PSI 1 Pengertian.... ppt x dan y Neo ini baru selesai pelatihan perpus
adrevandio
1 views
16 slides
Oct 05, 2025
Slide 1 of 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
About This Presentation
Hai guest ke 2 bisa menjadi bahan pembicaraan dengan menggunakan PDL HMTL yang
Size: 219.26 KB
Language: none
Added: Oct 05, 2025
Slides: 16 pages
Slide Content
PENGANTAR STUDI ISLAM Oleh : Amrullah , M,Ag
KONNSEP DASAR ISLAM Pengertian Studi Islam Tujuan studi Islam Ruang lingkup studi Islam
Pengertian Studi Islam Studi Islam berasal dari dua kata, yaitu studi dan Islam. Studi adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi , mendapatkan pemahaman yang lebih besar , atau meningkatkan keterampilan seseorang . Sedangkan Islam berasal dari kata Aslama yang berarti menyerahkan , patuh dan tunduk . Silmun yang berarti damai dan Salima berarti selamat . Studi Islam adalah upaya untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Studi Islam adalah suatu pembelajaran yang berkaitan dengan kajian-kajian Islam atau keagamaan .
Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab Dirasah Islamiyah . Sedangkan Studi Islam di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies. S tudi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam . Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian yang sistematis dan terpadu .
Ruang Lingkup Studi Islam. Islam sebagai doktrin Tuhan yang kebenarannya tidak di ragukan lagi adalah final , dalam arti absolut . Sebagai gejala budaya yang berarti segala sesuatu yang merupakan ciptaan manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman masyarakat tentang doktrin agama mereka . Karena interaksi sosial adalah realitas umat Islam.
Tujuan Studi Islam Studi Islam, sebagai usaha untuk mempelajari secara mendalam tentang Islam. Sebagai usaha untuk mempelajari seluk-beluk yang berhubungan dengan agama Islam, sudah tentu mempunyai tujuan yang jelas , yang sekaligus menunjukkan kemana studi Islam tersebut diarahkan . Dengan arah dan tujuan yang jelas itu , maka dengan sendirinya studi Islam akan merupakan uasha sadar dan tersusun secara sistematis .
Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya ( hakikat )agama Islam itu , dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia . Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli , dan bagaimana penjabaran serta operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarahnya .
Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis , dan bagaimana aktualisasinya . Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nili-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini .
SEJARAH STUDI ISLAM S ejarah pusat studi Islam diawali dari zaman awal kelahiran Islam. Seiring dengan perjalanan waktu , pusat pendidikan Islam menempati beberapa tempat strategis selain rumah , yaitu masjid, madrasah, maktabah , toko-toko kitab ( hawanit al- warraqin ), rumah sakit , dan rumah-rumah ulama . Pada masa Dinasti Umayah , masjid sebagai lembaga pendidikan tidak hanya digunakan sebagai tempat pendidikan orang dewasa ( laki-laki ), tetapi juga digunakan sebagai tempat belajar bagi kaum wanita dan anak-anak . Pada masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid (813-833), salah seorang Khalifah Dinasti Abbasiyah , kebudayaan dan peradaban mengalami kemajuan pesat dalam segala bidang , terutama dalam bidang pendidikan , administrasi pemerintah , ekonomi , dan politik .
Setelah dunia Islam mengalami masa keemasan dan kemajuan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan , pada periode selanjutnya dunia Islam mengalami penurunan . Setelah mengalami kemunduran , umat Islam mengalami masa kehancuran . Pada permulaan abad ke-19, umat Islam mulai menyadari kelemahan dan kemunduran kebudayaan dan peradabannya jika dibandingkan dengan dunia Barat yang sudah maju . Oleh sebab itu , pada masa ini bidang pendidikan mulai dibangun kembali oleh umat Islam dengan adanya reformasi yang dicanangkan oleh Muhammad Ibn Abduh Wahhab , antara lain menganjurkan kembali pada AlQuran Hadis , masa hidup Rasulullah SAW., dan masa Khalafa Ar-Rasyidin
Studi Islam di Negara Muslim Nizhamul Muluk telah memelopori pusat-pusat studi Islam pada abad ke-5 H, yaitu dengan dibukanya madrasah. Perguruan Tinggi Al- Azhar (972 M) di Mesir dan Perguruan Tinggi Kairwan (859 M) di Maroko lebih tua dibandingkan dengan 8 Perguruan Tinggi Oxford (1163 M), Cambridge (1209 M) di Inggris , Sorbonne (1253 M) di Prancis , Tubingen (1477 M) di Jerman , dan Edinburg (1582 M) di Skotlandia .
Studi Islam di Barat Studi Islam di Barat telah ada saat dimulainya gerakan mempelajari Islam sejak abad ke-12 . Studi keislaman yang dikaji oleh para orientalis di dunia Barat bertolak dari paradigma berpikir bahwa Islam adalah agama yang dapat diteliti dari sudut mana aja dan dengan kebebasan sedemikian rupa . Adapun pusat-pusat studi Islam di negara-negara Barat diselenggarakan di beberapa negara , antara lain Kanada , Amerika Serikat , Inggris , Belanda , Jerman , dan Australia.
Studi Islam di Indonesia Pada awalnya studi Islam di Indonesia dilakukan oleh para ulama . Seiring dengan berjalannya waktu , institusi pendidikan Islam berkembang sesuai dengan perkembangan sejarah Islam . Sistem pendidikan dan pengajaran madrasah pada awalnya merupakan hasil kumulasi dari transformasi pendidikan yang diselenggarakan di masjid. Setelah terbentuknya pendidikan madrasah ( mulai dari ibtidaiyah sampai dengan aliyah ), muncullah sekolah tinggi dan Universitas Islam Indonesia (UII). Universitas ini merupakan perguruan tinggi Islam pertama yang memiliki fakultas nonagama . Studi di lembaga ini pada awalnya berlangsug selama dua tahun sampai mencapai gelar sarjana muda , ditambah dua tahun lagi untuk memperoleh gelar sarjana .
W ilayah kajian pendidikan Islam bermuara pada tiga problem pokok , antara lain: a. M asalah dasar , fondasi agama dan masalah landasan filosofisempiris yang didalamnya menyangkut dimensi-dimensi dan kajian tentang konsep pendidikan yang bersifat universal. S eperti hakikat manusia , masyarakat , akhlak , hidup , ilmu pengetahuan , iman , ulul albab dan lain sebagainya . Yang semuanya bersumber dari kajian fenomena qauliyah dan fenomena kauniyah yang membutuhkan pendekatan filosofis .
b. Structural problems ( masalah struktural ). Ditinjau dari struktur demografis dan geografis bisa dikategorikan ke dalam kota , pinggiran kota , desa dan desa terpencil . Dari struktur perkembangan jiwa manusia bisa dikategorikan ke dalam masa kanak-kanak , remaja , dewasa dan manula . Dari struktur ekonomi dikategorikan ke dalam masyarakat kaya, menengah dan miskin . Dari struktur rumah tangga , terdapat rumah tangga karier dan non karier . Dari struktur jenjang pendidikan bisa dikategorikan ke dalam pendidikan anak usia dini , pendidikan dasar , menengah dan pendidikan tinggi .
c . P roblem ( masalah operasional ). Secara mikro akan berhubungan dengan berbagai komponen pendidikan Islam, misalnya hubungan interaktif lima faktor pendidikan yaitu tujuan pendidikan , pendidik dan tenaga kependidikan , peserta didik dan alat-alat pendidikan Islam ( kurikulum , metodologi , manajemen , administrasi , sarana dan prasarana , media, sumber dan evaluasi ) dan lingkungan atau konteks pendidikan . Atau bisa bertolak dari hubungan input, proses dan output. Sedangkan secara makro , 58 Tadrîs Volume 8 Nomor 1 Juni 2013 menyangkut keterkaitan pendidikan Islam dengan sistem sosial , politik , ekonomi , budaya dan agama baik yang bersifat Nasional dan Internasional