SEJARAH KUTAI pengertian dan sejarah.pptx

dzakirulshanif 5 views 9 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

sejarah


Slide Content

KERAJAAN KUTAI START MENU MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH BY: Muhammad Dzakirul Hanif X.B Guru: Pak Fandy Muhammad, S.Pd ,.

MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH KERAJAAN KUTAI START MENU Kerajaan Kutai terletak di daerah   Kutai , Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman dan hulu Sungai Mahakam. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang awalnya di Muara Kaman, kemudian dipindahkan ke Pemarangan ( Jembayan ).  Kerajaan Kutai , yang juga dikenal sebagai Kerajaan Kutai Martadipura , merupakan   kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 Masehi .  Didirikan oleh Raja Kudungga di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Sungai Muara Kaman.  Prasasti Yupa yang ditemukan di wilayah tersebut menjadi bukti sejarah kerajaan ini , termasuk silsilah raja-raja dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya .  1. Sistem Pemerintahan Monarki Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak . Pemerintahan bersifat turun-temurun , dimulai dari Raja Kudungga , lalu Aswawarman , dan Mulawarman . 2. Legitimasi Kekuasaan Raja Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi . Pengaruh Hindu memperkuat posisi raja melalui gelar-gelar religius dan kepercayaan masyarakat . 3. Pengaruh Hindu dalam Politik Masuknya agama Hindu membawa sistem pemerintahan yang lebih teratur . Konsep dewaraja (raja sebagai dewa ) mulai digunakan untuk menegaskan kewibawaan raja. 4. Prasasti sebagai Alat Politik Yupa ( prasasti batu) digunakan untuk mencatat kebaikan raja, seperti pemberian sedekah . Ini menjadi sarana untuk memperkuat citra raja di mata rakyat . 5. Pusat Kekuasaan Strategis Kerajaan berpusat di Muara Kaman, daerah strategis di tepi Sungai Mahakam, yang memudahkan pengawasan wilayah dan perdagangan . 6. Adanya Struktur Kekuasaan Meskipun kekuasaan tertinggi ada di tangan raja, kemungkinan terdapat pejabat atau bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan . 7. Fungsi Militer Walau tidak banyak disebutkan , militer berperan menjaga stabilitas dan kekuasaan kerajaan dari gangguan luar . Kehidupan Sosial Stratifikasi Sosial Masyarakat Kutai memiliki sistem kasta yang dipengaruhi oleh agama Hindu. Golongan elit : keluarga kerajaan , pendeta Brahmana, dan pejabat . Rakyat biasa terdiri dari petani , pedagang , dan pengrajin . Pengaruh Hindu Agama Hindu menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya . Upacara keagamaan dan persembahan kepada dewa sering dilakukan , seperti disebutkan dalam prasasti Yupa . Peran Raja Raja dianggap sebagai titisan dewa ( dewaraja ), sehingga sangat dihormati . Raja Mulawarman dikenal dermawan dan memberikan sedekah dalam bentuk emas dan sapi kepada kaum Brahmana. Pendidikan dan Bahasa Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menunjukkan adanya pendidikan dan hubungan budaya dengan India. Kehidupan Ekonomi Pertanian Merupakan mata pencaharian utama masyarakat . Subur karena berada di sekitar Sungai Mahakam, yang menyediakan irigasi dan lahan yang baik . Perdagangan Kutai berkembang sebagai pusat perdagangan karena lokasinya strategis di tepi sungai dan dekat jalur perdagangan laut . Barang yang diperdagangkan : hasil bumi , rempah-rempah , emas , dan barang dari India. Peternakan dan Perikanan Peternakan sapi dan kerbau juga disebutkan dalam prasasti . Perikanan penting karena sungai Mahakam menyediakan sumber ikan yang melimpah . Hubungan Dagang Internasional Adanya pengaruh budaya dan tulisan India menunjukkan Kutai memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India. BY: Muhammad Dzakirul Hanif X.B Guru: Pak Fandy Muhammad, S.Pd ,. Talijawitan yang digunakan sebagai simbol kekayaaan dan kerajaan kutai Kura kura emas pemberian dari pangeran cina kepada putri kutai sebagai bukti hubungan diplomatik antara kedua kerajaan Prasarti yupa ditemukan di muara kaman, ditulis dengan palawa dan bahasa sansekerta yang berisi ttg raja raja/ kutai/ sejarah kerajaan kutai Kalung ciwa ditemukan di dekat muara kaman digunakan pada saat upacara kerajaan kutai pada keagamaan.  Arca arca hindu ditemukan di muara kaman yang diyakini dahulunya sebagai pusat kerajaan kutai . Objek ini digunakan sebagai tempat pemujaan dalam acara keagamaan 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura .

KERAJAAN KUTAI Kerajaan Kutai terletak di daerah   Kutai , Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman dan hulu Sungai Mahakam. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang awalnya di Muara Kaman, kemudian dipindahkan ke Pemarangan ( Jembayan ).  MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH 1. Sistem Pemerintahan Monarki Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak . Pemerintahan bersifat turun-temurun , dimulai dari Raja Kudungga , lalu Aswawarman , dan Mulawarman . 2. Legitimasi Kekuasaan Raja Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi . Pengaruh Hindu memperkuat posisi raja melalui gelar-gelar religius dan kepercayaan masyarakat . 3. Pengaruh Hindu dalam Politik Masuknya agama Hindu membawa sistem pemerintahan yang lebih teratur . Konsep dewaraja (raja sebagai dewa ) mulai digunakan untuk menegaskan kewibawaan raja. 4. Prasasti sebagai Alat Politik Yupa ( prasasti batu) digunakan untuk mencatat kebaikan raja, seperti pemberian sedekah . Ini menjadi sarana untuk memperkuat citra raja di mata rakyat . 5. Pusat Kekuasaan Strategis Kerajaan berpusat di Muara Kaman, daerah strategis di tepi Sungai Mahakam, yang memudahkan pengawasan wilayah dan perdagangan . 6. Adanya Struktur Kekuasaan Meskipun kekuasaan tertinggi ada di tangan raja, kemungkinan terdapat pejabat atau bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan . 7. Fungsi Militer Walau tidak banyak disebutkan , militer berperan menjaga stabilitas dan kekuasaan kerajaan dari gangguan luar . Kehidupan Sosial Stratifikasi Sosial Masyarakat Kutai memiliki sistem kasta yang dipengaruhi oleh agama Hindu. Golongan elit : keluarga kerajaan , pendeta Brahmana, dan pejabat . Rakyat biasa terdiri dari petani , pedagang , dan pengrajin . Pengaruh Hindu Agama Hindu menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya . Upacara keagamaan dan persembahan kepada dewa sering dilakukan , seperti disebutkan dalam prasasti Yupa . Peran Raja Raja dianggap sebagai titisan dewa ( dewaraja ), sehingga sangat dihormati . Raja Mulawarman dikenal dermawan dan memberikan sedekah dalam bentuk emas dan sapi kepada kaum Brahmana. Pendidikan dan Bahasa Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menunjukkan adanya pendidikan dan hubungan budaya dengan India. Kehidupan Ekonomi Pertanian Merupakan mata pencaharian utama masyarakat . Subur karena berada di sekitar Sungai Mahakam, yang menyediakan irigasi dan lahan yang baik . Perdagangan Kutai berkembang sebagai pusat perdagangan karena lokasinya strategis di tepi sungai dan dekat jalur perdagangan laut . Barang yang diperdagangkan : hasil bumi , rempah-rempah , emas , dan barang dari India. Peternakan dan Perikanan Peternakan sapi dan kerbau juga disebutkan dalam prasasti . Perikanan penting karena sungai Mahakam menyediakan sumber ikan yang melimpah . Hubungan Dagang Internasional Adanya pengaruh budaya dan tulisan India menunjukkan Kutai memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India. Kerajaan Kutai , yang juga dikenal sebagai Kerajaan Kutai Martadipura , merupakan   kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 Masehi .  Didirikan oleh Raja Kudungga di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Sungai Muara Kaman.  Prasasti Yupa yang ditemukan di wilayah tersebut menjadi bukti sejarah kerajaan ini , termasuk silsilah raja-raja dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya .  Talijawitan yang digunakan sebagai simbol kekayaaan dan kerajaan kutai Kura kura emas pemberian dari pangeran cina kepada putri kutai sebagai bukti hubungan diplomatik antara kedua kerajaan Prasarti yupa ditemukan di muara kaman, ditulis dengan palawa dan bahasa sansekerta yang berisi ttg raja raja/ kutai/ sejarah kerajaan kutai Kalung ciwa ditemukan di dekat muara kaman digunakan pada saat upacara kerajaan kutai pada keagamaan.  Arca arca hindu ditemukan di muara kaman yang diyakini dahulunya sebagai pusat kerajaan kutai . Objek ini digunakan sebagai tempat pemujaan dalam acara keagamaan 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura .

MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH KERAJAAN KUTAI Kerajaan Kutai , yang juga dikenal sebagai Kerajaan Kutai Martadipura , merupakan   kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 Masehi .  Didirikan oleh Raja Kudungga di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Sungai Muara Kaman.  Prasasti Yupa yang ditemukan di wilayah tersebut menjadi bukti sejarah kerajaan ini , termasuk silsilah raja-raja dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya .  1. Sistem Pemerintahan Monarki Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak . Pemerintahan bersifat turun-temurun , dimulai dari Raja Kudungga , lalu Aswawarman , dan Mulawarman . 2. Legitimasi Kekuasaan Raja Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi . Pengaruh Hindu memperkuat posisi raja melalui gelar-gelar religius dan kepercayaan masyarakat . 3. Pengaruh Hindu dalam Politik Masuknya agama Hindu membawa sistem pemerintahan yang lebih teratur . Konsep dewaraja (raja sebagai dewa ) mulai digunakan untuk menegaskan kewibawaan raja. 4. Prasasti sebagai Alat Politik Yupa ( prasasti batu) digunakan untuk mencatat kebaikan raja, seperti pemberian sedekah . Ini menjadi sarana untuk memperkuat citra raja di mata rakyat . 5. Pusat Kekuasaan Strategis Kerajaan berpusat di Muara Kaman, daerah strategis di tepi Sungai Mahakam, yang memudahkan pengawasan wilayah dan perdagangan . 6. Adanya Struktur Kekuasaan Meskipun kekuasaan tertinggi ada di tangan raja, kemungkinan terdapat pejabat atau bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan . 7. Fungsi Militer Walau tidak banyak disebutkan , militer berperan menjaga stabilitas dan kekuasaan kerajaan dari gangguan luar . Kerajaan Kutai terletak di daerah   Kutai , Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman dan hulu Sungai Mahakam. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang awalnya di Muara Kaman, kemudian dipindahkan ke Pemarangan ( Jembayan ).  Kehidupan Sosial Stratifikasi Sosial Masyarakat Kutai memiliki sistem kasta yang dipengaruhi oleh agama Hindu. Golongan elit : keluarga kerajaan , pendeta Brahmana, dan pejabat . Rakyat biasa terdiri dari petani , pedagang , dan pengrajin . Pengaruh Hindu Agama Hindu menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya . Upacara keagamaan dan persembahan kepada dewa sering dilakukan , seperti disebutkan dalam prasasti Yupa . Peran Raja Raja dianggap sebagai titisan dewa ( dewaraja ), sehingga sangat dihormati . Raja Mulawarman dikenal dermawan dan memberikan sedekah dalam bentuk emas dan sapi kepada kaum Brahmana. Pendidikan dan Bahasa Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menunjukkan adanya pendidikan dan hubungan budaya dengan India. Kehidupan Ekonomi Pertanian Merupakan mata pencaharian utama masyarakat . Subur karena berada di sekitar Sungai Mahakam, yang menyediakan irigasi dan lahan yang baik . Perdagangan Kutai berkembang sebagai pusat perdagangan karena lokasinya strategis di tepi sungai dan dekat jalur perdagangan laut . Barang yang diperdagangkan : hasil bumi , rempah-rempah , emas , dan barang dari India. Peternakan dan Perikanan Peternakan sapi dan kerbau juga disebutkan dalam prasasti . Perikanan penting karena sungai Mahakam menyediakan sumber ikan yang melimpah . Hubungan Dagang Internasional Adanya pengaruh budaya dan tulisan India menunjukkan Kutai memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India. Talijawitan yang digunakan sebagai simbol kekayaaan dan kerajaan kutai Kura kura emas pemberian dari pangeran cina kepada putri kutai sebagai bukti hubungan diplomatik antara kedua kerajaan Prasarti yupa ditemukan di muara kaman, ditulis dengan palawa dan bahasa sansekerta yang berisi ttg raja raja/ kutai/ sejarah kerajaan kutai Kalung ciwa ditemukan di dekat muara kaman digunakan pada saat upacara kerajaan kutai pada keagamaan.  Arca arca hindu ditemukan di muara kaman yang diyakini dahulunya sebagai pusat kerajaan kutai . Objek ini digunakan sebagai tempat pemujaan dalam acara keagamaan 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura .

MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONO MI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH KERAJAAN KUTAI 1. Sistem Pemerintahan Monarki Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak . Pemerintahan bersifat turun-temurun , dimulai dari Raja Kudungga , lalu Aswawarman , dan Mulawarman . 2. Legitimasi Kekuasaan Raja Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi . Pengaruh Hindu memperkuat posisi raja melalui gelar-gelar religius dan kepercayaan masyarakat . 3. Pengaruh Hindu dalam Politik Masuknya agama Hindu membawa sistem pemerintahan yang lebih teratur . Konsep dewaraja (raja sebagai dewa ) mulai digunakan untuk menegaskan kewibawaan raja. 4. Prasasti sebagai Alat Politik Yupa ( prasasti batu) digunakan untuk mencatat kebaikan raja, seperti pemberian sedekah . Ini menjadi sarana untuk memperkuat citra raja di mata rakyat . 5. Pusat Kekuasaan Strategis Kerajaan berpusat di Muara Kaman, daerah strategis di tepi Sungai Mahakam, yang memudahkan pengawasan wilayah dan perdagangan . 6. Adanya Struktur Kekuasaan Meskipun kekuasaan tertinggi ada di tangan raja, kemungkinan terdapat pejabat atau bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan . 7. Fungsi Militer Walau tidak banyak disebutkan , militer berperan menjaga stabilitas dan kekuasaan kerajaan dari gangguan luar . Kerajaan Kutai terletak di daerah   Kutai , Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman dan hulu Sungai Mahakam. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang awalnya di Muara Kaman, kemudian dipindahkan ke Pemarangan ( Jembayan ).  Kerajaan Kutai , yang juga dikenal sebagai Kerajaan Kutai Martadipura , merupakan   kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 Masehi .  Didirikan oleh Raja Kudungga di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Sungai Muara Kaman.  Prasasti Yupa yang ditemukan di wilayah tersebut menjadi bukti sejarah kerajaan ini , termasuk silsilah raja-raja dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya .  Kehidupan Sosial Stratifikasi Sosial Masyarakat Kutai memiliki sistem kasta yang dipengaruhi oleh agama Hindu. Golongan elit : keluarga kerajaan , pendeta Brahmana, dan pejabat . Rakyat biasa terdiri dari petani , pedagang , dan pengrajin . Pengaruh Hindu Agama Hindu menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya . Upacara keagamaan dan persembahan kepada dewa sering dilakukan , seperti disebutkan dalam prasasti Yupa . Peran Raja Raja dianggap sebagai titisan dewa ( dewaraja ), sehingga sangat dihormati . Raja Mulawarman dikenal dermawan dan memberikan sedekah dalam bentuk emas dan sapi kepada kaum Brahmana. Pendidikan dan Bahasa Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menunjukkan adanya pendidikan dan hubungan budaya dengan India. Kehidupan Ekonomi Pertanian Merupakan mata pencaharian utama masyarakat . Subur karena berada di sekitar Sungai Mahakam, yang menyediakan irigasi dan lahan yang baik . Perdagangan Kutai berkembang sebagai pusat perdagangan karena lokasinya strategis di tepi sungai dan dekat jalur perdagangan laut . Barang yang diperdagangkan : hasil bumi , rempah-rempah , emas , dan barang dari India. Peternakan dan Perikanan Peternakan sapi dan kerbau juga disebutkan dalam prasasti . Perikanan penting karena sungai Mahakam menyediakan sumber ikan yang melimpah . Hubungan Dagang Internasional Adanya pengaruh budaya dan tulisan India menunjukkan Kutai memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India. Talijawitan yang digunakan sebagai simbol kekayaaan dan kerajaan kutai Kura kura emas pemberian dari pangeran cina kepada putri kutai sebagai bukti hubungan diplomatik antara kedua kerajaan Prasarti yupa ditemukan di muara kaman, ditulis dengan palawa dan bahasa sansekerta yang berisi ttg raja raja/ kutai/ sejarah kerajaan kutai Kalung ciwa ditemukan di dekat muara kaman digunakan pada saat upacara kerajaan kutai pada keagamaan.  Arca arca hindu ditemukan di muara kaman yang diyakini dahulunya sebagai pusat kerajaan kutai . Objek ini digunakan sebagai tempat pemujaan dalam acara keagamaan 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura .

MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH KERAJAAN KUTAI START MENU Kerajaan Kutai terletak di daerah   Kutai , Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman dan hulu Sungai Mahakam. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang awalnya di Muara Kaman, kemudian dipindahkan ke Pemarangan ( Jembayan ).  Kehidupan Sosial Stratifikasi Sosial Masyarakat Kutai memiliki sistem kasta yang dipengaruhi oleh agama Hindu. Golongan elit : keluarga kerajaan , pendeta Brahmana, dan pejabat . Rakyat biasa terdiri dari petani , pedagang , dan pengrajin . Pengaruh Hindu Agama Hindu menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya . Upacara keagamaan dan persembahan kepada dewa sering dilakukan , seperti disebutkan dalam prasasti Yupa . Peran Raja Raja dianggap sebagai titisan dewa ( dewaraja ), sehingga sangat dihormati . Raja Mulawarman dikenal dermawan dan memberikan sedekah dalam bentuk emas dan sapi kepada kaum Brahmana. Pendidikan dan Bahasa Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menunjukkan adanya pendidikan dan hubungan budaya dengan India. Kehidupan Ekonomi Pertanian Merupakan mata pencaharian utama masyarakat . Subur karena berada di sekitar Sungai Mahakam, yang menyediakan irigasi dan lahan yang baik . Perdagangan Kutai berkembang sebagai pusat perdagangan karena lokasinya strategis di tepi sungai dan dekat jalur perdagangan laut . Barang yang diperdagangkan : hasil bumi , rempah-rempah , emas , dan barang dari India. Peternakan dan Perikanan Peternakan sapi dan kerbau juga disebutkan dalam prasasti . Perikanan penting karena sungai Mahakam menyediakan sumber ikan yang melimpah . Hubungan Dagang Internasional Adanya pengaruh budaya dan tulisan India menunjukkan Kutai memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India. 1. Sistem Pemerintahan Monarki Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak . Pemerintahan bersifat turun-temurun , dimulai dari Raja Kudungga , lalu Aswawarman , dan Mulawarman . 2. Legitimasi Kekuasaan Raja Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi . Pengaruh Hindu memperkuat posisi raja melalui gelar-gelar religius dan kepercayaan masyarakat . 3. Pengaruh Hindu dalam Politik Masuknya agama Hindu membawa sistem pemerintahan yang lebih teratur . Konsep dewaraja (raja sebagai dewa ) mulai digunakan untuk menegaskan kewibawaan raja. 4. Prasasti sebagai Alat Politik Yupa ( prasasti batu) digunakan untuk mencatat kebaikan raja, seperti pemberian sedekah . Ini menjadi sarana untuk memperkuat citra raja di mata rakyat . 5. Pusat Kekuasaan Strategis Kerajaan berpusat di Muara Kaman, daerah strategis di tepi Sungai Mahakam, yang memudahkan pengawasan wilayah dan perdagangan . 6. Adanya Struktur Kekuasaan Meskipun kekuasaan tertinggi ada di tangan raja, kemungkinan terdapat pejabat atau bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan . 7. Fungsi Militer Walau tidak banyak disebutkan , militer berperan menjaga stabilitas dan kekuasaan kerajaan dari gangguan luar . Kerajaan Kutai , yang juga dikenal sebagai Kerajaan Kutai Martadipura , merupakan   kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 Masehi .  Didirikan oleh Raja Kudungga di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Sungai Muara Kaman.  Prasasti Yupa yang ditemukan di wilayah tersebut menjadi bukti sejarah kerajaan ini , termasuk silsilah raja-raja dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya .  Talijawitan yang digunakan sebagai simbol kekayaaan dan kerajaan kutai Kura kura emas pemberian dari pangeran cina kepada putri kutai sebagai bukti hubungan diplomatik antara kedua kerajaan Prasarti yupa ditemukan di muara kaman, ditulis dengan palawa dan bahasa sansekerta yang berisi ttg raja raja/ kutai/ sejarah kerajaan kutai Kalung ciwa ditemukan di dekat muara kaman digunakan pada saat upacara kerajaan kutai pada keagamaan.  Arca arca hindu ditemukan di muara kaman yang diyakini dahulunya sebagai pusat kerajaan kutai . Objek ini digunakan sebagai tempat pemujaan dalam acara keagamaan 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura .

Talijawitan yang digunakan sebagai simbol kekayaaan dan kerajaan kutai Kura kura emas pemberian dari pangeran cina kepada putri kutai sebagai bukti hubungan diplomatik antara kedua kerajaan Prasarti yupa ditemukan di muara kaman, ditulis dengan palawa dan bahasa sansekerta yang berisi ttg raja raja/ kutai/ sejarah kerajaan kutai Kalung ciwa ditemukan di dekat muara kaman digunakan pada saat upacara kerajaan kutai pada keagamaan.  MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH KERAJAAN KUTAI START MENU Kerajaan Kutai terletak di daerah   Kutai , Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman dan hulu Sungai Mahakam. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang awalnya di Muara Kaman, kemudian dipindahkan ke Pemarangan ( Jembayan ).  Kerajaan Kutai , yang juga dikenal sebagai Kerajaan Kutai Martadipura , merupakan   kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 Masehi .  Didirikan oleh Raja Kudungga di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Sungai Muara Kaman.  Prasasti Yupa yang ditemukan di wilayah tersebut menjadi bukti sejarah kerajaan ini , termasuk silsilah raja-raja dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya .  1. Sistem Pemerintahan Monarki Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak . Pemerintahan bersifat turun-temurun , dimulai dari Raja Kudungga , lalu Aswawarman , dan Mulawarman . 2. Legitimasi Kekuasaan Raja Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi . Pengaruh Hindu memperkuat posisi raja melalui gelar-gelar religius dan kepercayaan masyarakat . 3. Pengaruh Hindu dalam Politik Masuknya agama Hindu membawa sistem pemerintahan yang lebih teratur . Konsep dewaraja (raja sebagai dewa ) mulai digunakan untuk menegaskan kewibawaan raja. 4. Prasasti sebagai Alat Politik Yupa ( prasasti batu) digunakan untuk mencatat kebaikan raja, seperti pemberian sedekah . Ini menjadi sarana untuk memperkuat citra raja di mata rakyat . 5. Pusat Kekuasaan Strategis Kerajaan berpusat di Muara Kaman, daerah strategis di tepi Sungai Mahakam, yang memudahkan pengawasan wilayah dan perdagangan . 6. Adanya Struktur Kekuasaan Meskipun kekuasaan tertinggi ada di tangan raja, kemungkinan terdapat pejabat atau bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan . 7. Fungsi Militer Walau tidak banyak disebutkan , militer berperan menjaga stabilitas dan kekuasaan kerajaan dari gangguan luar . Kehidupan Sosial Stratifikasi Sosial Masyarakat Kutai memiliki sistem kasta yang dipengaruhi oleh agama Hindu. Golongan elit : keluarga kerajaan , pendeta Brahmana, dan pejabat . Rakyat biasa terdiri dari petani , pedagang , dan pengrajin . Pengaruh Hindu Agama Hindu menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya . Upacara keagamaan dan persembahan kepada dewa sering dilakukan , seperti disebutkan dalam prasasti Yupa . Peran Raja Raja dianggap sebagai titisan dewa ( dewaraja ), sehingga sangat dihormati . Raja Mulawarman dikenal dermawan dan memberikan sedekah dalam bentuk emas dan sapi kepada kaum Brahmana. Pendidikan dan Bahasa Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menunjukkan adanya pendidikan dan hubungan budaya dengan India. Kehidupan Ekonomi Pertanian Merupakan mata pencaharian utama masyarakat . Subur karena berada di sekitar Sungai Mahakam, yang menyediakan irigasi dan lahan yang baik . Perdagangan Kutai berkembang sebagai pusat perdagangan karena lokasinya strategis di tepi sungai dan dekat jalur perdagangan laut . Barang yang diperdagangkan : hasil bumi , rempah-rempah , emas , dan barang dari India. Peternakan dan Perikanan Peternakan sapi dan kerbau juga disebutkan dalam prasasti . Perikanan penting karena sungai Mahakam menyediakan sumber ikan yang melimpah . Hubungan Dagang Internasional Adanya pengaruh budaya dan tulisan India menunjukkan Kutai memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India. BY: Muhammad Dzakirul Hanif X.B Guru: Pak Fandy Muhammad, S.Pd ,. Arca arca hindu ditemukan di muara kaman yang diyakini dahulunya sebagai pusat kerajaan kutai . Objek ini digunakan sebagai tempat pemujaan dalam acara keagamaan 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura .

MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH KERAJAAN KUTAI START MENU Kerajaan Kutai terletak di daerah   Kutai , Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman dan hulu Sungai Mahakam. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang awalnya di Muara Kaman, kemudian dipindahkan ke Pemarangan ( Jembayan ).  Kerajaan Kutai , yang juga dikenal sebagai Kerajaan Kutai Martadipura , merupakan   kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 Masehi .  Didirikan oleh Raja Kudungga di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Sungai Muara Kaman.  Prasasti Yupa yang ditemukan di wilayah tersebut menjadi bukti sejarah kerajaan ini , termasuk silsilah raja-raja dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakatnya .  1. Sistem Pemerintahan Monarki Kerajaan Kutai dipimpin oleh raja yang memiliki kekuasaan mutlak . Pemerintahan bersifat turun-temurun , dimulai dari Raja Kudungga , lalu Aswawarman , dan Mulawarman . 2. Legitimasi Kekuasaan Raja Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi . Pengaruh Hindu memperkuat posisi raja melalui gelar-gelar religius dan kepercayaan masyarakat . 3. Pengaruh Hindu dalam Politik Masuknya agama Hindu membawa sistem pemerintahan yang lebih teratur . Konsep dewaraja (raja sebagai dewa ) mulai digunakan untuk menegaskan kewibawaan raja. 4. Prasasti sebagai Alat Politik Yupa ( prasasti batu) digunakan untuk mencatat kebaikan raja, seperti pemberian sedekah . Ini menjadi sarana untuk memperkuat citra raja di mata rakyat . 5. Pusat Kekuasaan Strategis Kerajaan berpusat di Muara Kaman, daerah strategis di tepi Sungai Mahakam, yang memudahkan pengawasan wilayah dan perdagangan . 6. Adanya Struktur Kekuasaan Meskipun kekuasaan tertinggi ada di tangan raja, kemungkinan terdapat pejabat atau bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan . 7. Fungsi Militer Walau tidak banyak disebutkan , militer berperan menjaga stabilitas dan kekuasaan kerajaan dari gangguan luar . Kehidupan Sosial Stratifikasi Sosial Masyarakat Kutai memiliki sistem kasta yang dipengaruhi oleh agama Hindu. Golongan elit : keluarga kerajaan , pendeta Brahmana, dan pejabat . Rakyat biasa terdiri dari petani , pedagang , dan pengrajin . Pengaruh Hindu Agama Hindu menyatu dalam kehidupan sosial dan budaya . Upacara keagamaan dan persembahan kepada dewa sering dilakukan , seperti disebutkan dalam prasasti Yupa . Peran Raja Raja dianggap sebagai titisan dewa ( dewaraja ), sehingga sangat dihormati . Raja Mulawarman dikenal dermawan dan memberikan sedekah dalam bentuk emas dan sapi kepada kaum Brahmana. Pendidikan dan Bahasa Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta menunjukkan adanya pendidikan dan hubungan budaya dengan India. Kehidupan Ekonomi Pertanian Merupakan mata pencaharian utama masyarakat . Subur karena berada di sekitar Sungai Mahakam, yang menyediakan irigasi dan lahan yang baik . Perdagangan Kutai berkembang sebagai pusat perdagangan karena lokasinya strategis di tepi sungai dan dekat jalur perdagangan laut . Barang yang diperdagangkan : hasil bumi , rempah-rempah , emas , dan barang dari India. Peternakan dan Perikanan Peternakan sapi dan kerbau juga disebutkan dalam prasasti . Perikanan penting karena sungai Mahakam menyediakan sumber ikan yang melimpah . Hubungan Dagang Internasional Adanya pengaruh budaya dan tulisan India menunjukkan Kutai memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India. BY: Muhammad Dzakirul Hanif X.B Guru: Pak Fandy Muhammad, S.Pd ,. Talijawitan yang digunakan sebagai simbol kekayaaan dan kerajaan kutai Kura kura emas pemberian dari pangeran cina kepada putri kutai sebagai bukti hubungan diplomatik antara kedua kerajaan Prasarti yupa ditemukan di muara kaman, ditulis dengan palawa dan bahasa sansekerta yang berisi ttg raja raja/ kutai/ sejarah kerajaan kutai Kalung ciwa ditemukan di dekat muara kaman digunakan pada saat upacara kerajaan kutai pada keagamaan.  Arca arca hindu ditemukan di muara kaman yang diyakini dahulunya sebagai pusat kerajaan kutai . Objek ini digunakan sebagai tempat pemujaan dalam acara keagamaan 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura . END PLEASE DOUBLE CLICK HERE

MENU LOKASI SEJARAH ASPEK POLITIK SOSIAL EKONOMI PENINGGALAN PENYEBAB RUNTUH 1. Dominasi Kesultanan Islam ( Kutai Kartanegara ) Munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara yang menganut agama Islam menjadi salah satu faktor utama runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura . Kesultanan ini berkembang menjadi kekuatan politik yang lebih dominan dan secara bertahap menggantikan kekuasaan kerajaan Hindu tersebut . Akhir dari Kerajaan Kutai ditandai dengan gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam pertempuran melawan Aji Pangeran Sinum Panji, raja Kutai Kartanegara . 2. Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam di wilayah Kalimantan turut melemahkan pengaruh agama Hindu yang menjadi dasar Kerajaan Kutai . Banyak rakyat yang mulai memeluk Islam, sehingga kepercayaan lama semakin ditinggalkan . Pergeseran ini mengurangi legitimasi kekuasaan raja-raja Hindu dan memperkuat posisi kekuasaan baru yang berbasis Islam. 3. Konflik Internal Kemungkinan terjadinya konflik internal dalam kerajaan , seperti perebutan kekuasaan antar bangsawan atau ketidakstabilan pemerintahan , menjadi penyebab melemahnya kekuatan Kerajaan Kutai dari dalam . Ketika kerajaan tidak bersatu , ia menjadi rentan terhadap tekanan dari luar dan kehilangan kendali atas wilayah kekuasaannya . 4. Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan budaya akibat masuknya pengaruh Islam menyebabkan terjadinya transformasi dalam kehidupan masyarakat Kutai . Struktur masyarakat , adat istiadat , hingga sistem pemerintahan berubah mengikuti nilai-nilai Islam, yang perlahan menghapus jejak budaya Hindu peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura . KERAJAAN KUTAI BY: Muhammad Dzakirul Hanif X.B Guru: Pak Fandy Muhammad, S.Pd ,. THANK YOU PLEASE DOUBLE CLICK HERE
Tags