide 1 of 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
About This Presentation
Fiqh Muamalah adalah cabang ilmu dalam fikih Islam yang membahas hukum-hukum syariat terkait hubungan antar manusia dalam urusan duniawi, terutama yang berkaitan dengan transaksi, ekonomi, bisnis, dan sosial.
Size: 556.22 KB
Language: none
Added: Oct 13, 2025
Slides: 14 pages
Slide Content
AKAD-AKAD / TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG LAZIM DI MASYARAKAT NAMUN DILARANG DALAM SYARIAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Fikih Muamalah Dosen Pengampu : Dr. Abdul Ghoni Nama NIM Yusup Faiqudin 230 5050 0031 Nurul Fitroh 230 5050 0032 Catur Wibowo 230 5050 0021 DISUSUN OLEH:
Pengertian Fikih Muamalah Fikih Muamalah adalah hukum Islam yang mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya , yang bertujuan untuk menjaga hak-hak manusia , merealisasikan keadilan , rasa aman , serta terwujudnya keadilan dan persamaan antara individu dalam masyarakat ( kemaslahatan ) serta menjauhkan segala kemudaratan yang akan menimpa mereka .
Prinsip-prinsip Fikih Muamalah Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah . Mumalalah dilakukan atas dasar sukarela , tanpa mengandung unsur-unsur paksaan . Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari mudharat dalam bermasyarakat . Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai-nilai keadilan , menghindari unsur-unsur penganiayaan dalam pengambilan kesempatan .
Ruang Lingkup Fikih Muamalah Ruang lingkup fikih muamalah meliputi seluruh kegiatan muamalah manusia berdasarkan hukum-hukum Islam baik berupa perintah maupun larangan-larangan hukum yang terkait dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya . Pertama : Hukum yang mengatur hubungan antara satu pribadi dengan yang lainnya , baik yang menyangkut aturan sipil , perdagangan , keluarga , gugatan hukum , dan lain sebagainya . Contoh yang terkait dengan persoalan ini , antara lain; pembahasan tentang harta , baik dari aspek cara mendapatkan dan mendistribusikannya , maupun dari aspek hakekat dan konsep kepemilikan dalam Islam. Pembahasan tentang akad atau transaksi , hukum keluarga (al- ahwal asy-syakhsiyah ) seperti ; nikah, talak, hak-hak anak , hukum waris , wasiat , wakaf , dan berbagai hal yang berhubungan dengan hukum murafa’at ( gugatan ).
Ruang Lingkup Fikih Muamalah Kedua ; hukum yang mengatur hubungan pribadi dengan negara (Islam), serta hubungan bilateral antara negara Islam dengan negara lain. Contoh-contoh kitab fikih yang berbicara tentang persoalan ini antara lain; Al- Ahkam as- sulthaniyah oleh Imam al- Mawardi dan Abu Ya’la al- Farra ’, As- Siyasah as- Syar’iyyah oleh Ibnu Taimiyah , Ath- Thuruq al- Hukmiyyah oleh Ibnu Qayyim al- Jauziyyah , Al- Kharaj yang ditulis oleh Abu Yusuf dan Yahya bin Adam al- Quraisyi , dan lainnya .
Syarat Jual Beli dalam Islam Adanya ridha dari kedua belah pihak Kedua pelaku jual beli adalah orang yang dibolehkan untuk bertransaksi Penjual menjual harta yang bermanfaat dan mubah Barangnya dimiliki atau diizinkan untuk dijual . Barang bisa diserahkan Barang yang dijual harus bisa diserahkan . Barang jelas dan tidak samar Kemudian , barang yang jelas sifatnya termasuk dari syarat jual beli Harga jelas Syarat jual beli yang terakhir yakni harga barang yang jelas
Studi Kasus Akad-akad / Transaksi yang Lazim di Masyarakat namun Tidak Sesuai dengan Syariah
1. Jual Beli Anjing Pendapat Pertama : Boleh memperjual-belikan anjing secara mutlak . Ini pendapat ulama Hanafiyah . Berkata al- Babruti di dalam al-‘Inayah Syarh al- Hidayah ( 9/465 ) :” Menjual anjing dan semua binatang buas hukumnya boleh , baik anjing yang terlatih maupun anjing yang tidak terlatih . Ini terdapat dalam riwayat asli ( dari Abu Hanifah ). “ Mereka beralasan bahwa anjing yang dilatih sangat bermanfaat untuk menjaga sawah dan berburu , sehingga boleh diperjual-belikan . Sedangkan anjing yang tidak dilatih , bermanfaat juga untuk keperluan lainnya , maka dibolehkan juga, karena setiap yang bermanfaat dikatagorikan harta dan boleh diperjual-belikan .
Pendapat Kedua : Tidak boleh memperjual-belikan anjing secara mutlak , dan jika seseorang membunuhnya , maka tidak wajib menggantinya . Ini pendapat ulama Syafi’iyah dan Hanabilah ., dan salah satu pendapat dalam madzhab Malikiyah . Berkata Imam Nawawi di dalam al- Majmu ’ (9/228 ) : “ Madzhab kami berpendapat bahwa tidak boleh memperjual-belikan anjing , baik yang terlatih maupun yang tidak terlatih , baik yang kecil maupun yang besar . Dan orang yang membunuhnya tidak wajib menggantinya . “ Tidak boleh menjual anjing dan tidak boleh memakan harta hasil penjualannya
2. Jual Beli Bangkai Al-Qur’an telah menetapkan bahwa bangkai adalah salah satu yang haram dikonsumsi , termasuk daging hewan yang mati yang tidak melalui proses penyembelihan syar’i . Tidak ada perbedaan pendapat di antara para ulama terkait hal ini . Namun , tidak semua ulama sepakat bahwa seluruh bagian dari bangkai diharamkan dan tidak boleh dimanfaatkan sebab kenajisannya . Sebagian ulama membolehkan memanfaatkan kulit bangkai dan bahwa ia dapat disucikan dengan disamak Bangkai tidak sah untuk dijual , berdasarkan hadist Rasulullah “ Sesungguhnya , Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamar , bangkai , babi , dan patung .”
3. Jual Beli Khamr / Minuman Keras Sesungguhnya , Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamar , bangkai , babi , dan patung .” Ada yang bertanya , “ Wahai Rasulullah, apa pendapatmu mengenai jual beli lemak bangkai , mengingat lemak bangkai itu dipakai untuk menambal perahu , meminyaki kulit , dan dijadikan minyak untuk penerangan ?” Nabi shallallahu ‘ alaihi wa sallam bersabda , “ Tidak boleh ! Jual beli lemak bangkai itu haram.” Kemudian , Rasulullah bersabda , “ Semoga Allah melaknat Yahudi . Sesungguhnya , tatkala Allah mengharamkan lemak bangkai , mereka mencairkannya lalu menjual minyak dari lemak bangkai tersebut , kemudian mereka memakan hasil penjualannya .” (HR. Bukhari dan Muslim ). Hadits di atas menunjukkan haramnya jual beli khamar . Begitu pula diharamkan memproduksi dan mengonsumsinya karena kerusakan yang banyak serta dapat merusak akal . Menurut jumhur ulama, khamar juga najis . Namun Ash Shon’ani dalam Subulus Salam (5: 10) menyatakan bahwa khomr tidaklah najis . Jadi, kita katakan bahwa khomr dilarang diperjual-belikan karena haramnya .
4. Membeli Emas dengan Hutang Menjual emas / perak dengan cara dihutang adalah tidak boleh / haram karena termasuk riba nasi’ah ( riba dengan penundaan ) Rasulullah bersabda : “Jika emas dijual dengan emas , perak dijual dengan perak , gandum dijual dengan gandum , sya’ir (salah satu jenis gandum ) dijual dengan sya’ir , kurma dijual dengan kurma , dan garam dijual dengan garam, maka jumlah ( takaran atau timbangan ) harus sama dan dibayar kontan.Jika jenis barang tadi berbeda , maka silahkan engkau membarterkannya sesukamu , namun harus dilakukan secara kontan .” (HR. Muslim : 1587)
5. Dropship dropship telah memenuhi rukun akad walaupun dari sisi subjek kepemilikan terdapat perbedaan pendapat . Dropship dilarang karena barang belum sepenuhnya milik penjual namun diperbolehkan ketika penjual yang berperan sebagai wakil dari pemilik barang mendapatkan izin dari pemilik barang . Kecurangan , penipuan , dan ketidakjelasan pada barang maupun harga menjadi bagian yang dapat diupayakan untuk dihindari oleh para dropshipper dengan mencantumkan deskripsi produk yang jelas dan selalu menjaga komitmen kesepakatan untuk menciptakan kenyamanan dan menumbukan kepercayaan antara dropshiper dan pembeli .