Rangkuman Penelitian The Islamic Harmonization of Consolidated Auditors' Reports.docx

ahmadihbal 4 views 5 slides Dec 07, 2024
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

Audit Keuangan | Audit Internal | Audit Eksternal | Audit Sistem | Audit Kepatuhan
Audit Pajak | Audit ISO | Audit Proses | Audit Operasional | Audit IT
Laporan Audit | Proses Audit | Risiko Audit | Metode Audit | Standar Audit
Perencanaan Audit | Audit Forensik | Audit Kinerja | Hasil Audit | Regul...


Slide Content

1. Title
Judul:
The Islamic Harmonization of Consolidated Auditors' Reports
Sub-judul:
Studi empiris tentang harmonisasi pelaporan audit terkonsolidasi di bank-bank
Islam, berdasarkan standar AAOIFI dan ISA 700.
2. Introduction
Audit laporan keuangan terkonsolidasi merupakan alat komunikasi
utama dalam menyampaikan informasi keuangan.
Pelaporan audit bank Islam harus sesuai dengan prinsip Syariah, yang
mencakup transparansi dan keadilan.
Penelitian ini mengukur tingkat harmonisasi dalam laporan audit
terkonsolidasi yang diterbitkan oleh auditor independen pada bank-bank
Islam.
3. Objectives of the Study
1.Mengevaluasi tingkat harmonisasi laporan audit terkonsolidasi di bank
Islam.
2.Menganalisis perbedaan struktur dan isi laporan sesuai standar AAOIFI
dan ISA 700.
3.Menilai efektivitas standar pelaporan dalam memperkuat transparansi
keuangan dan memenuhi kebutuhan pengguna.
4. Theoretical Background
AAOIFI adalah organisasi yang menetapkan standar akuntansi dan audit
berbasis Syariah.
ISA 700 adalah standar audit internasional yang digunakan secara luas
untuk laporan auditor.
Standar ini menentukan elemen-elemen penting, seperti tanggung jawab
manajemen, opini auditor, dan kesesuaian laporan.
5. Islamic Banking and Shari’ah Principles

Perbankan Islam didasarkan pada prinsip Syariah, yang melarang praktik
riba, gharar, dan aktivitas non-halal.
Laporan keuangan yang diaudit harus mencerminkan kepatuhan
terhadap nilai-nilai ini untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder.
6. Challenges in Audit Report Harmonization
Keberagaman Standar: Bank Islam di berbagai negara mengikuti
standar yang berbeda, termasuk AAOIFI dan ISA.
Kendala Geografis: Laporan dari auditor di berbagai wilayah
menunjukkan perbedaan signifikan dalam pendekatan pelaporan.
Kurangnya Panduan Universal: Tidak semua elemen laporan diaudit
secara seragam.
7. Importance of Harmonization
Harmonisasi meningkatkan kualitas informasi keuangan yang diaudit,
seperti relevansi dan keandalan.
Membantu pengguna laporan, termasuk investor dan regulator, untuk
membuat keputusan yang lebih baik.
Mengurangi asimetri informasi dan meningkatkan transparansi.
8. Empirical Analysis Framework
Studi ini menggunakan metode analisis statistik untuk mengukur tingkat
harmonisasi.
Sampel terdiri dari 52 laporan audit terkonsolidasi dari 11 negara selama
periode 2012-2015.
Elemen yang dianalisis meliputi struktur laporan, paragraf pendahuluan,
tanggung jawab manajemen, dan opini auditor.
9. Results: Compliance with Form Elements
Tingkat kepatuhan terhadap elemen bentuk (judul laporan, tanda tangan
auditor, dll.) berkisar antara 4.21 hingga 5.
Negara seperti Bahrain dan Brunei menunjukkan kepatuhan yang lebih
tinggi dibandingkan negara lain.

Perbedaan terletak pada pencantuman alamat auditor dan tanggal
laporan.
10. Results: Content Analysis
Paragraf pendahuluan mencakup identifikasi laporan keuangan yang
diaudit dan tanggung jawab manajemen.
Beberapa laporan tidak sepenuhnya sesuai dengan elemen yang
disyaratkan oleh AAOIFI dan ISA 700.
Kurangnya penjelasan signifikan dalam laporan mengurangi nilai
informasional.
11. Role of Auditor’s Opinion
Opini auditor adalah elemen kunci dalam laporan audit, yang
menyatakan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar.
Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua opini mencakup
kepatuhan terhadap prinsip Syariah.
12. Limitations in Current Standards
Standar AAOIFI masih menggunakan versi lama dari ISA 700, yang
menyebabkan perbedaan dalam pendekatan audit.
Banyak elemen dalam laporan audit, seperti tanggung jawab auditor,
tidak dijelaskan secara rinci.
Standar internasional belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan
pelaporan berbasis Syariah.
13. Recommendations for Improved Harmonization
1.Meningkatkan adopsi standar internasional yang disesuaikan dengan
prinsip Syariah.
2.Meningkatkan pelatihan bagi auditor tentang standar AAOIFI dan ISA.
3.Mengembangkan panduan yang lebih rinci untuk auditor dalam
menyusun laporan terkonsolidasi.
14. Role of Technology in Audit Reporting
Teknologi seperti AI dan blockchain dapat membantu otomatisasi proses
audit.

Blockchain menyediakan rekam jejak transaksi yang transparan dan tidak
dapat diubah.
AI dapat digunakan untuk memeriksa konsistensi dan akurasi laporan.
15. Case Study Highlights
Negara seperti Bahrain menunjukkan kepatuhan tertinggi terhadap
standar internasional.
Perbedaan terbesar ditemukan pada paragraf pendahuluan dan
tanggung jawab manajemen.
16. Implications for Stakeholders
Investor mendapatkan kepercayaan lebih tinggi terhadap laporan
keuangan yang diaudit secara harmonis.
Regulator dapat menggunakan hasil studi ini untuk meningkatkan
kualitas standar audit.
17. Future Directions in Islamic Auditing
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi penerapan
teknologi modern dalam audit berbasis Syariah.
Standar baru harus mencerminkan kebutuhan pengguna laporan
keuangan yang semakin kompleks.
18. Challenges in Implementation
Perbedaan budaya dan sistem akuntansi antarnegara menyulitkan
harmonisasi.
Ketergantungan pada standar lama membatasi fleksibilitas dalam
pelaporan.
19. Conclusion
Harmonisasi pelaporan audit terkonsolidasi adalah langkah penting
untuk meningkatkan transparansi dan relevansi laporan keuangan.
Studi ini menyoroti pentingnya adopsi standar yang lebih seragam untuk
bank Islam.
Referensi:

Fakhfakh, M. (2020), "The Islamic harmonization of consolidated auditors’
reports: A further and advanced empirical study from banks groups", Journal of
Islamic Accounting and Business Research, Vol. 11 No. 3, pp. 647-
673. https://doi.org/10.1108/JIABR-08-2017-0114