Laboratorium Teknik Industri memiliki beberapa poin utama pembahasan, yang akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini. Poin-poin ini mencakup identifikasi masalah secara mendalam, penentuan akar penyebab dari masalah tersebut, serta pemilihan solusi yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang ada. ...
Laboratorium Teknik Industri memiliki beberapa poin utama pembahasan, yang akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini. Poin-poin ini mencakup identifikasi masalah secara mendalam, penentuan akar penyebab dari masalah tersebut, serta pemilihan solusi yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang ada. Lebih detailnya, poin pertama adalah:
1. Ringkasan rincian masalah, root causes, dan solusi terpilih. Bagian ini akan memberikan gambaran komprehensif mengenai masalah yang dihadapi, mengidentifikasi akar penyebab yang mendasari timbulnya masalah tersebut, dan menyajikan solusi terpilih yang dianggap paling efektif untuk menangani masalah tersebut.
Selanjutnya, akan dilakukan analisis kelayakan finansial untuk memastikan bahwa solusi yang dipilih layak untuk diimplementasikan dari segi biaya dan keuntungan yang akan diperoleh. Poin ini adalah:
2. Analisis Kelayakan Finansial. Analisis ini akan mengevaluasi apakah investasi yang diperlukan untuk implementasi solusi akan menghasilkan keuntungan yang sepadan, serta mempertimbangkan faktor-faktor finansial lainnya seperti pengembalian investasi dan nilai waktu uang.
Setelah analisis kelayakan finansial, akan dilakukan analisis kelayakan tambahan yang mungkin mencakup aspek-aspek lain seperti kelayakan teknis, kelayakan operasional, dan kelayakan lingkungan. Poin ini adalah:
3. Analisis Kelayakan Tambahan. Analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa solusi yang dipilih tidak hanya layak dari segi finansial, tetapi juga layak dari berbagai aspek lainnya yang relevan.
Berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan, akan ditarik kesimpulan mengenai kelayakan solusi yang dipilih. Poin ini adalah:
4. Kesimpulan. Kesimpulan ini akan merangkum hasil analisis kelayakan finansial dan analisis kelayakan tambahan, serta memberikan rekomendasi apakah solusi tersebut layak untuk diimplementasikan atau tidak.
Seluruh proses dan hasil analisis akan didokumentasikan secara rinci untuk keperluan referensi di masa mendatang. Poin ini adalah:
5. Dokumentasi. Dokumentasi ini akan mencakup semua informasi yang relevan, mulai dari identifikasi masalah hingga kesimpulan dan rekomendasi, serta dilampiri dengan data-data pendukung dan analisis yang telah dilakukan.
Solusi yang terpilih dan dianggap layak akan diimplementasikan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Poin ini adalah:
6. Implementasi Solusi. Implementasi solusi akan dilakukan secara sistematis dan terstruktur, dengan melibatkan semua pihak yang terkait dan memastikan bahwa semua langkah-langkah yang diperlukan telah diambil.
Setelah implementasi solusi, akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa solusi tersebut berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan. Poin ini adalah:
7. Monitoring dan Evaluasi. Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi potensi masalah atau perbaikan yang perlu dilakukan, serta untuk memastikan bahwa solusi tersebut memberikan dampak positif yang ber
Size: 7.31 MB
Language: none
Added: Aug 31, 2025
Slides: 16 pages
Slide Content
PRESENTASI 5:
HARMONIZE
By: Kelompok NAJI
Lecturer : Miss Amaria Dilla Sari
Joko Sulistio, S.T., M.Sc., M.T.
Content
01
Ringkasan rincian masalah,
root causes, dan
Solusi terpilih
02
03
Analisis Kelayakan
Finansial
04
05
Analisis Kelayakan
Tambahan
Kesimpulan
Dokumentasi
06
Perumusan Solusi
Permasalahan
Utama
Rincian
Masalah
Root Cause Solusi BoK Tools
Produktivitas
belum optimal
Keterlambatan
pengiriman
Membutuhkan
waktu produksi
yang lebih
panjang
Manajemen
penempatan
bahan baku
4
Sort, Set in
Order, Shine,
Standardize,
Sustain, and
Safety (6S)
Waktu produksi
yang tidak
efisien
Belum adanya
alat dalam
memindahkan
madu
Membuat alat
dalam
memindahkan
madu
12 HOQ, QFD
Kurangnya
perencanaan
yang efektif
Keterbatasan
waktu dalam
memproduksi
Menata layout
untuk
memperpendek
perpindahan
4
Activity
Relationship
Chart (ARC)
Pemilihan Solusi Terbaik
Pemilihan Solusi Terbaik
Berikut merupakan perhitungan Alt.Weight Evaluation untuk menentukan solusi mana yang
terbaik:
Berdasarkan pengolahan data di atas, solusi terbaik untuk direalisasikan yaitu manajemen
penempatan bahan baku, dengan tools yang digunakan dalam merealisasikan yaitu Sort, Set
in Order, Shine, Standardize, Sustain, and Safety (6S), disusul oleh pembuatan alat
penyedot madu, kemudian penataan layout.
No
Jenis
Pengeluaran
Volume Satuan Total (Rp)
1 Rak 1 pcs Rp750.000
2 Papan 3 pcs Rp50.000
3 Gunting 2 pcs Rp5.000
4 Double tip 2 pcs Rp7.000
5 Lakban kuning 2 pcs Rp6.000
6 Spidol 2 pcs Rp3.000
7 Paku 1 kotak Rp13.800
8 Pensil 3 pcs Rp4.000
9 Cetak stiker 1 - Rp3.000
10 Capstock 1 pcs Rp20.000
11 Meteran 1 pcs Rp15.000
12 Gergaji 1 pcs Rp30.000
13 Keranjang 2 pcs Rp6.000
14 Label 3 pcs Rp5.000
15 Cable clamp 1 paket Rp10.000
16 Tenaga Kerja 2 orang Rp600.000
Total - - - Rp2,272,800
Analisis Kelayakan
Finansial
Biaya Awal Pengadaan Solusi
Biaya awal ini bervariasi tergantung pada jenis
dan skala solusi. Tetapi, sebagai biaya awal,
maka Estimasi biaya awal untuk menjalankan
solusi tersebut adalah Rp2,272,800.
1.
Analisis Kelayakan
Finansial
Estimasi pendapatan yang dapat dihasilkan oleh UMKM dengan solusi yang Anda tawarkan
selama 10 periode
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, estimasi pendapatan yang dihasilkan oleh
UMKM Rumafaza selama 10 periode dengan solusi yang ditawarkan adalah Rp 6.129.000 yang
mana meningkat sebanyak Rp 1.539.000 dari yang awalnya sebesar Rp 4.590.000.
2.
Analisis Kelayakan
Finansial
Estimasikan semua biaya yang dikeluarkan UMKM selama 10 periode
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, estimasi biaya yang dikeluarkan oleh UMKM Rumafaza
selama 10 periode termasuk dalam merealisasikan produk ini adalah Rp 2.839.059 dengan biaya yang
masuk sebesar Rp 5.400.00. Sehingga dihasilkan nilai net cash flow sebesar Rp. 2.839.059.
3.
Analisis Kelayakan
Finansial
MARR (Minimum Attractive Rate of Return)
Cash Flow Diagram
4.
5.
MARR merupakan suatu tingkat bunga yang digunakan untuk acuan dalam pengambilan
keputusan serta merupakan pengembalian minimum yang diinginkan oleh investor. MARR yang
kami gunakan dalam merealisasikan solusi ini sebesar 10% dengan alasan persentase
tersebut yang paling sering digunakan dalam penentuan MARR serta memiliki ukuran yang
ideal dalam untuk menjangkau tingkat pengembalian.
Analisis Kelayakan
Finansial
Analisis Kelayakan6.
NPV atau nilai keuntungan di atas target yang diharapkan dari penjualan madu dalam kurun
waktu 10 periode adalah sebesar 9.314.617 yang mana lebih dari 0. Hal tersebut
menunjukkan usaha layak untuk dijalankan.
IRR sudah lebih dari MARR (42%>10%) maka usaha sudah dapat dikatakan layak karena
dianggap mampu menjangkau tingkat pengembalian.
Periode payback menunjukkan 2,72 yang memiliki arti untuk mengembalikan nilai investasi
yang dikeluarkan membutuhkan jangka waktu selama 3 bulan produksi.
Analisis Kelayakan
Tambahan
Pada pembuatan analisis
kelayakan, kami menggunakan
salah satu metode dalam aspek
teknis dan teknologi yaitu
analisis layout dengan metode
ARC atau Activity Relationship
Chart. Alasan kami menggunakan
metode ini adalah untuk
mengetahui apakah layout yang
ditawarkan memiliki keterkaitan
antar departemen berdasarkan
jenis aktivitasnya
Analisis Kelayakan
Tambahan
Berdasarkan ARC yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwasannya layout yang ditawarkan
telah layak karena telah sesuai dengan alur kerja dari produksi madu.
Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan pada penugasan 5 PSIT:
Setelah melakukan perhitungan menggunakan metode ANP, solusi yang terpilih yaitu manajemen
penempatan bahan baku, dengan tools yang digunakan dalam merealisasikan yaitu Sort, Set in
Order, Shine, Standardize, Sustain, and Safety (6S). Hal tersebut karena solusi tersebut
mendapatkan nilai Alt. Weight tertinggi yaitu sebesar 0,639.
Berdasarkan perhitungan aspek finansial yang sudah dilakukan, terlihat bahwasannya usaha
sudah layak untuk dijalankan. Karena angka NPV atau nilai keuntungan di atas target yang
diharapkan dari penjualan madu dalam kurun waktu 10 periode adalah sebesar Rp. 9.314.617
yang mana lebih dari 0. Hal tersebut menunjukkan usaha layak untuk dijalankan. Selain itu, IRR
yang sudah lebih dari MARR (42%>10%) maka usaha sudah dapat dikatakan layak karena
dianggap mampu menjangkau tingkat pengembalian. Terlihat juga pada periode payback
menunjukkan 2,72 yang memiliki arti untuk mengembalikan nilai investasi yang dikeluarkan
membutuhkan jangka waktu selama 3 bulan produksi.
Berdasarkan layout ARC yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwasannya layout yang
ditawarkan telah layak karena telah sesuai dengan alur kerja dari produksi madu.
1.
2.
3.
Dokumentasi
Form 6S identification
Seiton (Set in Order)
Form 6S identification
Seiton (Set in Order)
Form 6S identification
Seiso (Shine)
Form 6S identification
Safety