PRESENTASI PAJAK 2 KELOMPOK 1-PPN-PPNBM.ppt

yantopitt 0 views 13 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Tugas Presentasi Pajak Kel 2


Slide Content

MATERI PRESENTASI
MEMAHAMI MEKANISME PEMUNGUTAN OBJEK, TARIF, DAN
CARA MENGHITUNG PPN & PPnBM
OLEH KELOMPOK 1 :
Diana Latifa Aryani (2902050018)
Khodijah (2902050023)
Megawati Mayadi (2902050009)
Mata Kuliah : Perpajakan II
Dosen Pengampu : Maryanto M.Pd

PENGERTIAN PPN &
PPnBM
PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai. Sedangkan PPnBm adalah
Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
 
PPN bisa disimpulkan sebagai pajak yang dikenakan pada
pertambahan nilai karena munculnya pemakaian faktor-faktor produksi
oleh pihak PKP (Pengusaha Kena Pajak). PKP ini yang menyiapkan,
menghasilkan, serta memperdagangkan Barang Kena Pajak (BKP) dan
Jasa Kena Pajak (JKP).
PPnBm sendiri merupakan jenis pajak yang dikenakan untuk barang
kena pajak (BKP) yang tergolong mewah. Biasanya PPnBM
dibebankan kepada produsen atau PKP yang mengimpor atau
menghasilkan barang mewah. 

Jenis Pungutan
01
Jenis pungutan yang dibebankan
dalam PPN adalah pungutan atas
nilai tambah barang. Sebaliknya,
PPnBM adalah pungutan tambahan
yang dikenakan kepada barang yang
masuk ke dalam golongan barang
mewah
Pengenaan Pajak
02
PPN dikenakan di setiap mata rantai jalur
produksi maupun jalur distribusi. Dimulai
dari tingkat pabrikan, pedagang besar,
hingga pedagang eceran. Untuk PPnBM
sendiri hanya dikenakan satu kali saja,
tepatnya saat impor atau ketika
penyerahan BKP di dalam negeri oleh
pihak pabrikan yang menghasilkannya.
Pengkredita
n
03 Perbedaan yang terakhir di antara
keduanya adalah pengkreditan.
PPN bisa dikreditkan melalui
mekanisme pajak masukan dan
pajak keluaran. Namun PPnBM
tidak dapat dikreditkan dengan
PPnBM lainnya atau PPN.
04
PERBEDAAN PPN & PPnBM

MEKANISME PEMUNGUTAN PPN &
PPnBM
Secara umum, mekanisme pemungutan PPnBM terbagi menjadi dua:
1.Mekanisme pemungutan PPnBM oleh PKP penjual kepada PKP pembeli
2.Mekanisme pemungutan PPnBM oleh pemungut PPN/PPnBM
mekanisme pemungutan PPnBM adalah sama dengan PPN, dimana PKP penjual yang menyerahkan BKP yang tergolong
mewah menerbitkan faktur pajak kepada PKP pembeli dan melaporkan pungutan PPN dan PPnBM yang dilakukan
dalam SPT masa pajak.
 Faktur pajak yang digunakan untuk transaksi ini adalah faktur pajak dengan kode 01
(Penyerahan BKP/JKP yg terutang PPN. PPN nya dipungut oleh PKP Penjual yg melakukan penyerahan BKP/JKP).
Sementara, mekanisme pemungutan PPnBM oleh pemungut PPN/PPnBM, yakni bendaharawan Pemerintah, badan,
atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak
yang terutang oleh PKP atas penyerahan BKP kepada pemungut PPN/PPnBM, terdiri atas tiga yakni:
1)Mekanisme pemungutan PPN oleh bendaharawan pemerintah dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
2)Mekanisme pemungutan PPN oleh pemegang kuasa/izin atau kontraktor.
3)Mekanisme pemungutan PPN oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

OBYEK PPN & PPnBM
02
2022
Kategori Objek PPN
Berdasarkan UU PPN dan PPnBM Pasal 4 Ayat (1), kategori yang termasuk
objek PPN antara lain:
1.Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha.
2.Impor BKP.
3.Penyerahan JKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha.
4.Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean.
5.Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
6.Ekspor BKP berwujud oleh PKP.
7.Ekspor BKP tidak berwujud oleh PKP.
8.Ekspor JKP oleh PKP.

OBYEK PPN & PPnBM
02
2022
Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1984 yang kini sudah mengalami
perubahan yakni UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, yang termasuk dalam objek PPnBM adalah sebagai berikut:
1.Objek PPnBM hanya dikonsumsi oleh orang-orang atau masyarakat
tertentu.
2.Objek PPnBM umumnya hanya dikonsumsi oleh orang-orang yang
memiliki penghasilan tinggi.
3.Objek PPnBM dikonsumsi demi status atau untuk menunjukkan status
sosialnya.

01
TARIF PPN & PPnBM
2022
1.Tarif PPN adalah 10% (sepuluh persen).
2.Tarif PPN sebesar 10% (sepuluh persen) diterapkan atas:
oekspor Barang Kena Pajak (BKP) Berwujud;
oekspor BKP Tidak Berwujud (Hak paten, hak cipta, merk dagag);
dan
oekspor Jasa Kena Pajak.
3.Tarif PPnBM adalah paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling
tinggi 200% (dua ratus persen).
4.Tarif PPnBM atas ekspor BKP yang tergolong mewah adalah 0% (nol
persen).

01
TARIF PPN & PPnBM
2022
Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
Dasar Pengenaan Pajak adalah dasar yang dipakai untuk menghitung pajak
yang terutang, berupa: Jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai
Ekspor, atau nilai lain yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Keuangan.
1.Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena
Pajak (BKP), tidak termasuk PPN yang dipungut menurut Undang-Undang
PPN dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.
2.Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa
Kena Pajak (JKP),ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak
Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk PPN

01
TARIF PPN & PPnBM
2022
3.Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan
pajak berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
Pabean untuk Impor BKP.
4.Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir.
5.Nilai lain adalah nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar
Pengenaan Pajak dengan Keputusan Menteri Keuangan.

CONTOH MENGHITUNG PPN
1.PKP “A” menjual tunai Barang Kena Pajak dengan Harga Jual Rp 25.000.000,00.-
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang :
= 10% x Rp25.000.000,00
= Rp2.500.000,00
PPN sebesar Rp2.500.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran yang dipungut oleh
Pengusaha Kena Pajak “A”.
2.Seseorang mengimpor Barang Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dengan Nilai Impor
sebesar Rp15.000.000,00. PPN yang dipungut melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
= 10% x Rp15.000.000,00
= Rp 1.500.000,00

CONTOH MENGHITUNG PPnBM
1.Pengusaha Kena Pajak “D” mengimpor Barang Kena Pajak yang tergolong Mewah dengan
Nilai Impor sebesar Rp5.000.000,00 Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut
selain dikenai PPN juga dikenai PPnBM misalnya dengan tarif 20%. Penghitungan PPN dan
PPnBM yang terutang atas impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut
adalah:
a)Dasar Pengenaan Pajak = Rp 5.000.000,00
b)PPN = 10% x Rp5.000.000,00
= Rp500.000,00
c)PPnBM = 20% x Rp5.000.000,00
= Rp1.000.000,00

CONTOH MENGHITUNG PPnBM
2.Kemudian PKP “D” menggunakan BKP yang diimpor tersebut sebagai bagian dari suatu
BKP yang atas penyerahannya dikenakan PPN 10% dan PPnBM dengan tarif misalnya 35%.
Oleh karena PPnBM yang telah dibayar atas BKP yang diimpor tersebut tidak dapat
dikreditkan, maka PPnBM sebesar Rp1.000.000,00 dapat ditambahkan ke dalam harga BKP
yang dihasilkan oleh PKP “D” atau dibebankan sebagai biaya.
Misalnya PKP “D” menjual BKP yang dihasilkannya, maka penghitungan PPN dan PPnBM
yang terutang adalah :
a)Dasar Pengenaan Pajak = Rp50.000.000,00
b)PPN = 10% x Rp50.000.000,00
= Rp5.000.000,00
c)PPn BM = 35% x Rp50.000.000,00
= Rp17.500.000,00

2022
SEKIAN
TERIMAKASIH
Tags