Presentasi Filsafat Ilmu_Kelompok X.pptx

SilviaRahmaMutmainah 6 views 10 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Logical fallacy atau kekeliruan penalaran adalah kesalahan dalam berpikir yang tampak logis di permukaan, namun sebenarnya mengandung cacat dalam struktur atau isi argumen. Kekeliruan ini sering kali terjadi dalam berbagai diskusi, baik di ranah akademik maupun kehidupan sehari-hari. Logical fallacy...


Slide Content

LOGICAL FALLACY APPEAL TO PITY, APPEAL TO PEOPLE & APPEAL TO CONSEQUENCE FILSAFAT ILMU Selasa, 27 Mei 2025 - UIN Palangka Raya

OUR TEAM OUR TEAM Silvia Rahma Mutmainah Rasimah Sitie Khadizah

Logical Fallacy Logical fallacy atau kekeliruan penalaran adalah kesalahan dalam berpikir yang tampak logis di permukaan, namun sebenarnya mengandung cacat dalam struktur atau isi argumen. Kekeliruan ini sering kali terjadi dalam berbagai diskusi, baik di ranah akademik maupun kehidupan sehari-hari. Logical fallacy dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni formal dan informal. Kesalahan formal terjadi karena bentuk penalaran yang tidak sahih, sedangkan kesalahan informal muncul karena isi argumen yang tidak relevan atau menyesatkan. Dalam pembahasan ini, akan difokuskan pada tiga jenis logical fallacy informal, yaitu Appeal to Pity, Appeal to People, dan Appeal to Consequence.

Appeal to Pity Merupakan kesalahan logika yang menggunakan rasa kasihan untuk meyakinkan orang lain. Contoh: " Pak, mohon nilai saya jangan merah. Kalau tidak, saya tidak dapat uang saku." Kekeliruannya: menggunakan emosi (kasihan) sebagai dasar keputusan, bukan fakta atau prestasi. Argumentum ad Misericordiam

Menganggap suatu argumen benar karena didukung oleh mayoritas. Contoh dalam pendidikan: "Masuk jurusan PAI saja, banyak peminatnya, pasti sukses!" Kekeliruannya: banyaknya pendukung tidak menjamin kebenaran argumen. Appeal to People Argumentumad Populum

Jenis logical fallacy ini terjadi ketika seseorang menilai benar atau salahnya suatu argumen berdasarkan akibat yang ditimbulkan, bukan kebenaran faktual dari argumen itu sendiri. Dalam kesesatan berpikir ini sendiri, ada dua konsekuensi yang dapat timbul, yaitu konsekuensi positif dan negatif. Misalnya, seorang guru yang mengatakan bahwa jika siswa tidak serius belajar maka akan gagal dan tidak naik kelas. Argumen ini menekankan konsekuensi negatif, tetapi tidak membahas substansi atau kualitas tugas itu sendiri. Dalam kasus lain, seseorang bisa saja mengklaim bahwa suatu pandangan benar hanya karena memberikan hasil yang menyenangkan, padahal belum tentu berdasarkan bukti yang kuat. Appeal to Consequence (Argumentum ad Consequentiam)

"Maaf terlambat, saya capek jaga keponakan semalam." Appeal to Pity Appeal to Consequence "Kalau saya belajar, saya pasti dapat nilai bagus." Contoh Dalam Kehidupan Sehari-hari Appeal to People "Semua tetangga bakar sampah, jadi tidak masalah saya ikut."

Cara Mengenali & Menghindari Logical Fallacy Cermati apakah argumen menyerang pribadi atau substansi. Periksa apakah ada bukti atau hanya emosi. Bedakan korelasi dengan sebab-akibat. Hindari keputusan tergesa-gesa karena emosi. Validasi informasi secara logis dan faktual.

Kesimpulan Logical fallacy merupakan bagian dari kekeliruan berpikir yang bisa mengaburkan kebenaran dan memengaruhi pengambilan keputusan. Dalam makalah ini, telah dijelaskan tiga jenis logical fallacy informal yang sering terjadi, yaitu Appeal to Pity, Appeal to People, dan Appeal to Consequence. Masing-masing memiliki ciri khas yang memanipulasi emosi, pendapat mayoritas, atau harapan akan konsekuensi. Untuk menghindarinya, kita perlu membekali diri dengan kemampuan berpikir kritis dan kebiasaan untuk menilai argumen secara logis. Dengan demikian, kita dapat berpikir lebih objektif dan membuat keputusan yang lebih tepat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia akademik.

THANK YOU ありがとう
Tags