PENYUSUTAN Sharing Knowledge Oleh : Sri Suharti, S.E.
Alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur manfaatnya DEFINISI PENYUSUTAN PSAK NO 16 ASET TETAP ( Revisi 2015 )
Penyusutan adalah penurunan nilai aset karena faktor waktu, penggunaan, dan perubahan teknologi DEFINISI PENYUSUTAN
Harga Perolehan Nilai Residu ( Nilai Sisa ) Usia Manfaat Pola Pemakaian Perkembangan Teknologi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUTAN
Penyusutan mengurangi nilai aset berwujud untuk mencerminkan keausan dan kerusakan. Penyusutan memastikan laporan keuangan mencerminkan nilai aset yang sebenarnya. Penyusutan membantu perusahaan mengidentifikasi aset yang tidak efektif. Penyusutan membantu perusahaan merencanakan penggantian atau perbaikan aset. Pentingnya Penyusutan
Penyusutan aset dicatat sebagai beban di laporan laba rugi dan mengurangi pendapatan. Akumulasi penyusutan akan mengurangi harga perolehan aktiva yang tersaji dalam neraca. Beban penyusutan yang relatif besar pada awal masa penyusutan dapat berdampak lebih signifikan terhadap tingkat laba, terutama di tahun-tahun awal penggunaan aset. Dampak Penyusutan
DEPRESIASI PSAK 16 ASET TETAP
DEPRESIASI ATAU PENYUSUTAN DIGUNAKAN UNTUK MENUNJUKKAN ALOKASI HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD YANG DAPAT DIGANTI, SEPERTI GEDUNG, MESIN, ALAT-ALAT DAN LAIN-LAIN.
AMORTISASI PSAK 19 ASET TETAP TIDAK BERWUJUD
Amortisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan alokasi harga perolehan aktiva tetap tidak berwujud, seperti merek dagang, goodwill, hak paten dan sebagainya. AMORTISASI
DEPLESI PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
Deplesi digunakan untuk menunjukkan alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang tidak dapat diganti, seperti sumber-sumber alam (westing assets). DEPLESI
METODE PENYUSUTAN DALAM AKUNTANSI MENURUT PSAK 16
Berdasarkan Waktu 1 Metode Penyusutan 2 3 4 Garis Lurus Declining Balance Double Declining Balance Jumlah Angka Tahun
Berdasarkan Penggunaan Metode Jumlah Unit Produksi Metode Jam Jasa ( Self-Hours Method )
METODE PENYUSUTAN Menurut Kriteria Lainnya Metode Berdasarkan Jenis dan Kelompok 1 2 3 Metode Anuitas Sistem Persediaan
METODE PENYUSUTAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN
Dalam dunia perpajakan metode penyusutan aset diatur dalam: Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 11 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2023 Tentang Penyusutan Harta Berwujud Dan/Atau Amortisasi Harta Tak Berwujud Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)
METODE PENYUSUTAN FISKAL Metode Saldo Menurun Berganda Metode Garis Lurus
Penyusutan untuk Laporan Keuangan Pajak menurut UU No.36 Tahun 2008 hanya diperbolehkan menggunakan metode penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method) dan metode penyusutan Saldo Menurun Berganda (Double Declining Method)
Penyusutan untuk laporan Keuangan Pajak menurut UU No.36 Tahun 2008 tidak diperkenankan mengakui nilai sisa/nilai residu dikarenakan nilai residu adalah memperkirakan berapa harga dari aktiva tetap pada waktu umur ekonomis habis
Penyusutan untuk Laporan Keuangan Pajak untuk jenis aktivanya sudah dikelompokkan masing-masing beserta dengan tarifnya oleh Dirjen Pajak
TABEL TARIF PENYUSUTAN FISKAL SESUAI DENGAN UU No.36 Tahun 2008 Pasal 11A
CONTOH PENYUSUTAN YPK GLORIA menghitung penyusutan untuk aktiva tetap yang ada di kantor Yayasan, jenis aktiva tetap yang ada diidentifikasi sebagai aktiva tetap kelompok 1 senilai Rp. 25.000.000, Kelompok 2 senilai Rp. 150.000.000. Umur ekonomis yang diperkirakan untuk kategori kelompok 1 selama 5 Tahun, sedangkan untuk kelompok 2 selama 6 tahun. Nilai residu kelompok 2 senilai Rp. 15.000.000. Metode penyusutan yang dipakai adalah Metode Garis Lurus. Hitung Penyusutan yang menurut Fiskal dan Komersial!
Penyusutan Kelompok 1 = Rp 25.000.000 = Rp 5.000.000 Penyusutan Kelompok 1 = 5 Tahun = Rp 5.000.000 Penyusutan Kelompok 2 = Rp. 150.000.000 - Rp. 15.000.000 = Rp 22.500.000 Penyusutan Kelompok 2 = 6 Tahun = Rp 22.500.000 PENYUSUTAN KOMERSIAL
PENYUSUTAN FISKAL
PERBANDINGAN KOMERSIAL DAN FISKAL FISKAL KOMERSIAL
Analisis Selisih Fiskal dan Komersial Pada penyusutan aktiva Kelompok 1 ada selisih antara Penyusutan secara Komersial dengan Penyusutan secara Fiskal sebesar Rp. 1.250.000 Pada penyusutan aktiva Kelompok 2 ada selisih antara Penyusutan secara Komersial dengan Penyusutan secara Fiskal sebesar Rp. 3.750.000
KESIMPULAN Penyusutan adalah proses pengalokasian biaya aset tetap selama masa manfaatnya untuk mencerminkan penurunan nilai akibat penggunaan atau keusangan. Proses ini penting untuk mencatat nilai aset secara akurat dalam laporan keuangan, sekaligus membantu perusahaan mengelola aset dengan efisien. Dengan mempertimbangkan faktor seperti harga perolehan, nilai sisa, dan masa manfaat, serta menggunakan metode yang sesuai seperti garis lurus atau saldo menurun, penyusutan berkontribusi pada perencanaan keuangan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA PSAK 16 ASET TETAP ( Revisi 2015 ) PSAK 19 ASET TETAP TIDAK BERWUJUD PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 11 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2023 Tentang Penyusutan Harta Berwujud Dan/Atau Amortisasi Harta Tak Berwujud Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)