print_8-Faktor-yg-mempengaruhi-Erosi-dan-cara-pengendaliannya.pdf

SyofyanALRISANDI 5 views 22 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 22
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22

About This Presentation

presentation


Slide Content

Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya/penghayutan tanah atau bagian- bagian
tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh kekuatan Air dan atau Angin.
Dampak buruk akibat Erosi
1. Menurunkan produktivitas tanah.
2. Menurunkan luas areal produktif dan memperluas areal yang keritis.
3. Pendangkalan sungai, waduk dan muara sungai
4. Pencemaran lingkungan.
Erosi di Indonesia
Lebih banyak dipengaruhi oleh faktor iklim.
Iklim trofika dengan intensitas hujan yang tinggi mempercepat penghancuran agregat tanah.
Temperatur optimum mempercepat pelapukan bahan organik.
Sifat tanah.
Tanah-tanah Indonesia sebagian besar berasal dari abu volkanik dan rendahnya humus dalam tanah.
Cara pengelolaan tanah dan tanaman (land and crop management)
Cara pengelolaan tanah dan tanaman (land and crop management) yang kurang baik merupakan
factor utama penyebab erosi di Indonesia.
I. Macam Erosi
Berdasarkan proses
1. Erosi Normal/Erosi Geologi/Erosi Alami.
Merupakan proses pengangkutan tanah yang terjadi dibawah keadaan vegetasi alami.
Pengangkutan tanah terjadi dalam waktu yang lambat.
2. Erosi Dipercepat/Accelerated Erosion
Erosi yang ditimbulkan sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara
proses pembentukan dan pengangkutan tanah.

Berdasarkan Bentuk
1. Erosi Lembar (sheet erosion)
Erosi yang terjadi dimana pengankutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan
bidang tanah.
Kehilangan lapisan olah tanah secara
seragam.
Erosi ini tidak segera nampak.
2. Erosi Alur (Rill Erosion)
Erosi yang terjadi akibat air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat tertentu sehingga pemindahan
tanah terjadi pada tempat tersebut. Erosi masih dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah.
3. Erosi Parit (Qully Erosion)
Erosi yang terjadi akibat air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat tertentu sehingga pemindahan
tanah terjadi pada tempat tersebut. Erosi tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
4. Erosi Tebing Sungai (Qully Erosion)
Erosi yang terjadi akibat pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari atas atau terjangan arus kuat
pada kelokan sungai.
5. Longsor (Landslide)
Bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat /terjadi
sekaligus dalam volume besar.

II Penetapan Besarnya erosi yang masih dapat
ditolelir/dibiarkan.
 Besarnya erosi yang masih dapat ditolelir/dibiarkan (T)
(Thomson,1957).

No. Sifat Tanah dan Subtrataum Besarnya Erosi yang
Masih dapat dibiarkan
(Ton/ha/Th)
1. Tanah dangkal di atas batuan keras 1.13
2. Tanah dalam di atas batuan keras 2.24
3. Tanah yang lapisan subsoilnya padat terletak
diatas subtratum yang tidak terkonsolidasi/tidak
keras.
4.48
4. Tanah dengan lapisan subsoil yang
permeabilitasnya lambat diatas subtratum yang
tidak terkonsolidasi/tidak keras.
8.97
5. Tanah dengan lapisan subsoil yang agak
permeabel diatas subtratum yang tidak
terkonsolidasi/tidak keras.
11.21
6 Tanah yang lapisan subsoilnya permeabel diatas
subtrataum yang tidak terkonsolidasi/tidak keras.
13.45

 Pedoman Penetapan nilai T / erosi yang masih dapat
ditolelir/dibiarkan untuk tanah-tanah di Indonesia.

No. Sifat Tanah dan Subtrata Besarnya Erosi yang
Masih dapat
dibiarkan (mm/th)
1. Tanah dangkal di atas batuan 0.0
2. Tanah sangat dangkal diatas bahan telah melapuk 0.4
3. Tanah dangkal diatas bahan telah melapuk 0.8
4. Tanah kedalaman sedang diatas bahan telah melapuk 1.2
5. Tanah yg dalam dengan lapisan bawah kedap air diatas
subtrata yg telah melapuk
1.4
6. Tanah yg dalam dengan lapisan bawah berpermeabilitas
lambat diatas subtrata yg telah melapuk
1.6
7. Tanah yg dalam dengan lapisan bawah berpermeabilitas
sedang diatas subtrata yg telah melapuk
2.0
8. Tanah yg dalam dengan lapisan bawah yg permeabel diatas
subtrata yg telah melapuk
2.5
Ket: Kedalaman efektif > 90 cm (dalam), 90-50 Cm (sedang),
50-25 cm (dangkal) dan < 25 cm (sangat dangkal).

Penetapan Subtratum Berdasarkan Horizon Tanah

 Penentuan Besarnya erosi yang masih dapat
ditolelir/dibiarkan menurut Hammer (1981).
Besarnya erosi yang masih dapat ditolelir/dibiarkan adalah :
Kedalaman ekivalen (mm)
Umur Guna (th)
Contoh : Kedalaman efektif tanah 1250 mm, sub ordo : aquult,
nilai faktor kedalaman (kc) = 0.8, . Kedalaman ekivalen (mm) =
1250 mm x 0.8 = 1000 mm. Umur guna (jangka waktu yang
cukup untuk memelihara kelestarian tanah) misal 400 th.
maka Besarnya erosi yang masih dapat ditolelir/dibiarkan adalah
2.5 mm/th.
Jika bobot isi tanah 1.2 g/cc diambil pada kedalaman 10 cm.
Maka Besarnya erosi yang masih dapat ditolelir/dibiarkan
adalah 2.5 x 1.2 x 10 = 30 ton/ha/th.

Nilai faktor kedalaman (kc) berbagai jenis tanah menurut Hammer (1981)

BAVER (1960)
Manusia
Vegetasi
Tofografi
Tanah
Iklim
III. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Erosi
 Baver (1960) mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi Erosi kedalam
suatu persamaan :
E = f (C,T,V,S,H)
C (Iklim), T (Tofografi), V (Vegetasi), S (Sifat-sifat tanah), H (Peranan
manuasia).
 Hudson (1971) .
 Erosifitas (Erosivity) (Kemampuaan air hujan untuk menghancurkan dan
menghanyutkan partikel tanah)
 Erodibilitas (Erodibility) (Kepekaan tanah terhadap daya menghancurkan
dan menghanyutkan air hujan
HUDSON (1971
Erosifitas
Erodibilitas (Sifat fisik tanah)

Pengelolaan Tanah dan Tanaman

1. Faktor Iklim.
 Besarnya Curah Hujan yaitu volume air hujan yang
jatuh pada suatu areal tertentu biasa dinyatakan dalam
M
3
per satuan luas atau mm.
 Intensitas Hujan menyatakan besarnya curah hujan
yang jatuh dalam suatu waktu yang singkat dinyatakan
mm per jam atau cm per jam.

No. Intensitas Hujan
(mm/jam)
Klasifikasi
1. < 6.25 Rendah/geri
mis
2. 6.25 – 12.50 Sedang
3. 12.50 – 50 Lebat
4. > 50 Sangat lebat

 Distribusi Hujan.
Menentukan batas tertentu apakan suatu jumlah hujan
tahunan akan menyebabkan ancaman erosi yang
hebat/tidak.
Suatu sifat hujan yang sangat penting dalam
mempengaruhi erosi adalah energi kinetik hujan tersebut.


E
k = ½ mv
2

Ek : Energi kinetik hujan, m : masa, v : kecepatan

2. Tofografi
 Kemiringan Lereng.
- Dinyatakan dalam derajat atau persen.
- Kecuraman lereng 100 % = 45
o
.
 Panjang Lereng.
- Dihitung mulai dari titik pangkal aliran permukaan sampai titik
dimana air masuk kedalam saluran atau sungai.
3. Vegetasi.
Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dapat dibagi
kedalam 4 bagian :
a. Intersepsi hujan oleh tajuk tanaman.
b. Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak
air.
c. Pengaruh akar dan kegiatan-kegiatan biologi tanah dalam
memperbaiki porositas tanah.
d. Transpirasi yang mengakibatkan kandungan air tanah berkurang.

Nilai C (Pengelolaan Tanah dan Tanaman).

No. Jenis Tanaman Nilai C
1. Tanah yang dibiarkan tapi diolah secara periodik 1
2. Sawah beririgasi 0.01
3. Sawah tadah hujan 0.05
4. Tanaman tegalan 0.7
5. Ubi kayu 0.80
6. Jagung 0.7
7. Kacang-kacangan 0.6
9. Kebun campuran 02 -0.1
10. Perkebunan Karet 0.8
11 Kelapa sawit 0.5
11. Hutan alam penuh serasah 0.001
12. Hutan Produksi (tebang pilih) 0.2
13. Belukar/Rumput 0.3

4. Tanah.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi adalah
a. Tekstur tanah
b. Struktur tanah
c. Bahan organik
d. Kedalaman efektif tanah
e. Sifat lapisan tanah
f. Tingkat kesuburan tanah.

5. Manusia
a. Luas tanah pertanian yang diusahakan.
b. Status penguasaan tanah/Kepemilikan tanah.
c. Sistem Pengusahaan Tanah.
d. Tingkat pengetahuan dan
penguasaan teknologi.
e. Pasar/Harga hasil usaha tani
f. Insfrastruktur.

IV. Pengendalian Erosi
 Tujuan dari upaya konservasi
1. Mencegah keruksakan tanah akibat erosi dan Run
of
2. Memperbaiki Tanah yang rusak / kritis
3. Meningkatkan produktivitas lahan usaha tani
4. Mengamankan dan memelihara produktivitas
tanah agar tercapai hasil setinggi tingginya dalam
waktu yang tidak terbatas/lestari.

 Pendekatan dalam konservasi Tanah
1. Menutup tanah dengan tumbuh-
tumbuhan atau sisa -sisa
tumbuhan agar terlindung dari
daya rusak hujan.
2. Memperbaiki dan menjaga
keadaan tanah agar resisten
terhadap penghancuran agregat
dan terhadap pengangkutan dan
lebih besar daya penyerapan air di
permukaan tanah.
3. Mengatur aliran permukaan agar
tidak merusak dan dapat
memperbesar jumlah air yang
terinfiltrasi kedalam tanah.

1. Metoda Vegetatif

 Menanam tanaman yang
menutupi tanah secara
terus menerus.
 Penanaman dalam strip
(strip cropping).
 Agroforestry
 Pemanfaatan mulsa
 Penanaman saluran-saluran
dengan rumput

2. Metoda Mekanik
 Pengolahan tanah
 Pengolahan tanah menurut kontur
 Pembuatan teras
 Chech dam, waduk, tanggul dll
 Perbaikan drainase dan irigasi.

Pengolahan tanah dan penanaman menurut garis
kontur.

Teras Guludan
- Kemiringan Tanah < 15 %











Teras Bangku
- Kemiringan Tanah 15 -40 %

PEMANFAATAN LAHAN BERDASARKAN TINGKAT KEMIRINGAN LERENG
Tingkat Kemiringan Peruntukan
> 40 Kehutanan
15-40 Perkebunan /Tanaman Tahunan
8-15 Agroforestry
0-8 Tanaman Pangan
<3 Gambut Horti/Kehutanan
<3 Sulfat Perikanan/Kehutanan
<3 Pasir Kuarsa Kehutanan
<8 dangkal Bebatu Peternakan
3. Penggunaan bahan pemantap tanah (Soil
Conditioner)
Tujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah dengan menggunakan
bahan kimia. Polyvinilalkohol (PVA),Polyacrylamide,
Polyacrilik.
Tags