MUHAMAD MUJIB
CGP : Angkatan 11
Situasi 5: Pilihan dan kepemilikan Dari situasi ini, terlihat bahwa memberikan kesempatan
kepada murid untuk memilih dan memiliki proyek mereka sendiri dalam pembelajaran dapat
menghasilkan solusi kreatif dan inovatif. Guru TPK memberikan tantangan yang relevan dan
memungkinkan murid untuk mengidentifikasi serta menyelesaikan masalah secara mandiri.
Melalui eksperimen dan penelitian, murid menemukan solusi pakan organik yang ekonomis.
Kolaborasi dengan media lokal membantu memperluas dampak proyek mereka, bahkan
menarik perhatian industri. Ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan ruang bagi
murid untuk mengambil inisiatif dan memiliki hasil dari pembelajaran mereka, memperkuat
rasa kepemilikan mereka dalam proses pendidikan.
Situasi 6 : sda
Situasi 7 : Suara dan Pilihan Ide awal dari murid-murid mengilhami pembentukan program
ITS yang sukses. Meskipun mengalami kendala dana, kreativitas dan kerja keras murid-
murid serta dukungan dari Pak Tegas memungkinkan program ini tetap berjalan. Dengan
menyediakan jasa service komputer sebagai langkah awal, murid-murid dapat
mengumpulkan modal untuk mengembangkan program lebih lanjut. Ini menunjukkan betapa
pentingnya memberdayakan suara dan pilihan murid dalam menciptakan lingkungan belajar
yang beragam dan inovatif.
Situasi 8 : Pilihan Dari situasi ini, kita bisa menyimpulkan bahwa inisiatif seperti pasar
tradisional senin legi di Bank SALAM mencerminkan pentingnya memberikan ruang ekspresi
bagi para warga belajar. Pasar ini tidak hanya sekadar tempat untuk berbelanja, tetapi juga
menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan preferensi dan kecenderungan
mereka melalui permainan peran. Dalam konteks pendidikan, memberikan kesempatan bagi
anak-anak untuk membuat pilihan dan mengekspresikan diri mereka adalah langkah penting
untuk memperkuat rasa kepemilikan mereka terhadap lingkungan belajar mereka. Ini juga
dapat membantu dalam pengembangan kreativitas, kemandirian, dan penemuan identitas
anak-anak. Dengan demikian, pasar tradisional senin legi di Bank SALAM tidak hanya
menjadi tempat untuk berinteraksi dan berbelanja, tetapi juga menjadi simbol dari
pendekatan pendidikan yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik anak-anak.
Situasi 9 : Suara, Pilihan dan Kepemilikan Dari pengalaman Alfonsina di Sanggar Anak Alam
(SALAM) Yogyakarta, terlihat betapa pentingnya memberikan suara, pilihan, dan rasa
kepemilikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Di SALAM, Alfonsina diberi
kebebasan untuk melakukan riset yang diminatinya, berpartisipasi dalam diskusi, dan
merumuskan target masa depannya. Pendekatan ini memungkinkan Alfonsina untuk
berkembang secara baik, menghargai proses pembelajaran, dan merencanakan masa
depannya dengan jelas. Kesimpulannya, pendekatan pendidikan yang memperkuat peran
siswa dalam pengambilan keputusan dan pengembangan diri mereka membawa dampak
positif yang signifikan dalam pembentukan pribadi yang mandiri dan berdaya. Situasi 10 :
Suara, Pilihan dan Kepemilikan Dari beberapa situasi sekolah yang merancang program
berbasis suara, pilihan, dan kepemilikan, terlihat bahwa memberikan kesempatan kepada
murid untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dapat menghasilkan dampak
positif. Dalam lingkungan pendidikan yang memungkinkan murid untuk mengemukakan
suara dan membuat pilihan mereka sendiri, murid menjadi agen perubahan yang berharga
bagi diri sendiri, teman-teman, dan lingkungan masyarakat mereka. Ini mencerminkan
pentingnya pendekatan pendidikan yang inklusif dan memberdayakan, di mana murid diberi
kepercayaan dan tanggung jawab untuk mengambil peran aktif dalam pembentukan
pengalaman belajar mereka.