Presentasi Menbud_PM_dan_KKA_090825_FINAL (1).pptx

TetiZulianti3 7 views 19 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Pembelajaran mendalam KKA


Slide Content

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENDALAM, KODING, DAN KECERDASAN ARTIFISIAL Dr. Fadli Zon, M.Sc. Menteri Kebudayaan RI Sabtu, 9 Agustus 2025

HAKIKAT PENDIDIKAN Penyelenggaran pendidikan yang sebaik-baiknya adalah pendidikan paripurna (holistik) Pendidikan Holistik Pendidikan tidak hanya terkait dengan pedagogi, akan tetapi juga harus memperhatikan perubahan tata nilai baru yang berkaitan dengan persoalan ekonomi, politik, dan masalah-masalah sosiokultural lainnya Mengembangkan seluruh potensi Mempersiapkan peserta didik menjalani kehidupan nyata

Pengetahuan disampaikan kepada peserta didik melalui pelajaran ( schooling ), keterampilan dipelajari melalui latihan ( training ), dan kearifan dicapai melalui pendidikan yang utuh dan komprehensif ( comprehensive and holistic education ) FOKUS PENDIDIKAN Membangun Pengetahuan (kognisi) Membentuk Kearifan (afeksi) Meningkatkan Keterampilan (skill/psikomotorik)

Implementasi Pembelajaran Mendalam 1. Praktik Pedagogis Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan. 2. Lingkungan Pembelajaran Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. 3. Pemanfaatan Digital Pemanfaatan teknologi digital sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. 4. Kemitraan Pembelajaran Membangun hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional.

Praktik Pedagogis Bagaimana strategi pembelajaran yang dilakukan guru? Apakah satu strategi pembelajaran efektif untuk digunakan dalam setiap kegiatan pembelajaran? Bagaimana guru memahami karakteristik peserta didik? Apakah rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik di kelas?

Lingkungan Pembelajaran Apakah guru telah mengoptimalkan pengendalian kelas pada lingkungan pembelajarannya? seperti posisi tempat duduk peserta didik, kelompok belajar di kelas, media pembelajaran di kelas, lingkungan sekitar sekolah, pengalaman peserta didik, ruang virtual, sarana dan prasarana yang ada, dan lain-lain?

Pemanfaatan Digital Bagaimana cara guru dalam memanfaatkan paltform teknologi digital? Seberapa besar efektifitas dan efisiensi pemanfaatan platform teknologi digital dalam mendukung pencapaian pembelajaran? Bagaimana pemahaman guru dalam memanfaatkan paltform teknologi digital? Bagaimana dengan pemahaman peserta didik terkait penggunaan paltform teknologi digital?

Kemitraan Pembelajaran Apakah yang guru lakukan dalam memahami praktik pedagogis? Bagaimana cara guru menyikapi ketika menemukan permasalahan dalam pembelajaran? Apakah guru sudah memahami keberadaan dan fungsi komunitas belajar?

Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam Dalam naskah akademik Pembelajaran Mendalam disampaikan bahwa kerangka kerja Pembelajaran Mendalam terdiri atas empat komponen, yaitu dimensi profil lulusan prinsip pembelajaran pengalaman belajar kerangka pembelajaran. Sumber: Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua, Kemdikdasmen 2025, hal. 25 Dengan demikian dalam mewujudkan 8 dimensi profil lulusan ((1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi.) diperlukan prinsip pembelajaran (kesadaran/ mindful , bermakna/ meanful , menggembirakan/ joyful ), prinsip pembelajaran ini terwujud melalu pengalaman belajar (memahami, mengaplikasi, merefleksi) yang dapat dilakukan dengan pendekatan kerangka pembelajaran (praktik pedagogis, lingkungan pembelajaran, digitalisasi, kolaborasi)

Kerangka Pembelajaran Dimensi Profil Lulusan Pengalaman Belajar Prinsip Pembelajaran Diagram Alur Pembelajaran Mendalam

Contoh Kasus: Problematika Belajar Sejarah Pendidikan sejarah yang dikembangkan selama ini kurang bermuatan karakter dan pembentukan pola pikir (kurang humanis), terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Metode ceramah dan berkisah menjadi cara-cara konvensional yang pada beberapa sisi menutup ruang diskusi untuk memperdebatkan hal-hal menarik di dalam rentetan peristiwa sejarah Pembelajaran sejarah yang cenderung verbalistis membatasi pembentukan pola pikir peserta didik dalam hal mengaitkan konteks waktu dan minat untuk memaknainya. Bahkan ketika tidak dipelajari sungguh-sungguh, tanggal itu pun mudah dilupakan karena tidak dilihat konteks peristiwanya

Reformasi Pembelajaran Sejarah Membangun manusia humanis dan transformasi definitif dibutuhkan perbaikan watak, sikap, dan penanaman moralitas baru melalui proses yang panjang dan lama Ilmu sejarah harus menjadi stimulan dan bahan refleksi. Dari sejarahlah orang menemukan berbagai pengalaman dalam menghadapi dan memecahkan segala problematika kehidupan dalam segala aspeknya Perbaikan pembelajaran sejarah dimulai dari perubahan output berupa keterampilan dan bermuara pada pembentukan sikap peserta didik sebagai outcome pembelajaran Sejarah membekali manusia kemampuan mental yang sangat berharga yang dinamakan kemampuan menilai. Dengan belajar sejarah sikap dan kepribadian seseorang akan menjadi lebih matang Reformasi pembelajaran sejarah harus berfokus dalam hal penerapan metode, cara penyajian, dan suasana pembelajaran

Perubahan Metode Pembelajaran dan Cara Penyajian Bukan berarti metode mengahafal itu merupakan pilihan buruk bagi seorang guru, akan tetapi menjadi lebih baik apabila diarahkan bagaimana “mengingat kembali” bukan menghafal tanpa tujuan Belajar sejarah itu melihat fakta dalam kaitan satu dengan yang lain, kemudian terbayang dalam pikiran dengan penekanan titik-titik ingatan (kausalitas, perubahan, kontinuitas, pertumbuhan dan perkembangan) Guru membawa peserta didik masuk ke dalam proses merumuskan penjelasan

Perubahan Metode Pembelajaran dan Cara Penyajian Perbanyak diskusi => Peranan sejarah membuka kesempatan untuk berpikir dan merenung. Meningkatkan kemampuan menyatakan pendapat, bukan sekedar untuk mengingat nama dan tanggal, akan tetapi untuk menguasai seperangkat hubungan logis (mengaitkan ide satu sama lain) Research experience => Penelitian kecil akan membiasakan seseorang menemukan sebab-musabab dari apa yang ada sekarang dan peristiwa yang terkait dibelakangnya terdapat nilai yang jauh lebih tinggi ( critical thinking: melatih kecermatan, menilai, dan kehati-hatian; mengasosiasi; berkisah/bertutur secara kronologis) Story telling => Meningkatkan kemampuan menyampaikan informasi dan berkisah. Setiap orang punya cerita Membuat Essay sejarah => Melatih kemampuan untuk menyampaikan informasi secara urut waktu, membangun ide, dan memecahkan masalah Gamifikasi => Pendekatan pembelajaran sejarah menggunakan elemen di dalam game atau video game sehingga menciptakan suasana belajar aktif, kreatif, interaktif, dan menyenangkan untuk mendukung munculnya ide peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan

Industry Demand for Digital Talents Supply from Education and Training Institution "Setelah dihitung-hitung, tentu ini berdasarkan hitungan bersama, ya, bahwa kita kalau mau menguasai teknologi digital kita perlu 9 juta talenta digital hingga 2030. Sekarang sudah 2024, PR kita banyak." Meutya Hafid, Menkomdigi 11 Desember 2024 Urgensi Pengembangan Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial ‹#› Sumber: Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikdasmen

Asta Cita, Quick Win, Program Prioritas Presiden 4 Memperkuat Pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas Makan Siang dan Susu Gratis Memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil (Quick Win) Membangun Sekolah Unggul Membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten , dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi ( Quick Win ) Meningkatkan Lapangan Kerja Berkualitas Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.( Misi Asta Cita) Memperkuat pembangunan sumber daya manusia Memperkuat (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, Sumber prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta Daya Manusia penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.( Misi Asta Cita ) Menaikan Gaji Guru Menaikan gaji ASN (Terutama guru, dosen, dan tenaga kesehatan), TNI/POLRI, dan pejabat negara (Quick Win) Memperkuat Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta IPTEK digitalisasi ( Program Prioritas Presiden) Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan

17 Program Prioritas Presiden Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi. Program Prioritas Kemendikdasmen Pendidikan Bermutu untuk Semua Pendidik dan Tendik Kompeten dan Sejahtera Lingkungan Sosial-Budaya Mendukung Pembelajaran Adaptif dan Bermakna Sarana & Prasarana Memadai Pembiayaan Pendidikan Afirmatif Layanan Pendidikan Inklusif Pengembangan Talenta Unggul Ketersediaan Layanan Merata 8 UU Nomor 59 Tahun 2024 tentang RPJPN Transformasi Digital ‹#› Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial

Penerapan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial di Beberapa Negara Negara Pengorganisasian Strategi Pembelajaran Tiongkok Menjadi mata pelajaran tersendiri SD Kelas awal: fokus eksplorasi dan memiliki pengalaman/ pengenalan dasar menggunakan KA SD kelas tinggi - SMP: fokus pada pemahaman dan penerapan KA SMA: melakukan projek dan aplikasi tingkat lanjut Singapura Koding: Integrasi pada mapel TIK, projek antarmapel dan ekstrakurikuler. KA: Integrasi pada mapel Matematika, Sains dan Teknologi Koding: SD: pengenalan konsep dasar koding SMP: bahasa pemrograman sederhana SMA: koding lanjutan dan perangkat lunak KA: Pengenalan konsep AI, machine learning, dan analisis data. India Koding: Diintegrasikan pada mapel Ilmu Komputer. Di beberapa negara bagian, koding menjadi mapel tersendiri KA: Sebagai mapel pilihan atau modul khusus Koding: Diterapkan sejak kelas 6 SD . Pembelajaran bertahap dari pengenalan dasar, hingga lanjutan dan pengembangan perangkat lunak. KA: Sejak jenjang menengah ( kelas 9-12 ). Memperkenalkan konsep AI, machine learning dan analisis data. Korea Selatan SD: integrasi dalam pembelajaran melalui kegiatan bermain SMP: integrasi ke mapel informatika, sains, atau teknologi SMA: menjadi mapel pilihan Materi yang diajarkan terkait koding, prinsip dasar KA, aplikasi KA, etika penggunaan KA, dan matematika KA. Australia Jenjang dasar: Integrasi KA dengan matematika dan teknologi digital Jenjang menengah: integrasi ke mapel matematika, sains, teknologi digital, serta desain dan teknologi Materi disampaikan secara bertahap, misalnya bermain dengan robot (level 1), merakit robot sederhana dengan Lego (level 2), pengenalan instruksi koding (level 3), isu AI (jenjang menengah) ‹#› Sumber: Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikdasmen

TERIMA KASIH
Tags