Praktik Pendidikan Multikultural di Berbagai Macam Negara

230101075mhs 0 views 12 slides Oct 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Pandangan dan Perpaektif Praktik Pendidikan Multikultural di Berbagai Macam Negara


Slide Content

Pendidikan Multikultural
Di Berbagai
Macam Negara
Praktik Pendidikqn Multikultural
Presentation by Andika Lasmana | @andikalsmna

Perbandingan Sejarah Kemunculan Pendidikan Multikultural

Konsep Pendidikan Multikultural
di Amerika Serikat
Konsep Cultural Pluralism yang mendukung
pendidikan multikultural di Amerika Serikat
dapat di aplikasikan untuk konteks Indonesia.
Konsep ini mengukuhkan keberadaan etnik,
suku, dan upaya saling menghargai
keberagamannya.
Tujuannya adlaah untuk merealisasikan nilai
demokrasi yang ditandai oleh kesamaan hak
dan keadilan sosial dalam mendidik beraneka
ragam siswa.
Tujuan Pendidikan
Multikultural di Amerika
Serikat
Juju Masunah, “Konse dan Praktik Pendidikan Multikultural di Amerika Serikat dan Indonesia,” (Jurnal Ilmu
Pendidikan” : Juli 17, No 4, Februari 2011, hlm. 298-306

Pandangan Pendidikan
Multikultural di Amerika Serikat
Berkaitan dengan sikap pendidikan dan
sekolah yang mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan yang mendukung pembelajaran
untuk siswa dari beragam latar belakang
dengan segala keunikan dan perbedaannya.
Pelaksanaannya terlatak pada pendekatan
pengajaran yang berdasarkan nilai-nilai
demokrasi untuk mendidik siswa secara sama
dan dan adil tanpa membedakan grup sosial
(diversity) seperti ras, etnik, gender, orientasi
seksual, kelas sosial, berkelainan, bahasa,
agama dan umur.
Pelaksanaan Pendidikan
Multikultural di Amerika Serikat
Juju Masunah, “Konse dan Praktik Pendidikan Multikultural di Amerika Serikat dan Indonesia,” (Jurnal Ilmu
Pendidikan” : Juli 17, No 4, Februari 2011, hlm. 298-306

Model Pendidikan
Multikultural di
Negara Inggris
a. Bahasa Inggris tidak lagi menjadi Bahasa satu-
satunya melainkan Bahasa Inggris dijadikan Bahasa
kedua.
b. Pergantian istilah imigran menjadi masyarakat
multirasial.
c. Meminta untuk dipenuhi tuntunan yang di ajukan
National Union of Teachers (NUT) untuk
memberikan pendidikan yang lebih baik kepada
masyarakat multirasial.
d. Merumuskan makna pengertian seperti integrasi,
asimilasi, pluralisme.
Eriesa, A.A.E., Fridayanti, A., & Fachira, N. (2023). Analisis perbandingan pendidikan multikultural Indonesia dengan Negara Amerika,
Kanada dan Inggris. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 23(1), 256-265. DOI: 10.21009/jimd.v23i1.36834

Model Pendidikan
Multikultural di
Negara Kanada
a. Model pendidikan “emergent society” yaitu model
pendidikan yang merekonstruksi dari
keanekaanragaraman budaya.
b. Model pendidikan kelompok budaya yang berbeda.
c. Model pendidikan memperdalam makna toleransi.
d. Model pendidikan yang memandang kesamaan antar
kebudayaan.
e. Model pendidikan melestarikan nilai-nilai kebudayaan
dan mempertahan identitasnya yang disebut
dengan “accomodation and reservation”
f. Model pendidikan multikultural yang memberikan
peluang yang sama dari setiap peserta didik.
Eriesa, A.A.E., Fridayanti, A., & Fachira, N. (2023). Analisis perbandingan pendidikan multikultural Indonesia dengan Negara Amerika,
Kanada dan Inggris. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 23(1), 256-265. DOI: 10.21009/jimd.v23i1.36834

Pendidikan Multikultural yang diajarkan di
sekolah Korea dapat dibagi menjadi
empat aspek: (1) memahami karakteristik
berbagai budaya (pengetahuan), (2)
pembelajaran menghormati orang lain
(sikap), (3) berinteraksi dengan orang
yang berbeda budaya (fungsi), dan (4)
belajar mengambil tindakan untuk
pengembangan multikultural (perilaku).
Konten
Pendidikan
Multikultural di
Korea Selatan
Perkembangan
Perspektif
Multikultural di Korea
Selatan
multikulturalisme di Korea Selatan
didasarkan karena adanya peningkatan
jumlah pekerja imigran dan kelompok
minoritas yang bermula dari invasi
asing pada awal sejarah dan rencana
politik-strategis untuk mengimbangi
globalisasi sejak tahun 1990-an.
Mia Kurniasih, PERSPEKTIF MULTIKULTURAL DALAM KURIKULUM SEKOLAH DASAR DI JEPANG, SINGAPURA, KOREA SELATAN DAN
DAMPAKNYA TERHADAP INDONESIA, Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri ISSN Cetak: 2477-5673 ISSN Online: 2614-
722X Volume 10 Nomor 02, Juni 2024, hlm. 1267

Konsep Pendidikan
Multikultural di Malaysia (Rukun
Negara)
Populasi multietnis (Melayu, Cina, India, dan lainnya) dengan potensi
konflik antaretnis, pemerintah Malaysia mengembangkan kurikulum
yang mencerminkan keragaman etnis dan agama di negara tersebut,
seperti mengintegrasikan pelajaran tentang budaya Melayu, Tionghoa,
dan India dalam mata pelajaran. Sistem sekolah nasional dengan
penekanan pada integrasi antarbudaya.
Renal Sipangidoan Siregar, Sulistri, Nurlaili, Asniti Karni, Peran Pendidikan Multikultural dalam Membangun
Toleransi di Asia Tenggara, Mariduna : Jurnal Of Islamic Studies, Vol. 5, No. 1, Januari 2024, Hlm. 181-193 DOI:
10.37274/mauriduna.v5i2.1174

Konsep Pendidikan
Multikultural di Indonesia
(Bhineka Tunggal Ika)
Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia
Tenggara, terdiri dari lebih dari 300 kelompok etnis yang berbicara
dalam lebih dari 700 bahasa. Dengan semboyan "Bhinneka Tunggal
Ika" (berbeda-beda tetapi tetap satu), Indonesia secara resmi
mengadopsi prinsip multikulturalisme dalam konstitusinya. (Hayat,
2012) Namun, penerapannya tidak selalu mulus. Semboyan ini
menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman.
Renal Sipangidoan Siregar, Sulistri, Nurlaili, Asniti Karni, Peran Pendidikan Multikultural dalam Membangun
Toleransi di Asia Tenggara, Mariduna : Jurnal Of Islamic Studies, Vol. 5, No. 1, Januari 2024, Hlm. 181-193 DOI:
10.37274/mauriduna.v5i2.1174

Konsep Pendidikan
Multikultural di Thailand
(Swasdee Khrap)
Thailand juga memiliki keberagaman etnis yang luas, dengan
mayoritas etnis Thai, namun juga memiliki kelompok etnis minoritas
seperti etnis Muslim Melayu di selatan dan kelompok etnis asli
lainnya. Meskipun demikian, Thailand tidak secara eksplisit
mengadopsi model multikulturalisme dalam kebijakan
negara.Meskipun semboyan ini lebih mengarah pada keramahan
masyarakat Thailand, nilai sambutan terhadap perbedaan tercermin
dalam pendidikan yang menghargai keragaman sosial. (Fauziah &
Nalva, 2019)
Renal Sipangidoan Siregar, Sulistri, Nurlaili, Asniti Karni, Peran Pendidikan Multikultural dalam Membangun
Toleransi di Asia Tenggara, Mariduna : Jurnal Of Islamic Studies, Vol. 5, No. 1, Januari 2024, Hlm. 181-193 DOI:
10.37274/mauriduna.v5i2.1174

Konsep Pendidikan
Multikultural di Vietnam (Đoàn
Kết, Sáng Tạo, Đưa Nước Việt
Nam Tiến Lên)
Pendidikan di Vietnam mengajarkan pentingnya persatuan dalam
keberagaman, dengan fokus pada pengembangan solidaritas di
antara lebih dari 50 kelompok etnis di negara tersebut. Kurikulum
juga berfokus pada kesetaraan hak dan kesempatan bagi semua
kelompok.
Renal Sipangidoan Siregar, Sulistri, Nurlaili, Asniti Karni, Peran Pendidikan Multikultural dalam Membangun
Toleransi di Asia Tenggara, Mariduna : Jurnal Of Islamic Studies, Vol. 5, No. 1, Januari 2024, Hlm. 181-193 DOI:
10.37274/mauriduna.v5i2.1174

Konsep Pendidikan
Multikultural di Brunei
Darussalam (Melayu Islam
Beraja)
Semboyan ini menggarisbawahi identitas nasional Brunei yang
didasarkan pada
budaya Melayu, agama Islam, dan sistem monarki. Meskipun lebih
terfokus pada nilai- nilai tradisional, semboyan ini mencerminkan
pentingnya kehidupan bersama dalam
keberagaman. (Sa'dudin & Safitri, 2020
Renal Sipangidoan Siregar, Sulistri, Nurlaili, Asniti Karni, Peran Pendidikan Multikultural dalam Membangun
Toleransi di Asia Tenggara, Mariduna : Jurnal Of Islamic Studies, Vol. 5, No. 1, Januari 2024, Hlm. 181-193 DOI:
10.37274/mauriduna.v5i2.1174