presentasi detail potensi dan permasalahan transportasi
Dishubmentawai
1 views
14 slides
Oct 12, 2025
Slide 1 of 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
About This Presentation
publik trasnortasi dan demografi wilayah
Size: 20.07 MB
Language: none
Added: Oct 12, 2025
Slides: 14 pages
Slide Content
Pulau Sipora Pulau Pagai Utara - Selatan a. Luas wilayah administrasi : 6.011 Km2 b. Jumlah Kecamatan : 10 Kecamatan c. Jumlah Desa : 4 3 Desa - Desa Pesisi r Pantai : 34 Desa - Desa Pesisir non pantai : 9 Desa d. Jumlah Sungai (Muara) : 27 Sungai e. Jumlah Pulau : 107 Pulau - Pulau Besar : 1 Pulau - Pulau Kecil : 106 Pulau f. Jumlah Teluk : 76 Teluk g. Panjang garis pantai : 1.402 Km Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024 DEMOGRAFI
PETA JALUR TRANSPORTASI KEPULAUAN MENTAWAI Selat Mentawai Samudera Indonesia Siberut Barat KETERANGAN : Layanan YANG DIHARAPKAN Layanan EKSISTING
196 km TRAYEK KAPAL PADANG - MENTAWAI TRAYEK KAPAL ANTAR PULAU MENTAWAI POLA TRAYEK TRANSPORTASI LAUT KEPULAUAN MENTAWAI
BONUS DEMOGRAFI
Regulasi Pembentukan : Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan , khususnya pada BAB IV tentang pembangunan kepariwisataan yang didalamnya mencakup destinasi pariwisata , industri pariwisata , pemasaran dan kelembagaan pariwisata . Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangu nan Pariwisata Nasional Tahun 2010-2025 menetapkan wilayah Kepulauan Mentawai masing-masing pulau Siberut sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), dan pulau Sipora , pulau Pagai Utara dan pulau Pagai Selatan sebagai kawasan pengembangan pariwisata nasional (KPPN). Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan 2. Peraturan Bupati tentang Pedoman Dan Penetapan Kawasan Pariwisata 3. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai No. 02 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Daya Tarik Wisata Selancar Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2014 Pedoman dan Penetapan Kawasan Pariwisata ; Peraturan Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai No. 14 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pemanfaatan Daya Tarik Wisata Selancar SK Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 76 Tahun 2021 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mentawai Peruntukan Kawasan : Ekonomi dan Pariwisata Prinsipnya Kekayaan Ekologis Sebagai Potensi Pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki kekayaan alam berupa hutan , sungai-sungai , rawa-rawa dan lautan yang didalamnya menyimpan berbagai jenis flora dan fauna, keanekaragaman suku-suku yang mendiami desa-desa dengan tradisinya yang unik dan khas serta keindahan alam dan lautan yang memukau merupakan ciri khas dan pesona tersendiri bagi wisatawan yang bernilai seni-budaya dan ekonomi tinggi . Prinsip pengembangan pariwisata yang berpijak pada aspek pelestarian dan berorientasi jangka panjang ; Penekanan pada nilai manfaat yang besar bagi masyarakat lokal ; Prinsip pengelolaan aset sumber daya yang tidak merusak tapi lestari ; Kesesuaian antara kegiatan pengembangan pariwisata dengan skala , kondisi dan karakter suatu kawasan yang akan dikembangkan ; Keselarasan yang sinergis antara kebutuhan wisatawan , lingkungan hidup dan masyarakat lokal dengan bermuara pada pengembangan apresiasi yang lebih peka pada warisan budaya , lingkungan hidup dan jati diri bangsa dan agama; Antisipasi yang tepat dan monitoring terhadap proses perubahan yang terjadi akibat program seni budaya dan berorientasi pada memperkuat potensi lokal dan kemampuan masyarakat sekitar
Luas Kawasan : Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 670/ Kws /Um/10/1976 tanggal 25 Oktober 1976, Pulau Siberut sebagai kawasan konservasi ditandai dengan ditetapkannya kawasan Suaka Margasatwa Teitei Batti seluas 6.500 Ha. Pada tahun 1981, UNESCO melalui program Man and Biosphere (MAB) menetapkan Pulau Siberut sebagai salah satu Cagar Biosfer di Indonesia. Setahun kemudian tepatnya pada tanggal 23 Agustus 1982 ditetapkan pula suaka alam di Pulau Siberut tepatnya di bagian selatan seluas 50.000 ha. Penetapan ini berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 623/ Kpts /Um/8/1982. Akhirnya pada tahun 1993 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 407/ Kpts -II/1993, Kawasan Taman Nasional Siberut meliputi bagian Siberut Utara dan bagian Siberut Barat dengan luas 190.500 Ha. Kawasan ini terbagi atas suaka alam ( 132.900 Ha ), hutan lindung ( 3.500 Ha ), hutan produksi terbatas (36.600 Ha) dan hutan produksi tetap ( 36.600 Ha ). Lokasi : Siberut Mentawai Isu Strateg is : Taman Nasional Siberut adalah rumah bagi sekitar 846 species, 390 genus dan 131 famili dari kelompok pohon , semak belukar , herba , liana dan ephypit . Juga tercatat sebanyak 18 spesies pakis dan 5 species lumut dan jamur (LIPI, 1995). Taman Nasional SIberut juga merupakan habitat bagi 4 ( empat ) jenis primata endemik yaitu : bilou atau siamang kecil (Hylobates klossii ), joja atau lutung mentawai (Presbytis potenziani siberut ), simakobu (Simias concolor), bokoi atau beruk mentawai (Macaca pagensis ), serta 4 jenis bajing endemik . Belum cukup dengan itu , pulau ini juga kaya dengan bagai species burung ; tercatat sekitar 106 jenis burung di Siberut , 13 jenis (12%) memiliki sub- spesies . Satu- satunya jenis burung endemik di Pulau ini adalah celepuk mentawai (Otus mentawai ). Selain itu telah teridentifikasi pula 21 jenis repltik dan salah satunya merupakan jenis endemik yaitu dari jenis katak (Rana signata siberut ).
RENCANA PELABUHAN LABUAHAN BAJAU (PENGUMPAN LOKAL) Diusulkan menjadi Pelabuhan Penyeberangan Regional pada revisi RTRW untuk konektifitas antar daerah ( ke pulau Nias ) untuk mendukung pengembangan Perekonomian wilayah RENCANA KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) PEIPEI-SIBERUT BARAT DAYA Rencana Bandara Peipei PLENGSENGAN POLAGA (PENYEBERANGAN LOKAL) Mendukung konektifitas jalan trans mentawai antar Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan RENCANA PELABUHAN SINAKA (PENGUMPAN/PENYEBERANGAN LOKAL Mendukung konektifitas antar daerah ( bengkulu ) untuk menunjang pengembangan Perekonomian wilayah PELABUHAN SIKAKAP (PENGUMPAN/PENYEBERANGAN REGIONAL Mendukung konektifitas jalan trans mentawai antar Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan Spot surfing kelas dunia Kawasan Wisata Katiet PELABUHAN MAILEPPET (PENGUMPAN/PENYEBERANGAN REGIONAL) Menghubungkan PKW Muara Siberut dengan PKW Padang Kawasan Wisata Mapadegat RS. PRATAMA MUARA SIBERUT RENCANA RS. PRATAMA SIKAKAP RSUD RUJUKAN PLENGSENGAN MABUKKUK (PENYEBERANGAN LOKAL) Diusulkan menjadi Pelabuhan Penyeberangan Regional pada revisi RTRW untuk konektifitas antar pulau dan daerah untuk mendukung KSPN Siberut dan KEK Peipei Bandara Rokot Bandara Minas PELABUHAN TUAPEJAT (PENGUMPAN/PENYEBERANGAN REGIONAL) Menghubungkan PKW Tuapejat dengan PKW Padang PLENGSENGAN SAGITCI (PENYEBERANGAN LOKAL Mendukung konektifitas jalan trans mentawai antar pulau Sipora dan Pagai Utara dan pengembangan kawasan wi PELABUHAN PASAPUAT (PENGUMPAN/PENYEBERANGAN LOKAL Mendukung konektifitas jalan trans mentawai antar pulau Sipora dan Pagai Utara Desa Bulasat Sentra Produksi Pisang Pengembangan SKPT Sikakap Pengembangan Sentra Industri Kelapa Betumonga Pengembangan Kawasan Wisata Budaya Madobag , Muntei Sentra Pengolahan Sagu Desa Muntei Sentra Pertanian Terpadu Sido Makmur Sentra Pertanian Terpadu Saureinu PELABUHAN PELABUHAN SIUBAN (PENGUMPAN/PENYEBERANGAN REGIONAL)
PEMBERDAYAAN BANTUAN KEMENHUB KLM – NADE 220
KEGIATAN NAIK TURUN PENUMPANG MELALUI KAPAL KLM. NADE - 220 TUJUAN TUAPEJAT - SIBERUT – SAIBI – SIRILOGUI – SIKABALUAN – SIBERUT BARAT
KEGIATAN NAIK TURUN PENUMPANG MELALUI KM. PULAU SIMASIN TUJUAN TUAPEJAT – SIOBAN – PASAPUAT - SIKAKAP
KEGIATAN NAIK TURUN PENUMPANG MELALUI KAPAL KM. SIMATALU TUJUAN TUAPEJAT – MABUKUK - SIBERUT
Maileppet - Madobag Jarak Tempuh 22,7 Km Jarak Tempuh 7 Km Pokai – Muara Sikabaluan Jarak Tempuh 42 Km Polaga – Bulasat Rencana Trayek Jarak tempuh 13 Km Jarak Tempuh 9 Km Sikakap - Matobe Sikakap – Muara Taikako Jarak Tempuh 20,5 Km Rokot - Sioban R encana Trayek yang membutuhkan angkutan perdesaan dan bus damri S ioban - Katiet Jarak Tempuh 35 Km T uapejat - Rokot Jarak Tempuh 25 Km Tupejat - Berkat Jarak Tempuh 7 Km Pasapuat - Sikakap Jarak Tempuh 33 Km JUMLAH T RAYEK ANGDES 6 TRAYEK, J UMLAH TRAYEK DAMRI 4 TRAYEK TOTAL 214,5 KM
Tantangan Transportasi Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi di kabupaten Kepulauan mentawai relatif terbatas sehingga belum mampu melayani luas wilayah dan penduduknya yang tersebar dibeberapa pulau . Sedangkan disisi lain, tuntutan dan permintaan pelayanan angkutan semakin meningkat , terutama untuk daerah yang sudah semakin berkembang dan juga tuntutan keterbukaan isolasi daerah-daerah yang terpencil .
EKSISTENSI SDGs TRANSPORTASI Potensi kepariwisataan perlu mendapat dukungan aksesibilitas yang memadai melalui ketersediaan Transportasi di Kabupaten Kepuluan Mentawai belum banyak . Dari kondisi geografis yang berbentuk kepulauan , sistem transportasi air ( laut ) di Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan sarana transportasi utama bagi penduduk untuk melakukan pergerakan , baik di dalam maupun ke luar wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai . Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kondisi Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam melaksanakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) menghadapi berbagai tantangan . Peningkatan Transportasi laut untuk melayani Masyarakat yang berada pada Pantai barat Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat mampu mendukung pelestarian Taman Nasional.