Presentasi mengenai Materi Persediaan Accounting

amatirarsitek 6 views 28 slides Oct 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

Presentasi mengenai Materi Persediaan Accounting


Slide Content

1
PERSEDIAANPERSEDIAAN

2
Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
1.Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan.
2.Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang salah pada
laporan keuangan.
3.Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaiman
pengaruhnya terhadap laporan laba rugi dan neraca.
4.Menghitung biaya persediaan dengan sistem persediaan
perpetual dan periodik, menggunakan metode biaya berikut: first-
in, first-out; last-in, first-out; dan average cost.
5.Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode
biaya tersebut.
6.Menghitung penilaian persediaan dengan dasar selain biaya,
menggunakan konsep biaya atau harga pasar yang mana yang
lebih rendah (lower of cost or market) dan nilai realisasi bersih.
7.Menyajikan persediaan barang dagangan dalam neraca.
8.Mengestimasi persediaan dengan metode ritel dan laba kotor.
9.Menghitung rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata
persediaan.

3
Mengapa Kontrol Persediaan Mengapa Kontrol Persediaan
Penting?Penting?
Persediaan adalah aset yang signifikan dan untuk
kebanyakan perusahaan merupakan aset yang
terbesar.
Persediaan merupakan pusat aktivitas utama dari
perusahaan dagang dan manufaktur.
Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan bisa
menimbulkan kesalahan pada laporan keuangan.
Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal
(seperti kebakaran dan pencurian) dan penipuan
internal oleh pegawai.

4
Laporan
Penerimaan
Barang
Pesanan
Pembelian
Faktur
SETUJUSETUJU
S
E
T
U
J
U
S
E
T
U
J
U
S
E
T
U
J U
S
E
T
U
J U
JURNAL
Keterangan
Nov. 9
Post.

Ref.
Tanggal
Persediaan 1 222 00
Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00
Membeli barang dagangan
secara kredit.
Kontrol Internal terhadap Kontrol Internal terhadap
Persediaan Persediaan

5
KEWAJIBAN
EKUITAS
PENDAPATAN
AKTIVA
BIAYA &
BEBAN
Persediaan Persediaan
Barang DaganganBarang Dagangan
Harga Pokok Harga Pokok
PenjualanPenjualan
Jika Persediaan Barang Dagangan…
Harga Pokok Penjualan . . . . . .
Laba Kotor dan Bersih . . .
Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . .
Pengaruh Salah Catat Persediaan Pengaruh Salah Catat Persediaan
pada Laporan Keuanganpada Laporan Keuangan
kelebihan
kekecilan
kelebihan
kelebihan
Laba Bersih

6
Barang
dibeli
Barang
dijual
Arus biaya yang keluar
(Harga Pokok Penjualan)
merupakan arus biaya
yang masuk terlebih
dahulu, sehingga biaya
yang tercatat pada akun
persediaan adalah biaya
yang belakangan masuk.
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan

7
Barang
dibeli
Barang
dijual
Arus biaya yang keluar
(Harga Pokok Penjualan)
merupakan arus biaya
yang masuk belakangan,
sehingga biaya yang
tercatat pada akun
persediaan adalah biaya
yang terebih dahulu
masuk.
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan

8
Barang
dibeli
Barang
dijual
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
Arus biaya merupakan
rata-rata biaya yang
terjadi

9
Data biaya persediaan untuk ilustrasi Data biaya persediaan untuk ilustrasi
Sistem Perpetual FIFO dan LIFOSistem Perpetual FIFO dan LIFO
Cost ofCost of
Mdse. SoldMdse. Sold
Item 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1Persediaan10 $20
4Penjualan 7 $30
10Pembelian 8 21
22Penjualan 4 31
28Penjualan 2 32
30Pembelian 10 22
Biaya Persediaan PerpetualBiaya Persediaan Perpetual

10
Item 127B
Persediaan dengan Perpetual FIFOPersediaan dengan Perpetual FIFO
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
BiayaTotal BiayaTotal BiayaTotal
Tgl Qty./unit Biaya Qty./unitBiaya Qty./unitBiaya
Jan. 1 10 20200Jan. 1 10 20200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21168
22 3 20 60
1 21 21 7 21147
28 2 21 42 5 21105
3010 22 220 5 21105
10 22220
Total18 $388 13 $263 15 $325

11
Item 127B
Persediaan dengan Perpetual LIFOPersediaan dengan Perpetual LIFO
Jan. 1 10 20200
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
BiayaTotal BiayaTotal BiayaTotal
Tgl Qty./unit Biaya Qty./unitBiaya Qty./unitBiaya
4 7 20 140 3 20 60
108 21 168 3 20 60
8 21168
22 4 21 84 3 20 60
4 21 84
28 2 21 42 3 20 60
2 21 42
3010 22 220 3 20 60
2 21 42
10 22220
Total18 $388 13 $266 15 $322

12
Jan. 1
200 unit @ $9
Persediaan dengan Periodik FifoPersediaan dengan Periodik Fifo
Mar. 10
300 unit @ $10
Sep. 21
400 unit @ $11
Nov. 18
100 unit @ $12
$1,800
$3,000
$4,400
$1,200
Pembelian
Barang
Tersedia
Untuk Dijual
$1,800
$3,000
$2,200
Harga Pokok
Penjualan
200 unit @ $9
$10,400$10,400
$2,200
$1,200
$7,000$7,000
Pesediaan
Barang
$3,400$3,400
300 unit @ $10
200 unit @ $11
200 unit @ $11
100 unit @ $12
1,000 unit
700 unit
terjual
300 unit
tersisa

13
Persediaan dengan Periodik Lifo
$1,800
$3,000
$4,400
$1,200
$1,800
$1,000
Cost of
Merchandise
Sold
200 unit @ $9
$10,400$10,400
$4,400
$1,200
$2,800$2,800
$7,600$7,600
100 unit @ $10
200 unit @ $10
400 unit @ $11
100 unit @ $12
$2,000
700 unit
terjual
1,000 unit
300 unit
tersisa
$1,800
Jan. 1
200 unit @ $9
Mar. 10
300 unit @ $10
Sep. 21
400 unit @ $11
Nov. 18
100 unit @ $12
Pembelian
Barang
Tersedia
Untuk Dijual
Harga Pokok
Penjualan

14
Jan. 1Persediaan
awal
200 unit @ $9200 unit @ $9
Mar. 10 Pembelian 300 unit @ $10300 unit @ $10
400 unit @ $11400 unit @ $11Sept. 21 Pembelian
100 unit @ $12100 unit @ $12Nov. 18 Pembelian
1,000 unit tersedia
untuk dijual
Metode biaya rata-rata didasarkan pada
rata-rata biaya dari barang yang serupa.
Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik

15
200 unit @ $9 200 unit @ $9 = $ 1,800 = $ 1,800
1,000 unit tersedia
untuk dijual
300 unit @ $10 300 unit @ $10 = $ 3,000 = $ 3,000
400 unit @ $11 400 unit @ $11 = $ 4,400 = $ 4,400
100 unit @ $11 100 unit @ $11 = $ 1,200 = $ 1,200
$10,400 Biaya barang
yang tersedia
untuk dijual
Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik

16
Biaya barang yang tersedia
untuk dijual
unit tersedia untuk dijual
= Rata-rata biaya per
unit
$10,400
1,000 Unit
= $10.40 per Unit
Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik
Biaya barang yang teredia untuk dijual $10,400
Dikurangi persediaan akhir ($10.40 x 300) 3,120
Harga pokok penjualan $ 7,280
Untuk mencek jumlah ini, kalikan 700 unit yang terjual
dengan $10.40, menghasilkan jumlah yang sama $7,280.

17
$ 3,800
2,700
4,650
3,920
Total $15,520$15,472$15,070

Penilaian Persediaan berdasarkan LCMPenilaian Persediaan berdasarkan LCM
A 400 $10.25 $ 9.50$ 4,100$ 3,800
B 120 22.5024.10 2,7002,892
C 600 8.00 7.75 4,8004,650
D 280 14.0014.75 3,9204,130
Kuantitas Cost harga Total Total Lebih kecil
ItemPersediaan /unit /unit costNRV B atau P

A B C D E F G
Unit Unit
InventoryCost Market Lower
CommodityQuantityPrice Price Cost Market of C or M
1A 400 Rp10,250Rp 9,500Rp4,100,000Rp3,800,000Rp3,800,0001
2B 120 22,50024,1002,700,0002,892,0002,700,0002
3C 600 8,000 7,7504,800,0004,650,0004,650,0003
4D 280 14,00014,7503,920,0004,130,0003,920,0004
5Total Rp15,520,000Rp15,472,000Rp15,070,0005
Total
Menentukan Nilai Persediaan berdasarkan
Lower-of-Cost-or-Market Method (LCM)
7-6

19
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas $ 19 400 00
Piutang Dagang $80 000 00
Dikurangi penyisihan
piutang tak tertagih 3 000 0077 000 00
Persediaan Barang Dagangan
pada biaya (first-in,
first-out method) atau pasar 216 300 00
Metro-Arts
Neraca
31 Desember 2007
Penyajian Persediaan Barang
Dagangan pada Neraca

20
Mengestimasi Persediaan dengan Metode Mengestimasi Persediaan dengan Metode
Ritel/harga eceranRitel/harga eceran
Metode ritel didasarkan pada hubungan antara biaya
barang tersedia untuk dijual dan harga ritel.
Harga ritel dari semua barang dagangan harus
diakumulasi dan ditotal.
Persediaan pada ritel dihitung pada harga ritel barang
yang tersedia untuk dijual dikurangi penjualan bersih
pada ritel.
Rasio dihitung dengan membagi biaya dengan harga ritel.
Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama
dengan jumlah persediaan yang diestimasi.

21
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel
Tahap 1: Menentukan rasio biaya Tahap 1: Menentukan rasio biaya
pada harga ritel.pada harga ritel.
Biaya Ritel
Persediaan barang dagang 1 Jan$19,400$ 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual$62,000 $100,000
Rasio biaya pada harga ritel =
$62,000
$100,000
= 62%

22
Tahap 2: Menentukan persediaan Tahap 2: Menentukan persediaan
akhir pada ritel.akhir pada ritel.
Penjualan di Januari (bersih) 70,000
Persediaan barang 31 Januari, pada ritel$ 30,000
Cost Retail
Persediaan Barang Dagang 1 Jan$19,400$ 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual$62,000 $100,000
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel

23
Tahap 3: Hitung persediaan yang Tahap 3: Hitung persediaan yang
diestimasi pada biaya.diestimasi pada biaya.
Persediaan barang 31 Januari pada biaya
($30,000 x 62%) $18,600
Penjualan di Januari (bersih) 70,000
Persediaan barang 31 Januari, pada ritel$ 30,000
Cost Retail
Persediaan Barang Dagang 1 Jan$19,400$ 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual$62,000 $100,000
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan
Metode RitelMetode Ritel

24
Mengestimasi Persediaan dengan Metode Mengestimasi Persediaan dengan Metode
Laba KotorLaba Kotor
1.Persentase laba kotor diestimasi berdasarkan
pengalaman sebelumnya yang disesuaikan dengan
perubahan yang diketahui.
2.Laba kotor dihitung dengan mengalikan tingkat
laba kotor estimasi dengan penjualan bersih aktual.
3.Harga Pokok Penjualan estimasi dihitung dengan
mengurangi laba kotor dari penjualan aktual.
4.Harga Pokok Penjualan estimasi dikurangi dari
barang tersedia untuk dijual aktual untuk
menentukan persediaan barang estimasi.

25
Persediaan 1 Januari $ 57,000
Pembelian di Januari (bersih) 180,000
Barang tersedia untuk dijual
Penjualan di Januari (bersih) $250,000
Dikurangi: Laba Kotor Estimasi

Harga Pokok Penjualan Estimasi
Persediaan Estimasi 31 Januari

($250,000 x 30%) 75,000
175,000
$ 62,000
Metode Laba KotorMetode Laba Kotor
Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi
persediaan pada laporan keuangan bulanan atau persediaan pada laporan keuangan bulanan atau
kuartalan dalam sistem persediaan periodik.kuartalan dalam sistem persediaan periodik.
$237,000

26
Perputaran PersediaanPerputaran Persediaan
SUPERVALU Zale
Harga Pokok Penjualan$15,620,127,000$ 737,188,000
Persediaan:
Awal $1,115,529,000$478,467,000
Akhir 1,067,837,000571,669,000
Total $2,183,366,000$1,050,136,000
Rata-rata $1,091,683,000$525,068,000

Perputaran persediaanPerputaran persediaan 14.3 kali14.3 kali 1.4 kali1.4 kali
Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur
hubungan antara volume penjualan barang dan
jumlah persediaan yang disimpan selama
periode berjalan.

27
Rerata harga pokok
penjualan harian:
$15,620,127,000/365 $42,794,868
$737,188,000/365 $2,019,693
Persediaan akhir $1,067,837,000$571,669,000
Jumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata Persediaan
SUPERVALU Zale
Rerata periode penjualanRerata periode penjualan25 hari25 hari 283 hari283 hari
Kegunaan: untuk mengukur
efisiensi manajemen
persediaan

28
SummarySummary
1.Kontrol internal terhadap persediaan.
2.Kesalahan pencatatan persediaan dapat menyebabkan kesalahan
pada laporan keuangan.
3.Sistem pencatatan persediaan:
•Sistem Perpetual
•Sistem Periodik
4.Metode arus biaya persediaan:
•First In, First Out
•Last In, First Out
•Average Cost
5.Penilaian persediaan pada biaya atau harga pasar yang mana yang
lebih kecil.
6.Metode estimasi persediaan:
•Metode Ritel
•Metode Laba Kotor
7.Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata persediaan.