Pembelajaran numerasi adalah proses mengembangkan kemampuan seseorang untuk menggunakan konsep matematika dasar, seperti bilangan, operasi hitung, pengukuran, dan data, dalam memecahkan masalah dan menginterpretasikan informasi kuantitatif di kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini mencakup pemahama...
Pembelajaran numerasi adalah proses mengembangkan kemampuan seseorang untuk menggunakan konsep matematika dasar, seperti bilangan, operasi hitung, pengukuran, dan data, dalam memecahkan masalah dan menginterpretasikan informasi kuantitatif di kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini mencakup pemahaman konsep, penerapannya pada situasi nyata, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif tentang ide-ide matematika
Size: 19.51 MB
Language: none
Added: Sep 27, 2025
Slides: 44 pages
Slide Content
Penguatan Literasi dan Numerasi yang Menyenangkan dan Kontekstual Menjembatani murid untuk mampu berpikir kritis dalam setiap situasi Disampaikan Oleh: Tim
Rasional Fakta bahwa beragam survei di tingkat nasional dan internasional secara konsisten, dari tahun ke tahun, menunjukkan kemampuan numerasi siswa tidak mengalami peningkatan signifikan bahkan cenderung menurun . 71% siswa tidak mencapai tingkat kompetensi minimum matematika ( Programme for International Student Assessment (PISA)) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, meletakkan penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta kompetensi literasi dan numerasi peserta didik , sebagai fokus dalam Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar . Diharapkan , kedepan para pendidik memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang konsep literasi dan numerasi , serta dapat menerapkannya dalam pembelajaran yang bermakna . Direktorat Guru Pendidikan Dasar telah menyelesaikan seri Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Numerasi Untuk Guru yang yang terbagi menjadi 4 jenjang kompetensi : Berkembang , Layak, Cakap , dan Mahir. Modul- modul ini nantinya dapat digunakan sebagai panduan operasional bagi Lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan guru sekolah dasar .
Literasi adalah kemampuan memahami , menggunakan , mengevaluasi , dan mencipta informasi melalui membaca , menulis , dan berkomunikasi secara efektif dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari . Pengertian Literasi Numerasi Tujuan literasi : agar seseorang dapat berpikir kritis , berkomunikasi dengan baik , dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang dibaca atau diterima . Contoh dalam kehidupan sehari-hari : Membaca petunjuk penggunaan obat . Menulis pesan kepada teman atau orang tua . Memahami isi cerita atau artikel berita . ?
Literasi adalah kemampuan memahami , menggunakan , mengevaluasi , dan mencipta informasi melalui membaca , menulis , dan berkomunikasi secara efektif dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari . Pengertian Literasi Numerasi Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep , prosedur , fakta , dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari . Tujuan literasi : agar seseorang dapat berpikir kritis , berkomunikasi dengan baik , dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang dibaca atau diterima . Tujuan numerasi : agar seseorang dapat mengolah angka dan data, menafsirkan informasi numerik , serta membuat keputusan yang tepat berdasarkan perhitungan dan penalaran logis . Contoh dalam kehidupan sehari-hari : Membaca petunjuk penggunaan obat . Menulis pesan kepada teman atau orang tua . Memahami isi cerita atau artikel berita . Contoh dalam kehidupan sehari-hari : Menghitung kembalian saat berbelanja . Membaca grafik suhu atau curah hujan . Mengatur pengeluaran uang saku . Mengukur bahan saat memasak .
Pengetahuan Proses, Konten , dan Konteks
Target Kompetensi Adanya kesadaran p eserta Bimtek terkait konsep , konten dan konteks numerasi serta proses penyelesaian masalah numerasi yang meliputi tahap memformulasikan , menggunakan , dan menginterpretasikan .
MEMAHAMI KONTEKS DAN KONTEN NUMERASI
Perhatikan 2 (dua) Soal berikut : Soal 1 Soal 2 Tentukan KPK dari 5 dan 7! Dahulu kegiatan jual-beli masyarakat di Jawa didasarkan pada sistem penanggalan Jawa atau “ pasaran ”, sehingga tempat-tempat itu disebut pasar. Sebagai contoh pasar yang kegiatannya hanya ada pada hari Wage disebut Pasar Wage. Nama-nama hari dalam sistem pasaran Jawa secara berurutan adalah : Pahing – Pon – Wage – Kliwon – Legi Pertanyaan: Perhatikan kalender berikut yang memuat informasi tentang penanggalan pasaran jawa Pada Senin 21 Juli 2025 terdapat Pasar Wage. Pasar Wage pada hari Senin selanjutnya adalah tanggal … bulan … 2025. Apakah Anda pernah menemui kedua bentuk soal di atas ? Apa yang menjadi perbedaan dan kesamaannya ?
Perbandingan kedua soal dipandang dari segi proses penyelesaiannya Soal 1: Hanya membutuhkan satu kali proses saja untuk mendapatkan jawaban dengan benar , yaitu proses menerapkan pengetahuan matematika . Soal 2: Berbentuk masalah kontekstual , dibutuhkan beberapa proses penyelesaian masalah yang perlu untuk dilibatkan Proses perumusan masalah konteks ke dalam kalimat matematika Proses menerapkan konsep matematika dalam menyelesaikan bentuk Matematika Menafsirkan hasil penyelesaian tersebut ke dalam konteks awal
Dengan menyelesaikan masalah tersebut siswa akan lebih mengenal peran matematika dalam kehidupan sehari-hari . Hal ini akan membantu guru dalam menjelaskan peran matematika dalam kehidupan pada peserta didik . Perbandingan kedua soal dipandang dari segi konteksnya Soal 1, tidak melibatkan konteks karena sudah berbentuk masalah matematis atau model matematika . Soal 2 melibatkan konteks sosial budaya ( lihat konteks soal pada framework AKM numerasi Pusmenjar pada bagian bahan bacaan ), yaitu konteks pasaran atau nama hari pada tradisi Jawa.
Soal 2 berbentuk masalah kontekstual , dibutuhkan beberapa proses penyelesaian masalah yang perlu untuk dilibatkan Proses perumusan masalah konteks ke dalam kalimat matematika Proses menerapkan konsep matematika dalam menyelesaikan bentuk Matematika Menafsirkan hasil penyelesaian tersebut ke dalam konteks awal
Tahapan merumuskan atau memformulasikan : Banyaknya hari pada kalender umum = 7 Banyaknya hari pada kalender jawa = 5 Jadi Senin Wage berikutnya adalah KPK dari 7 dan 5 Tahapan menerapkan : KPK 7 dan 5 adalah 7 × 5 = 35 Tahapan menafsirkan : Perhatikan bulan Juli 2025, ada berapa hari ? Benar 31. Sehingga , 11 hari kemudian ada sisa 24 hari yang masuk di bulan Agustus . Sehingga Senin Wage berikutnya terjadi pada tanggal 25 Agustus 2025.
Konsep dan kategori konteks soal numerasi yang terdiri dari personal, sosial budaya , dan saintifik Konteks atau sering disebut stimulus memiliki peran yang sangat penting digunakan pada soal numerasi ( literasi matematika ) sehingga peserta didik dapat mengenali berbagai peran matematika dalam kehidupan sehari-hari . Pemilihan strategi dan penggunaan konsep , prosedur , fakta , dan alat matematika untuk menjelaskan kejadian , menyelesaikan masalah , atau mengambil keputusan juga seringkali bergantung pada suatu konteks masalah yang memuat matematika . Konteks pada soal numerasi berdasarkan framework AKM mencakup konteks yang dekat dengan dunia peserta didik , sosial , budaya , lingkungan , sains, maupun keilmuan matematika . Konteks tersebut dikategorikan menjadi tiga , yaitu personal, sosial budaya , dan saintifik .
Konteks personal berfokus pada tindakan seseorang , keluarga , atau kelompok . Persiapan makanan , belanja , permainan , kesehatan pribadi , transportasi pribadi , olahraga , perjalanan , penjadwalan pribadi , dan masalah finansial pribadi adalah contoh konteks personal (OECD, 2017). Konteks personal juga dapat mencakup hobi , keinginan atau cita-cita , dan cara seseorang melakukan pekerjaan seperti mengukur , menghitung biaya , memesan perlengkapan gedung , penggajian , pembukuan , kontrol kualitas , penjadwalan , dan membuat keputusan terkait pekerjaan (OECD, 2017). Konteks pribadi ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengenali pentingnya matematika dalam kehidupan mereka sendiri . Sebagai contoh menghitung persentase uang pribadi yang terbuang percuma dalam setahun karena tidak dibelanjakan untuk makan , menghitung berat badan ideal, dan lain-lain. a. Konteks Personal
b. Konteks Sosial
b. Konteks Sosial Masalah yang dikategorikan dalam konteks sosial adalah masalah numerasi pada komunitas atau masyarakat ( baik itu lokal / daerah , nasional , maupun global). Dapat meliputi sistem pemungutan suara , transportasi publik , pemerintahan , kebijakan publik , demografi , periklanan , statistik , dan ekonomi nasional . Konteks ini juga meliputi masalah sosial dan kebudayaan . Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran matematika dalam hidup sebagai anggota komunitas yang konstruktif . Misalnya menghitung persentase makanan yang terbuang (waste food) di seluruh dunia setiap harinya atau menghitung persentase penduduk yang mengalami kelaparan , hubungan pencemaran akibat bahan bakar fosil terhadap tingkat kebersihan udara , bahkan juga perhitungan dalam kebudayaan yang melibatkan numerasi seperti contoh soal pasaran yang telah dibahas sebelumnya .
b. Konteks Sosial Masalah yang dikategorikan dalam konteks sosial adalah masalah numerasi pada komunitas atau masyarakat ( baik itu lokal / daerah , nasional , maupun global). Dapat meliputi sistem pemungutan suara , transportasi publik , pemerintahan , kebijakan publik , demografi , periklanan , statistik , dan ekonomi nasional . Konteks ini juga meliputi masalah sosial dan kebudayaan . Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran matematika dalam hidup sebagai anggota komunitas yang konstruktif . Misalnya menghitung persentase makanan yang terbuang (waste food) di seluruh dunia setiap harinya atau menghitung persentase penduduk yang mengalami kelaparan , hubungan pencemaran akibat bahan bakar fosil terhadap tingkat kebersihan udara , bahkan juga perhitungan dalam kebudayaan yang melibatkan numerasi seperti contoh soal pasaran yang telah dibahas sebelumnya .
b. Konteks Sosial
Halaman 11 Dari 15 c. Konteks Saintifik Konteks ini meliputi cuaca atau iklim , ekologi , ilmu medis ( obat-obatan ), ilmu ruang angkasa , genetika , pengukuran , dan keilmuan matematika itu sendiri (OECD, 2017).
c. Konteks Saintifik Satelit buatan adalah salah satu benda langit yang mengelilingi bumi pada orbit tertentu . Satelit buatan dibuat oleh manusia dengan berbagai macam fungsi , misalnya untuk observasi luar angkasa , sebagai pemantau , dan lain-lain. Perbedaan orbit ini berpengaruh pada masa revolusi dari satelit seperti pada gambar di bawah ini Perbedaan orbit ini mengakibatkan satelit-satelit yang berada pada orbit berbedaberpeluang pada posisi sejajar . Pertanyaan : Satelit A berada pada orbit Sedang, Satelit B berada pada orbit Geosynchronous. Saat ini kedua satelit tersebut dalam posisi sejajar . Berapa jam dari sekarang kedua satelit akan berada pada posisi sejajar kembali ? Orbit Sedang
Konsep dan KATEGORI KONTEN soal numerasi terdiri dari bilangan , geometri dan pengukuran , aljabar , dan data dan ketidakpastian .
Secara umum, berdasarkan framework literasi matematika/numerasi yang digunakan Pusmenjar yang diadaptasi dari PISA OECD, masalah numerasi diantaranya harus memiliki: Proses penyelesaian yang meliputi tahap merumuskan/memformulasikan, menggunakan, dan mengintepretasikan; Salah satu dari 3 kategori konteks , yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. Salah satu dari 4 kategori konten , yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, dan data dan ketidakpastian.
Numerasi itu hanya berkaitan dengan hitung-hitungan saja . Numerasi sama dengan matematika Masalah numerasi dapat dirancang untuk semua tingkatan kemampuan peserta didik Di Indonesia istilah numerasi memiliki makna yang hampir sama dengan literasi matematika . Semua soal numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik Bentuk soal numerasi adalah uraian saja Numerasi hanya digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika saja . Numerasi berkaitan dengan penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari . Pembelajaran numerasi merupakan tanggung jawab guru matematika saja . Untuk mengembangkan kemampuan numerasi , tidak harus dilaksanakan pada kelas numeras i . Sekarang mari bermain melihat pemahaman kita tentang hal-hal berikut ini!
Sekarang mari bermain melihat pemahaman kita tentang hal-hal berikut ini! Pernyataan 2. Numerasi sama dengan matematika Pernyataan 3. Masalah numerasi dapat dirancang untuk semua tingkatan kemampuan peserta didik Pernyataan 4. Di Indonesia istilah numerasi memiliki makna yang hampir sama dengan literasi matematika Pernyataan 1. Numerasi itu hanya berkaitan dengan hitung-hitungan saja .
Pernyataan 5. Semua soal numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik
Pernyataan 6. Bentuk soal numerasi adalah uraian saja Pernyataan 7. Numerasi hanya digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika saja . Pernyataan 8. Numerasi berkaitan dengan penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari Pernyataan 9. Pembelajaran numerasi merupakan tanggung jawab guru matematika saja Pernyataan 10. Untuk mengembangkan kemampuan numerasi , tidak harus dilaksanakan pada kelas numeras i .
Mengenali permasalahan numerasi berdasarkan konten , konteks , dan prosesnya Halaman 10 Dari 15
TV pada gambar di atas menggunakan daya 75 watt-jam yang artinya listrik yang digunakan oleh TV tersebut adalah 75 watt selama 1 jam. Pertanyaan : Jika setiap hari Intan menyalakan TV selama 1,5 jam, tentukan daya listrik yang digunakan TV Intan selama seminggu !
Pentingnya penggunaan konten , konteks , dan proses dalam menyelesaikan soal numerasi Pertanyaan : Maifa membutuhkan kalori sekitar 1.950-2.050 kkal dalam sehari berdasarkan pola dietnya . Buatlah daftar menu makan pagi , makan siang , dan makan malam Maifa sehingga mencukupi kebutuhan kalorinya selama 1 hari . Pemahaman konteks apakah yang perlu digunakan untuk menyelesaikan soal numerasi di atas ? Pemahaman konten apakah yang perlu digunakan untuk menyelesaikan soal numerasi di atas ? Proses dominan apakah yang dominan dalam menyelesaikan soal di atas ?
Jika siswa tidak memahami konteks soal , apakah mungkin jika siswa tersebut membuat menu yang terdiri dari lauk saja , atau buah saja , atau menu yang tidak proporsional ?
LEMBAR AKTIVITAS 1 Memahami Konteks Dan Konten Numerasi Silakan berselancar pada link https://buku.kemdikbud.go.id/katalog Ketik modul belajar literasi numerasi L akukan identifikasi pada buku teks yang digunakan di sekolah , cari minimal 5 soal numerasi lalu tentukan pemahaman konteks dan konten yang diperlukan untuk menyelesaikannya ! Tuliskan jawaban Anda pada tabel !