Sejarah Action Research dalam Pendidikan Antara Teori dan Praktik Nama: [Isi Nama] Institusi: [Isi Institusi] Tahun: 2025
Dasar Pemikiran • Action Research = kombinasi antara tindakan (action) dan penelitian (research). • Tujuannya memperbaiki praktik melalui refleksi dan tindakan nyata. • Dapat diterapkan di berbagai bidang, khususnya pendidikan.
Pentingnya dalam Pendidikan • Bermanfaat bagi: guru, kepala sekolah, guru BK, administrator. • Bentuk penerapan: - Classroom Action Research (PTK) - Action Research in Schools (PTS) - Action Research in Guidance & Counseling • Mengembangkan profesionalisme dan kualitas pembelajaran.
Realitas di Lapangan • Guru sering melihat PTK sebagai kegiatan terpisah dari tanggung jawabnya. • Banyak guru sebenarnya sudah melakukan penelitian tindakan tanpa disadari. • Tantangan: kurangnya pemahaman metodologi dan persepsi bahwa PTK 'sulit'.
Permasalahan Umum a. Dominasi pendekatan kuantitatif. b. Pemateri pelatihan sering tidak sesuai bidangnya. c. Citra PTK dianggap kurang bermutu. d. Ranah afektif dan psikomotor sering diabaikan. e. Guru memosisikan siswa sebagai objek, bukan mitra. f. Mindset bahwa penelitian itu sulit dan membosankan.
Solusi dan Siklus PTK Model siklus: PLAN – ACT – OBSERVE – REFLECT. Menunjukkan proses berulang untuk peningkatan praktik. Setiap tahap menghasilkan refleksi untuk perbaikan berkelanjutan.
Sejarah Awal • Kurt Lewin (1940-an): Psikolog sosial Jerman. • Mengembangkan Action Research untuk memecahkan masalah sosial. • Model spiral: perencanaan → tindakan → observasi → refleksi.
Perkembangan Awal Pendidikan • Stephen Corey (1953) mengaitkan Action Research dengan perbaikan sekolah. • Menekankan kolaborasi antara guru dan peneliti. • Guru adalah pelaku utama perubahan pembelajaran.
Era 1960–1970-an • Penurunan minat karena dominasi penelitian eksperimental. • JJ Schwab (1969) dan Nevitt Sanford (1970) menghidupkan kembali Action Research. • Muncul gerakan 'guru sebagai peneliti' (teacher as researcher).
Era 1975–1985 • Stenhouse (1975): Guru meneliti praktiknya sendiri. • Elliott & Adelman (1976): Model spiral dan kolaborasi guru. • Kemmis & McTaggart (1982): Model Deakin – siklus reflektif yang fleksibel. • Kolb (1984): Lima tahap berpikir reflektif.
Perkembangan Lanjutan • Ebbutt (1985): Pentingnya reconnaissance (pengintaian dan analisis ulang). • Carr & Kemmis (1986): Action Research meningkatkan profesionalisme guru. • Whitehead (1988): Spiral dalam spiral – proses reflektif terus berkembang.
1990–2000-an • Elliott (1991–1992): Reformasi kurikulum berbasis guru. • Carson & Sumara (1992): Pendekatan kualitatif untuk kompleksitas pendidikan. • Moreno (1994): Dinamika kelompok dan sosiodrama. • McKernan (1996): Model spiral dengan refleksi kritis.
Model Modern • Schmuck (1997): Model proaktif – tindakan sebelum analisis data. • Stringer (1999): Tiga tahap dasar – plan, think, act. • O’Leary (2004): Spiral menuju pemahaman lebih baik. • McNiff & Whitehead (2012): Reflektif dan berkelanjutan.
Pengertian Action Research • Penyelidikan reflektif untuk memperbaiki praktik sosial/pendidikan. • Ciri utama: - Ada tindakan nyata dan penelitian. - Bersifat kolaboratif dan partisipatif. - Menghasilkan perubahan dan pengetahuan baru. • Prinsip dasar: Learning by Doing.
Kesimpulan • Action Research = metode pembelajaran & pengembangan profesional yang dinamis. • Guru sebagai peneliti yang merefleksikan dan memperbaiki praktiknya. • Prosesnya bersiklus, kolaboratif, dan berorientasi pada perbaikan. ✨ 'Penelitian tindakan bukan sekadar mencari tahu, tetapi memperbaiki sambil belajar.'