Perkembangan peradaban islam pada periode Klasik dimulai dari masa Rasulullah hingga jatuhnya pemerintahan Bani Abbas di Baghdad. Pada periode klasik (650-1250 M), Islam mengalami dua fase penting : 1. Fase ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M).Di fase inilah Islam di bawah kepemimpinan para khalifah mengalami perluasan pengaruh yang sangat signifikan, kearah barat melalui Afrika Utara Islam mencapai Spanyol dan ke arah timur melalui Persia Islam sampai ke India. 2. Fase disintegrasi (1000-1250 M ) yang ditandai dengan perpecahan dan kemunduran politik umat Islam hingga berpuncak pada terenggutnya Baghdad oleh bala tentara Hulagu di tahun 1258 M.
Masa Ekspanasi Masa Nabi Muhammad Nabi Muhammad menerima wahyu dari Malaikat Jibril ketika beliau berusia 40 tahun, pada mulanya beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi kepada keluarga dan sahabat dekat beliau. Sehingga mereka meyatakan masuk Islam dan dikenal sebagai “Assabiquna al-Awwaluun”. Masa Khulafau Rasyidin Setelah Rasulullah Saw meninggal dunia pada tahun 632 M, beliau digantikan oleh keempat orang sahabat terdekat, yakni Abu Bakar (2 tahun), Umar (10 tahun), Usman (12) dan Ali (6 tahun). Mereka kemudian dikenal dengan Khulafa’ al-Rasyidin, berarti para khalifah yang mendapat petunjuk dari Allah. Disebut demikian oleh karena, dibanding dengan rata-rata khalifah setelahnya, mereka masih konsisten menjaga apa yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw berupa akhlak dan petunjuk-petunjuk Allah khususnya dalam menjalankan kekhalifahannya
Khilafah Bani Umayyah Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Bani Umayyah. Pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun). Kekahalifahan Bani Umayyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Kepemimpinan ini dimulai ketika Mu’awiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid. Mu’awiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Byzantium. Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu kota negara dipindahkan dari Madinah ke Damaskus. Tempat ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. Khalifah-khalifah besar Dinasti Bani Umayyah ini adalah Mu’awiyah ibn Abi Sufyan (661-680 M), Abd al-Malik ibn Marwan (685-705 M), al-Walid ibn Abdul Malik (705-715 M), Umar ibn Abdul Aziz (717-720 M), dan Hasyim ibn Abdul al-Malik (724-743 M).
Peta Kekuasaan Masa Nabi Muhammad, Khulafaur Rasyidin, dan Bani Umayyah.
Khilafah Bani Abbas Kekuasaan dinasti Bani Abbas, atau Khilafah Abbasiyah, sebagaimana disebutkan untuk melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa diansti ini adalah keturunan al-Abbas paman Nabi Muhammad Saw. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Shaffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas . Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Masa ini juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan (di bidang agama maupun non agama) dan kebudayaan. Dalam bidang hokum dikenal para imam mazhab seperti Malik, Abu Hanifah, Syafi’I dan Ibn Hanbal. Di bidang teologi dikenal tokoh-tokoh, seperti Abu Hasan al-Asy’ari, al-Maturidi, Wasil Ibn Atha’ al-Mu’tazili, Abu al-Huzail, al-Nazzam dan al-Juba’i. dibidang ketasawufan dikenal Dzunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami, al-Hallaj dan lainnya lagi. Sementar dalam bidang filsafat dan Ilmu Pengetahuan, kita mengenal al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Maskawih, Ibn al-Haytsam, Ibn Hayyan, al-Khawarizmi, al-Mas’udi dan al-Razi.
Daerah Kekuasaan Bani Umayyah
Masa Disintegrasi Masa disintegrasi (1000-1250 M) dalam bidang politik sebenarnya telah mulai terjadi pada akhir zaman bani umayyah, tetapi memuncak di zaman Bani Abbasiyah. Kekuasaan dinasti Buwaihi atas Baghdad kemudian dirampas oleh Dinasti Seljuk. Seljuk adalah seorang pemuka suku bangsa Turki yang berasal dari Turkestan . Saljuk dapat memperluas daerah kekuasaan mereka sampai ke daerah yang dikuasai dinasti Buwaihi . Dan semenjak itu sampai sekarang Asia kecil menjadi daerah Islam
Perkembangan Sejarah Peradaban Islam Zaman Pertengahan Periode pertengahan (1250-1800 M) dapat dibaca juga dalam dua fase penting: (1) Fase kemunduran (1250-1500 M) yang penuh diwarnai perselisihan yang terus meningkat dengan sentimen mazhabiyah (antara Sunni dan Syi’ah), maupun sentimen etnis (antara Arab dan Persia). Pada masa inilah dunia Islam terbelah yang diperparah oleh meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihad telah tertutup, sementara perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan melemah, kekuatan Kristen (dimana Perang Salib telah dimaklumatkan oleh Paus urbanus II sejak dalam konsili Clermont tahun 1095 M) justru kian menekan dunia Islam; (2) Fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M). yang dimaksud disini adalah kerajaan Usmani (Ottoman Empire) di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India.
Dinasti Jengiskhan Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol. Bangsa Mongol ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia tengah sampai ke Siberia utara, Tibet selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur. Mereka mempunyai watak yang kasar, suka berperang dan berani menghadapi maut untuk mencapai keinginannya .Jengiskhan menganut agama Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud kepada Matahari yang sedang terbit. Raja-raja keturunannya yang masih menganut agama Syamaniyah ialah Hulagukhan sampai raja yang ke VI.Sedangkan mulai dari raja yang VII (Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar yang diberikan kepada Hulagukhan.
Daerah Kekuasaan Jenghiskhan
Dinasti Timur Lenk Kedatangan Timur Lenk ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran, bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskan atrau Hulagukhan. Berbeda dengan Jengiskan atau Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan Syamaniah, Timur Lenk ini sudah menganut agama “Islam”. Pada tanggal 10 April 1370 M. Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana. Ia berencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskhan. Ia berkata : “Sebagaiamana hanya ada satu Tuhan di alam ini , maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja.” Pada tahun 1381 M. ia menaklukkan Khurasan, terus ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan.
Timur Lenk
Kaum Mamluk Di Mesir Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang terbesar dan termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamalik di Mesir. Dinasti Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M. menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar dari penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang ditaklukkan oleh Hulagu. Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan diberbagai bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya. Banyak penguasa-penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini.
Kekuasaan Dinasti Mamluk
Spanyol Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada , dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain sepert i Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M. Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung serangan-serangan keristen yang dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke Afrika utara.
Kekuasaan Islam di Spanyol
Fase Tiga Kerajaan (1500 – 1800 M) Kerajaan Usmani Pendiri kerajaan ini bernama UsmanI , seorang bangsa Turki dari kabilah Oghuz. Ia menyatakan diri sebagai Padisyah al Usmani (raja besar keluarga Usmani) pada tahun 699 H (1300 M). Tahun 1312 M ia menyerang kota Broessa di Bizantium yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaannya. Beberapa tahun kemudian Usmani dapat menaklukkan sebagian benua Eropah seperti Azmir (Smirna) tahun 1327, Thawasyanli tahun 1330, Uskandar tahun 1338, Ankara tahun 1354, dan Gallipoli tahun 1356.
Peta Kekuasaan Turki Utsmani dan Peninggalan Sejarah
Kerajaan Safawi di Persia Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din , seorang keturu Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu S afi Mirza (1628-1642), Abbas II (1642-1667), Sulaiman (1667-1694), Husein (1694-1722), Tahmasp II (1722-1732) , dan Abbas III (1733-1736). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi semakin lama semakin menurun yang pada akhirnya membawa kepada kehancurannya. Safi Mirza adalah seorang yang pencemburu dan kejam terhadap pembesar-pembesar
Peninggalan Kerajaan Syafawi Masjid Isfahan, Iran
Kerajaan Mughal di India Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) , salahsatu dari cucu Timur Lenk . Ia bertekad ingin menguasai Samarkhan yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Maka pada tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I , raja safawi . Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya.Babur meningal pada tahun 1530 M. diagnti oleh anaknya Humayun .(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa dan Gujarat ke daerah-daerah yang telah dikuasainya.
Daerah Kekuasaan dan Peninggalan Sejarah Kerajaan
Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan Jalan barat , yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah pimpinan thariq bin ziyad (711 M) . Bahkan, tentara Islam dapat melewati Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh tentara perancis di bawah pimpinan karel martel di kota poitiers (732 M). Akhirnya, pemerintahan Khilafah Umayyah memipmpin di semenanjung Iberia yang dikenal dengan Bani Umayah II (711 M-1492 M) dengan ibukotanya Cordoba. Jalan tengah , yakni dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung Apenina. Islam dapat menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut kembali oelh bangsa Nordia pada abad ke-11. Jalan timur , dimana pada tahun 1453, turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut hitam sehingga mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani terus melakukan perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah itu, tentara Turki Usmani mundur kembali ke Semenanjung Balkan dan menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada abad ke-19, daerah ini berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi, kota konstantinopel masih tetap dikuasai dinasty Umayyah dan berubah menjadi Istanbul.
Kesimpulan “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir”. (QS.Ali Imran (3): (140-141).