PSAK-71-Instrumen-Keuangan-keuangan-pptx

YerichoLimJunior1 6 views 102 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 102
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102

About This Presentation

instrumen keuangan


Slide Content

PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Ringkasan Perubahan PSAK 71 Instrumen Keuangan Menggantikan PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku untuk macro hedging Efektif 1 Januari 2020 2

Dampak ECL 3

Tantangan PSAK 71 4

Dampak PSAK 71 5

Dampak IFRS 9 – large UK banks Each of the banks experienced increases in total impairment provisions at transition to IFRS 9 on 1 January 2018. Total IFRS 9 impairment charges in the 2018 reporting period were generally in line with or slightly lower than the IAS 39 equivalent in the previous two reporting periods. The banks generally saw increases in L&AC GCV (Loans & Advances to Customers Gross Carying Value) during the 2018 financial year across both Retail and Wholesale portfolios . All of the banks saw total decreases in IFRS 9 impairment provisions relating to L&AC GCV during the 2018 financial year, primarily driven by Stage 3 write-offs . 6 After the first year of IFRS 9 Analysis of the initial impact on the large UK banks, July 2019

Dampak IFRS 9 – large UK banks Level of balance sheet impairment provisions The UK banks elected to not restate comparatives and, as a result, adjusted total balance sheet impairment provisions at transition to IFRS 9 on 1 January 2018. Each of the banks saw an increase in the total level of balance sheet impairment provisions from transitioning to IFRS 9. Notably LBG and Barclays had the largest increases of 58.4% and 57.9% respectively, whilst the other banks saw increases of between 16.1% – 30.2%. 7 After the first year of IFRS 9 Analysis of the initial impact on the large UK banks, July 2019

Dampak IFRS 9 – large UK banks Level of balance sheet impairment provisions 8 After the first year of IFRS 9 Analysis of the initial impact on the large UK banks, July 2019

Dampak IFRS 9 – large UK banks Level of balance sheet impairment provisions 9 After the first year of IFRS 9 Analysis of the initial impact on the large UK banks, July 2019 A – Opening Balance B – Net new lending C – Impact from staging transfers D – Other remeasurements E – Other movements with an income statement F – Repayments G – Disposals H – Write-offs I – Other movements with a Balance sheet impact only J – Recoveries K – Closing Balance

Dampak IFRS 9 – large UK banks I mpairment charge 10 After the first year of IFRS 9 Analysis of the initial impact on the large UK banks, July 2019

PSAK 71 KLASIFIKASI

Klasifikasi – Instrumen Keuangan 12

Klasifikasi Berdasarkan PSAK 71 Aset Keuangan Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (Financial asset at Fair Value through Profit and Loss-FVTPL) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain (Financial asset at Fair Value through Other Comphrehensive Income -FVOCI) Aset Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Financial asset at Amortised Cost - AmC ) Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (Financial liabilities at Fair Value through Profit and Loss-FVTPL) Liabilitas Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Financial liabilities at Amortised Cost - AmC ) 13

Klasifikasi – Aset Keuangan 14 Entitas mengklasifikasikan aset keuangan sehingga setelah pengakuan awal aset keuangan diukur pada : 1. Biaya perolehan diamortisasi (amortized cost ) , atau 2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI), atau 3. Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) , dengan menggunakan dua dasar , yaitu : 14

Model Bisnis 15 Model bisnis dinilai pada suatu tingkat yang mencerminkan bagaimana suatu kelompok aset keuangan dikelola untuk mencapai tujuan bisnis tertentu . Analisis tidak dilakukan instrumen per instrumen ; melainkan dapat dilakukan pada tingkat agregasi yang lebih tinggi . 15

Ilustrasi Model Bisnis 16 Contoh Analisis Entitas memiliki portofolio atas pinjaman hipotek dan mengelola sebagian dari pinjaman tersebut untuk mendapatkan arus kas kontraktual sementara sebagian lainnya dikelola untuk dijual dalam waktu dekat . Portofolio akan terbagi , sebagian dicatat dibawah model bisnis hold to collect , sedangkan sebagian lagi akan dicatat sebagai nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Entity Z beroperasi di industri hiburan . Operasinya termasuk stadion olahraga . Entitas Z memiliki rencana jangka panjang untuk merenovasi stadion yang melibatkan investasi yang signifikan pada tahun ketiga , ketujuh dan kesepuluh . Untuk mengantisipasi pengeluaran ini , Entitas Z menginvestasikan surplus kas yang dimilikinya dalam obligasi . Banyak obligasi yang memiliki tanggal jatuh tempo yang secara substansial melebihi waktu-waktu dimana pengeluaran stadion diekspektasikan terjadi . Entitas Z memegang obligasi ini untuk mengumpulkan arus kas kontraktual sampai ia membutuhkan uang tunai untuk berinvestasi di stadion . Entitas Z juga dapat menjual obligasi tersebut jika manajemen menganggap bahwa harga pasar naik ke tingkat yang secara signifikan melebihi penilaian mereka terhadap fundamental obligasi . Dengan demikian , obligasi yang dimiliki oleh Entitas Z akan dicatat di bawah model bisnis hold to collect and sell . Model Bisnis 16

Source: PwC Setelah penilaian model bisnis dilakukan , manajemen harus menilai apakah arus kas kontraktual aset mewakili arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga ( solely payments of principal and interest atau SPPI ). PSAK 71 menetapkan bahwa instrumen dengan arus kas kontraktual yang bersifat SPPI atas jumlah pokok terutang konsisten dengan basic lending arrangement . PSAK 71 memberikan panduan bagaimana menilai apakah arus kas kontraktual bersifat SPPI ketika elemen time value of money telah dimodifikasi (" the modified time value of money element "). Ketika menilai aset keuangan dengan elemen time value of money yang dimodifikasi , PSAK 71 menyatakan bahwa entitas harus membandingkan aset keuangan tersebut dengan instrumen “ benchmark ” ( yaitu , arus kas yang akan timbul jika elemen time value of money tidak diubah ). Arus Kas Kontraktual 17

18 Contoh Analisis Entitas A memiliki aset keuangan yang membayar suku bunga tetap dan dibayarkan pada 31 Desember 20X2. Selain itu , ketentuan atas instrument tersebut memungkinkan Entitas A untuk melunasi instrumen sebelum jatuh tempo . Jumlah pembayaran di muka secara substansial mewakili jumlah pokok dan bunga yang belum dilunasi atas jumlah pokok yang belum dilunasi , ditambah penalti yang dihitung untuk memberikan lender kompensasi yang wajar atas terminasi dini atas kontrak . Opsi pembayaran di muka dirancang hanya untuk melancarkan pembayaran pokok dan bunga yang seharusnya dibebankan pada instrumen selama masa hidupnya , dan karena itu akan memenuhi arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga ( solely payments of principal and interest atau SPPI ). Arus Kas Kontraktual 18

19 Contoh Analisis Instrumen H adalah instrumen perpetual tetapi penerbit dapat membeli instrumen setiap saat dan membayar pemilik jumlah par ditambah bunga terutang jatuh tempo . Instrumen H membayar suku bunga pasar tetapi pembayaran bunga tidak dapat dilakukan kecuali penerbit dapat tetap sanggup membayar utangnya segera setelah itu. Bunga tangguhan tidak mengakui bunga tambahan . Fakta bahwa Instrumen H adalah instrument perpetual tidak dengan sendirinya berarti bahwa arus kas kontraktual bukanlah pembayaran pokok dan bunga atas jumlah pokok yang belum dilunasi . Efeknya , instrumen perpetual memiliki opsi perpanjangan berkelanjutan . Opsi tersebut dapat menghasilkan arus kas kontraktual yang memenuhi ketentuan SPPI jika pembayaran bunga bersifat wajib dan harus dibayar selamanya . Namun , dalam contoh ini , arus kas kontraktual tidak memenuhi ketentuan SPPI; hal ini karena penerbit dapat diminta untuk menunda pembayaran bunga , dan bunga tangguhan tidak mengakui adanya bunga tambahan . Akibatnya , jumlah bunga bukan merupakan pertimbangan atas time value of money terhadap jumlah pokok yang belum dilunasi . Jika bunga tangguhan mengakui adanya bunga tambahan , arus kas kontraktual dapat memenuhi arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga ( solely payments of principal and interest atau SPPI ). Arus Kas Kontraktual 19

20 Contoh Analisis Instrumen B adalah obligasi yang dapat dikonversi menjadi instrumen ekuitas penerbit dengan jumlah yang telah ditetapkan . Pemilik akan menganalisis obligasi yang dapat dikonversi secara utuh . Arus kas kontraktual bukan merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang karena persyaratan tersebut mencerminkan imbal hasil yang tidak konsisten dengan pengaturan pinjaman dasar , yaitu imbal hasil terkait dengan nilai ekuitas penerbit . Arus Kas Kontraktual 20

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengujian SPPI dan Model Bisnis 21

Instrumen Keuangan – Klasifikasi Instrumen aset atau utang ( kontrak hybrid) Ekuitas Derivatives Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih Biaya perolehan Diamortisasi FVTPL FVOCI (with recycling) FVOCI* ( tanpa recycling) Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak BM 1: arus kas kontraktual BM 2: arus kas Kontraktual dan menjual instrumen keuangan Tidak memenuhi BM 1 dan BM 2 MEMENUHI GAGAL * Tanpa recycling ke laba rugi . Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal 22

Klasifikasi : Aset Keuangan Kategori Pengukuran Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan diperkirakan tidak sering terjadi PSAK 71 PSAK 55 FVTPL Biaya perolehan diamortisasi FVOCI FVTPL Loan and Receivable HTM FVOCI FVTPL FVOCI HTM = Fair value to profit and loss = Fair value to other comprehensive Income = Held to Maturiy 23

Aset Keuangan ( Amortized Cost ) 24

Aset Keuangan (FVOCI) 25

Ketentuan Jumlah Pokok dan Bunga Jumlah Pokok Nilai wajar dari aset keuangan saat pengakuan awal Bunga Terdiri dari imbalan untuk: nilai waktu atas uang ; risiko kredit terkait jumlah pokok terutang pada periode waktu tertentu; risiko dan biaya peminjaman standar , dan juga marjin laba . 26

Aset Keuangan (FVTPL) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Akan tetapi , entitas dapat menetapkan pilihan yang tidak dapat dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. 27

Opsi Klasifikasi – Aset Keuangan Opsi untuk Menetapkan Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Saat pengakuan awal , entitas dapat membuat penetapan yang tidak dapat dibatalkan untuk mengukur aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Jika penetapan tersebut mengeliminasi atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan ( kadang disebut sebagai “ accounting mismatch ”) yang dapat timbul dari pengukuran aset atau liabilitas atau pengakuan keuntungan dan kerugian atas aset atau liabilitas dengan dasar yang berbeda-beda . 28

Klasifikasi : Liabilitas Keuangan Kategori Pengukuran Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan Biaya perolehan diamortisasi FVTPL Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari perubahan risiko kredit , kecuali jika hal tersebut menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting mismatch) Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain 29

Klasifikasi – Liabilitas Keuangan 30 Saat pengakuan awal entitas dapat membuat penetapan yang tidak dapat dibatalkan untuk mengukur liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi , atau jika penetapan akan menghasilkan informasi yang lebih relevan . kecuali Entitas mengklasifikasikan seluruh liabilitas keuangan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi ( amortized cost ) 30

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (PSAK 71) Diperdagangkan : diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat; bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi ( FV Option ) Derivatif 31

Klasifikasi Derivatif Melekat Seluruh instrumen hibrida harus diukur sebagai satu dan tidak dipisahkan . Jika host = aset keuangan di luar lingkup PSAK 71 ( yaitu kontrak layanan , kontrak sewa ) Pemisahan derivatif melekat diperlukan ketika kondisi terpenuhi . 32

Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL Aset keuangan : dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan ( accounting mismatch ) Liabilitas keuangan : sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika Dikelola atas dasar nilai wajar ; atau Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat dipisahkan Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut terpenuhi : Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial Ekposur kredit tertentu 33

Reclassification of Financial Assets (PSAK 55) 34 Held for Trading Held to Maturity Loans and receivables Available for Sale never never never never never never never Allowed only when active market emerged after classification Allowed when justified Allowed under conditions (tainting rule) 34

Reklasifikasi 35 Perubahan pada model bisnis diperkirakan sangat jarang terjadi Perubahan ditentukan oleh manajemen senior entitas sebagai akibat dari perubahan eksternal atau internal dan harus merupakan suatu perubahan yang signifikan terhadap operasi entitas dan dapat dibuktikan kepada pihak eksternal . Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti melaksanakan aktivitas yang signifikan terhadap kegiatan operasinya , contohnya ketika entitas telah memperoleh , melepaskan , atau mengakhiri lini bisnis . Reklasifikasi dilakukan secara prospektif sejak tanggal reklasifikasi . 35

Reklasifikasi Aset Keuangan (PSAK 71) Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigid dan diperkirakan sangat jarang terjadi . Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis model. 36

Liabilitas Keuangan Reklasifikasi liabilitas keuangan tidak diperkenankan 37

Perlakuan Reklafikasi Applying IFRS, EY 38 38

Penerapan Metode (PSAK 71) 39

Ilustrasi Reklasifikasi 40 Entitas membeli portofolio obligasi pada nilai wajarnya ( jumlah tercatat bruto ) sebesar Rp500.000. Entitas mengubah model bisnis untuk mengelola obligasi sesuai dengan PSAK 71 Nilai wajar dari portofolio obligasi pada tanggal reklasifikasi adalah Rp490.000. Jika portofolio diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain segera sebelum reklasifikasi , penyisihan kerugian diakui pada tanggal reklasifikasi adalah Rp6.000 ( mencerminkan peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal dan juga pengukuran terhadap kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya ). Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan pada tanggal reklasifikasi adalah Rp4.000. Untuk penyederhanaan , ayat jurnal untuk pengakuan pendapatan bunga tidak disajikan . 40

Ilustrasi Reklasifikasi 41 Reklasifikasi dari kategori pengukuran biaya perolehan diamortisasi menjadi kategori pengukuran nilai wajar melalui laba rugi. Bank A mereklasifikasi portofolio obligasi dari kategori pengukuran biaya perolehan diamortisasi menjadi kategori pengukuran nilai wajar melalui laba rugi . Pada tanggal reklasifikasi , portofolio obligasi diukur pada nilai wajar . Setiap keuntungan atau kerugian yang muncul akibat selisih antara portofolio obligasi yang diukur sebelumnya dengan jumlah biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar portofolio obligasi diakui dalam laba rugi reklasifikasi . Debit Kredit Obligasi (FVTPL) Rp490.000 Obligasi ( jumlah tercatat bruto dari aset amotized cost ) Rp500.000 Penyisihan kerugian Rp6.000 Kerugian reklasifikasi ( laba rugi ) Rp4.000 ( untuk mengakui reklasifikasi atas obligasi dari biaya perolehan diamortisasi menjadi nilai wajar melalui laba rugi dan untuk menghentikan pengakuan penyisihan kerugian ) 41

PSAK 71 PENURUNAN NILAI 42

Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK 55 43 * AFS – Available for sale PSAK 55 PSAK 71 Tipe model Kerugian yang telah terjadi ( incurred loss) Kerugian ekspektasian ( expcedted loss) Jumlah model Beberapa Satu Ruang lingkup D i p er luas Investasi dalam instrumen ekuitas Penurunan nilai diakui untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai AFS* Tidak ada penurunan nilai yang diakui untuk instrumen ekuitas Pertimbangan ( judgement ) Diperluas Meningkat 43

Penurunan Nilai dari PSAK 71 44

Ruang Lingkup Penurunan Nilai Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup Aset keuangan yang merupakan instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI ( misalnya : piutang dagang , instrumen utang ). Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak diukur pada FVTPL. Kontrak jaminan keuangan * yang diterbitkan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak diukur pada FVTPL. Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30. Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72. Investasi dalam instrumen ekuitas . Komitmen pinjaman dan jaminan yang diterbitkan yang diukur pada FVTPL. Instrumen keuangan lainnya yang diukur pada FVTPL. 45

Pendekatan umum Prinsip umum , menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut : Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau Kerugian kredit sepanjang umurnya. Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal . Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Berpindah kategori Jika risiko kredit dari aset keuangan telah meningkat signifikan sejak pengakuan awal Kembali Jika kondisi di atas tidak lagi terpenuhi 46

Penurunan Nilai dari PSAK 71 47

Penurunan Nilai 48

Penurunan Nilai dari PSAK 71 49

Perhitungan Penurunan Nilai 50 [Expected credit losses = exposure at default * probability of default * loss given default]

Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihan kerugian. Tidak diperlukan pemicu ( trigger ) untuk mengakui penurunan nilai Lebih banyak pertimbangan. Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71. Kejadian masa lalu Informasi yang dicakup Kondisi sekarang Perkiraan kondisi ekonomi masa depan Penurunan nilai – model baru 51

Elemen utama dari model penurunan nilai Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayar sepanjang prakiraan umur instrumen keuangan. Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Tidak didefinisikan. Peningkatan risiko kredit secara signifikan Tidak didefinisikan. Gagal bayar 52

Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan definisi gagal bayar P ertimbangkan indikator kualitatif, misalnya : pelanggaran kovenan hutang. Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit secara internal atas instrumen yang relevan. Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan. Diterapkan secara konsisten. Terdapat praduga ( rebuttable presumption ) bahwa peristiwa gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari menunggak . 53

Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal. Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian. Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi perkiraan masa depan ( forward-looking information ), yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan, misalnya: Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau ekspektasian. Data makroekonomik aktual/perkiraan. Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit. Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis peminjam. 54

Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan secara absolut atas risiko gagal bayar. Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu. Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu, dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit. A sumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang signifikan pada periode mendekati jatuh tempo. Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur ( lifetime probability of default/PD ). Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘ watch list ’). Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan – risiko gagal bayar 55

56 Penilaian atas kenaikan risiko kredit secara signifikan – contoh Bank B menggunakan sistem pemeringkat kredit internal dari skala 1 sampai 10. Penurunan 2 peringkat menunjukkan kenaikan signifikan dalam risiko kredit. Bank B memiliki 2 kelompok pinjaman: Pinjaman 1: Diberi peringkat 2 saat pengakuan awal, dan diberi peringkat 4 pada tanggal pelaporan. Pinjaman 2: Diberi peringkat 3 saat pengakuan awal, dan diberi peringkat 4 pada tanggal pelaporan. Bank B tidak menganggap peringkat 4 sebagai peringkat dengan ‘risiko kredit yang rendah’.

Pengecualian risiko kredit rendah 57

Pengecualian risiko kredit rendah Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen. Instrumen dengan peringkat rating eksternal “ investment grade ” adalah salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit rendah. Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan. 58

Praduga 30 hari Risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal jika pembayaran kontraktual telah tertunggak lebih dari 30 hari. Diasumsikan sebagai titik terakhir di mana kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur diakui: Delinquency merupakan salah satu lagging indicator . Kenaikan signifikan dalam risiko kredit biasanya terjadi sebelum aset menunggak. Jika tersedia informasi yang lebih bersifat forward-looking (misalnya, atas dasar suatu portofolio aset) maka informasi tersebut harus digunakan. 59

Pendekatan khusus: Aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan memburuk (‘POCI’ * assets ) Suatu aset adalah aset keuangan yang telah memburuk ( credit-impaired ) jika telah terjadi salah satu atau lebih peristiwa yang memiliki dampak merugikan atas estimasi arus kas masa depan dari aset tersebut. Serupa dengan peristiwa merugikan ( loss events ) dalam PSAK 55. Pengakuan awal: Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif ( EIR ** ). Tidak ada penyisihan kerugian yang diakui. Selanjutnya: Perubahan kerugian ekspektasian sepanjang umur diakui di laba rugi dan merupakan penyisihan kerugian. * POCI = purchased or originated credit-impaired ** EIR = effective interest rate 60

Piutang dagang dan piutang sewa dan aset kontrak Piutang sewa Piutang dagang dan aset kontrak tanpa komponen pendanaan signifikan Piutang dagang dan aset kontrak dengan komponen pendanaan signifikan Pendekatan umum Pendekatan disederhanakan Penyisihan kerugian selalu senilai kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. Pilihan kebijakan akuntansi yang dapat diterapkan 61

Pendekatan umum atau pendekatan disederhanakan untuk piutang dagang Untuk piutang jangka pendek, kedua pendekatan akan memberikan hasil yang sama. Dampak memilih pendekatan umum Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal. Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih. Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah. 62

Mengukur Penurunan Nilai – ECL 63

Apa yang dimaksud dengan periode estimasi? Umumnya merupakan periode kontraktual maksimum di mana entitas akan terekspos pada risiko kredit: Misalnya: komitmen pinjaman – periode kontraktual maksimum di mana entitas memiliki kewajiban kontratual untuk memberikan kredit/pinjaman. Opsi perpanjangan atau pelunasan dipercepat oleh peminjam juga dicakup. Pengecualian untuk instrumen keuangan tertentu yang (misalnya: kartu kredit): Mencakup pinjaman dan komponen komitmen yang belum ditarik ( undrawn commitment ). Secara kontraktual dapat ditarik dengan sedikit pemberitahuan ( little notice ). Kemampuan untuk membatalkan tidak membatasi eksposur pemberi pinjaman atas kerugian kredit. Ukur kerugian kredit ekspektasian selama periode di mana entitas terekspos pada risiko kredit. 64

Aset keuangan berupa instrumen utang yang diukur pada FVOCI Tidak ada penyisihan yang diakui di laporan posisi keuangan. Pengungkapan mengenai jumlah penyisihan kerugian. Kerugian penurunan nilai diakui di laba rugi. 65 65

Sumber data dalam mengukur penurunan nilai Peringkat i n t erna l / e k s t ernal P en g a l a m an kerugian historis Faktor spesifik- peminjam I n f or m asi lainnya Informasi yang wajar dan terdukung yang tersedia tanpa upaya dan biaya berlebihan. Pengalaman kerugian kredit entitas lainnya Data mak r oe k onom i k 66 66

67 Basis individu vs kolektif Relevan untuk: Menilai apakah terdapat kenaikan risiko kredit secara signifikan; dan Mengukur penurunan nilai. Tidak ada panduan umum mengenai pendekatan mana yang paling sesuai. Meski demikian, dalam beberapa hal penilaian secara kolektif diperlukan: Untuk mengidentifikasi kenaikan risiko kredit secara signifikan, jika tidak tersedia informasi lain yang sifatnya spesifik-peminjam. Jika tidak tersedia informasi untuk mengukur penurunan nilai dengan basis individu. 67

Pengakuan bunga Pengakuan awal Kenaikan risiko kredit secara signifikan Aset menjadi memburuk ( credit-impaired ) Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur Suku bunga efektif ( EIR ) diterapkan terhadap jumlah bruto EIR diterapkan pada jumlah biaya perolehan diamortisasi (neto) EIR yang disesuaikan dengan kredit ( credit-adjusted EIR ) diterapkan pada biaya perolehan diamortisasi (neto) Kerugian penurunan nilai Bunga atas aset yang telah turun nilainya pada pengakuan awal Bunga atas aset yang telah turun nilainya pada pengakuan awal * Biaya perolehan diamortisasi dari suatu aset keuangan = jumlah tercatat bruto – penyisihan kerugian. 68 68

PSAK 71 LINDUNG NILAI

I k h t i s a r Costs of hedg i ng 70 Terdapat opsi nilai wajar: Untuk menetapkan suatu eksposur kredit pada FVTPL PSAK 71 menyelaraskan akuntansi lindung nilai dengan strategi manajemen risiko Entitas dapat memilih kebijakan akuntansi untuk tetap menerapkan PSAK 55 untuk akuntansi lindung nilai – sampai standar untuk makro hedging berlaku efektif di masa depan Hubungan ekonomik, ‘ rebalancing ’, dan perubahan atas rasio lindung nilai Item kualifikasian: Item tunggal atau sekelompok item (termasuk posisi neto), porsi, proporsi, komponen risiko dan risiko gabungan Instrumen k ual i fi k as i a n : Derivatif dan nonderivatif yang diukur pada FVTPL 70

Instrumen lindung nilai Instrumen lindung nilai nonderivatif yang memenuhi kualifikasi: Tidak diperkenankan menetapkan instrumen internal sebagai instrumen lindung nilai Instrumen keuangan FVTPL Untuk lindung nilai selain nilai tukar Liabilitas FVO dengan perubahan nilai wajar akibat risiko kredit diakui di OCI Aset/liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai FVO untuk mengurangi accounting mismatch jika akuntansi lindung nilai akan menciptakan mismatch tersebut Keseluruhan/sebagian dari instrumen keuangan harus ditetapkan ( designated ) 71 71

Penetapan sebagian dari instrumen lindung nilai Nilai waktu dari opsi yang dibeli Perubahan nilai wajar diakui di OCI Elemen forward dari suatu kontrak forward Basis spread valuta asing dari suatu instrumen keuangan Bagian yang diperkenankan untuk dikecualikan Perlakuan akuntansi Mempengaruhi laba rugi pada saat yang bersamaan dengan transaksi; atau diamortisasi sepanjang waktu 72 72

Item lindung nilai- eksposur tambahan yang memenuhi kualifikasi 1 Komponen risiko dari item nonkeuangan 2 Inflasi yang tidak ditentukan secara kontraktual 3 Sekelompok item (termasuk posisi neto) 4 Eksposur gabungan 5 Instrumen ekuitas diukur pada FVOCI FVOCI = Fair value through other comprehensive income 73 73

Lakukan analisis atas struktur pasar tertentu yang terkait dengan risiko tersebut, dan di mana aktivitas lindung nilai tersebut berlangsung. Terapkan pada risiko yang ditetapkan secara kontraktual dan nonkontraktual. Dapat diide n tif i k asi terpisah Dapat diukur dengan andal Komponen risiko dari item nonfinansial Kriteria penetapan (komponen risiko finansial dan nonfinansial) 74 74

Sekelompok item (termasuk posisi neto) Kriteria Terdiri atas item yang layak menjadi item lindung nilai. Dikelola dengan basis kelompok untuk tujuan manajemen risiko. Dalam hal lindung nilai arus kas atas item dengan posisi risiko saling hapus, merupakan lindung nilai atas risiko valuta asing dan penetapannya menentukan rincian tertentu mengenai transaksi prakiraan. 75 75

Eksposur gabungan Penilaian efektivitas Pengukuran keti d ak e fektifan Eksposur n o n d er i vatif Instrumen lindung nilai derivatif D e riv a tif V s . Jika risiko gabungan merupakan item lindung nilai, penilaian dan pengukuran akan dilakukan pada tingkat gabungan tersebut Eksposur gabungan = eksposur nonderivatif + derivatif Penilaian efektivitas dan pengukuran ketidakefektifan Hubungan lindung nilai Eksposur gabungan 76 76

Eksposur gabungan Item lindung nilai Eksposur gabungan Utang dengan jangka waktu 10 tahun, berbunga variabel, dalam mata uang domestik Instrumen lindung nilai Interest rate swap (IRS) domestik dengan jangka waktu 5 tahun ( variable-to-fixed ) Contoh eksposur gabungan: Utang dengan jangka waktu 10 tahun, 77 berbunga tetap, dalam valuta asing + cross-currency interest rate swap ( CCIRS ) dengan jangka waktu 10 tahun ( fixed-to-variable ) Suatu eksposur gabungan mungkin, atau tidak mungkin, menjadi item lindung nilai, bergantung pada manajemen risiko. 77

Investasi dalam ekuitas yang diukur pada FVOCI Item lindung nilai berupa instrumen ekuitas FVOCI – Perubahan nilai wajar diakui di OCI Instrumen lindung nilai – Perubahan nilai wajar diakui di OCI Ketidakefektifan diakui di OCI 78 Jumlah tidak pernah direklasifikasi dari AOCI ke laba rugi FVOCI = Fair value through other comprehensive income AOCI = Accumulated other comprehensive income 78

Rebalancing Rebalancing : Meneruskan penerapan akuntansi lindung nilai dengan menyesuaikan rasio lindung nilai. Strategi manajemen risiko vs. tujuan manajemen risiko. Dapat menjadi kompleks. Memutakhirkan dokumentasi lindung nilai pada saat melakukan rebalancing . Penghentian yang bersifat sukarela tidak diperkenankan. 79 79

Penilaian efektivitas lindung nilai Dikeluarkan Dimasukkan Uji 80% – 125% Kualitatif, forward-looking Terdapat hubungan ekonomik. Risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai. Rasio lindung nilai cocok dengan rasio aktual yang digunakan untuk keperluan manajemen risiko. 80 80

Penilaian efektivitas lindung nilai Pada awal; dan Secara berkesinambungan: Setiap tanggal pelaporan; atau Perubahan signifikan dalam keadaaan. Frekuensi penilaian Kualitatif atau kuantitatif? Bergantung pada fakta dan keadaan. Penilaian kualitatif sesuai untuk keadaan tertentu. Kebijakan manajemen risiko – sumber utama informasi. 81

Kontrak untuk penggunaan sendiri ( own-use ) 82 Ya Ya Tidak Tidak Apakah kontrak dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan? Kontrak eksekutori Apakah kontrak dilakukan dan dimaksudkan untuk terus dimiliki untuk keperluan pembelian, penjualan atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas? Apakah akuntansi FVTPL akan menghilangkan atau mengurangi secara signifikan accounting mismatch yang dapat timbul? Apakah entitas telah memilih penetapan FVO ? Ya Derivatif Ya FVTPL FVTPL = Fair value through profit and loss FVO = Fair value option Tidak Tidak 82

Opsi nilai wajar ( FVO ) untuk eksposur kredit tertentu Memadankan nama dan senioritas Dipilih saat pengakuan awal atau sesudahnya Dapat dibatalkan Diakui (misal: pinjaman) atau belum diakui (misal: komitmen pinjaman) Selisih diakui di laba rugi Seluruh atau sebagian dari eksposur kredit 83 83

Pengungkapan 84 Ketentuan pengungkapan baru yang ekstensif, misalnya: Bagaimana entitas menentukan kapan risiko kredit telah meningkat secara signifikan. Definisi gagal bayar dan alasan untuk memilih definisi tersebut. Input dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai. Penjelasan mengenai bagaimana perti m ban g an digunakan Rekonsiliasi penyisihan kerugian. Perubahan signifikan dalam jumlah tercatat bruto. Informasi mengenai agunan. Modifikasi atas aset keuangan. P engu n g k apa n kuantitatif

Ketentuan Transisi Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan pengakuannya pada tanggal penerapan awal. Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini dikarenakan PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro hedging. 85

Pengungkapan Penurunan Nilai 86

Pengungkapan Penurunan Nilai 87 Significant changes in the gross carrying amount of mortgage loans that contributed to changes in the loss allowance were: The acquisition of the ABC prime mortgage portfolio increased the residential mortgage book by x per cent, with a corresponding increase in the loss allowance measured on a 12- month basis. The write off of the CUXX DEF portfolio following the collapse of the local market reduced the loss allowance for financial assets with objective evidence of impairment by CUX. The expected increase in unemployment in Region X caused a net increase in financial assets whose loss allowance is equal to lifetime expected credit losses and caused a net increase of CUX in the lifetime expected credit losses allowance. 87

Tidak ada penyisihan yang diakui dalam laporan posisi keuangan Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi Pengungkapan atas jumlah penyisihan kerugian Contoh Pada 31 Desember 2020 PT. Anggrek membeli instumen utang yang diklasifikasikan sebagai FVOCI sebesar 300.000.000. Instrumen tersebut bukan POCI. Kerugian kredit ekspektasian 12bulan sebesar Rp 5.000.000 Pencatatan yang dilakukan adalah Instrumen utang 300.000.000 Kas 300.000.000 Kerugian penurunan nilai - LR 5.000.000 Penghasilan komprehensif lain 5.000.000 Aset Keuangan - FVOCI 88

Contoh lanjutan PT Anggrek Pada 31 Dessember 2021 nilai wajar PT. Anggrek menjadi 280.000.000 PT. Anggrek menyimpulkan tidak terdapat kenaikan risiko kredit pada pengakuan awal . Kerugian kredit ekspektasian 12bulan sebesar Rp 3.000.000 Pencatatan yang dilkakukan adalah Penghasilan komprehensif lain 22.000.000 Instrumen utang 20.000.000 Kerugian penurunan nilai 2.000.000 Aset Keuangan - FVOCI 89

PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan . PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa jumlah total akan dibayar tepat waktu . PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat : 2% probabilitas bahwa debitor sama sekali tidak membayar ; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada saat jatuh tempo. PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga kontraktual , hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan pendiskontoan umumnya tidak diperlukan . Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000 Contoh - 1 90

PT Melati memiliki pinjaman senilai Rp200.000.000 yang jatuh tempo dalam waktu 8 tahun , bunga dibayarkan setahun sekali dan suku bunga kupon = suku bunga efektif sebesar 5%. PT Melati menyimpukan tidak ada kenaikan risiko kredit sehingga pengakuan kerugian kredit ekspektasian dihitung untuk 12-bulan Pinjman tersebut memiiki probability of default (PD) 12 bulan sebesar 0,5% Loss given default (LGD) – merupakan estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar adalah 25% dan akan timbul dalam 12 bulan jika pinjaman gagal bayar PT Melati mengukur kerugian ekspektasian 12 bulan sebesar 250.000 dihitung dari ( nilai terutang kontrak x PD x LGD) kemudian didiskontokan dengan bunga 5% Nilai terutang kontrak 5% x 200.000.000 = 10.000.000 LGD = 25% x 210.000.000 = 52.500.000 LGD x PD = 50.250.000 x 0,5% = 262.500 PV 5% dari 262.500 = 250.000 Kerugian ekspektasian = 250.000 Contoh - 2 91

PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis , dan memiliki portofolio piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1. Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil . Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen pendanaan signifikan . PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai . Matriks penyisihan didasarkan pada : Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang ; dan Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking. Contoh - 3 Belum jatuh tempo Menunggak 1–30 H ari Menunggak 31–60 H ari Menunggak 61–90 H ari Menunggak lebih dari 90 H ari Tingkat kerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0% 92

Perhitungan penurunan nilai Contoh - 3 Jumlah tercatat bruto (A) Tingkat kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (B) Penyisihan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (A x B) Belum jatuh tempo 30,000,000.00 0.5% 150,000.00 Menunggak 1–30 hari 20,000,000.00 1.0% 200,000.00 Menunggak 31–60 hari 10,000,000.00 2.5% 250,000.00 Menunggak 61–90 hari 7,000,000.00 6.0% 420,000.00 Menunggak >90 hari 3,000,000.00 10.0% 300,000.00 70,000,000.00 1,320,000.00 93

PT Kencana memiliki pinjaman ( aset keuangan ) dengan jangka waktu 10 tahun senilai Rp400.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali . Suku bunga kupon dan suku bunga efektif adalah 5%. PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan . Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar - adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar . Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 500.000, yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak (420.000.000, yakni 400.000.000 pokok + 20.000.000 bunga ) dengan PD (0,5%) dan dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku bunga efektif satu tahun (5%). 420.000.000 x 0,5% x 25% = 525.000 PV=525.000/1.05 = 500.000 Contoh - 4 94

Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi . Bunga dibayarkan setiap tahun . Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%. PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan . Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan . Pertanyaan : Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1? Contoh - 5 Tanggal Arus kas kontraktual Arus kas yang d iperki r a k an 31 Desember 20X2 50 . 00 31 Desember 20X3 50 . 00 70 . 00 31 Desember 20X4 50 . 00 70 . 00 31 Desember 20X5 1 . 050 . 00 400 . 00 31 Desember 20X6 400 . 00 95

Contoh - 5 Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5   Pokok   200,000,000   Suku buku efektif awal 5.00 % Probability of default (12 bulan ) 0.5%               Tanggal Arus kas kontraktual (A) Arus kas kontraktual (A) Arus kas yang diperkirakan (B) Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%) 31/12/20X2 50,000 10,000,000 - 10,000,000 9,523,810 31/12/20X3 50,000 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118 31/12/20X4 50,000 10,000,000 14,000,000 (4,000,000) -3,455,350 31/12/20X5 1,050,000 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322 31/12/20X6 - - 80,000,000 (80,000,000) -62,682,093           46,709,570       Nilai kini dari kekurangan kas 46,709,570       x Probability of default (12 bulan ) 0.5%         Kerugian kredit ekspektasian 233,548 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1:   Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto 200,000,000   Kas   200,000,000 Kerugian penurunan nilai 233,548   Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian   233,548 96

Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur . PT A mengestimasi pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%. Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman , nilai kini sisa kekurangan kas sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2. Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548. Pertanyaan : Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1? Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2? Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2? Contoh - 6 97

Contoh - 6 Pertanyaan #2 Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00 Probability of default sepanjang umur 20% Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00 Pertanyaan #3 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 17,856,760.00 Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000 Pendapatan bunga 10,000,000 ( untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman , yakni 5% dari 1 juta ) Kas 10,000,000 Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000 ( untuk mengakui penerimaan kas atas bunga ) Kerugian penurunan nilai 17,623,212.15 Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian 17,623,212.15 ( untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2) 98

Presentation of F/S 99

100 100

Presentation of F/S 101 101

Dwi Martani - 081318227080 [email protected] atau d [email protected] http://staff.blog.ui.ac.id/martani/