Sebelum Sesudah Sebelum mulai aktivitas pelatihan, silahkan Bapak/Ibu membaca narasi praktik pembelajaran di bawah ini untuk menilai kadar relevansi pembelajaran dengan peran murid dalam kehidupan sehari-hari. Suatu pagi, Ibu Rini, guru IPA, memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi sumber energi dan penggunaannya menggunakan buku paket. Bu Rini menulis di papan tulis dan menjelaskan dengan rinci pengertian energi, macam-macam energi, sumber energi, perubahan energi, manfaat energi, dan penghematan energi. Selanjutnya murid diminta mencatat pada buku dan menjawab soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS), termasuk di dalamnya terdapat soal tentang “penghematan energi di rumah dan sekolah”. Namun, ironisnya setelah kelas selesai dan murid pulang, baik Bu Rini maupun murid-murid membiarkan lampu di kelas tetap menyala. Pendingin ruangan juga tidak dimatikan. Ini bukan kejadian baru. Hampir setiap hari, sekolah terlihat terang benderang bahkan saat ruangan kosong. Saat ditanya mengapa tidak ada yang mematikan lampu atau pendingin ruangan, Bu Rini dan beberapa murid menjawab, “Itu kan tugas penjaga sekolah” Ironisnya, di rumah pun, Bu Rini dan murid-murid melakukan hal yang sama. Mereka sudah belajar tentang penghematan energi namun tidak memiliki kesadaran untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1.Berdasarkan penilaian Bapak/Ibu seberapa kuat hasil pembelajaran mempengaruhi perilaku murid dalam kehidupan sehari-hari? 2.Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan dampak positif pembelajaran? Bapak/Ibu mari kita curah pendapat selama 7 menit saja, untuk refleksi awal bersama, silahkan Bapak/Ibu membaca narasi praktik pembelajaran di bawah ini Suatu pagi, Ibu Rini, guru IPA, memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi sumber energi dan penggunaannya menggunakan buku paket. Bu Rini menulis di papan tulis dan menjelaskan dengan rinci pengertian energi, macam-macam energi, sumber energi, perubahan energi, manfaat energi, dan penghematan energi. Selanjutnya murid diminta mencatat pada buku dan menjawab soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS), termasuk di dalamnya terdapat soal tentang “penghematan energi di rumah dan sekolah”. Namun, ironisnya setelah kelas selesai dan murid pulang, baik Bu Rini maupun murid-murid membiarkan lampu di kelas tetap menyala. Pendingin ruangan juga tidak dimatikan. Ini bukan kejadian baru. Hampir setiap hari, sekolah terlihat terang benderang bahkan saat ruangan kosong. Saat ditanya mengapa tidak ada yang mematikan lampu atau pendingin ruangan, Bu Rini dan beberapa murid menjawab, “Itu kan tugas penjaga sekolah” Ironisnya, di rumah pun, Bu Rini dan murid-murid melakukan hal yang sama. Mereka sudah belajar tentang penghematan energi namun tidak memiliki kesadaran untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Bapak/Ibu apakah pembelajaran Bu Rini sudah melibatkan murid terlibat dalam pemecahan masalah kontekstual atau masih bersifat tekstual sehingga tidak berdampak terhadap tindakan murid dalam kehidupan sehari-harinya? Refleksi Awal