ALOKASI MATERI PROYEK
MINGGU MATERI
1 s/d 4 Teori pengantar proyek instalasi listrik
5 Evaluasi teori
6 Contoh proyek
7 s/d 9 Desain 01. Rumah tinggal
10 s/d 13Desain 02. Perumahan dan Fasilitas
14 s/d 17Perhitungan Biaya Penawaran Proyek
18 & 19 Evaluasi proyek
1
2
3
BAB
I. PENGANTAR PROYEK
A.
Pengertian Umum
Anggaran
:
Adalah biaya yang dikeluarkan dengan rencana kerja dan syarat-
syarat/aturan permainan dalam pelaksanaan pekerjaan (RKS), yang
dihitung oleh Ahli/Konsultan dan disetujui oleh pemberi tugas (owner).
Borongan
:
Pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan pada rencana kerja dan
syarat-syarat/aturan kerja (RKS/bestek) yang telah ditetapkan
bersama dalam kontrak kerja antara pemberi tugas dengan
pelaksana/pemborong.
2. Ada tiga unsur/instansi, yaitu :
A. Pemberi tugas/bouwheer/owner/majikan.
B. Pelaksana/pemborong/kontraktor/annemer.
C. Konsultan/perencana/ahli/adviser/designer.
B. Unsur-unsur yang Berperan
1.Dalam pelaksanaan suatu proyek sering timbul pertanyaan :
A. Siapa yang punya?
B. Siapa pelaksana/pemborongnya?
C. Siapa yang merencanakan ?
4
Ketiga unsur diatas memiliki persamaan/perbedaan sbb:
Persamaan : a. Perorangan/individu.
b. Badan hukum/instansi
5
Perbedaan :
a.Pemberi
tugas
Yang berkeinginan membuat proyek.
Harus mempunyai modal.
Harus ada manfaat baginya.
Umumnya tidak mengerti tentang teknik
b.
Pelaksana/pemborong
Yang membangun proyek secara fisik berdasarkan bestek & gambar
bestek.
Pekerjaan yang mendapatkan keuntungan.
Biasanya dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong menunjuk
seseorang teknisi/pelaksana/pengawas, yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan proyek, dengan persetujuan direksi.
C. Prosedur/Tata Cara Hubungan Kerja
6
C.
Perencana (Designer)
Yang menerima pekerjaan dari pemberi tugas/owner.
Hasilnya berupa nasehat dalam bentuk bestek dan gambar
bestek.
Biasanya ahli dlm hal teknik, terutama dalam penyusunan bestek.
Biasanya dalam pelaksanaan pekerjaan, ahli/konsutan ditunjuk
sebagai staf direksi atau pengawas pelaksanaan proyek.
BOHEER/OWNER/PEMBERI TUGAS
AHLI/PERENCANA
(DESIGNER)
PEMBORONG/PELAKSANA
(KONTRAKTOR)
1.1 1.2 1.3 1.4 2.4 2.3 2.2 2.1
3.4
Keterangan :
Prosedur Owner dengan Designer
1.1 permintaan tertulis
1.2 jawaban
1.3 kontrak kerja (KK)
1.4 hubungan kerja (HK)
Prosedur antara Owner dengan pelaksana/kontraktor
2.1 permintaan (cara tersendiri)
2.2 kesanggupan
2.3 kontrak kerja (KK)
2.4 hubungan kerja (HK)
Prosedur antara perancana dengan pelaksana
3.4 hubungan kerja (HK)
7
OWNER
KONSULTAN
(DESIGNER)
PENGAWAS
D I R E K S I
1. Wakil Owner
2. Wk. Instansi Pemerintah
P E L A K S A N A
8
D.
Prosedur Pelaksanaan Sebuah Proyek
9
1.
Langkah menuju perencanaan yang matang
a.Mengenal komponen-komponen
b.Pengenalan hokum-hukum/peraturan/norma-norma
c.Pengenalan semua sistem kelistrikan yang digunakan
d.Perencanaan (tergantung kebutuhan)
2.
Tahapan kerja perencanaan
a. Pra-rencana
Terdiri dari gambar-gambar sketsa berdasarkan denah/lokasi,
berikut perkiraan biaya (secara global).
b. Rencana pelaksanaan
Merupakan lanjutan dari pra-rencana dengan gambar yang lebih
detail dan lengkap dengan uraian rencana kerja serta syarat-syarat
pekerjaan (bestek), berikut perhitungan detail Rencana Anggaran
Biaya (RAB) proyek (instalasi listrik).
c. Gambar detail
Menggambar dengan jelas seluruh pekerjaan/instalasi yang diperlukan
untuk pelelangan pekerjaan, termasuk perhitungan-perhitungan khusus.
E.
Dasar-dasar Perencanaan
d. Uraian dan syarat-syarat (RKS/bestek)
•Merupakan uraian dari seluruh pekerjaan , yang meluputi ketentuan Administrasi,
matrial, instalasi dan syarat-syarat pelaksanaan.
e. Anggaran biaya
•Meliputi perhitungan banyaknya/besarnya biaya yang diperlukan untuk bahan, upah
pekerjaan, dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
f. Pelelangan/tender
•Meliputi pekerjaan-pekerjaan penyediaan gambar-gambar teknik dan
syarat-syarat/aturan pekerjaan (RKS), pengadaan undangan, memberikan penjelasan
dan petunjuk-petunjuk (aanwizjing), menerima penawaran-penawaran, dan
melakukan seleksi, kemudian menyusun dan menyediakan kontrak pekerjaan
pelaksanaan.
g. Pengawasan
•Pengawasan pelaksanaan pekerjaan berarti mewakili Owner (staf direksi) dalam segala
hal yang menyangkut pelaksanaan antara lain, memimpin dan mengadakan
pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan, mengatur pembayaran angsuran
biaya pelaksanaan, memeriksa kualitas (sesuai SPEC) dan volume penyelesaian
pekerjaan dan lain-lain.
10
3. Honorarium ahli (Fee)
12
Honorarium Ahli/konsultan/perencana/designer, biasanya ditetapkan
berdasarkan klasifikasi perusahaan/proyek (pekerjaan) / borongan dan
beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan pekerjaannya
sebagai designer.
Untuk instalatir misalnya dibagi atasempat gologan :
Kelas A = Pekerjaan maksimum 25 kVA
Kelas B = Pekerjaan maksimum 99 kVA
Kelas C = Pekerjaan maksimum 500 kVA/gardu/jaringan TM
Kelas D = Pekerjaan sentral dan jaringan (TR/TT/PTL)
Honorarium untuk seluruh tahap pekerjaan konsultan/perencana
biasanya dinyatakan dalam prosentase dari biaya total proyek.
Misalnya : Kelas A = 4,4 % , B = 5,57 %, C = 7,33%, D = 9,3%
F. Administrasi pelelangan/tender
1. Tujuan pelelangan
Adalah untuk mencari pelaksana/kontraktor/pemborong untuk
melaksanakan secara fisik seluruh pekerjaan, dengan cara mengadakan
penawaran biaya pekerjaan secara tertulis.
2. Macam-acam pelelangan
a. Pelelangan yang bersifat umum, terbuka & tidak terbatas.
Biasanya diberikan kesempatan kepada siapa saja untuk ikut melakuka
penawaran biaya pekerjaan, asalkan mampu.
b. Pelelangan bersifat terbatas dan atas undangan.
Biasanya kontraktor/perusahaan yang diundang diseleksi dari segi
keampuan, administrasi terpercaya, bonafid dll.
c. Pelelangan bersifat bawah tangan/ditunjuk.
Pelelangan cara ini biasanya dilakukan untuk proyek atau pekerjaan yang
sederhana dengan biaya tidak terlalu besar.
13
3. Cara pelelangan
Keterangan :
Notasi angka
1 = Pengumuman/iklan/undangan
2 = Rapat penjelasan (aanwijzing)
3 = Pelelangan/tender
4 = Keputuan/pelulusan pekerjaan
5 = Penandatanganan KK (start)
6 = Penyerahan pekerjaan tahap I
7 = Penyerahan pekerjaan tahap II
Notasi abjad/huruf
A = Waktu untuk memperoleh dan mempelajari
dokumen tender
B = Calon pemborong/pelaksana membuat
kalkulasi biaya pekerjaan
C = Penawarandan seleksi
D = Penyediaan kontrak
E = Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
F = Jangka waktu pemeliharaan/percobaan.
14
Bagian muka sampul
Bagian belakang sampul
P
L
Bagian yang bertuliskan :
Penawaran biaya pelaksanaan pekerjaan
………(sudut kiri atas)
Kepada yth. ………….. (sudut kanan
bawah)
Bagian belakang sampul dilak pada 5
tempat. (alamat pengirim/tanpa alamat
pengirim)
15
b. Isi surat penawaran
Surat penawaran
Lampiran-lampiran : Daftar material/bahan, satuan, harga satuan, dan
perincian harga penawaran., Jawaban Questioner.
4.
Dokumen pelelangan/tender
a. Sampul : Ukuran A x B cm
Warna ………. (biasanya ditentukan)
5. Jaminan Penawaran (temder bon)
Calon pemborong (kontrator) menyerahkan jaminan penawaran
(tender bon) sebesar ± 2 % dari biaya penawaran, dalam bentuk
Bank Garansi dan dapat diambil kembali jika penawaran tidak
diterima/tidak memenangkan tender.
16
6. Dasar
pelelangan/tender
Rencana biaya
Harga penawaran
Volume pekerjaan
(V)
Harga satuan
(HS)
= x
Cara pengajuan harga :
17
G. Pelelangan ulang
Dalam hal tender dinyatakan gagal atau pemenang yang ditunjuk
menundurkan diri dan pemenang urutan kedua tidak bersedia
ditunjuk sebagai pelaksana, maka panitia tender atas persetujuan
owner pimpinan proyek, satuan kerja, akan mengadakan pelelangan
ulang dengan membuat surat berita acara.
Suatu pelelangan / tender dinyatakan gagal apabila :
1.Penawar yang memenuhi syarat kurang dari 3 peserta
2.Harga tender terlampaui/Dana yang tersedia tidak cukup/Harga-
harga yang ditawarkan tidak wajar
3.Sanggahan dari rekanan ternyata benar
4.Berhubung beberapa hal yang tidak memungkinkan
18
H. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pedoman pelaksanaan pekerjaan
a.Uraian rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan (bestek/RKS) yang terdiri dari :
Umum/Adm
Bahan/material
Uraian pelaksanaan dan ketentuan teknis
Ketentuan administratif
b. Gambar-gambar bestek.
19
2. Pedoman pelaksanaan pekerjaan
Keterangan :
Notasi angka
1. Penandaan tanganankontrak antara Owner dengan Pelaksana
2. Mulai pekerjaan (start)
3. Penyerahan pekerjaan pertama
4. Terjadi keterlambatan ; karena pada saat tahap penyelesaian (3)
biaya pekerjaan belum dibayarkan semua pada pelaksana (teliti cara-
cara pembayaran biaya pekerjaan); maksudnya untuk memaksa
pelaksana agar dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu/masa
pemeliharaan/percobaan.
5. Penyerahan pekerjaan kedua.
Notasi abjad/huruf
a. Waktu yang telah ditentukan ; biasanya seminggu setelah surat perintah kerja
dikeluarkan.
b. Jangka waktu pelaksanaan.
c. Jangka waktu pemeliharaan/percobaan
20
I. Asuransi (pertanggungan)
Untuk mengurangi resiko, pelaksana harus mengasiransikan bahan dan
peralatan yangdigunakan dalam pekerjaan. Untuk kesejahteraan para
karyawan/pegawai, perusahaan pelaksana harus mengasuransikan
karyawan/pegawainya
Manfaat asuransi bagi peruahaan pelaksana antara lain :
1.Kesadaran dan ketekunan para karyawan dalam bekerja akan lebih baik
karena adanya jaminan asuransi.
2.Perusahaan tidak lagi bimbang/kuatir akan nasib masa depan karyawannya.
3.Persyaratan pemerintah tentang jaminan sosial buruh terpenuhi.
4.Premi asuransi sampai jumlah tertentu dipotong dari penghasilan
perusahaan yang terkena pajak.
Manfaat asuransi bagi karyawan antara lain:
1.Ketentraman dalam bekerja, karena adanya jainan.
2.Nasib keluarganya terjamin bila karyawan tsb meninggal.
21
J. Pembayaran
Pembayaran biaya pelaksanaan suatu proyek kepada perusahaan
pemborong/pelaksana biasanya dilakukan dalam tahapan-tahapan/
angsuran yang berdasarkan kepada prestasi kerja/tingkat penyelesaian
pekerjaan.
Cara-cara pembayaran (diberitahukan pada calon pelaksana) :
1. 100 % P 100 % A
Cara pembayaran seperti ini sangat
mempenga-ruhi harga tender/pelelangan
pekerjaan. Pembayaran biaya 100 %
sebelum pekerjaan dimulai. Kemungkinan :
Proyek kecil atau pemborong sudah dikenal
P = Penyelesaian A = Angsuran
22
2. 100 % P 100 % A Pembayaran 100 % setelah pekerjaan
selesai. Cara ini juga sangat mempengaruhi harga penawaran.
3. 100 % P 100 % A
Pembayaran dilakukan pada setiap tahap/ penambahan
penyelesaian pekerjaan
20 -100 % selesai.
4. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran pertama sebalum pekerjaan
dimulai, sebesar a %.
100 % P 100 % A
5. Pembayaran dengan metode lain.
Metode tahap/Termin : I , II, III, dan
seterusnya
23
K. Keterlambatan
Dalam jangka waktu pelaksanaan suatu proyek sering kali terjadi keterlambatan
yang pada umumnya disebabkan karena beberapa hal antara lain :
1. Kelalaian pelaksana/pemborong
Kelalaian tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, akan
dikenakan sanksi :
Melanjutkan pekerjaan dengan biaya sendiri.
Putuskan hubungan kerja/perjanjian.
Denda : besarnya denda 1% / 1‰ dari harga borongan per hari
keterlabatan dengan maksimum denda 5%.
2. Kesalahan pemberi tugas/konsultan
Perpanjangan waktu
Ganti rugi : pemborong/pelaksana rugi karena harus membayar upah
tambahan para pekerja.
24
3. Bukan kesalahan pelaksana/pemberi tugas/konsultan,tetapi
pihak luar yang tidak terduga sebelumnya.
Semua mendapat kerugian.
L. Forse Mejeur
Suatu keadaan dimana semua pihak mendapat kerugian/semua
pekerjaan terhenti oleh perbuatan manusia atau gangguan alam.
Perbuatan manusia :
1. Peraturan pemerintah
Bidang dagang
Moneter
2. Gangguan keamanan
Pemberontakan
Huru-hara
Perangsaudara
3. Pemogokan
Pemogokan umum
Pemborong tutup pintu
Pekerja tidak bekerja
Gangguan alam :
Hujan/curah hujan
Banjir di atas normal
Gempa bumi
Wabah
Kebakaran dll.
25
M. Claim (tuntutan hak penggantian)
Klaim terjadi apabila :
1. Pemberi tugas/owner menuntut pemborong
soal teknis
mutu pekerjaan
2. Pemborong menuntut owner soal administrasi
tambahan biaya pelaksanaan yang disebabkan karena kenaikan upah
dan harga bahan
perpanjangan waktu pelaksanaan
26
Cara penyelesaian klaim :
Harga bahan naik ada klaim (cara penyelesaian)
Upah naik tidak ada klaim
Contoh : Harga armature TL 2 x 40 Watt
- Harga kontrak (HK)= Rp. 125.000,-
- Harga pelaksanaan (HP)= Rp. 150.000,-
Klaim = HP – HK = Rp. 150.000 – Rp. 125000
= Rp. 25000,- / armature
Resiko 5 %, HK = Rp. 125000,-Klaim menjadi :
5 % HK = Rp. 6250,- Rp. 150.000,-
Jumlah = Rp. 131250,-Rp. 131250,-
Rp. 18750,-
Klaim = HP - 1,05 HK
27
N. Pengawasan
Pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan berarti mewakili Owner (sebagai
staf direksi) dalam segala hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan,
antara lain :
1.Memimpin dan mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan
pekerjaan
2.Mengatur pembayaran angsuran biaya pelaksanaan sesuai dengan
prosentase penyelesaian pekerjaan (atau penentuan termin pembayaran
biaya pekerjaan)
3. Memeriksa hasil pekerjaan (sesuai SPEC/bestek/RKS) dan lain-lain.