SEM 2 KELAS 7 PAK BAB 7 NILAI-NILAI KRISTIANI.pptx
EdiHastoWinarno1
0 views
8 slides
Oct 04, 2025
Slide 1 of 8
1
2
3
4
5
6
7
8
About This Presentation
berbagilah kamu
Size: 76.54 KB
Language: none
Added: Oct 04, 2025
Slides: 8 pages
Slide Content
BAB 7 Nilai-nilai Kristiani Menjadi Pegangan Hidupku (Bahan Alkitab: Injil Matius 5:3-10 Galatia 5:22-26)
Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Manusia membutuhkan nilai-nilai tertentu yang dapat dijadikan acuan hidupnya. Bagi umat Kristiani nilai-nilai Kristiani yang bersumber dari Alkitab dapat dijadikan pedoman hidup. Kamu perlu mempelajari nilai- nilai Kristiani yang menjadi acuan utama dalam berpikir, berkata-kata dan bertindak. Dengan begitu kamu dapat bertumbuh menjadi manusia yang beriman, cerdas dan berbudi luhur. Melalui itu, kamu menjadi garam dan terang kehidupan. Disekitar kamu atau pun dalam lingkungan pergaulan, ada banyak nilai-nilai yang dapat mempengaruhimu. Sebagai remaja Kristen, nilai-nilai yang bersumber dari Alkitab merupakan pegangan hidup kamu. Nilai-nilai ini tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila.
B. Nilai Kristiani Menurut Spranger, dikutip oleh Sunaryo Kartadinata (1988), nilai merupakan suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Jadi, nilai itu merupakan hal-hal berikut ini. Sesuatu yang diyakini kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya. Produk sosial yang diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknya. Standar konseptual yang relatif stabil yang membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologisnya.
Nilai kristiani adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh setiap orang Kristen untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan hidupnya berdasarkan ajaran Yesus Kristus. Tiap orang Kristen sejak dibaptis hingga dewasa sudah berjanji untuk hidup sebagai pengikut Yesus. Kita semua ingin hidup sebagai orang beriman artinya mengikuti semua ajaran-Nya, menerapkan nilai-nilai kehidupan berdasarkan ajaran Yesus. Namun, meskipun kamu sudah berjanji dan bertekad untuk mewujudkannya sering kali kamu gagal.
Mengapa? Ada masyarakat di sekitarmu yang mengajarkan nilai-nilai yang bertentangannamun lebihmudahuntukdiwujudkan.Misalnya:konsumerisme artinya mengkonsumsi semua yang lagu “mode” atau digandrungi remaja meskipun kamu tidak benar-benar membutuhkannya.Ada televisi yang mempromosikan berbagai nilai kehidupan yang nampaknya modern dan disukai semua orang ditambah lagi iklan-iklan TV yang menawarkan banyak nilai-nilai baru. Serta berbagai games yang berisi permainan kekerasan. Kamu bahkan rela tidak jajan asalkan dapat mengumpulkan uang untuk membeli game yang sedang jadi pembicaraan di kalangan remaja. Di kota-kota kecil sekalipun, warung internet dan tempat-tempat play station dipenuhi anak-anak dan remaja seusiamu. Akibatnya banyak anak dan remaja lupa waktu dan menghabiskan uangnya untuk membeli alat permainan maupun membayar di warung internet. Semua kenyataan ini turut memengaruhi pembentukan nilai-nilai dalam dirimu sebagai remaja. Waktu kamu banyak dihabiskan untuk permainan, untuk bersama teman, untuk nonton VCD, dan TV. Hampir tidak ada waktu untuk merenung dan berefleksi seperti penulis renungan di bawah ini yang meminta Tuhan menunjukkan arah baginya terutama dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
Yesus Penolongku Yesus adalah Air hidup ku di dunia yang penuh kehausan Kemanusiaan adalah keniscayaan Tapi aku melihat awan putih dan biru berarak perlahan Semuanya perlahan, bergerak mengitari langit Bagai pancuran yang mengalir dalam kekosongan Bergerak terus seperti kehidupan ini Aku ragu apakah aku mampu menjalani hidupku Tapi Engkau, Yesus selalu ada untukku Mendorong dan menguatkanku, aku tahu, itu Engkau Yesus Yang selalu membimbing dan mendorongku menjalani hidup Sangat membahagiakan, ketika aku tahu Yesus peduli pada ku Bahkan ketika teman-teman ku ingin membawa ku ke dalam pencobaan Aku tahu, Engkau Yesus ada di sana dan menolong membebaskanku Dan untuk itu, aku berterima kasih.
Bacalah refleksi tersebut dan jawablah pertanyaan ini! 1. Apakah pergumulan hidup si penulis? 2. Nilai-nilai apakah yang dimilikinya dan mengapa ia memilih nilai itu? Bandinglkan jawaban kamu dengan praktik hidup remaja pada masa kini: remaja yang aktif memainkan “games” , f acebook, twitter, line, whats app dan berbagai media sosial lainnya. Bahkan bukan hanya remaja namun manusia pada segala usia, mereka cenderung membuka semua kehidupan pribadi di media sosial. Ketika marah pada seseorang, akan diumumkan di media sosial, menyindir, menggunakan kata-kata kasar telah mewarnai media sosial. Padahal media sosial seharusnya dipakai sebagai alat komunikasi dan informasi yang positif dan menolong manusia untuk menjadi lebih baik dan beradab. Ada beberapa tayangan TV dan Koran yang menceritakan bagaimana anak-anak dan remaja serta kaum muda mengalami kekerasan dan menjadi korban penipuan lewat media sosial. Mereka mengenal orang hanya melalui media sosial dan mempercayainya, akibatnya mereka dilecehkan dan menjadi korban seksual.
Banyak orang yang memasang foto dan status palsu itu sebabnya media sosial disebut dunia maya, banyak juga remaja yang menuntut orang tuanya untuk membelikan HP dan gadget terbaru, ia malu jika menggunakan alat-alat komunikasi yang bukan model terbaru. Padahal yang namanya alat-alat komunikasi, sesuai dengan namanya adalah untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Jadi alat komunikasi bukan merupakan alat yang harus dibanggakan dan menentukan harga diri seseorang. Tanpa alat-alat itupun manusia berharga sebagai makluk mulia ciptaan Allah. Jadi, kamu dapat mengatakan dalam hati mu : “saya berharga di mata Allah dan sesama karena saya makhluk mulia ciptaan-Nya”.