Eksistensi Bisnis Kuliner Halal Melalui Digital Marketing di Era New Normal Fita Nurotul Faizah | UIN Walisongo Semarang | SERAMBI, Vol 4 No.1 (2022)
Tujuan Penelitian Menganalisis eksistensi bisnis kuliner halal di Indonesia melalui penerapan digital marketing pada masa era new normal setelah pandemi COVID-19.
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui: - Observasi fenomena lapangan. - Dokumentasi dari jurnal, berita, dan artikel daring.
Hasil Penelitian Bisnis kuliner halal tetap eksis di era new normal. Didukung oleh: - Mayoritas penduduk Muslim. - Kebutuhan makanan halal meningkat. - Digitalisasi bisnis dan gaya hidup baru. - Sertifikasi halal mudah dan beragamnya produk. - Perkembangan e-commerce.
Peran Digital Marketing Digital marketing berperan penting dalam promosi dan penjualan. Media yang digunakan: - Instagram, WhatsApp, Facebook. - Shopee Food, GrabFood, GoFood. Hasil: penjualan online meningkat hingga 60–70%.
Peluang dan Tantangan Peluang: - Pasar Muslim yang besar. - Digitalisasi dan e-commerce berkembang. Tantangan: - Persaingan dengan produk halal lain. - Munculnya pelaku bisnis baru. - Ketidakpastian keberlanjutan bisnis.
Strategi Bisnis Kuliner Halal 1. Menampilkan informasi lengkap produk. 2. Menggunakan gambar/video menarik. 3. Menjalin komunikasi dengan pelanggan. 4. Menawarkan promo atau diskon. 5. Memperhatikan ulasan pelanggan. 6. Aktif di media sosial.
Kesimpulan Digital marketing menjadi kunci eksistensi bisnis kuliner halal di era new normal. Melalui strategi digital yang efektif, pelaku usaha dapat meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan mempertahankan kelangsungan bisnis di tengah persaingan.