UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU UJIAN SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN UPAH MINIMUM PROVINSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2014-2024 DESI ESA ROSALIA 21020009 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN 2025
LATAR BELAKANG T enaga kerja adalah salah satu faktor yang mendorong keberhasilan pembangunan ekonomi . Indonesia yang merupakan negara berkembang adalah merupakan satu dari banyak negara yang memiliki masalah mengenai tenaga kerja . Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan yaitu memperbaiki sistem upah melalui kebijakan upah minimum. Seperti halnya dengan Provinsi Bengkulu Perkembangan Upah Minimum dari tahun ke tahun mengalami peningkatan . Dari tabel 1.1, perkembangan Upah Minimum Provinsi Bengkulu setiap tahunnya mengalami peningkatan . Rata-rata Upah Minimum Provinsi Bengkulu selama 11 tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,86 persen per tahunnya . No Tahun UMP Bengkulu (Rp) Perkembangan (%) 1 2014 1 350.000 - 2 2015 1.500.000 11.11 3 2016 1.605.000 0,07 4 2017 1.737.412 8.25 5 2018 1.888.000 8.67 6 2019 2.040.407 8.07 7 2020 2.213.604 8.49 8 2021 2.215.000 0.06 9 2022 2.238.094 1.04 10 2023 2.418.280 8.05 11 2024 2.507.079 3.67 Jumlah 21 712.876 64.41778 Rata-rata 1.973.898 5,86 TABEL 1.1 PERKEMBANGAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) BENGKULU TAHUN 2014-2024 UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
LATAR BELAKANG Selain upah yang menyebabkan angka penyerapan tenaga kerja adalah tingkat pendidikan , penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bengkulu tidak begitu berjalan dengan lancar karena di samping tingkat kepadatan penduduk yang begitu besar juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah sehingga tidak semuanya dapat diserap dalam dunia kerja . Pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi produktivitas kerjanya . Karena dengan pendidikan inilah seseorang memiliki modal untuk melakukan produktivitas di dalam suatu pekerjaan yang sesuai kreteria yang diinginkan oleh suatu perusahaan . UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Peningkatan produktifitas sumber daya manusia berkaitan langsung dengan peningkatan mutu pendidikan nasional . Apabila pada akhir-akhir ini terdapat banyak kritik , misalnya terhadap pengangguran sarjana lulusan pendidikan tinggi kita , hal ini ada benarnya meskinpun kita masih mempunyai angka partisipasi yang rendah seperti yang telah diuaraikan diatas , adanya pengangguran sarjana tentunya merupakan suatu pemborosan . Di dalam polemik tersebut kita lihat bahwa sebenarnya yang dirugikan adalah masyarakat kita sendiri karena pengagguran sarjana merupakan suatu beban masyarakat .
02 Bagaimana pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan tenaga Kerja di Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2024 ? Bagaimana pengaruh Upah Minimum Provinsi terhadap Penyerapan tenaga Kerja di Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2024? Bagaimana pengaruh Tingkat pendidikan dan Upah Minimum terhadap Penyerapan tenaga Kerja di Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2024 ? BATASAN MASALAH Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian hanya fokus pada Tingkat pendidikan dan Upah Minimum terhadap Penyerapan tenaga Kerja di Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2024 03 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan tenaga Kerja di Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2024. Untuk mengetahui pengaruh Upah Minimum Provinsi terhadap Penyerapan tenaga Kerja di Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2024. Untuk Mengetahui pengaruh Tingkat pendidikan dan Upah Minimum terhadap Penyerapan tenaga Kerja di Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2024 . 01 RUMUSAN MASALAH 04 MANFAAT PENELITIAN Secara Teoritis : Menambah referensi ilmiah terkait hubungan antara tingkat pendidikan , kebijakan upah minimum, dan penyerapan tenaga kerja di daerah . Menambah referensi ilmiah terkait hubungan antara tingkat pendidikan , kebijakan upah minimum, dan penyerapan tenaga kerja di daerah . Secara Praktis : Pemerintah daerah Provinsi Bengkulu dapat menggunakan hasil penelitian sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan ketenagakerjaan dan pendidikan , seperti pengembangan program pelatihan kerja atau evaluasi kebijakan UMP. Masyarakat dan pencari kerja dapat memahami pentingnya pendidikan dalam meningkatkan peluang kerja dan menyesuaikan ekspektasi terhadap upah UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
Landasan teori Pada hakikatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi sebagai pemersatu bangsa , penyamaan kesempatan , pengembangan potensi diri . Menurut Nuansa Aulia (2008: 127) pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam NKRI, member kesempatan yang sama bagi setiap warganegara untuk berpartisipasi dalam pembangunan , dan memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Tingkat Pendidikan Upah minimum Provinsi adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh didalam lingkungan usaha atau kerjanya . Perbedaan tingkat upah terletak pada kualitas yang sangat berbeda diantara tenaga kerja (Samuelson, 2018: 11). UPAH MINIMUM PROVINSI TENAGA KERJA Menurut BPS, pekerja atau tenaga kerja adalah semua orang yang bekerja di perusahaan atau usaha tersebut.Tenaga kerja merupakan bagian penting dalam sebuah proses produksi suatu perusahaan . Menurut UU No.13tahun 2003 tentang ketenagakerjaan , tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa , baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat dan merupakan modal bagi bergeraknya perekonomian negara . TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA Menurut BPS,Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 tenaga kerja . Dalam penelitian ini yangdapat dikatakan TPAK adalah penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja dan merupakan angkatan kerja . Persentase TPAK dapat dihitung dengan cara membagi jumlah angkatan kerja yang bekerja dengan jumlah total penduduk usia 15 - 64 tahun . UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
KERANGKA PEMIKIRAN Tingkat Pendidikan (X 1) Upah Minimum (X 2 ) Penyerapan Tenaga Kerja (Y) UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
Ho: Tidak ada pengaruh Tingkat terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Bengkulu tahun 2014-2024. Ha:Ada pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Bengkulu tahun 2014-2024.. 1 II III HIPOTESIS PENELITIAN Ho: Tidak ada pengaruh Upah Minimum Provinsi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Bengkulu tahun 2014-2024 . Ha: Ada pengaruh Upah Minimum Provinsi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Bengkulu tahun 2014-2024. Ho : Tidak ada pengaruh Tingkat Pendidikan dan Upah Minimum Provinsi terhadap PenyerapanTenaga Kerja Di Provinsi Bengkulu tahun 2014-2024 . Ha : Ada pengaruh Tingkat Pendidikan Upah Minimum Provinsi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Provinsi Bengkulu tahun 2014-2024. UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
METODOLOGI PENELITIAN SIFAT PENELITIAN Sifat Penelitian pada penelitian ini adalah penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan antar variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya atau disebut juga penelitian pengujian hipotesa atau testing research. JENIS DATA Jenis data yang digunakan pada penelitian ini data kuantitatif yang merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan . Sesuai dengan bentuknya , data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika . ( Soeratno dan Lincolin Arsyad , 2008 : 39). SUMBER DATA P enelitian ini menggunakan data sekunder berupa data Tingkat Pendidikan dan Upah Minimum Provinsi serta jumlah penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bengkulu selama tahun 2014-2024 yang diambil dari BPS provinsi Bengkulu. UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
METODOLOGI PENELITIAN POPULASI Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data Tingkat Pendidikan dan Upah Minimum Propinsi serta jumlah penyerapan tenaga kerja di Propinsi Bengkulu. SAMPEL Sampel dalam penelitian ini adalah data time series berupa data Tingkat Pendidikan dan Upah Minimum Propinsi serta jumlah penyerapan tenaga kerja di Propinsi Bengkulu selama 11 tahun yaitu dari tahun 2014-2024. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling , yaitu pengembilan sampel dengan cara sengaja atau dengan pertimbangan tertentu antara lain data yang sudah ada. UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU TEKNIK PENG UMPULAN DATA Studi Pustaka Metode ini diperlukan untuk mendapatkan data sekunder dengan cara mempelajari literatur-literatur karya ilmiah serta tulisan-tulisan lainnya dengan menganalisa data-data yang akan dijadikan landasan terhadap obyek yang diteliti . Studi Dokumentasi Metode Dokumentasi yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengambil data - data yang sudah tersedia pada instansi terkait dalam penelitian ini . di Kantor BPS dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Disnakertrans ) propinsi Bengkulu.
Metode Analisis Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif , yaitu analisis regresi linear berganda . Analisis penelitian ini didukung oleh SPSS untuk menjawab,menarik kesimpulan dan mengambil keputusan berdasarkan analisis . Berikut langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini : Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokolerasi Uji Hipotesis Uji Simultan ( Uji F) Uji Parsial ( Uji t) Koefisien Determinasi (R-Squared) Regresi Linear Berganda Adapun metode regresi linier berganda metode kuadrat terkecil dengan dua variable bebas dalam bentuk rumus sebagai berikut ( Sugiyono , 2018: 277 ): Keterangan : β0 : Konstanta β 1 : Koefisien Regresi X1 β 2 : Koefisien Regresi X2 X1 : Variabel Tingkat Pendidikan X2:Variabe Upah Minimum Y : Penyerapan Tenaga Kerja μ : Error UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
Hasil Penelitian UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Berdasarkan gambar diatas , maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal Uji Multikolinearitas Berdasarkan tabel diatas uji multikoliniearitas diketahui nilai tolerance Tingkat Pendidikan dan Upah Minimum Propinsi sama - sama 0,82 dan nilai VIF Tingkat Pendidikan dan Upah Minimum Propinsi sama-sama 2,163. Dari semua variabel memenuhi kriteria nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi multikolinearitas .
UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Run Test adalah sebesar 0,314, yang artinya nilai Asymp.sig . (2-tailed) Run test lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan uji run test memenuhi syarat bahwa tidak terdapat masalah atau gejala autokorelasi . Uji Heteroskedastisitas Dari data diatas menunjukkan bahwa nilai sig variabel bebas X1 ( tingkat Pendidikan sebesar ) 0,125 dan X2 ( Upah Minimum Propinsi ) sebesar 0,061 yang berarti masing - masing variable bebas lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas di atas tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas .
UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Uji Regresi Linear Berganda P ersamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut : LnY = 6,598 + 0,304 LnX1 + 0,537 LnX2 K onstanta (a) sebesar 6,598. Ini artinya apabila variable X1 dan X2 dianggap tetap ( konstan ) maka penyerapan tenaga kerja di Propinsi Bengkulu selama tahun 2014-2024 sebesar 6,598. K oefisen regresi linier berganda untuk X1 yang diwakili nilai (b1) sebesar 0,304 . Ini artinya apabila variable X2 dianggap tetap , maka besarnya pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Propinsi Bengkulu selama tahun 2014-2024 sebesar 0,304 kali satu-satuan . K oefisen regresi linier berganda untuk X2 yang diwakili nilai (b2) sebesar 0,537. Ini artinya apabila variable X1 dianggap tetap , maka besarnya pengaruh Upah Minimum Propinsi Bengkulu Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Propinsi Bengkulu selama tahun 2014-2024 sebesar 0,537 kali satu-satuan .
Tingkat Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bengkulu (Sig. 0,003 < 0,05 ). Upah Minimum juga berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (Sig. 0,001 < 0,05). UJI Hipotesis Tingkat Pendidikan dan Upah Minimum secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bengkulu (Sig. F = 0,000 < 0,05). UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Uji Parsial ( Uji T) Uji Simultan ( Uji F) Koefisien Determinasi (R2) Dari tabel diatas , diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,948. Ini artinya besarnya kontribusi yang diberikan atau disumbangkan oleh variabel X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,948 atau 94,8 persen . Selebihnya 15,2 persen disumbangkan oleh variable lain diluar variable yang diteliti .
PEMBAHASAN UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP TENAGA KERJA Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bengkulu. Hal ini sejalan dengan penelitian Si Kadek Bayu Astawan (2015) di Jawa Timur yang menemukan bahwa kenaikan tingkat pendidikan sebesar 1% dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 44,11%. Namun , peningkatan jumlah lulusan harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja agar tidak menimbulkan dampak negatif Pendidikan merupakan investasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi . Individu dengan pendidikan tinggi cenderung memperoleh pendapatan lebih tinggi karena lebih banyak diserap di sektor formal yang menawarkan upah layak . Dalam penelitian ini , tingkat pendidikan yang diteliti adalah penduduk usia 15 tahun ke atas berdasarkan jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan .
PEMBAHASAN UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU UPAH MINIMUM PROVINSI TERHADAP TENAGA KERJA Upah minimum merupakan faktor penting dalam menentukan penyerapan tenaga kerja , karena memengaruhi biaya produksi dan keputusan investasi . Dalam penelitian ini , upah minimum Provinsi Bengkulu selama 2014–2024 menunjukkan pengaruh signifikan dan positif terhadap penyerapan tenaga kerja . Temuan ini didukung oleh penelitian Andi Neno Ariani (2021) yang menemukan bahwa kenaikan upah minimum sebesar 1% meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,371%. Kenaikan upah dapat berdampak dua sisi : meningkatkan daya beli dan penyerapan kerja , namun juga bisa menurunkan permintaan tenaga kerja akibat biaya produksi yang meningkat . Efek ini dikenal sebagai efek skala produksi dan efek substitusi tenaga kerja . Pengaturan upah minimum diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003, yang menyatakan bahwa upah ditetapkan berdasarkan kebutuhan hidup layak , produktivitas , dan pertumbuhan ekonomi , serta tidak boleh di bawah batas minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah .
KESIMPULAN UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Pengaruh variabel Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Propinsi Bengkulu selama tahun 2014-2024 sebesar 0,304 Pengaruh vatiabel Upah Minimum Propinsi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Propinsi Bengkulu selama tahun 2014-2024 sebesar sebesar 0,537. Berdasarkan hasil uji t1 secara parsial menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Propinsi Bengkulu. Hal ini dibuktikan oleh nilai uji signifikan sebesar 0,003 lebih kecil dari nilai alpa 0,05. Berdasarkan hasil uji t2 secara parsial menyatakan bahwa variabel upah minimum kabupaten / kota memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Propinsi Bengkulu. Hal ini dibuktilan nilai signifikan sebesar 0,001 lebih besar alpa 0,05.
KESIMPULAN UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Pada uji F secara simultan menjelaskan bahwa keseluruhan dari variabel independen dalam penelitian ini , yaitu tingkat pendidikan dan upah minimum Provinsi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu penyerapan tenaga kerja di Propinsi Bengkulu. Hal ini dibuktikan nilai signifikan F sebesar 0,000 lebih kecil nilai Alpa 0,05. Kontribusi variable Tingkat pendidikan dan Umpah Minimum Propinsi sebesar 0,948 atau 94,8 persen . Pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna bagi pertumbuhan ekonomi . Masyarakat atau individu yang memperoleh pendidikan tinggi cenderung memperoleh pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki pendidikan tinggi . Hal tersebut dikarenakan individu yang memiliki pendidikan tinggi banyak di tempatkan pada sektor formal yang cenderung memiliki upah lebih layak jika dibandingkan dengan pekerja di sektor non-formal. Upah adalah pembayaran yang diberikan kepada karyawan produksi dengan lamanya jam kerja . Dalam meningkatkan kesempatan kerja faktor yang paling penting adalah bagaimana pemerintah mampu untuk meningkatkan penanaman modal atau investasi di daerahnya .
SARAN UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan pendidikan dan menata kembali seluruh sistem pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang ada . Sehingga lulusan untuk jenjang pekerjaan menurut tingkat pendidikan dapat disalurkan dan untuk lulusan pendidikan tinggi tidak lagi memilih-milih pekerjaan , karena sudah tersalurkan . Pemerintah daerah perlu mengatasi masalah pengupahan dan juga diharapkan mampu mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja di Propinsi Bengkuludengan meningkatkan upah tenaga kerja . Peningkatan ini bisa dilakukan dengan memberikan insentif atau bonus kepada tenaga kerja . Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja tanpa mengorbankan kepentigan pengusaha . Pemeritah Daerah Propinsi Bengkulu perlu menciptakan dan memperluas lapangan kerja baru dengan cara mengajak para investor baik dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modal di wilayah propinsi Bengkulu, guna disamping untuk mengurangi tingkat pengangguran juga untuk meningkat pertumbuhan ekonomi .