presentasi LAP AKHIR Buah Batu - Cileunyi 2020 rev 02.pptx

IrwanGunawan28 9 views 193 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 193
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119
Slide 120
120
Slide 121
121
Slide 122
122
Slide 123
123
Slide 124
124
Slide 125
125
Slide 126
126
Slide 127
127
Slide 128
128
Slide 129
129
Slide 130
130
Slide 131
131
Slide 132
132
Slide 133
133
Slide 134
134
Slide 135
135
Slide 136
136
Slide 137
137
Slide 138
138
Slide 139
139
Slide 140
140
Slide 141
141
Slide 142
142
Slide 143
143
Slide 144
144
Slide 145
145
Slide 146
146
Slide 147
147
Slide 148
148
Slide 149
149
Slide 150
150
Slide 151
151
Slide 152
152
Slide 153
153
Slide 154
154
Slide 155
155
Slide 156
156
Slide 157
157
Slide 158
158
Slide 159
159
Slide 160
160
Slide 161
161
Slide 162
162
Slide 163
163
Slide 164
164
Slide 165
165
Slide 166
166
Slide 167
167
Slide 168
168
Slide 169
169
Slide 170
170
Slide 171
171
Slide 172
172
Slide 173
173
Slide 174
174
Slide 175
175
Slide 176
176
Slide 177
177
Slide 178
178
Slide 179
179
Slide 180
180
Slide 181
181
Slide 182
182
Slide 183
183
Slide 184
184
Slide 185
185
Slide 186
186
Slide 187
187
Slide 188
188
Slide 189
189
Slide 190
190
Slide 191
191
Slide 192
192
Slide 193
193

About This Presentation

ff


Slide Content

JASA KONSULTANSI REVIEW DESAIN PELEBARAN RUAS JALAN TOL BUAH BATU - CILEUNYI JALUR B PADA RUAS JALAN TOL PADALEUNYI TAHUN 2020 PRESENTASI LAPORAN AKHIR

PENDAHULUAAN

1. LATAR BELAKANG Tingginya lalu lintas di jalan tol Padalarang-Cileunyi mengakibatkan kepadatan di beberapa titik . Selain itu , banyaknya kendaraan golongan 2 keatas dengan beban berlebih mengakibatkan perlambatan di beberapa titik . Kapasitas jalan pun dianggap sudah tidak memenuhi , sehingga perlu dilakukan pelebaran di ruas tersebut . Pelebaran jalur A sudah dilakukan pada tahun 2019 dan jalur B rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2020 . Namun perlu dilakukan review terhadap desain awal yang dibuat pada tahun 2013 , antara lain pembaharuan pemenuhan terhadap standar / ketentuan / peraturan baru yang berlaku seperti jarak horizontal clearance minimal dan jarak vertical clearance minimal Perlintasan Tidak Sebidang (flyover) sesuai surat Keputusan Menteri Perhubungan , serta penyesuaian harga item pekerjaan .

2. TUJUAN Tujuan Pekerjaan Jasa Konsultansi Review Desain Pelebaran Ruas Jalan Tol Buah Batu - Cileunyi Jalur B Pada Ruas Jalan Tol Padaleunyi Tahun 2020 Adalah : A. Melakukan penyusunan Review Desain Pelebaran Ruas Jalan Tol Buah Batu-Cileunyi Jalur B Pada Ruas Jalan Tol Padaleunyi yang terdiri dari : Review Desain Jembatan Kereta Api (KM 153) dan Jembatan Sungai pada Ruas Buah Batu-Cileunyi ; Review Harga Item Pekerjaan Pelebaran Buah Batu-Cileunyi berdasarkan desian awal ; B. Menyusun Dokumen Lelang untuk pekerjaan konstruksi .

3. LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup layanan Konsultan adalah pembuatan Review Desain Pelebaran Ruas Jalan Tol Buah Batu-Cileunyi Jalur B Pada Ruas Jalan Tol Padaleunyi Tahun 2020 antara lain: Review Harga Item Pekerjaan Pelebaran perkerasan jalur B Review Desain Jembatan Kereta Api (Flyover) Kereta Api KM 153 Review Desain Jembatan Sungai Babakan Sayang (KM 152) Review Desain Jembatan Cinambo (KM 150) Review Desain Jembatan Sungai Cipamokolan (KM 147) Review Desain Jembatan Sungai Cidurian (KM 146) Review Desain Jembatan Sungai Cijawura (KM 145)

4. LOKASI PEKERJAAN JASA KONSULTANSI REVIEW DESAIN PELEBARAN RUAS JALAN TOL BUAH BATU - CILEUNYI JALUR B PADA RUAS JALAN TOL PADALEUNYI TAHUN 2020

5. METODE KERJA JASA KONSULTANSI REVIEW DESAIN PELEBARAN RUAS JALAN TOL BUAH BATU - CILEUNYI JALUR B PADA RUAS JALAN TOL PADALEUNYI TAHUN 2020

6. RENCANA KERJA (1/2) JASA KONSULTANSI REVIEW DESAIN PELEBARAN RUAS JALAN TOL BUAH BATU - CILEUNYI JALUR B PADA RUAS JALAN TOL PADALEUNYI TAHUN 2020

A 6. RENCANA KERJA (2/2)

DATA DAN KONDISI EKSISTING

A. PETA LOKASI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Nama jembatan : Rel K ereta A pi Lokasi jembatan : Km 153+240 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 299,75 meter Jumlah Bentang : 13 bentang Konfigurasi bentang : 23,75 + 23,75 + 23,75 + 23,75 + 19,25 + 19,25 + 23,75 + 23,75 + 23,75 + 23,75 + 23,75 + 23,75 + 23,75 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder dan Box-Girder Baja Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pilar : Kolom Tipe pondasi : Bored Pile B. JEMBATAN KERETA API (FLYOVER) KERETA API – KM. 153 (JALUR B)

Gambar Situasi Jembatan Rel KA 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Gambar Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Rel KA

8. KONDISI EKSISTING Gambar Potongan Melintang Eksisting Jembatan Rel KA

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Jalur Rel KA Arah Ke Surabaya Jalur Rel KA Arah Ke Bandung Abutment Eksisting Pilar Eksisting

C. JEMBATAN CIENDOG (JALUR B) Nama jembatan : Ciendog Lokasi jembatan : Km 151+696 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 17,2 meter Jumlah Bentang : 1 bentang Konfigurasi bentang : 17,2 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pondasi : Tiang Pancang

Gambar Situasi Jembatan Ciendog 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Potongan Melintang Eksisting Jembatan Ciendog Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Ciendog

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Down Stream Kondisi Struktur Jembatan

8. KONDISI EKSISTING Nama jembatan : Babakan Sayang Lokasi jembatan : Km 151+332 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 17,3 meter Jumlah Bentang : 1 bentang Konfigurasi bentang : 17,3 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pondasi : Tiang Pancang D. JEMBATAN BABAKAN SAYANG (JALUR B)

Gambar Situasi Jembatan Babakan Sayang 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Potongan Melintang Eksisting Jembatan Babakan Sayang Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Babakan Sayang

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Down Stream Kondisi Struktur Jembatan

8. KONDISI EKSISTING Nama jembatan : Cinambo Lokasi jembatan : Km 150+290 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 20,2 meter Jumlah Bentang : 1 bentang Konfigurasi bentang : 20,2 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pondasi : Tiang Pancang E. JEMBATAN CINAMBO (JALUR B)

Gambar Situasi Jembatan Cinambo 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Potongan Melintang Eksisting Jembatan Cinambo Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Cinambo

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Down Stream Beda Tinggi elevasi perkerasan pada jembatan yang telah difungsikan dengan yang belum difungsikan

8. KONDISI EKSISTING Kondisi Abutment Kondisi Abutment Kondisi Abutment Kondisi Abutment

8. KONDISI EKSISTING Nama jembatan : Susukan Lempeng Lokasi jembatan : Km 149+487 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 17 meter Jumlah Bentang : 1 bentang Konfigurasi bentang : 17 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pondasi : Tiang Pancang F. JEMBATAN SUSUKAN LEMPENG (JALUR B)

Gambar Situasi Jembatan Susukan Lempeng 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Potongan Melintang Eksisting Jembatan Susukan Lempeng Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Susukan Lempeng

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Down Stream Down Stream

8. KONDISI EKSISTING Kondisi Struktur Bawah Kondisi Struktur Bawah Oprit eksisting Kondisi Struktur Jembatan

8. KONDISI EKSISTING Nama jembatan : Cipamokolan Lokasi jembatan : Km 146+965 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 24,3 meter Jumlah Bentang : 1 bentang Konfigurasi bentang : 24,3 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pondasi : Tiang Pancang G. JEMBATAN CIPAMOKOLAN (JALUR B)

Gambar Situasi Jembatan Cipamokolan 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Potongan Melintang Eksisting Jembatan Cipamokolan Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Cipamokolan

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Down Stream Kondisi Struktur Jembatan

8. KONDISI EKSISTING Nama jembatan : Cidurian Lokasi jembatan : Km 145+350 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 24,3 meter Jumlah Bentang : 1 bentang Konfigurasi bentang : 24,3 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pondasi : Tiang Pancang H. JEMBATAN CIDURIAN (JALUR B)

Gambar Situasi Jembatan Cidurian 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Potongan Melintang Eksisting Jembatan Cidurian Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Cidurian

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Down Stream Kondisi Struktur Jembatan

8. KONDISI EKSISTING Nama jembatan : Cijawura Lokasi jembatan : Km 145+350 Tipe jembatan : Beton bertulang Panjang total jembatan : 24,3 meter Jumlah Bentang : 1 bentang Konfigurasi bentang : 24,3 meter Lebar jembatan : 11,95 meter Tipe bangunan atas : Precast Prestressed Concrete U-girder Lantai Jembatan : Beton Bertulang Tipe abutment : Tipe Pile Cap Tipe pondasi : Tiang Pancang I. JEMBATAN CIJAWURA (JALUR B)

Gambar Situasi Jembatan Cijawura 8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING Potongan Melintang Eksisting Jembatan Cijawura Denah dan Potongan Memanjang Jembatan Cijawura

8. KONDISI EKSISTING Dari Arah Cileunyi Arah Ke Padalarang Down Stream Kondisi Struktur Jembatan

SURVEY TOPOGRAFI

Maksud dari pekerjaan survey topografi adalah melakukan pengukuran secara langsung dilapangan (survey terrestris), dalam hal ini adalah lokasi jembatan dan sekitarnya menggunakan perlatan khusus untuk survey topografi, sesuai dengan kerangka acuan kerja (KAK). Tujuan dari pekerjaan survey topografi adalah untuk mendapatkan data spatsial, yaitu koordinat titik (X,Y,Z) dan atribut/keterangan dari lokasi jembatan dan sekitar nya. Untuk selanjutnya di sajikan dalam bentuk peta situasi detil lengkap dengan garis kontur nya, sehingga dapat digunakan oleh team perencana jalan dan jembatan. 8. KONDISI EKSISTING SURVEY TOPOGRAFI 01. MAKSUD DAN TUJUAN

TAHAP PERSIAPAN PERSIAPAN ADMINISTRASI KELENGKAPAN PETA KERJA (PETA RBI) dan PETA LAIN NYA PERSONIL DAN PERALATAN MOBILISASI TAHAP PENGAMBILAN DATA PEMBUATAN DAN PEMASANGAN PATOK BM PENGUKURAN GPS PENGUKURAN SITUASI DETIL MENGGUNAKAN GPS RTK TAHAP PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA 8. KONDISI EKSISTING SURVEY TOPOGRAFI 02. METODOLOGI SURVEI TOPOGRAFI

K.A. Deddy Agus Ahmad Denny Sony Sanjaya Asep Saepudin GG. Agung Taufik Sukarno 8. KONDISI EKSISTING SURVEY TOPOGRAFI 03. DAFTAR PERALATAN SURVEY TOPOGRAFI 04. DAFTAR PERSONIL SURVEY TOPOGRAFI YANG DI TUGASKAN Reciever GPS GNSS – RTK, merek Trimble Meteran Panjang 50 m

Diawali dengan pekerjaan pemasangan patok beton (BM) dan (CP) sebagai titik tetap . Pengukuran GPS menggunakan alat Receiver GPS-Trimble, untuk mendapatkan koordinat dan elevasi pada patok BM sebagai titik referensi pengukuran Pengukuran Situasi detil menggunakan Total Station dan GPS RTK 8. KONDISI EKSISTING SURVEY TOPOGRAFI 05. TAHAP PENGAMBILAN DATA

Kegiatan Survey Pengukuran GPS Geodetik 8. KONDISI EKSISTING SURVEY TOPOGRAFI 06. FOTO KEGIATAN SURVEY TOPOGRAFI

Kegiatan Survey titik detil menggunakan GPS metoda RTK 8. KONDISI EKSISTING SURVEY TOPOGRAFI

Kegiatan Survey titik detil menggunakan GPS metoda RTK SURVEY TOPOGRAFI

07. HASIL PENGUKURAN KOORDINAT DAN ELEVASI TITIK DETAIL SURVEY TOPOGRAFI 1. Jembatan Cijawura Jembatan Cijawura             Point_ID Easting Northing Elevation Comment Latitude Longitude 1 793941,567 9229156,403 665,612 jl -6,96622858 107,660159 2 793941,491 9229156,974 665,467 c -6,96622342 107,6601582 3 793941,736 9229156,554 665,503 guadrill -6,96622721 107,6601605 4 793941,838 9229157,554 665,425 seng -6,96621816 107,6601613 5 793944,349 9229156,963 665,424 seng -6,96622338 107,6601841 6 793944,29 9229156,225 665,492 c -6,96623005 107,6601836 7 793943,998 9229155,912 665,495 guadrill -6,96623289 107,660181 8 793950,127 9229154,433 665,688 guadrill -6,96624594 107,6602365 9 793950,019 9229154,222 665,7 jl -6,96624786 107,6602355 10 793950,344 9229154,936 665,621 c -6,96624139 107,6602384 11 793950,391 9229155,332 665,573 seng -6,96623781 107,6602388 12 793954,053 9229154,495 665,613 seng -6,96624518 107,660272 13 793953,886 9229153,975 665,62 c -6,96624989 107,6602705 14 793953,933 9229153,56 665,707 guadrill -6,96625364 107,6602709 15 793954,129 9229153,84 665,66 sayap -6,9662511 107,6602727 16 793958,527 9229152,21 665,72 jembatan -6,9662656 107,6603125 17 793970,323 9229149,258 665,729 jembatanatas -6,96629168 107,6604194 18 793982,43 9229146,206 665,735 jembatan -6,96631864 107,660529 19 793987,059 9229144,801 665,714 guadrill -6,9663311 107,6605709 20 793987,066 9229145,461 665,612 sayap -6,96632514 107,660571 21 793987,175 9229145,584 665,631 seng -6,96632402 107,660572 22 793987,306 9229145,302 665,612 c -6,96632656 107,6605732 23 793983,839 9229146,507 665,533 sengu -6,96631585 107,6605417 24 793983,451 9229146,552 665,501 c -6,96631546 107,6605382 25 793982,787 9229146,666 665,43 ski -6,96631446 107,6605322

SURVEY TOPOGRAFI 2. Jembatan Cigobo Jem,batan Cibogo             Point_ID Easting Northing Elevation Comment Latitude Longitude 1 795136,971 9229018,847 665,521 jl -6,96741 107,671 2 795137,034 9229018,957 665,438 guadrill -6,96741 107,671 3 795137,294 9229019,427 665,453 c -6,96741 107,671 4 795143,139 9229019,193 665,456 c -6,96741 107,671 5 795142,94 9229018,675 665,51 guadrill -6,96741 107,671 6 795142,777 9229018,564 665,599 jl -6,96741 107,671 7 795149,972 9229017,997 665,654 jl -6,96742 107,6711 8 795149,987 9229018,172 665,564 guadrill -6,96742 107,6711 9 795150,018 9229018,737 665,526 sayap -6,96741 107,6711 10 795149,728 9229019,041 665,379 c -6,96741 107,6711 11 795153,497 9229018,037 665,73 jembatan -6,96742 107,6711 12 795165,776 9229017,032 665,702 jembatanatas -6,96743 107,6712 13 795165,758 9229017,347 666,878 jembatanatasdiatas -6,96742 107,6712 14 795178,027 9229015,988 665,718 jembatan -6,96743 107,6713 15 795182,744 9229015,954 665,496 sayap -6,96743 107,6714 16 795183,368 9229016,084 665,46 c -6,96743 107,6714 17 795182,932 9229015,492 665,56 guadrill -6,96744 107,6714 18 795182,909 9229015,353 665,562 jl -6,96744 107,6714 19 795128,635 9229019,256 665,456 jl -6,96741 107,6709 20 795128,89 9229019,372 665,375 guadrill -6,96741 107,6709 21 795129,122 9229019,968 665,372 c -6,9674 107,6709 22 795111,432 9229019,969 665,356 P2 -6,9674 107,6707 23 795111,511 9229020,111 665,335 jl -6,9674 107,6707 24 795111,548 9229020,407 665,209 guadrill -6,9674 107,6707 25 795111,934 9229020,804 665,219 c -6,96739 107,6707

SURVEY TOPOGRAFI 3. Jembatan Cipamokolan Jembatan : Cipamokolan             Point_ID Easting Northing Elevation Comment Latitude Longitude 1 795876,463 9228941,527 664,169 jl -6,968071 107,677668 2 795876,533 9228941,64 664,057 guadrill -6,96807 107,677668 3 795876,725 9228942,178 664,001 c -6,968065 107,67767 4 795873,824 9228942,493 664,016 c -6,968063 107,677644 5 795873,711 9228941,954 664,05 guadrill -6,968068 107,677643 6 795873,577 9228941,743 664,127 jl -6,96807 107,677642 7 795881,852 9228940,829 664,246 jl -6,968077 107,677716 8 795881,825 9228941,062 664,13 guadrill -6,968075 107,677716 9 795881,83 9228941,06 664,13 c -6,968075 107,677716 10 795881,711 9228941,624 664,072 c -6,96807 107,677715 11 795895,326 9228939,777 664,564 jembatan -6,968086 107,677838 12 795890,769 9228940,706 664,075 sayap -6,968078 107,677797 13 795890,467 9228940,699 663,92 c -6,968078 107,677794 14 795890,487 9228940,078 664,22 guadrill -6,968084 107,677795 15 795890,531 9228939,946 664,455 jl -6,968085 107,677795 16 795895,395 9228939,695 664,571 jembatan -6,968087 107,677839 17 795906,466 9228938,635 664,57 jembatanatas -6,968096 107,677939 18 795906,477 9228938,998 665,692 jembatanatasdiatas -6,968093 107,677939 19 795919,772 9228937,262 664,479 jembatan -6,968108 107,67806 20 795924,621 9228936,515 664,359 jl -6,968114 107,678103 21 795924,859 9228936,737 664,243 guadrill -6,968112 107,678106 22 795924,581 9228937,131 664,213 sayap -6,968109 107,678103 23 795924,987 9228937,382 664,111 c -6,968106 107,678107 24 795895,224 9228935,574 664,6 sambunganjembtan -6,968124 107,677838 25 795919,089 9228933,121 664,539 sambunganjembtan -6,968145 107,678054

SURVEY TOPOGRAFI 4. Jembatan Susukan Lempeng Jembatan Susukan Lempeng             Icon Ground Easting Ground Northing Elevation Name Code Type 1 798424,214 9228853,929 664,213 P1 P SS 2 798389,243 9228845,35 663,438 P2 P SS 3 798424,236 9228855,026 663,987 100 S SS 4 798429,993 9228852,085 664,33 101 S SS 5 798429,055 9228855,831 664,257 102 S SS 6 798435,953 9228857,968 665,365 103 S SS 7 798436,091 9228857,6 664,232 104 S SS 8 798435,732 9228858,04 660,295 105 S SS 9 798445,558 9228859,916 664,207 106 S SS 10 798446,459 9228856,283 664,25 107 S SS 11 798450,175 9228861,431 664,008 108 S SS 12 798450,501 9228861,271 664,008 109 S SS 13 798450,566 9228861,095 664,035 110 S SS 14 798463,488 9228864,578 663,702 111 S SS 15 798463,438 9228864,828 663,652 112 S SS 16 798463,222 9228866,421 663,569 113 S SS 17 798481,929 9228869,591 663,402 114 S SS 18 798481,892 9228870,018 663,324 115 S SS 19 798481,602 9228871,143 663,213 116 S SS 20 798500,888 9228874,919 663,075 117 S SS 21 798500,508 9228876,49 662,92 118 S SS 22 798522,085 9228880,889 662,828 119 S SS 23 798521,659 9228882,483 662,623 120 S SS 24 798543,442 9228886,948 662,638 121 S SS 25 798543,239 9228888,524 662,472 122 S SS

SURVEY TOPOGRAFI 5 & 6. Jembatan Babakan Sayang dan Ci Endog Jembatan Babakan Sayang dan Ci Endog       Point_ID Easting Northing Elevation Comment Latitude Longitude 1 800514,086 9229848,794 663,036 1_8682_7931_180_1800_3721_2052 -6,95963 107,71956 2 800445,724 9229814,138 663,797 paku -6,95995 107,71894 3 800446,177 9229814,87 663,676 jbt -6,95994 107,71895 4 800450,587 9229817,055 663,819 jbt -6,95992 107,71899 5 800465,548 9229824,965 663,782 jbt -6,95985 107,71912 6 800468,765 9229826,618 663,766 jbt -6,95984 107,71915 7 800469,489 9229827,238 663,683 grd -6,95983 107,71916 8 800470,17 9229826,993 663,747 jl -6,95983 107,71916 9 800478,772 9229831,207 663,685 jl -6,95979 107,71924 10 800491,39 9229837,331 663,522 jl -6,95974 107,71935 11 800491,121 9229837,857 663,435 grd -6,95973 107,71935 12 800492,527 9229834,929 663,557 mrk -6,95976 107,71936 13 800490,286 9229839,574 663,407 c -6,95972 107,71934 14 800482,806 9229835,812 663,438 c -6,95975 107,71928 15 800468,905 9229829,17 663,556 c -6,95981 107,71915 16 800468,317 9229831,231 662,506 assl -6,9598 107,71915 17 800477,81 9229835,788 662,511 assl -6,95975 107,71923 18 800476,82 9229836,378 663,139 c -6,95975 107,71922 19 800475,226 9229839,982 662,901 c -6,95972 107,71921 20 800474,687 9229841,703 662,199 c -6,9597 107,7192 21 800473,547 9229843,715 661,735 c -6,95968 107,71919 22 800472,382 9229845,823 661,958 c -6,95966 107,71918 23 800472,087 9229846,69 662,119 pnl -6,95966 107,71918 24 800484,441 9229852,132 661,753 pnl -6,95961 107,71929 25 800484,912 9229850,924 661,712 c -6,95962 107,71929 26 800485,552 9229849,877 661,172 c -6,95963 107,7193 27 800486,091 9229849,208 660,941 c -6,95963 107,71931 28 800486,656 9229847,661 661,86 c -6,95965 107,71931 29 800487,65 9229845,554 662,451 c -6,95966 107,71932 30 800488,536 9229843,435 662,571 c -6,95968 107,71933

SURVEY TOPOGRAFI 7. Jembatan Under Pas Jalan Kereta Api JEMBATAN UNDERPAS JALAN KERETA API   Point_ID Easting Northing Elevation Comment Latitude Longitude 1 801668,495 9230448,035 668,777 c -6,95415924 107,72996648 2 801666,916 9230447,173 668,789 sayap -6,95416711 107,72995225 3 801665,188 9230446,669 668,827 c -6,95417176 107,72993665 4 801666,143 9230448,388 668,591 c -6,95415617 107,72994520 5 801667,752 9230447,089 668,889 guadrill -6,95416783 107,72995981 6 801667,215 9230446,773 668,855 jl -6,95417071 107,72995498 7 801671,118 9230448,239 669,031 tl -6,95415726 107,72999019 8 801670,952 9230449,337 668,489 tl -6,95414735 107,72998863 9 801663,858 9230445,029 668,955 jmbtn -6,95418664 107,72992471 10 801665,699 9230441,284 669,072 jmbtn -6,95422039 107,72994155 11 801642,679 9230433,984 670,1 jmbtn -6,95428755 107,72973377 12 801644,729 9230430,162 670,155 jmbtn -6,95432197 107,72975251 13 801621,537 9230423,009 670,923 jmbtn -6,95438782 107,72954317 14 801623,507 9230419,152 671,056 jmbtn -6,95442256 107,72956118 15 801600,424 9230412,047 671,628 jmbtnp -6,95448797 107,72935283 16 801602,465 9230408,281 671,733 jmbtnp -6,95452189 107,72937148 17 801579,374 9230401,101 672,087 jmbtn -6,95458797 107,72916305 18 801581,274 9230397,261 672,216 jmbtn -6,95462257 107,72918043 19 801558,254 9230390,135 672,416 jmbtn -6,95468816 107,72897264 20 801560,247 9230386,257 672,525 jmbtn -6,95472309 107,72899087 21 801538,969 9230375,391 672,602 jmbtnp -6,95482238 107,72879903 22 801530,239 9230370,674 672,612 jmbtn -6,95486546 107,72872033 23 801528,292 9230374,673 672,582 jmbtn -6,95482943 107,72870252 24 801515,14 9230367,798 672,365 jmbtnatasrel -6,95489223 107,72858395 25 801485,944 9230352,685 671,975 jmbtn -6,95503031 107,72832073

1a. Peta Situasi Under Pas Cijawura 08. HASIL SURVEY TOPOGRAFI SURVEY TOPOGRAFI

1b. Profile Under Pas Cijawura SURVEY TOPOGRAFI

SURVEY TOPOGRAFI 2a. Peta Situasi Under Pas Cibogo

SURVEY TOPOGRAFI 2b. Profile Under Pas Cibogo

SURVEY TOPOGRAFI 3a. Peta Situasi Under Pas Cipamokolan

SURVEY TOPOGRAFI 3b. Profile Under Pas Cipamokolan

SURVEY TOPOGRAFI 4a. Peta Situasi Under Pas Susukan Lempeng

SURVEY TOPOGRAFI 4b. Profile Under Pas Susukan Lempeng

SURVEY TOPOGRAFI 5a. Peta Situasi Under Pas Babakan Sayang

SURVEY TOPOGRAFI 5b. ProfileUnder Pas Babakan Sayang

SURVEY TOPOGRAFI 6a. Peta Situasi Under Pas Ciendog

SURVEY TOPOGRAFI 6b. Profile Under Pas Ciendog

SURVEY TOPOGRAFI 7a. Peta Situasi Under Pas Jembatan Kereta Api

SURVEY TOPOGRAFI 7b. Profile Under Pas Jembatan Kereta Api

SURVEY TOPOGRAFI SURVEY TOPOGRAFI 09. KONDISI EKSISTING HASIL FOTO UDARA MENGGUNAKAN DRONE

SURVEY GEOTEKNIK

NO KEGIATAN JUMLAH 1 Pekerjaan Lapangan Pemboran Mesin 8 2 Pengujian Laboratorium Berat isi 24 Kadar Air 24 Spesific Gravity 24 Atterberg Limit 24 Grain Size Analisys 24 Hidrometer 24 Triaxial 24 Consolidation 24 SURVEY GEOTEKNIK 01. LINGKUP PEKERJAAN

Sumber : Peta Geologi Lembar Bandung, Jawa , Tahun 1973 LEGENDA : Ql Lempung tufaan , batupasir tufaan , kerikil tufaan . Lokasi penyelidikan tanah Berdasarkan pengamatan lapangan dan Peta Geologi Lembar Bandung, Jawa , oleh P. H. Silitonga , terbitan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi , 1973, kondisi Geologi pada pekerjaan Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Kopo - Buah Batu Jalur B dan Buah Batu - Cileunyi Jalur A dan B pada jalan Tol Purbaleunyi dapat diuraikan seperti berikut : SURVEY GEOTEKNIK 02. PETA GEOLOGI

SURVEY GEOTEKNIK 03. PETA LOKASI

- Bor Mesin Bor mesin dilakukan pada pekerjaan Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Kopo - Buah Batu Jalur B dan Buah Batu - Cileunyi Jalur A dan B pada jalan Tol Purbaleunyi . Dipakai alat rotary drilling machine dengan pengambilan contoh inti, dengan metoda dry boring . Pada pekerjaan pemboran mesin dilakukan uji SPT dengan berat palu 63,5 kg dan tinggi jatuh 0.76 meter dengan selang kedalaman 2.0 m dan pengambilan contoh tanah untuk setiap lobang bor . Pada pelaksanaan pemboran , terdapat lokasi yang tidak dapat dilakukan undisturbed sampling karena lapisan tanah cukup keras . Sebuah standar untuk pencatatan dan interpretasi dari pemboran inti ( core drilling ) dilakukan sesuai SNI 2436:2008. Lokasi dan ringkasan hasil pemboran , terlihat pada tabel berikut ini : SURVEY GEOTEKNIK 04. PENYELIDIKAN LAPANGAN

REKAPITULASI BOR MESIN No. Bor Lokasi Bor Mesin Kdlmn SPT ≥ 40 UDS Total Kedalaman (m) BH – 1 UP REL KA , Km 153 + 321 52 3 58 BH – 2 UP REL KA , Km 153 + 321 5 2 3 5 5 BH – 3 UP. Ciendog , Km 152 + 081 48 3 48 BH – 4 UP Babakan Sayang, Km 151 + 705 46 3 48 BH – 5 UP Susukan Lempeng, Km 149 + 843 4 2 3 4 5 BH – 6 UP Cipamokolan, Km 147 + 293 44 3 46 BH – 7 UP Cibogo, Km 146 + 549 - 3 4 5 BH – 8 UP Cijaura, Km 145 + 356 48 3 48 SURVEY GEOTEKNIK 05. HASIL PENYELIDIKAN LAPANGAN

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-01 (UP. REL KA STA 153+312)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-01 (UP. REL KA STA 153+312)

SURVEY GEOTEKNIK SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-01 (UP. REL KA STA 153+312)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-02 (UP. REL KA STA 153+312)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-02 (UP. REL KA STA 153+312)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-02 (UP. REL KA STA 153+312)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-03 (UP. CIENOOG STA 152+081)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-03 (UP. CIENOOG STA 152+081)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-03 (UP. CIENOOG STA 152+081)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-04 (UP. BABAKAN SAYANG STA 151+705)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-04 (UP. BABAKAN SAYANG STA 151+705)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-04 (UP. BABAKAN SAYANG STA 151+705)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-05 (UP. SUSUKAN LEMPENG STA 149+843)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-05 (UP. SUSUKAN LEMPENG STA 149+843)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-05 (UP. SUSUKAN LEMPENG STA 149+843)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-06 (UP. CIPAMOKOLAN STA 147+239)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-06 (UP. CIPAMOKOLAN STA 147+239)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-06 (UP. CIPAMOKOLAN STA 147+239)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-07 (UP. CIBOGO STA 146+549)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-07 (UP. CIBOGO STA 146+549)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-07 (UP. CIBOGO STA 146+549)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-08 (UP. CIJAURA STA 145+356)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-08 (UP. CIJAURA STA 145+356)

SURVEY GEOTEKNIK BORLOG BH-08 (UP. CIJAURA STA 145+356)

06. DOKUMENTASI LAPANGAN SURVEY GEOTEKNIK DOKUMENTASI LAPANGAN BH-01 (UP. REL KA STA 153+312)

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-01 (UP. REL KA STA 153+312) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-02 (UP. REL KA STA 153+312) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-02 (UP. REL KA STA 153+312) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-03 (UP. CIENOOG STA 152+081) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-04 (UP. BABAKAN SAYANG STA 151+705) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-05 (UP. SUSUKAN LEMPENG STA 149+843) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-06 (UP. CIPAMOKOLAN STA 147+239) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-07 (UP. CIBOGO STA 146+549) SURVEY GEOTEKNIK

DOKUMENTASI LAPANGAN BH-08 (UP. CIJAURA STA 145+356) SURVEY GEOTEKNIK

Semua pengujian laboratorium mengikuti standard test sesuai dengan SNI, AASHTO atau ASTM seperti ditunjukan pada tabel dibawah ini . 07. PENGUJIAN LABORATORIUM SURVEY GEOTEKNIK

08. HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM SURVEY GEOTEKNIK

Pada Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Kopo - Buah Batu Jalur B dan Buah Batu - Cileunyi Jalur A dan B pada jalan Tol Purbaleunyi hitung dengan menggunakan pondasi tiang pancang dan borpile . - Pondasi Tiang Pancang Beban rencana untuk tiang pancang didapat dari daya dukung ujung tiang ultimit ( ultimate end bearing capacity ) ditambah lekatan selimut tiang ( skin friction capacity ). Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan daya dukung tiang adalah sbb : Q ult = Q b + Q s Q b = Daya dukung ultimit ujung tiang dalam ton Q s = Daya dukung lekatan tiang ( skin friction ) dalam ton. Daya dukung pondasi dihitung berdasarkan metoda Schertmand (1967). Dihitung dengan rumus : Q b = q b x A b H i = ketebalan tiap lapisan tanah Q s = f s x A s Q all = Q b /3.0 + Q s /3.0 Q s = f s /2 x A s ( tiang baja ) Harga batas untuk N korek = 40 Q s = f s x A s ( tiang beton ) Harga batas untuk f s = 1 kg/cm 2 D = diameter tiang A s = luas selimut tiang A b = luas dasar tiang pondasi tiang pancang dihitung untuk ukuran tiang be rdiameter 0.50 m dan 0.60 m berbentuk bulat ( spun pile ). F aktor keamanan FS ditentukan sebesar 3, untuk mendapatkan daya dukung tiang yang diizinkan . 09. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG SURVEY GEOTEKNIK

Pondasi Borpile Beban rencana untuk tiang bor didapat dari daya dukung ujung tiang ultimate ( ultimate end bearing capacity ) ditambah lekatan selimut tiang ( skin friction capacity ). Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan daya dukung tiang adalah sbb : Qb ult . = Nq.Pd.A b Qs ult = ( 1/2 K s .Pd.tanδ.A s ) Nq ( After Meyerhoff and Terzaghi and Peck )  N q = (e)^0.1047 * Ø Ø( After Peck, Hanson and Thornburn ) Q all . = Qb ult . /3 + Qs ult . /3 - W p + W soil Dimana , W p = Weight of Pile W s = Weight of soil P d = Overburden pressure A b = Luas pile base , m 2 A s = Luas selimut luar tiang K s = Faktor reduksi Daya dukung ultimate dihitung untuk ukuran tiang .8 m, 1.00 m , 1.20 m . Faktor kemanan , FS = 3, untuk mendapatkan daya dukung tiang yang diizinkan . Faktor keamanan terhadap tarik diambil 6. SURVEY GEOTEKNIK

DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG (SPUNPILE) SURVEY GEOTEKNIK

DAYA DUKUNG PONDASI (BOREDPILE) SURVEY GEOTEKNIK

DAYA DUKUNG PONDASI (BOREDPILE) SURVEY GEOTEKNIK

PERENCANAAN

1. KRITERIA PERENCANAAN A. KRITERIA PERENCANAAN JALAN Kriteria desain geometrik secara ringkas disajikan seperti pada Tabel-tabel berikut ini: No Parameter Geometrik Satuan Kriteria Desain 1 Kecepatan Rencana Km/jam 80 2 Parameter Potongan Melintang       - Lebar Lajur Lalu Lintas m 3.60   - Lebar Bahu Luar Diperkeras m 2.00   - Lebar Bahu Dalam Diperkeras m 0.50   - Lebar Median (termasuk bahu dalam ) m 3.80   - Kemiringan Melintang Normal Jalur Lalu lintas % 2.00   - Kemiringan Melintang Normal Bahu Luar % 4.00   - Tinggi Ruang Bebas Vertikal Minimum m 5.10   - Tinggi Ruang Bebas diatas Jalan Rel Kereta Api m 6.50   - Tinggi Ruang Bebas Vertikal Saluran Udara Tegangan Tinggi/Extra Tinggi -PLN :       SUTT 66 Kv m 8.00   SUTT 150 Kv m 9.00   SUTET 500 Kv m 15.00 3 Jarak Pandang       - Jarak Pandang Henti Minimum m 110 4 Parameter Alinemen Horizontal       - Jari-jari Tikungan Minimum m 400   - Jari-jari Tikungan Minimum Dengan Kemiringan Normal m 3500   - Panjang Minimum Lengkung Horizontal m 1000 /  atau 140   - Superelavasi Maksimum % 8   - Panjang Lengkung Peralihan Minimum m 70   - Jari-jari Tikungan Minimum Tanpa Lengkung Peralihan m 1000   - Kemiringan Permukaan Relatif Maksimum - 1/200 5 Parameter Alinemen Vertikal       - Landai Maksimum % 4   - Jari-jari Minimum Lengkung Vertikal :       Cembung m 4500   Cekung m 3000   -Panjang Minimum Lengkung Vertikal Cembung/Cekung m 70

9. KRITERIA PERENCANAAN Standar yang dipergunakan sebagai acuan desain geometrik adalah : Standar Geometrik Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol No. 007/BM/2009 Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga; Petunjuk Perencanaan Geometrik untuk Jalan Antar Kota, September 1997 Direktorat Jenderal Bina Marga; Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Maret 1992. Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota; Ketentuan Teknik, Tata Cara Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Tol Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 353/KPTS/M/2001, 22 Juni 2001, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah; A Policy on Geometric Design of Highway and Streets 1994, AASHTO; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol; Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan; Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992, tentang Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) untuk penyaluran tenaga listrik. STANDAR PERENCANAAN HIGHWAY

9. KRITERIA PERENCANAAN B. KRITERIA PERENCANAAN GEOTEKNIK 1. Kriteria Stabilitas Lereng Tabel Kriteria Nilai Faktor Keamanan Minimum 2. Beban Gempa Tabel Rekomendasi Beban Gempa pada Lereng

9. KRITERIA PERENCANAAN 3. Struktur Penahan Tanah Tabel Minimum Faktor Keamanan pada Struktur Penahan 4. Pondasi Jembatan Tabel Faktor Keamanan Minimum untuk Desain Pondasi 5. Perbaikan Tanah Perbaikan tanah ini dapat dilaksanakan dengan beberapa cara sebagai berikut : Potensi penurunan pada timbunan oprit akan diatasi dengan : penggantian tanah kompresibel,pemasangan cerucuk atau mini pile, pembebanan berlebih ( surcharge ) Pada tanah dasar dan timbunan dengan harga CBR yang < 6 %, akan dilakukan penggantian dengan material dengan harga CBR yang lebih besar

9. KRITERIA PERENCANAAN STANDARD PERENCANAAN GEOTEKNIK Standar yang dipergunakan sebagai acuan desain geoteknik adalah : DPU. Dirjen Bina Marga , ” Manual Penyelidikan Geoteknik untuk Perencanaan Pondasi Jembatan ”, No.02/MN/B/1983. SNI. ” Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Langsung untuk Jembatan ”, SNI 03-3446-1994. Wesley (1977 ). ” Mekanika Tanah” . Penerbit Departemen Pekerjaan Umum . American Association of State Highway and Transportation Officials (1990) AASHTO Material, Part I, Specification, DC . American Society for Testing and Material (1982). ASTM Book of Standards, Part 19, Philadelphia, Pa. Tomlinson, M.J. (1977) : “Pile Design and Construction Practice, Cement and Concrete Association, London”. Swami Saran, AA Balkema /Rotterdam/ BrookField (1996) : “Analysis and design of Substructures, Limit State Design”.

9. KRITERIA PERENCANAAN C. KRITERIA PERENCANAAN DESAIN STRUKTUR Umum Umur jembatan standar adalah 50 tahun Pembebanan mengikuti standar lalu lintas Geometrik Tinggi ruang bebas vertical mengikuti standar ruang di bawah jembatan Pelebaran jembatan mengikuti kemiringan (crown) eksisting Material Mutu beton umum , fc=30 MPa Baja tulangan menggunakan , fy = 400 MPa (BJTD U-39) Ukuran tulangan dibatasi hingga 5 ukuran

9. KRITERIA PERENCANAAN Bangunan Atas Pemilihan jenis struktur atas dilakukan berdasarkan efisiensi bentang yang direncanakan Dimensi dan penggunaan gelagar struktur atas diutamakan menggunakan dimensi gelagar standar kecuali pada bentangan khusus / kasus khusus Perencanaan Struktur Atas dilakukan pada batas kekuatan dengan metode LRFD dan pada batas layan untuk mendapatkan kenyamanan struktur Bangunan Bawah Penggunaan bentuk pilar dan abutment memperhatikan pola ruang bebas yang ada Posisi tidak berada di area berbahaya ( ujung tebing dan tengah sungai ) Perilaku daktilitas struktur bawah akan menyesuaikan factor kepentingan jalan / rencana jalan di atasnya .

9. KRITERIA PERENCANAAN Pondasi Jembatan Perencanaan pondasi akan menggunakan Working Stress Design (WSD) Perencanaan pondasi untuk jembatan meliputi pondasi dangkal dan pondasi dalam Pondasi dangkal akan menggunakan pondasi sumuran dengan diameter minimal 2 meter dan kedalaman maksimum adalah 6 meter Pondasi dalam akan menggunakan pondasi tiang pancang atau bor yang disesuaikan dengan kebutuhan kedalaman pondasi Faktor keamanan desain adalah : FK geser = 1.5, FK guling = 1.5, FK daya dukung = 3 untuk pondasi dangkal FK end bearing = 3, FK selimut = 3 untuk pondasi tiang pancang FK end bearing = 2.5 untuk pondasi tiang bor

9. KRITERIA PERENCANAAN Bangunan Pelengkap Bangunan pelengkap terutama oprit dan didesain terhadap keselamatan jalan sehingga tidak terlalu tinggi Jika cukup tinggi , akan bangunan pelengkap akan diperpanjang hingga melebihi oprit Tinggi oprit dibatasi dari tinggi timbunan kritis Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan struktur diupayakan merupakan metode yang umum dilaksanakan Jika ada struktur yang bersifat khusus , akan disampaikan metode pelaksanaan dengan memperhatikan ketersediaan alat , material dan kemungkinan untuk dilaksanakan

RUANG BEBAS KERETA API 9. KRITERIA PERENCANAAN

RUANG BEBAS KERETA API 9. KRITERIA PERENCANAAN

RUANG BEBAS KERETA API 9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN STANDAR PERENCANAAN STRUKTUR Sebagai acuan untuk standar desain, digunakan : Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS 1992 revisi pada: Bagian 2 dengan Pembebanan untuk Struktur Jembatan (SNI 1725:2016) Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (RSNI T-12-2004) Bagian 5 dengan Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan (RSNI T-0-2005) Perencanaan Jembatan terhadap Beban Gempa (SNI 2833:2016) Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 (ISBN 978-602-5489-01-03 Tata Cara Perencanaan Teknis Fondasi Tiang untuk Jembatan (SNI 03-6747-2002) Tata Cara Perencanaan Teknis Fondasi Sumuran untuk Jembatan (SNI 03-3447-1994) Manual Perencanaan Pondasi pada Jembatan (23/BM/2011) Permen perhub no PM.60 tahun 2012 dan lampiran 2013 no 380 Standar Perencanaan Jalan Pendekat Jembatan (Pd T-11-2003) PP No. 58 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian PP No. 60 Tahun 2012 Tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api

9. KRITERIA PERENCANAAN No Nama Jembatan Lokasi Bentang Lebar Rencana Jb Lajur Rencana Ketinggian maksimum rata-rata Rencana       (m) (m) (m) (m)   (m) 1 FO KAI KM 153+321 52.85 27.17 37.89 4.75 1 8.25 2 Ciendog KM 152+081 15.79   15.79 4.75 1 3.5 3 Babakan Sayang KM 151+705 15.57   15.57 4.75 1 3.5 4 Susukan Lempeng KM 149+843 15.57   15.57 4.75 1 3.5 5 Cipamongkolan KM 147+293 22.89   22.89 4.75 1 3.5 6 Cidurian KM 146+549 22.89   22.89 4.75 1 3.5 7 Cijawura KM 145+356 22.89   22.89 4.75 1 3.5 2. ANALISIS STRUKTUR

BEBAN GEMPA 9. KRITERIA PERENCANAAN PGA = 0.3-0.4  0.3 S s = 0.6-0.7  0.7 S 1 = 0.25-0.3  0.25 Peta Percepatan dengan nisbah redaman 5% dan terlampaui 7% dalam 75 tahun (gempa 1000 tahun) Respon 1 detik (S 1 ) Batuan Dasar ( PGA ) Respon 0.2 detik (S s )

9. KRITERIA PERENCANAAN Kedalaman Data Bor d/N BH 1 BH 2 BH 3 BH 4 BH 5 BH 6 BH 7 BH 8 BH 1 BH 2 BH 3 BH 4 BH 5 BH 6 BH 7 BH 8                 2 4 3 11 17 60 2 13 15 0.50 0.67 0.18 0.12 0.03 1.00 0.15 0.13 4 3 4 12 10 4 4 7 12 0.67 0.50 0.17 0.20 0.50 0.50 0.29 0.17 6 2 3 15 6 5 5 6 6 1.00 0.67 0.13 0.33 0.40 0.40 0.33 0.33 8 5 2 16 12 5 6 4 9 0.40 1.00 0.13 0.17 0.40 0.33 0.50 0.22 10 6 5 5 13 7 4 3 7 0.33 0.40 0.40 0.15 0.29 0.50 0.67 0.29 12 5 6 5 13 10 8 6 14 0.40 0.33 0.40 0.15 0.20 0.25 0.33 0.14 14 6 7 3 14 11 7 8 10 0.33 0.29 0.67 0.14 0.18 0.29 0.25 0.20 16 7 9 6 7 8 6 10 8 0.29 0.22 0.33 0.29 0.25 0.33 0.20 0.25 18 10 11 7 10 10 9 12 11 0.20 0.18 0.29 0.20 0.20 0.22 0.17 0.18 20 13 14 7 16 13 13 16 9 0.15 0.14 0.29 0.13 0.15 0.15 0.13 0.22 22 19 18 10 11 19 15 18 16 0.11 0.11 0.20 0.18 0.11 0.13 0.11 0.13 24 24 22 12 15 21 20 20 18 0.08 0.09 0.17 0.13 0.10 0.10 0.10 0.11 26 27 25 16 16 22 14 11 20 0.07 0.08 0.13 0.13 0.09 0.14 0.18 0.10 28 30 29 18 18 25 16 12 13 0.07 0.07 0.11 0.11 0.08 0.13 0.17 0.15 30 17 31 19 20 24 12 15 16 0.12 0.06 0.11 0.10 0.08 0.17 0.13 0.13 TOTAL 4.72 4.81 3.69 2.53 3.06 4.65 3.71 2.75 Σ d/ Σ( d/N) 6.36 6.23 8.14 11.86 9.81 6.46 8.09 10.90 KATEGORI SE SE SE SE SE SE SE SE LUNAK LUNAK LUNAK LUNAK LUNAK LUNAK LUNAK LUNAK PGA = 0.3 S s = 0.7 S 1 = 0.25 F PGA = 1.2 F a = 1.5 F v = 3.0 A s = 0.24 g S DS = 0.60g S D1 = 0.50g = zona 4 T s = 0.833s T = 0.167s Abutment Pilar (FO KAI) Pilar (FO KAI) - 1 - Pondasi BEBAN GEMPA

9. KRITERIA PERENCANAAN Kombinasi beban Kuat dan Ekstrim dilakukan untuk mendapatkan gaya dalam maksimum yang akan diacukan pada batas kekuatan struktur. Kombinasi beban layan dan ekstrim (R=1) digunakan untuk mengetahui batas layan dan perencanaan pondasi KOMBINASI BEBAN

9. KRITERIA PERENCANAAN KONSEP PERHITUNGAN STRUKTUR Lateral stiffness Lateral stiffness Beban pada struktur Beban pada struktur Pemodelan struktur atas (Box Baja) Pemodelan struktur atas (PC-U)

9. KRITERIA PERENCANAAN Kontrol Kekakuan pegas, Tomlinson Perhitungan K ekakuan P egas, Bowless 1989 Masukan pada model untuk Pondasi borepile diameter 1.2m KEKAKUAN LATERAL PEGAS

9. KRITERIA PERENCANAAN Batas kekuatan: gaya dalam maksimum harus < tahanan struktur PCU- standar Box Baja ( tinggi 126) Batas layan: lendutan struktur Kombinasi Kuat 1 σ bot = 299 Mpa < ϕ Mn/ Sx =310 Mpa  OK! Kombinasi Layan 1 Lentutan max = 381 mm < ijin =52100/240 =217  NG! Perbaikan Gelagar untuk mendapatkan lendutan Ijin : Perbaiki tinggi struktur , semula h=126 cm  h = 450 cm Perbaiki Tebal Baja, semula : flans atas : 3x500x40  3450x70 web : 1180x35  1180x40 flans bawah : 3090x40  3090x90 Kombinasi perbaiki tinggi dan pertebal baja , semula : tinggi : 126  141 (+15cm) flans atas : 3x500x40  3450x60 web : 1180x35  1330x35 flans bawah : 3090x40  3090x65 Dari 3 alternative di atas , dipilih alternative 3 yaitu perbaiki tinggi dan pertebal baja dengan tujuan beban yang tidak terlalu berat ( untuk struktur bawah ) sedangkan tinggi jagaan masih memenuhi . HASIL PEMODELAN STRUKTUR

9. KRITERIA PERENCANAAN HASIL PEMODELAN STRUKTUR Batas kekuatan: gaya dalam maksimum harus < tahanan struktur Tulangan  lentur, Tebal  geser Batas layan: peralihan gempa dan reaksi perletakan: Seluruh peralihan di kepala tiang maksimum < 25 mm  OK!

9. KRITERIA PERENCANAAN DAYA DUKUNG PONDASI Daya dukung pondasi tiang pancang spun pile dia 50 cm Daya dukung pondasi tiang bor dia 120 cm Perhitungan daya dukung terlampir merupakan daya dukung ijin rencana (SF = 3). Pada kombinasi gempa dapat ditingkatkan 1.5 (SF = 2).

9. KRITERIA PERENCANAAN PEMERIKSAAN DAYA DUKUNG PONDASI Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada batas kapasitas lateral tiang dimana setiap titik pondasi dijadikan titik perletakan , maka menghasilkan gaya lateral yang kemudian jika diplot Kembali didapatkan besar peralihan pada geoteknik ( diluar kekakuan spring).

9. KRITERIA PERENCANAAN PEMERIKSAAN DAYA DUKUNG PONDASI Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada batas kapasitas lateral tiang dimana setiap titik pondasi dijadikan titik perletakan , maka menghasilkan gaya lateral yang kemudian jika diplot Kembali didapatkan besar peralihan pada geoteknik ( diluar kekakuan spring).

9. KRITERIA PERENCANAAN HASIL PEMODELAN PONDASI Contoh Model Tiang Bor dia 120 ( kepala tiang bebas ) Contoh Model Tiang Pancang dia 50 ( kepala tiang terjepit )

3. RENCANA REVIEW DESAIN A. JEMBATAN KERETA API (FLYOVER) KERETA API KM 153 Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap PP tentang perkeretaapian Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

9. KRITERIA PERENCANAAN

8. KONDISI EKSISTING B. JEMBATAN CIENDOG Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING C. JEMBATAN BABAKAN SAYANG Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING D. JEMBATAN CINAMBO Penyesuaian terhadap kondisi eksisting dengan adanya pembangunan Rest Area KM. 149 B

8. KONDISI EKSISTING No Kategori Bobot (b) Alternatif 1 Nilai (n) (b)*(n) Alternatif 2 Nilai (n) (b)*(n) Alternatif 3 Nilai (n) (b)*(n) Peninggian setempat ( dengan beton / aspal ) Penggantian struktur atas (sebagian/ total) Penambahan abutment dengan dongkrak pada struktur atas 1 Kekuatan 25% Material peninggi umumnya menjadi beban, beban mati tambahan pada pelat lantai akan sangat mengurangi kapasitasnya. Jika dibuat monolit, harus memperhatikan sifat komposit beton sehingga pemasangan tulangan penyambung relatif sulit dilakukan. Ada resiko merusak struktur eksisting. Beban tidak sebanding dengan kapasitas dan resiko. 40 10 Secara struktural , penggantian struktur atas sebagian berupa peninggian posisi gelagar / pelat lantai cukup mudah dilakukan , kekuatan dapat dijaga dengan mudah . 80 20 Pekerjaan ini masih dimungkinkan untuk dilakukan menimbang bentang dan lebar yang ada cukup pendek. Beban pada dongkrak tidak tinggi. Setelah dilakukan dongkrak, peninggian dilakukan pada abutment terdapat permasalahan kompositas pada landasasan di abutment. 60 15 2 Resiko kegagalan 10% Cukup besar, kegagalan terjadi pada kompositas pelat sehingga kapasitas pelat tidak tercapai 40 4 Tidak ada kegagalan, kecuali penggantian struktur atas memberi beban yang cukup besar pada struktur bawah. 60 6 Tidak ada kegagalan, menimbang penambahan beban pada struktur bawah tidak besar. Sifat kompositas diperlukan untuk menahan geser di kepala abutment (yang bernilai tidak besar). 80 8 3 Metode Konstruksi 15% Cukup mudah, bergantung dengan jumlah pemasangan stud/ angkur pada pelat 80 12 Cukup sulit mengingat, pembongkaran perlu dilakukan secara perlahan untuk tidak merusak struktur bawah 40 6 Cukup mudah, dongkrak dapat digunakan seperti mengganti bearing pad. Pengangkuran dapat dilakukan pada samping gelagar. 60 9 4 Waktu konstruksi 20% Cukup lama, bergantung dengan jumlah pemasangan stud dan jumlah pekerja yang diterjunkan 60 12 Sangat lama 40 8 Cukup singkat, pengerjaan seperti hanya mengganti bearing pad 80 16 5 Biaya 15% Cukup murah, hanya menambahkan beton dan tulangan di pelat lantai. Chemical angchour cukup mahal 60 9 Paling mahal karena perlu biaya bongkar, pembuangan material dan pengandaan kembali serta pemasangan struktur atas 40 6 Paling murah, penambahan hanya pada beton dan aspal selebar kepala abutment. 80 12 6 Perawatan 10% Cukup sering, menimbang beban berlebih menyebabkan lendutan berlebih akan muncul. Selain lendutan mungkin ada permasalahan pada retak yang menunjukan batas kapasitas struktur yang cukup dekat dengan beban kerja 40 4 Perlu pemantauan berkala, penggunaan dimensi struktur atas yang lebih besar dapat berpengaruh pada peralihan struktur bawah. Perlu di kontrol 60 6 Pemantauan dapat dilakukan untuk melihat sifat kompositas di kepala abutment. Struktur atas dan bawah tidak perlu diperhatiakn secara khusus menimbang beban pada kepala abutment tidak mempengaruhi struktur atas dan hanya berpengaruh sedikit pada stuktur bawah 80 8 7 Pengaruh pada lalu lintas 5% Cukup berpengaruh saat dilakukan pengecoran 60 3 Sangat berpengaruh, pada saat bongkaran, penggantian dan pengecoran 40 2 Cukup singkat, dongkrak dilakukan tanpa ada kegiatan di atas jalan. Tidak ada gangguan pada jalur lainnya. 80 4 Total 100% Total alternatif 1 54 Total alternatif 2 54 Total alternatif 3 72 Peringkat/ Status Peringkat 3/ Alternatif Peringkat 2/ Alternatif Peringkat 1/ Terpilih MATRIKULASI JEMBATAN CINAMBO

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING E. JEMBATAN SUSUKAN LEMPENG Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING F. JEMBATAN CIPAMOKOLAN Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING G. JEMBATAN CIDURIAN Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING H. JEMBATAN CIJAWURA Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING

8. KONDISI EKSISTING I. BOX CULVERT KM.143 Penyesuaian terhadap peraturan pembebanan jembatan yang terbaru Penyesuaian terhadap data topografi yang terbaru Penyesuaian terhadap data geoteknik yang terbaru

8. KONDISI EKSISTING

PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN

8. KONDISI EKSISTING I. REVIEW HARGA ITEM PEKERJAAN PELEBARAN PERKERASAN JALAN JALUR B Review harga item pekerjaan pelebaran perkerasan jalan dianalisis dengan kriteria sebagai berikut: Harga dasar tenaga kerja diambil dari peraturan upah minimum wilayah Kota Bandung (SE No. 561/75/Yabangsos tanggal 21 November 2019 tentang Pelaksanaan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2020). Harga dasar material diambil dari survei harga pasar dan jurnal harga Harga dasar peralatan diambil dari hasil analisis biaya operasi/jam dengan memperhitungkan biaya kepemilikan dan depresiasi Harga satuan dari masing-masing mata pembayaran diperoleh dengan cara mengakumulasikan biaya tenaga kerja, biaya material, biaya peralatan, serta profit dan overhead, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan nilai yang berlaku dipasaran dan harga-harga dari proyek-proyek dilingkungan Jasa Marga yang telah atau sedang berlangsung masa pelaksanaannya. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak diikutsertakan dalam harga satuan dari mata pembayaran, tetapi dihitung pada prakiraan total biaya konstruksi. Perhitungan kuantitas pada review pelebaran perkerasan jalan menggunakan data perencanaan terdahulu. Sedangkan perhitungan kuantitas pada review pelebaran jembatan mengacu pada gambar rencana yang telah disetujui .

8. KONDISI EKSISTING REKAPITULASI PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN

8. KONDISI EKSISTING DOKUMEN LELANG Mencakup kegiatan penyusunan dokumen lelang meliputi : Rancangan Kontrak Jasa Pemborongan (RKJP) Instruksi Kepada Penawar ( IKP ) Volume I : Ketentuan Umum Kontrak (KUK) Volume II : Spesifikasi Umum (SU) Volume III : Spesifikasi Khusus (SK) Volume IV : Daftar Kuantitas dan Harga (DKH) Volume V : Gambar Rencana Volume VI : Jadwal Rencana Kerja Rinci , Daftar Personil dan Peralatan Kontraktor utama .

TERIMA KASIH CV. DELTA LIMA KONSULTAN TEKNIK DAN MANAJEMEN Komplek Girimande B3 No. 6 Kota Bandung Tlp ./Fax. 022 7207306 email : [email protected]
Tags