Puisi Karaya Siswi MA Al-Manar Menara.pdf

Khairuzzen 15 views 8 slides Jan 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

Tugas Siswi kelas 11 Tahun Ajaran 2024/2025 | Membuat Puisi


Slide Content

SENJA

Karya: Safiratuz Zakiyah

Wahai senja...
Ku berdiri di hadapanmu untuk mengenangnya
Rindu sendu ini selalu menyayat hatiku

Suaramu selalu mengiang-ngiang dalam pikiranku

Ingin ku bertemu, tapi terhalang oleh jarak

Senj
Katakanlah padanya kalau kini aku merindukannya
Kakiku terus melangkah, berusaha

Untuk bertemu dengannya disana

Senja...

‘Aku tak akan pernah pantang menyerah untuk terus melangkah

Kini kalau aku lelah akan tetap semangat
Jika aku terjatuh, terluka

Aku akan tetap semangat dan berdiri dengan tegak

MENGEJAR MIMPI

Karya: Aisyatur Rifka

Di bibir yang manis

Terukir senyuman tipis

Setiap langkah-langkah kecil yang ku pijak

mengejar mimpi-mimpi yang bijak

Sejuta do'a ku langitkan
Segala rintangan ku hadapi
Laksana menggapai keberhasilan

Dalam mengejar mimpi

Walau badai menerjang diri ini
‘Aku takkan menyerah mengejar mimpi
Walau gagal berulang-ulang kali

Aku akan terus mengejar mimpi

Dengan usaha yang terus berjalan
Disertai do'a dan tawakkal kepada Alah
Aku akan terus menerjang rintangan

Demi masa depan yang indah

Telah Usai

By: Ina Saputri

Dewi kegelapan telah datang

Bintang-bintang menyapa dengan bisikan

Membawa cerita yang tak kan terulang

Merangkai cerita yang tak terucapkan

Tiada kata yang dapat kuutarakan
Hanya diam yang dapat menggambarkan
Betapa hampanya hidupku

Tanpa sosokmu

Air mata bak saksi bisu

Atas leburnya kisah kita

Kini hanya kesunyian
Yang merangkul hati
Kini hanya bulan

Yang menenangkan hati

Tak ada lagi

Sosok yang aku nanti

K.

Karya: Hana’ Mabrura

Aku
_ dengan
yang meregang
Gurun gersang lekang
Meradang menembus bayang
Hai kau yang binar netranya hilang
Yang tersisa dari kau hanya tulang belulang

Cengkeraman ini menghunus tanpa ada kata sesal
Darah mengalir, lukisan terukir, waktu bergulir, anyir
Tetes demi tetes penghidupan berkejar kejaran cahaya
Laungan akan pengampunan bak riangnya nyanyian

Dunia penuh kebisingan perlu ada pengorbanan

Wujud dari apakah diri tak belas ini

Siapa yang tahu

Basar meninjem
ta tinue
ak mjd pi
+ Sora soa
serena bg hna
an pada on
yng mean ide
sale ng
dan hangar pr

Katanga,
Sema mima
hat dr adan rasa sur
remit dia
seringen deb
di daar bangs

Tike boleh dite

dengan kewarssamıya

Cita citaku

Karya: Nur suhanah

Cita citaku.
Siang matam aku memikirkanmu
Yang selalu datang menghampiriku
Menyampaikan tentang masadepanku

Ketika matahari terbit. aku mulai menuntut ilmu
Setiap hari aku belajar
Setiap hari aku buka buku

Akan ku raih cita citaku sekuat tenagaku
Mengenakan seragam putih yang bersih
Mengobati pasien dengan senang hati
Mengatasi tanpa ada rasa terimakasih

Aku melaut di samudra cita cita yang luas
Perahu hatiku membawa beban impian yang berat
Setiap ombak adalah tantangan,

Setiap angin adalah ujian

Namun, aku sangat ingin menjadi seperti mu
Tuk membanggakan orang tuaku,
Dan untuk diriku sendiri
Aku bertekat untuk memperjuangkan cita citaku
Bukan hanya demi sebuah gelar
Tetapi untuk membantu sesama yang
membutuhkon

ART! SAHABAT

karya:Norrifka khairina

<ebersamaan yang pasti dalam persahabatan
selalu indah dalam kehadiran
membuka setiap pintu dalam kebenaran
sebuah cahaya menuntun dalam kegelapan

sebuah persahabatan yang pasti dalam kebersamaan
selalu terkenang arti perjuangan
membawa jiwa dalam pergaulan
menuntun baik buruknya jalan kehidupan

mengiringi perubahan zaman
Dunia ini akan laut dalam kefanaan
salah melangkah maka salah berjalan
sekali itu kau akan kehilangan kemerdekaan

Saling berpeganglah kepercayaan teman
jangan sampai itu dikhianati lebih dihancurkan
sejauh apa pun kau menghilang dalam keheningan
tetap akhirnya kau kembali pada lingkungan persahabatan
KAWAN

BUBARKAN
Oleh : Nur Sabrina

Disinilah aku, dimana
Seikat kayu di hempas meja hijau
Rakyat jelata mengadu tak terhirau

Lantas, bagalmana?

Dengan sang tikus usang berdasi
Berdiri layaknya pondasi
Berlagak paling berbakti

Berujung melaratnya negri

Bagaimana mau bernegara
Jika ketukan palu sekedar formalisasi

Bagaimana mau berbangsa

Jika di kelilingi penjilat bertopeng pejabat

Disinilah aku berdiri
Nyaris tak bernapas
Di lubang tikus

berkedok sebuah negri