Sidang Andal RKL-RPL Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Rev2 160922.pptx

iwan307007 7 views 118 slides Oct 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 118
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118

About This Presentation

Presentasi dokumen ANDAL, RKLdan RPL


Slide Content

SIDANG TEKNIS ANDAL RKL-RPL Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat Manokwari 19 September 2022

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penetapan ruas jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjanang 17,52 Km dan ruas jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km Berdasarkan KepMenPUPR No. 430/KPTS/M/2022 Ruas Maruni – Batas Kota Manokwari (nomor ruas 010) sebagai jalan nasional trans papua berdasarkan PerMenPUPR No. 08/PRT/M/2018 Terjadi penurunan pelayanan jalan Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km

Identitas Pelaku Usaha Nama Instansi : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat. Nama Penanggung Jawab : Mauluddin Said Latar, S.T, M.T. Jabatan : Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat. Alamat Kantor : Jl. Swapen Manokwari, Papua Barat Nama Rencana Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat Provinsi : Papua Barat

Identitas LPJP Penyusun Amdal Nama Lembaga : PT. Tatwa Jagatnata Bidang Usaha : Penyedia Jasa Konsultansi No. Registrasi LPJP : 0136/LPJ/AMDAL-1/LRK/ KLHK Surat Perpanjangan Registrasi LPJP : S-1263/SETJEN/SLK/STD.1/10/2020 Penanggung Jawab : CH. Endang Siwi Handayani, S.K.M. Jabatan : Direktur Utama Alamat : Jalan Kotaraja Grand B-10, Kelurahan Vim, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua Telepon/Fax : (0967) 584152, Fax. (0967) 583955 E-mail : [email protected]

Tim Penyusun Dokumen Amdal No. Nama Posisi Bidang Keahlian Pendidikan dan Sertifikat Kompetensi 1. Drs. Iwan Stefanus Mewengkang, M.T Ketua Tim Penyusun Ahli Biologi S1 Biologi , Universitas Airlang-ga, 1989; S2 Teknik Lingkungan , Institut teknologi Sepuluh Nopember, 2015; Sertifikat Ketua Tim Penyusun AMDAL (KTPA), LSP-INKA-LINDO Semarang, No. 74909 2133 6 0000142 2019, No. Reg. LHM 786 00051 2019; Sertifikat Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL-A), PPKL Universitas Airlangga, Tanggal 14 Sep-tember 1991; Sertifikat Kursus Penyusun AMDAL (AMDAL Tipe B), PPKL Universitas Airlangga, Tanggal 26 Oktober 1991; 2. Agus Risdianto, S.T Anggota Penyusun Ahli Hidrologi S1 teknik Sipil, Universitas Sunan Giri Surabaya, 2000; Sertifikat Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA), LSP-INKALINDO Semarang, No. 74909 2133 4 0000215 2020, No. Reg. LHM 786 00004 2020; Sertifikat Pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (dasar-dasar AMDAL), PPLH Universitas Sebelas Maret Surakarta, No. ST.0045/T/UNS-014/2018, Tanggal 20 Juli 2018; Sertifikat Pelatihan Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), PPLH Universitas Sebelas Maret Surakarta, No. ST.0108/T/UNS-014/2016, Tanggal 13 Oktober 2018; Sertifikat Keahlian Ahli Sumber Daya Air – Madya No. Reg. 1.2.211.2.151.30.115301. 3. Roro Nawang Wulan, S.T., M.Si., C.EIA Anggota Penyusun Ahli Teknik Lingkungan S1 Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, 2009; S2 Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro, 2012; Sertifikat Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA), LSP-LHKI Yogyakarta, No. 74909 2133 7 0002194 2021, No. Reg. LHK 564 01098 2021; Sertifikat Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Diklat Dasar-dasar AMDAL), PPLH Universitas Diponegoro, No. 036/011/Diklat-Amdal/A/VI/2021, Tanggal 5 Juni 2021; Sertifikat Penyusun AMDAL (AMDAL Tipe B), PSLH Universitas Gadjah Mada, No. ST.165/PNB/UGM-0001/2021, Tanggal 17 Juli 2021. Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Lingkungan – Madya No. Reg. 1.5.501.2.150. 04.1976888.

Tim Ahli Penyusun Dokumen Amdal No. Nama Bidang Keahlian Pendidikan dan Sertifikat Kompetensi 1. Ir. Yunus Abdullah, M.Si. Ahli Sosial Ekonomi Budaya S1 Pertanian , Universitas Cen-drawasih, 1980; S2 Pengelolaan Sumberdaya Pembangunan , Universitas Sam Ratulangi Manado, 2001; Sertifikat Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA), LSP-INKALINDO Semarang, No. 74909 2133 8 0001572 2020, No. Reg. LHM 786 00060 2019; Sertifikat Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL-A), PSL Universitas Hasanuddin, Tanggal 27 Juli 1988; 2. Ir. Deni Ridmadhani Ahli GIS S1 Teknik Geodesi, Institut Teknologi Bandung, 1994; Sertifikat Keahlian Ahli Geodesi - Madya No. Reg. 1. 2 . 217 . 1 . 047 . 09 . 1051245 3. Ir. Rudi Siap Bintoro, M.T., C.EIA Ahli Geologi S1 Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada, 1992; S2 Penginderaan Jauh, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 1998; Sertifikat Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA), LSP-LHKI Yogyakarta, No. 74909 2133 7 0001031 2019, No. Reg. LHK 564 00062 2016; Sertifikat Pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, PPLH Uni-versitas Sebelas Maret Surakarta, No. ST.790/T/Pusdiklat SDM LHK/2016, Tanggal 14 Mei 2016; Sertifikat Pelatihan Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), PPLH Universitas Sebelas Maret Surakarta, No. ST.985/T/Pusdiklat SDM LHK/2016, Tanggal 13 Agustus 2016; Sertifikat Pelatihan Auditor Lingkungan, PSLH Universitas Gadjah Mada, No. 28/PSLH-UGM/AL-12/14, Tanggal 24 Mei 2014; Sertifikat Ahli Utama Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, HAPPI Ca-bang Jawa Timur, Tanggal 4 Juli 2010;

No. Nama Bidang Keahlian Pendidikan dan Sertifikat Kompetensi 4. Dr. Setiyo Daru Cahyono, S.T., M.T. IPM., C.EIA Ahli Teknik Jalan S1 Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun, 2007; S2 Teknik Sipil, Universitas Se-belas Maret Surakarta, 2010; Sertifikat Ketua Tim Penyusun AMDAL (KTPA), LSP-LHKI Yogyakarta, No. 74909 2133 8 0001572 2020, No. Reg. LHK 564 00617 2020; Sertifikat Dasar-Dasar pengelolaan Lingkungan Hidup Terpadu (AMDAL Tipe A), LPP-IALHI Yogyakarta, No. 018/ LPP-IALHI/III/2011, Tanggal 25 Maret 2011; Sertifikat Kursus Penyusun AMDAL (AMDAL Tipe B), LPP-IALHI Yogyakarta, No. 055/ LPP-IALHI/VI/2011, Tanggal 6 Juni 2011; Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Jalan – Madya No. Reg. 1.2. 202.2.151.30.1061426. 5. Olivia Nina Dewisari, S.T. Ahli Keselamatan Konstruksi S1 Teknik Sipil, Universitas Brawijaya, 2005; Sertifikat Pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Dasar-dasar AMDAL), PPLH Universitas Sebelas Maret Surakarta, No. ST.0006/T/UNS-014/2019, Tanggal 22 Februari 2019; Sertifikat Pelatihan penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Penyu-susn AMDAL), PSLH Universitas Gadjah Mada, No. ST.163/PNB/UGM-0001/20, Tanggal 17 Juli 2021 Sertifikat Keahlian Ahli K3 Konstruksi – Madya No. Reg. 1.6.603.2.159.30.111261. 6. Achmad Yuni Iwandoyo, S.T., M.T. Ahli Manajemen Rekayasa Lalu Lintas S1 Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 1999; S2 Teknik Sipil - Manajemen dan Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2004; Sertifikat Tenaga Ahli Penyusunan Dampak Lalu Lintas, Dirjen Perhubungan Darat, No. TA-ADL 357801 012401, Tanggal 4 Februari 2020; Sertifikat Keahlian Ahli Keselamatan Jalan – Madya No. Reg. 1.2.204.2.159.30. 1081484. 7. Dr. Sutaryono, SKM., M.Kes (Epid)., C.EIA Ahli Kesehatan Masyarakat S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, 2002; S2 Kesehatan Epidemiologi, Universitas Diponegoro, 2009; Sertifikat Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA), LSP-LHI Yogyakarta, No. 74909 2133 7 0000986 2019, No. Reg. LHK 564 00170 2019; Sertifikat Pelatihan Dasar-dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (dasar-dasar AMDAL), PPLH Universitas Sebelas Maret Surakarta, No. 939/DIKLAT/DS. AMDAL/014/KLH/05/2015, Tanggal 23 Mei 2015; Sertifikat Pelatihan Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), PPLH Universitas Sebelas Maret Surakarta, No. ST.0107/T/UNS-014/2016, Tanggal 13 Oktober 2018;

Justifikasi Penetapan Dokumen Amdal PP No. 22 Tahun 2021 Pasal 5 Ayat (2); Pasal 89 Ayat (1) dan (2) PerMen LHK 4 Tahun 2021 Lampiran II pembangunan dan/atau peningkatan jalan di kota sedang dengan panjang jalan ≥ 5 Km dengan pengadaan tanah ≥ 40 Ha dan/atau luas pengadaan lahan ≥ 40 Ha Berdasarkan berdasarkan surat DLHP Prov. Papua Barat No. 14/KPA – PB/2020 dan Keputusan DLHP Prov. Papua Barat No. 44/KPA-PB/2020

Justifikasi Penetapan Dokumen Amdal Berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021 Pasal 22 ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam melakukan penyusunan dokumen Amdal , penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan menggunakan pendekatan studi (a) tunggal ; (b) terpadu ; atau (c) kawasan . Pendekatan studi yang dipergunakan dalam dokumen ini yaitu Amdal tunggal , hal tersebut dikarenakan hanya ada satu jenis kegiatan yaitu kegiatan Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari)

Kewenangan Penilaian Dokumen Amdal KPA Pov. Papua Barat DLHP Prov. Papua Barat Penilaian Dok . Amdal masih mengacu pada Lampiran V PerMen LH Nomor 08 Tahun 2013 mengingat TUK yang berkedudukan di Provinsi Papua Barat masih belum terbentuk , berdasarkan PermenLHK N o 18 tahun 2021 Belum memiliki lisensi.

Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Lokasi rencana peningkatan kapasitas jalan Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) melintasi Distrik Manokwari Selatan dan Distrik Manokwari Barat Distrik Manokwari Selatan Sebelah barat: Distrik Warmare dan Distrik Prafi Sebelah utara: Distrik Manokwari Utara Sebelah timur: Distrik Manokwari Barat dan Teluk Cendrawasih Sebelah selatan: Distrik Tanah Rubu Distrik Manokwari Barat Sebelah barat: Distrik Tambrauw Sebelah utara: Samudra Pasifik Sebelah timur: Samudra Pasifik Sebelah selatan: Kabupaten Pegunungan Arfak dan Manokwari Selatan Batas-batas Lokasi Rencana Kegiatan

KESESUAIAN TATA RUANG Berdasarkan Perda Kab. Manokwari No. 5 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Manokwari Tahun 2013 – 2033 ,bahwa lokasi rencana kegiatan berada pada Kawasan Permukiman

Berdasarkan SK MenLHK No. 4945/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/8/2020 Tentang Penetapan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha (PIPPIB) Hutan Alam Primer dan lahan gambut Tahun 2020 Periode II Lokasi rencana kegiatan tidak berada pada kawasan PIPPIB Tahun 2020 Periode II sehingga tidak berada pada kawasan hutan alam primer pada hutan produksi, dan lahan gambut

Berdasarkan peta fungsi kawasan hutan Kabupaten Manokwari, lokasi rencana kegiatan berada pada Areal Penggunaan Lain (APL).

Deskripsi Kegiatan Ruas Jalan Eksisting Ruas Jalan Kondisi eksisting ruas Jalan Drs. Esau Sesa Sepanjang 3,91 Km: Jenis Perkerasan : Aspal Status Jalan : Nasional Sistem Jaringan Jalan : Primer Kelas Fungsi Jalan : Arteri Kelas Penggunaan Jalan : I Lebar Perkerasan : 6 meter Lebar Bahu Jalan : 2 x 1,0 meter Tipe Jalan : 2/2 UD (Jalan 2 Lajur 2 Arah Tanpa Median) Kecepatan Rencana : 40 – 80 Km/jam Rumija : 25 meter Kondisi eksisting ruas Jalan Drs. Esau Sesa Kondisi eksisting ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km: Jenis Perkerasan : Aspal Status Jalan : Nasional Sistem Jaringan Jalan : Primer Kelas Fungsi Jalan : Arteri Kelas Penggunaan Jalan : I Lebar Perkerasan Jalan : 6 meter Lebar Bahu Jalan : 2 x 1,0 meter Tipe Jalan : 2/2 UD (Jalan 2 Lajur 2 Arah Tanpa Median) Kecepatan Rencana : 40 – 80 Km/jam Rumija : 25 meter Kondisi Eksisting Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari

Bangunan Pelengkap Jalan Jembatan Gorong – Gorong Saluran Tepi Terdapat 9 jembatan eksisting : Daftar Jembatan Eksisting Daftar Gorong - Gorong Eksisting Kondisi Eksisting Gorong-Gorong Ruas Jalan Drs. Esau Sesa Kondisi Eksisting Gorong-Gorong Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Daftar Saluran Tepi Eksisting Kondisi Eksisting Saluran Tepi Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari

Peningkatan Kapasitas (Pelebaran) Jalan Ruas Jalan Data teknis Rencana Peningkatan Kapasitas (pelebaran) jalan: Jenis Perkerasan : Aspal (Lataston Lapis Aus/HRS-WC) Status Jalan : Nasional Sistem Jaringan Jalan : Primer Kelas Fungsi Jalan : Arteri Kelas Penggunaan Jalan : I Lebar Jalur Lalu Lintas : 2 x 7,0 meter Lebar Bahu Jalan : 2 x 1,0 meter Lebar Median Jalan : 2,0 meter Saluran Tepi dan Ambang Pengaman : 2 x 3,5 meter Tipe Jalan : 4/2 D (Jalan 4 Lajur 2 Arah Dengan Median) Kecepatan Rencana : 40 – 80 Km/jam Lebar Ruang Milik Jalan (Rumija) : 25 meter Tipikal Penampang Rencana Peningkatan Kapasitas (Pelebaran) Jalan Tipikal Penampang Pada Kondisi 1 Tipikal Penampang Pada Kondisi 2 Tipikal Penampang Pada Kondisi 5 Tipikal Penampang Pada Kondisi 6 Struktur Perkerasan Jalan

Bangunan Pelengkap Jalan Jembatan Saluran Tepi Jenis konstruksi untuk duplikasi jembatan : Jembatan Rangka Baja : Jembatan Andai dan Jembatan Maruni Jembatan Beton : Jembatan Rendani, Jembatan Sowi I, Jembatan Sowi IV, Jembatan Andai II, Jembatan Andai III, Jembatan Maripi, Jembatan Wakabori Lokasi Rencana Duplikasi Jembatan Tipikal Jembatan Rangka Baja Tipikal Jembatan Beton Saluran tepi direncanakan menggunakan U-Ditch Precast Type DS4 Rencana Saluran Tepi Jalan

Bangunan Perlengkapan Jalan Perlengkapan jalan yang digunakan merujuk pada UU No. 22 Tahun 2009 dan PeMenPU No.19/PRT/M/2011 Perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan : Rambu lalu lintas Marka jalan Alat pemberi isyarat lalu lintas Lampu jalan Prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki Perlengkapan Jalan yang Berkaitan Langsung dengan Pengguna Jalan Perlengkapan jalan yang tidak berkaitan langsung dengan pengguna jalan : Patok pengarah, Patok pengaman, Patok kilometer, Patok hektometer, Patok ruang milik jalan, Batas seksi, Pagar jalan dan Tempat istirahat Perlengkapan Jalan yang Tidak Berkaitan Langsung dengan Pengguna Jalan

Hasil Pelibatan Masyarakat Pengumuman Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Konsultasi Publik Pengumuman Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan. A) Harian Umum Cahaya Papua; B) Pengumuman di Kantor Kelurahan Andai Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan: Memasang spanduk di lokasi kantor kelurahan Pengumuman menggunakan media cetak yang diterbitkan oleh Harian Umum Cahaya Papua pada Tanggal 9 Juni 2020 Konsultasi Publik Tanggal 10 Juni 2020 di Swissbel Hotel Manokwari Dilaksanakan pada Tanggal 10 Juni 2020 di Swissbel Hotel Manokwari Dihadiri oleh 23 orang

DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP RINCI

Geofisik-Kimia Iklim Mikro Curah Hujan (mm) di Kabupaten Manokwari Jumlah Hari Hujan, Suhu dan Kelembapan di Kabupaten Manokwari Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari, 2022 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Manokwari, 2022 Curah hujan tertinggi pada bulan Januari sebesar 482,4 mm , terendah bulan September 42 mm . Hari hujan tertinggi pada bulan Januari sebesar 26 mm , terendah bulan September 9 mm . Rata-rata suhu tertinggi pada bulan Mei 28,9 O C , terendah bulan Februari 27,0 O C . Kelembaban udara tertinggi pada bulan Mei 86%, terendah bulan September 77%

Kualitas Udara Ambien Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan di Sekitar Lokasi Kegiatan Intensitas Kebisingan Hasil Uji Laboratorium Kualitas Udara Ambien di Sekitar Lokasi Kegiatan U1=E:134°02'46,40" S:00°52'08,84" (JL. Drs. Esau Sesa) U2=E:134°00'21,53" S:00°55'50,18"(JL. Manokwari - Maruni) U3=E:134°01'37,58" S:00°59'36,48" (Maruni – BTS Kota Manokwari) Keterangan: Pengambilan sampel tanggal 18 Mei 2022 *Parameter accredited by KAN **Parameter analyzed by subcontractor ***Lower than Method Detection Limit Semua parameter kualitas udara masih di bawah baku mutu lampiran VII PP 22/2021 K1=E:134°02'46,40" S:00°52'08,84" (JL. Drs. Esau Sesa) K2=E:134°00'21,53" S:00°55'50,18" (JL. Manokwari - Maruni) K3=E:134°01'37,58" S:00°59'36,48" (Maruni – BTS Kota Manokwari) Keterangan: Pengambilan sampel tanggal 18 Mei 2022 *Parameter accredited by KAN **Parameter analyzed by subcontractor ***Lower than Method Detection Limit Intensitas kebisingan di lokasi K2 dan K3 masih memenuhi baku mutu Intensitas kebisingan di lokasi K1 sudah melebihi baku mutu Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas kendaraan yang melintasi jalan tersebut

Getaran Hasil Uji Laboratorium Getaran Titik Pantau 1 = E:134°02’46,40” S:00°52’08,84” (JL. Drs. Esau Sesa) Titik Pantau 2 = E:134°00’21,53” S:00°55’50,18” (JL. Manokwari – Maruni) Titik Pantau 3 = E:134°01’37,58” S:00°59’36,48” (Maruni – BTS Kota Manokwari) Keterangan: Pengambilan sampel tanggal 18 Mei 2022 *) Parameter accredited by KAN **) Parameter analyzed by subcontractor Tingkat getaran di 3 (tiga) titik dibawah baku mutu getaran sesuai dengan peraturan KepMenLH No. KEP-49/MENLHK/11/1996 Lampiran IV

Kualitas Air Permukaan Hasil Uji Kualitas Air Permukaan Parameter Total Dissolved Solid (TDS) dan Chloride pada lokasi titik sampling AP 1 dan AP 3 nilainya melebihi baku mutu. Parameter Dissolved Oxygen (DO), Oil & Grease, Fecal Coliform pada tiga titik lokasi sampling nilainya melebihi baku mutu AP 1 = E:134°02'14,45" S:00°54'02,20" (Jembatan Sowi, Manokwari Selatan) AP 2 = E:134°01'36,56" S:00°59'38,34" (Jembatan Maruni, Distrik Manokwari Selatan) AP 3 = E:134°00'08.83" S:00°55'52,66" (Jembatan Andai, Distrik Manokwari Selatan)

Kualitas Air Laut Hasil Analisis Laboratorium Kualitas Air Laut AL 1 = E:134°02'42,51" S:00°55'24,92” (Pantai Dosa, Distrik Manokwari Selatan) AL 2 = E:134°01'04,71" S:00°58'28,35" (Pantai Maruni, Distrik Manokwari Selatan) AL 3 = E:134°01'41,31" S:00°55'50,82" (Pelabuhan Marampa, Distrik Manokwari Selatan) Parameter kecerahan dan sampah telah melebihi baku mutu berdasarkan permenlh No. 51/MENLH/2004 lampiran I . Hal ini disebabkan banyaknya permukiman masyarakat yang berada di pesisir , dan adanya aktivitas pelabuhan

Kualitas Tanah Hasil Analisis Laboratorium Kualitas Tanah Tanah 1 = E:134 02’24,98" S:00°55’15,14" (Jl. Drs. Esau Sesa, Distrik Manokwari Barat) Tanah 2 = E:134 00’21,05” S:00°55'48,30" (Jl. Manokwari – Maruni, Distrik Manokwari Selatan) Tanah 3 = E:134°01'38,43” S:00"59'36,30" (Maruni, Distrik Manokwari Selatan) Titik 1 : 62, 64% tekstur debu, 16,65% tekstur liat dan 20,71% tekstur pasir Titik 2: 5,47% tekstur debu, 8,35% tekstur liat dan 86,18% tekstur pasir Titik 3: 9,62% tekstur debu, 0,17% tekstur liat dan 90,21% tekstur pasir

Kawasan Rawan Abrasi Kawasan Rawan Genangan Lokasi Rawan Abrasi Pada Jalan Nasional Ruas Maruni – Batas Kota Manokwari (010) Lokasi Rawan Genangan Pada Jalan Nasional Ruas Maruni – Batas Kota Manokwari (010) dan Ruas Drs. Esau Sesa (010 18K)

Hidrooseanografi (a) Batimetri Kelerengan yang curam setelah mencapai kedalaman 250 meter . Untuk mencapai kecuraman di tepi pantai dibutuhkan jarak sekitar 100-200 meter dari tepi pantai Peta Batimetri Perairan Sepanjang Jalan Di Daerah Penelitian. Hasil dari Overlay Peta Pushidroal, Batimetri dan Citra

Pasang Surut Grafik Pasang Surut Hasil Pengolahan Data, Tanggal 1 d/d 15 Juni 2022 Selama 15 hari muka air tertinggi adalah 0,942 meter , terendah adalah -1,319 m . Tunggang air dari rendah ke tinggi adalah : 2,261 m Permodelan Arus dan Gelombang Arus Pola Arah dan Kecepatan Arus Saat Air dalam Kondisi Menuju Surut Pada kondisi menuju surut , arus mengalir dari Barat menuju Timur. Arus berkecepatan antara 0,0 m/detik s/d 0,34 m/detik

Saat menuju pasang , pola arah aliran dan kecepatan air laut di mengalami perubahan . Saat pasang aliran air laut mendekati daratan (dari timur ke barat Pola Arah dan Kecepatan Arus Saat Air dalam Kondisi Menuju Pasang Gelombang Pola Arah dan Tinggi Gelombang Datang dari Timur Laut Arah datangnya gelombang dari arah Timur Laut . Gelombang pecah di kedalaman 0,6 meter . Tinggi gelombang sebesar 0,8 s/d 2 meter

Pola Arah Dan Tinggi Gelombang Datang Dari Arah Timur Tinggi gelombang sebesar 0,6 - 2 meter . Arah datangnya gelombang dari arah timur . Gelombang pecah di kedalaman 0,6 meter Pola Arah dan Tinggi Gelombang Datang dari Arah Tenggara Tinggi gelombang sebesar 0,2 - 2 meter. Arah datangnya gelombang dari arah timur . Gelombang pecah di kedalaman 0,6 meter

Identifikasi penyebab kerusakan pantai yang mengancam jalan Lokasi yang belum terlindungi Lokasi yang telah mengalami kerusakan dan dilakukan perlindungan ulang Lokasi yang telah rusak belum diperbaiki lagi Lokasi yang terlindungi dengan aman Titik-Titik Lokasi Pengamatan Kerusakan Talud dan Break Water

Gambar Diambil dari Lokasi 3 Menghadap Ke Lokasi 1 dan 2 Gambar Diambil dari Lokasi 7 Menghadap Ke Lokasi 1 dan 2 Gambar diambil dari lokasi 8 menghadap ke Timur Gambar Diambil Dari Lokasi 13 Menghadap Ke Timur Gambar diambil dari lokasi lokasi titik pengamatan 14 menghadap ke Utara Gambar diambil dari lokasi 15 menghadap ke Utara

Kegempaan di Papua dan Manokwari Pembangunan jalur jalan yang berlokasi didaerah pesisir membutuhkan penanganan dengan memperhatikan kegempaan yang sering terjadi. Hal ini diakibatkan oleh penyusun batuan , sebagian berada di daerah dengan litologi aluvial yang belum mengaami pemadatan, masih teruarai. Jika terjadi gempa , mengakibatkan getaran yang mampu merusak jalan . Kondisi Geologi Litologi Trase jalan melalui formasi batuan : Formasi befoor (Tmk), Formasi Kais (Tpb), Formasi manokwari (Qpm), dan batuan aluvium atau endapan pesisir (Qa) Struktur Geologi Struktur geologi dijumpai dalam bentuk sesar naik, sesar geser, kekar (joint) dan perlapisan batuan . Jika dikombinasikan dengan data kegempaan yang terjadi di daerah penelitian dan sekitarnya akan memberikan pengaruh signifikan terhadap struktur bangunan.

Biologi Flora Data Keragaman Jenis Vegetasi di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Bts. Kota Manokwari dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari)

Jenis flora yang ditemukan sejumlah 32 family/72 spesies meliputi flora darat dan mangrove. Jumlah flora darat yang ditemukan 30 family/ 70 spesies, Mangrove ditemukan 9 family/21 spesies. Sebagian besar berupa habitus pohon dari family Anacardiaceae, Fabaceae, Lamiaceae, Moraceae dan lainnya. Komunitas Hutan Pantai Jumlah Jenis dan Famili Hutan Pantai Hasil Analisis Vegetasi Komunitas Hutan Pantai Hasil Analisis Vegetasi Komunitas Mangrove Sumber: Hasil Perhitungan Konsultan, 2022 Sumber: Hasil Perhitungan Konsultan, 2022

Fauna Fauna yang Ditemukan di Sepanjang Jalan Nasional Ruas Maruni – Batas Kota Manokwari (010) dan Jl. Drs. Esau Sesa (010 18K) Jenis fauna yang ditemukan di wilayah studi berupa hewan peliharaan milik masyarakat seperti sapi, kambing, anjing, kucing dan babi . Hewan peliharaan sebagian besar ditemukan di pekarangan atau lahan kosong. Dijumpai beberapa fauna berupa insecta dan avifauna. Jenis insecta yang ditemukan berupa kupu-kupu, capung, dan lebah . a) Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis) dan b) Burung Gereja (Passer montanus) Fauna yang Ditemukan di Sekitar Wilayah Studi

Biota Air Laut Plankton Jenis Fitoplankton yang Teridentifikasi P1 (Pantai Dosa) P1: E:134°02'42,51" S:00°55'24,92" P2 (Pantai Maruni) P2: E:134°01'04,71" S:00°58'28,35" P3 (Pelabuhan Marampa) P3: E:134°01'41,31" S:00°55'50,82" Indeks keanekaragaman jenis menunjukkan stabilitas komunitas biota perarian laut tidak stabil. Indeks Kemerataan menunjukkan kemerataan spesies pada 3 lokasi cenderung rendah Indeks dominansi di Pantai Dosa dan Pantai Marumi menunjukkan kecenderungan dominansi spesies / komunitas tidak stabil , pada perairan Pelabuhan Marampa kecenderungan dominansi spesies lebih kecil Jenis Zooplankton yang Teridentifikasi P1 (Pantai Dosa) P1: E:134°02'42,51" S:00°55'24,92" P2 (Pantai Maruni) P2: E:134°01'04,71" S:00°58'28,35" P3 (Pelabuhan Marampa) P3: E:134°01'41,31" S:00°55'50,82" Indeks keanekaragaman jenis muara sungai dan Pantai Dosa menunjukkan komunitas zooplankton paling tidak stabil (buruk) , disusul komunitas zooplankton di pantai Maruni , di Pelabuhan Marampa dalam kondisi stabilitas sedang Indeks kemerataan pada komunitas zooplankton di 3 lokasi menunjukkan cenderung tidak merata Indeks dominansi di 3 lokasi menunjukkan tidak ada kecenderungan dominansi spesies / komunitas labil

Benthos P1 (Pantai Dosa) P1: E:134°02'42,51" S:00°55'24,92" P2 (Pantai Maruni) P2: E:134°01'04,71" S:00°58'28,35" P3 (Pelabuhan Marampa) P3: E:134°01'41,31" S:00°55'50,82" Jenis Benthos yang Teridentifikasi Indeks keanekaragaman di 3 lokasi menunjukkan kondisi tidak stabil Indeks Kemerataan di 3 lokasi menunjukkan tidak merata . Indeks dominansi di Pantai Dosa dan Maruni menunjukkan kecenderungan dominansi spesies / komunitas labil , di Pelabuhan Marampa lebih stabil

Nekton Keanekaragaman Jenis Nekton

Sumber: Hasil Penelusuran Pustaka: White, T.W. (2013). Market Fishes of Indonesia; Luky Sembel, E. Manangkalangi, Zulfikar Mardiyadi, A. Manumpil. Kualitas Perairan Teluk Doreri. Jurnal Engano, Vol 4 No.1 April 2019. Hlm 52-64 Status Konservasi menurut IUCN Red List: DD: Data Deficient (Informasi Kurang) LC : Least Concern (Resiko Rendah) NT : Near Threatened (Hampir Terancam) VU : Vulnerable (Rentan) EN : Endangered (Terancam) CR : Critically Endangered (Kritis) EX : Extinction (Punah) 1) Lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi. 2) The IUCN Red List of Threatened Species (2020-3) Terdapat 4 jenis dengan status konservasi rentan ( Vulnerable ) dan 1 terancam (Endangered): VU ( Vulnerable /Rentan) Hippocampus barbouri (Kuda Laut) Epinephelus fuscoguttatus (Kerapu macan) Amblyglyphidodon batunai (Betok perak) Dascyllus trimaculatus (Dakocan Hitam) EN ( Endangered /Terancam) Amphiprion clarkii (Ikan anemon) Histogram Kelimpahan Jenis Ikan di Teluk Doreri Antar Waktu Kelimpahan jenis ikan di Pantai Wosi sebesar 0.037 , didominasi ikan Archamia fucata . Jenis-jenis ikan tersebut menyenangi lamun dan mencari makan di padang lamun, serta merupakan ikan yang beraktifitas di waktu malam. Sebaliknya pada Siang hari kelimpahan jenis berkurang (0.024) didominasi oleh ikan Selar boops

Sosial Ekonomi Budaya Demografi Jumlah Penduduk Ketenagakerjaan Sebaran Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan dan Kampung serta Distrik di Wilayah Studi Jumlah penduduk di wilayah studi tergolong banyak Hampir separuh (49,48 %) jumlah penduduk di Distrik Manokwari Selatan. Di Distrik Manokwari Barat , Ruas Jalam hanya melintasi satu kelurahan, namun jumlah penduduk mencapai 31, 21 % dari penduduk Distrik Manokwari Barat Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kegiatan di Kabupaten Manokwari Tahun 2020 Angkatan kerja yang bekerja tergolong banyak sebesar 92,53 % dari seluruh angkatan kerja . Jumlah angkatan kerja yang menganggur mencapai 7,47 % atau 6 639 tenaga kerja . Realisasi kegiatan pembangunan diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah penganggur

Sosial Ekonomi Perekonomian Lokal Pendapatan Masyarakat Perekonomian lokal wilayah studi digerakkan oleh sektor pemerintah dan swasta. Sektor pemerintah terdapat perkantoran Pemda Prov. Papua Barat, KODAM XVIII Kasuari, dan POLDA Papua Barat . Sektor swasta yakni PT. SDIC Indonesia , dan PT. SDIC Papua Cement Indonesia Hasil Anaisis Pendapatan Bulanan Masyarakat Wilayah Studi Andal Pengembangan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa-Maruni Penggolongan pendapatan bulanan responden masyarakat berdasatkan UMR Provinsi Papua Barat tahun 2022 Sebagian besar (64 %) pendapatan dinikmati oleh sebagian kecil (25 %) responden masyarakat wilayah studi. Terjadinya ketimpangan pendapatan masyarakat di wilayah studi. Terdapat 15 % responden yang berpendapatan lebih kecil dari UMR Prov. Papua Barat. Hasil Analisis Jenis Pekerjaan Warga Masyarakat di Wilayah Studi Rencana Pengembangan Ruas Jalan Drs Esau Sesa Maruni

Infra Struktur Ekonomi Jenis-Jenis Infrastruktur Ekonomi yang Terdapagt di Wilayah Studi Jenis Pekerjaan yang Memiliki Potensi Menerima Dampak Langsung Kegiatan Jenis pekerjaan yang memiliki potensi untuk menerima dampak langsung dari rencana kegiatan adalah usaha kuari, dan dagang Usaha dagang dibedakan menjadi usaha toko, kios besar, kios keckil, rumah makan besar dan rumah makan/warung kecil Usaha kuari dilakukan oleh 4 perusahaan berbadan hukum (PT. Fulica Land, PT. Pulau Lemon, PT. Pulau Biru, dan PT. Arfai City), dan usaha masyarakat Kampung Dobut , Distrik Manokwari Selatan Kemudahan Aksesibilitas Masyarakat Dari 30 responden , sebanyak 28 responden (93,33 %) menyampaikan pengalamannya selama menggunakan ruas jalan ini pada setiap hari kerja ASN, Polri, TNI, dan juga hari sekolah: Pagi hari dirasakan tidak mudah melintasi ruas jalan ini karena padat kendaraan dan memerlukan kehati-hatian yang tinggi Siang hari dirasakan mudah melintasi ruas jalan ini , karena jumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan lebih sedikit Sore hari dirasakan tidak terlalu mudah , karena jumlah kendaraan kembali menjadi banyak terutama saat jam pulang kerja Dua responden lain (6,67 %) menyatakan bahwa pada bagian ruas jalan yang melintasi Kampung Maruni telah terjadi beberapa kasus kecelakaan

Meningkatnya Kesempatan Berusaha Masyarakat Unit/lapangan kerja ekonomi masyarakat bertumpu pada 14 lapangan kerja ekonomi yang telah ada untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rutin masyarakat 5 jenis lapangan pekerjaan yakni karyawan swasta, buruh, ASN, Polri, dan TNI 9 jenis lapangan pekerjaan yakni usaha bengkel, usaha dagang, usaha kontraktor, usaha quari, dan stan kayu, tukang, usaha pertanian pangan, usaha perikanan tangkap, dan usaha ternak

Sosial-Budaya Kelompok-Kelompok Etnis Pola Pemanfaatan Sumberdaya Alam Infrastruktur Kesejahteraan Sosial Pola Penguasaan Tanah di sepanjang Damija Essau Sesa-Maruni Kelompok etnis dibedakan menjadi 3 golongan yakni kelompok etnis Papua, kelompok etnis luar Papua, dan kelompok etnis hasil pernikahan anggota kelompok etnis Papua dan anggota kelompok etnis luar Papua Kelompok etnis Papua mencakup Suku Besar Arfak, Suku Doreri, dan suku-suku di luar Arfak dan Doreri Kelompok etnis luar Papua antara lain suku-suku yang berasal dari Toraja, Bugis Makasar, Jawa, Minahasa, Batak, dan Minang. Status penguasaan tanah/lahan adat : Warisan Jual-beli Kebijakan Kepala Suku Pemanfaatan SDA oleh masyarakat adat dilakukan secara komunal atau adat Tidak terdapat batas-batas yang jelas setiap areal lahan untuk masing-masing keluarga. Keluarga yang dianggap memiliki hak atas lahan adalah yang telah membuka lahan Jika lahan tidak dimanfaatkan lagi maka lahan tersebut tidak dapat dijual kepada masyarakat umum dan secara otomatis kembali sebagai lahan adat Jumlah Fasilitas Pendidikan di Distrik Manokwari Barat dan Manokwari Selatan

Persepsi Masyarakat Penurunan Pendapatan Usaha dan Jasa Konflik Kepemilikan Lahan/Tanah Perubahan Mata Pencaharian Fasilitas Tempat Ibadah di Wilayah Studi Kecenderungan pandangan responden : Kepastian waktu kegiatan pembongkaran Transparansi proses pembayaran ganti untung Kepastian waktu pembayaran ganti untung Kepastian harga satuan tanah Keseimbangan bagian areal tanah di sisi ruas jalan bagian Timur dan Barat Berdasarkan patok-patok yang ada , yang tergusur adalah tanam tumbuh di bagian areal tanah pekarangan , dan warung pinang milik keluarga . Bangunan rumah tinggal keluarga tidak terkena gusur , tetapi dinding rumah bagian depan sangat dekat dengan tepi jalan yang direncanakan, ada yang hanya tinggal 40 cm dari tepi jalan . Warga tidak menyatakan untuk pindah mata pencaharian . Dari segi keamanan dan kenyamanan , dapat dikatakan lokasi rumah tinggal keluarga adalah tidak layak Kepemilikan tanah yang memiliki potensi konflik , adalah tanah yang dimiliki melalui proses jual beli dan kebijakan kepala marga/suku. Bidang-bidang tanah yang dikuasai melalui proses ini dapat ditemukan di Kampung Maruni, dan Andai Pantai. Hasil Analisis Pendapatan Bulanan Usaha Dagang dan Jasa Perbengkelan di Wilayah Studi Rata-rata pendapatan bulanan usaha dagang dan jasa sangat tinggi yakni lebih 4 kali lipat (449 %) UMR Papua Barat tahun 2022 (Rp 3 200 000/bulan).

Keresahan Masyarakat Kesempatan Kerja Kehawatiran masyarakat bersumber dari pengalaman warga ketika pengerjaan duplikasi jembatan Sungai Maruni dan Jembatan Sungai Andai beberapa tahun lalu. Selama pengerjaan jembatan warga merasa resah karena isterahatnya terganggu Sebanyak 15 respoden (75 %) tidak merasa hawatir atau takut dengan proses pengerjaan duplikasi jembatan. Jumlah tenaga kerja konstruksi konstruksi direncanakan sebanyak 50 orang Penerimaan tenaga kerja ini diharapkan dapat mengurangi pengangguran di Kabupaten Manokwari Tingkat penurunan pengangguran kurang dari 1 % atau 0,75 % dari jumlah pengangguran di Kabupaten Manokwari

Kesehatan Masyarakat Sarana Kesehatan Tenaga Kesehatan Derajat Kesehatan Sarana Kesehatan di Lokasi Kegiatan Jumlah Tenaga Kesehatan Sepuluh Penyakit Terbesar di Puskesmas Wosi Distrik Manokwari Barat Sepuluh Penyakit Terbesar Puskesmas Sowi di Distrik Manokwari Selatan Jumlah penyakit tertinggi di Distrik Manokwari Barat dan Distrik Manokwari Selatan didominasi penyakit ISPA . Penyakit ISPA ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan Lingkungan yang tidak bersih dan sehat akan berdampak pada penyakit ISPA Kondisi Lingkungan dan Sanitasi Kondisi sanitasi di lokasi kegiatan : Masyarakat memiliki pola prilaku hidup bersih dan sehat dengan memiliki akses sanitasi layak Sumber air bersih berasal dari 3 sumber yaitu air sumur, mata air dan PDAM. Kualitas air dari sumur dan mata air cenderung buruk pada saat musim hujan dan baik pada musim kemarau . Kualitas air PDAM memiliki kondisi paling stabil (kondisi baik) tidak bergantung pada musim

Transportasi Kondisi Jalan Eksisiting Ruas jalan di sekitar kegiatan merupakan jalan arteri primer dan kolektor sekunder . Perkerasan adalah aspal hotmix (fleksibel). Tata guna lahan di sekitar ruas jalan merupakan kawasan komersial / lahan niaga seperti pertokoan dan restaurant serta kawasan resindential atau permukiman. Karakteristik hambatan samping ruas sekitar kegiatan dikategorikan Sedang Analisis Kinerja Lalu Lintas Kinerja lalu lintas yang paling buruk yaitu terjadi pada Simpang 3 (APILL) Jln. Trikora – Wosi – Jln. Rendani – Jln. Drs. Esau Sesa (Manokwari) dengan tingkat pelayanan F di hari selasa jam puncak sore dengan nilai derajat kejenuhan tertinggi 1,307 dan tundaan rata-rata 227,57 (detik/smp). Lokasi Rawan Kecelakaan Lokasi Rawan Kecelakaan di Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari dan Ruas Jalan Esau Sesa Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2017 s/d Tahun 2019 Data Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2020 s/d Juli 2022

Penetapan Dampak Penting Hipotetik (DPH)

Matriks Identifikasi Dampak Potensial Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran)

Matriks Dampak Penting Hipotetik (DPH) Rencana Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran)

Evaluasi Secara Holistik Terhadap Dampak Lingkungan

Interaksi Dampak Evaluasi Satu Ruang dan Satu Waktu Beberapa dampak penting yang terjadi pada waktu yang sama dengan ruang/tempat yang sama: Pada tahap pra konstruksi kegiatan pengadaan lahan menimbulkan dampak penting perubahan mata pencaharian dan potensi terjadi konflik kepemilikan lahan Pada tahap konstruksi kegiatan pembongkaran bangunan dan penyiapan lahan menimbulkan dampak penting terhadap gangguan vegetasi serta penurunan pendapatan usaha dan jasa. Pada tahap konstruksi kegiatan pekerjaan tanah (galian, timbunan dan buangan) menimbulkan dampak penting terhadap penurunan kualitas udara dan potensi erosi. Pada tahap konstruksi kegiatan pekerjaan duplikasi jembatan menimbulkan dampak penting terhadap gangguan aktivitas masyarakat dan keresahan masyarakat

Dampak yang terjadi tidak hanya pada satu tahapan kegiatan: Pada tahap pra konstruksi kegiatan pengadaan lahan menimbulkan dampak penting perubahan mata pencaharian serta potensi konflik kepemilikan lahan. Dampak-dampak penting tersebut dapat berlangsung hingga tahap konstruksi berjalan. Pada tahap konstruksi kegiatan pembongkaran bangunan dan penyiapan lahan menimbulkan dampak penting gangguan vegetasi dan penurunan pendapatan dan usaha jasa. Dampak-dampak penting tersebut dapat berlangsung hingga tahap operasional Kegiatan yang Paling Banyak Menimbulkan Dampak Dampak Negatif Penting Kegiatan pengadaan lahan menghasilkan 2 dampak negatif penting Kegiatan pembongkaran dan penyiapan lahan menghasilkan 3 dampak negatif penting Kegiatan pekerjaan tanah (galian, timbunan dan buangan) menghasilkan 2 dampak negatif penting Kegiatan duplikasi jembatan menghasilkan 2 dampak negatif penting Dampak Positif Penting Kegiatan Pengoperasian jalan menghasilkan 3 dampak positif penting yaitu Bangkitan Lalu Lintas, Terbukanya Kesempatan Kerja dan Kemudahan Aksesibilitas masyarakat

Area yang Paling Terdampak Area yang perlu mendapat perhatian penting Pada tahap pra konstruksi kegiatan pembebasan lahan menimbulkan dampak penting perubahan mata pencaharian serta potensi konflik kepemilikan lahan . Proses penyelesaian pembebasan lahan diperkirakan akan memakan waktu yang lama, sehingga pemrakarsa perlu menyikapi kegiatan pembebasan lahan ini secara intesif dengan berbagai pendekatan: administratif, sosial-ekonomi-budaya, hukum dan lain sebagainya. Pada tahap konstruksi dampak penting penting penurunan kualitas udara sebagai akibat kegiatan pekerjaan tanah dan konstruksi serta perkerasan jalan perlu mendapat perhatian terutama untuk titik-titik rawan kemacetan seperti pada lokasi perdagangan dan jasa di sepanjang ruas Maruni- Batas Kota Manokwari, lokasi perdagangan, pemukiman dan fasilitas umum pada jalan Drs.Esau Sesa Pekerjaan tanah (galian, timbunan dan buangan) yang berpotensi menimbulkan dampak penting peningkatan potensi erosi, perlu mendapat perhatian penting terkait hasil kajian Hidro-oseanografi, terutama pada lokasi yang rawan abrasi pada STA 2+700 s/d 2+900, 12+000 s/d 14+000, 15+000 s/d 16+000 dan juga pada lokasi Tabel 3.19. Daerah rawan abrasi tersebut merupakan dampak lingkungan yang akan mengancam keberadaan/keberlangsungan proyek jalan. Penanganan abrasi pantai bukan merupakan tanggung jawab dari pemrakarsa (BPJN Pabar), namun demikian pemrakarsa akan berkoordinasi dengan instansi yang berwewenang (PUPR SDA Sungai dan Pantai) Pekerjaan duplikasi jembatan perlu mendapat perhatian karena terdapat 9 jembatan . Pekerjaan secara bertahap untuk duplikasi jembatan akan meningkatkan lama waktunya terjadinya dampak penting gangguan aktivitas masyarakat dan makin meningkatkan keresahan masyarakat

Akumulasi Dampak Akumulasi dampak dari beberapa kegiatan: Akumulasi dampak pada tahap pra konstruksi terjadi akibat kegiatan pengadaan lahan yang berpotensi merubah mata pencaharian masyarakat dan memunculkan konflik kepemilikan lahan. Dari kedua dampak penting hipotetik tersebut akan menyebabkan munculnya dampak potensial penurunan pendapatan, munculnya keresahan dan persepsi negatif dari masyarakat. Akumulasi dampak pada tahap konstruksi mencapai puncaknya pada kegiatan pekerjaan tanah (galian, timbunan dan buangan). Kegiatan ini menimbulkan 16 dampak potensial dan 2 dampak penting hipotetik (Penurunan Kualitas Udara dan Potensi Erosi). Akumulasi dampak pada tahap operasional terjadi akibat kegiatan pengoperasian jalan yang menimbulkan 3 dampak penting hipotetik yaitu peningkatan aksesibilitas masyarakat, bangkitan lalu lintas dan terbukanya kesempatan berusaha. Ketiga dampak penting tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan, yang akan mengembangkan dampak potensial lainnya seperti peningkatan kesempatan kerja, peningkatan persepsi masyarakat, dan lain sebagainya

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 1. Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur terkait dengan pemanfaatan ruang Ya Rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada kawasan yang telah sesuai dengan Perda Kabupaten Manokwari No. 05 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Manokwari Tahun 2013 – 2033, Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK. 4945/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/8/2020 tanggal 26 Agustus 2020 tentang Penetapan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha (PIPPIB) Hutan Alam Primer dan lahan gambut Tahun 2020 Periode II, Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 783/Menhut-II/2014 Tanggal 22 September 2014 Tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan (Justifikasi ini tertuang dalam Dokumen Amdal BAB I Halaman I-12 s/d I-19) Kriteria Kelayakan Lingkungan

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 2. Kesesuaian rencana usaha dan/atau kegi-atan dengan kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan Ya Kebijakan pelaku usaha dan/atau kegiatan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan maupun kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam yang berlaku. Adapun beberapa kebijakan terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingungan hidup diantaranya yang akan dijadikan pedoman oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat dalam melakukan pengelolaan lingkungan diantaranya seperti: Kegiatan Konstruksi Pelaku usaha dan/atau kegiatan berkomitmen untuk dalam melakukan kegiatan konstruksi guna meminimalisir dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan berpedoman pada Spesifikasi Umum 2018 Pengadaan lahan Pelaku usaha dan/atau kegiatan berkomitmen untuk memenuhi seluruh hak dan kewajiban dalam proses pengadaan lahan dengan mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No 5 Tahun 2012 Penanganan timbulan limbah B3 Pelaku usaha dan/atau kegiatan berkomitmen dalam mengelola timbulan limbah B3 selama pekerjaan konstruksi maupun pemeliharaan jalan, jembatan, maupun bangunan perlengkapan jalan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2021, dan PERMENLH No. 6 Tahun 2021 (Justifikasi ini tertuang dalam Dokumen Andal BAB II. Andal Halaman II-36 s/d II-39)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 3. Rencana usaha dan/ atau kegiatan tidak mengganggu kepentingan pertahanan kea-manan Ya Rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat tidak mempengauhi stabilitas keamanan dan pertahanan . Lokasi rencana kegiatan berada di Distrik Manokwari Selatan dan Distrik Manokwari Barat (Justifikasi ini tertuang dalam Dokumen Andal BAB II. Andal Halaman II-32 s/d II-33)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek biogeo-fisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat Ya Pelaku usaha/penyusun telah melakukan prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek fisik-kimia, biologi, lalu lintas, sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat pada tahap pra konstruksi, konstruksi, dan operasi pada rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Seluruh dampak negatif yang terjadi dapat diminimalkan dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan tekno-logi yang ada serta tidak memerlukan biaya yang besar, dan dampak positif yang ditimbulkan dapat dikembangkan. (Justifikasi ini tertuang dalam Dokumen Andal BAB VI. Prakiraan Dampak Penting dan Penentuan Sifat Penting Dampak)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif Ya Hasil evaluasi secara holistik telah diuraikan dalam Dokumen Andal BAB VII., sehingga dapat diketahui keterkaitan antar dampak penting yang bersifat positif dan negatif maupun yang berdampak sangat kecil, kecil, sedang, dan besar yang disajikan pada Tabel 7.1. Uraian mengenai arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup telah disajikan pada Tabel 7.2 dan Tabel 7.3 . Berdasarkan Tabel 7.2 dan Tabel 7.3 , maka seluruh kegiatan yang menimbulkan dampak negatif terhadap komponen lingkungan dapat di minimalkan (Justifikasi Ini tertuang dalam dokumen Andal BAB VII. Evaluasi Secara Holistik terhadap Dampak Lingkungan)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 6. Kemampuan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam menanggulangi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari usaha dan/atau kegiatan yang di-rencanakan dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan. Ya Pelaku usaha berkomitmen untuk melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan dalam rangka mengendalikan dan mengurangi dampak negatif serta mengembangkan dampak positif yang terjadi pada tiap tahapan pelaksanaan pembangunan yang dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan bermaterai terkait dengan komitmen pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup . Biaya yang digunakan guna menanggulangi dampak negatif dapat diatasi, mengingat upaya pengelolaan yang dilakukan tidak memerlukan teknologi tinggi (Justifikasi ini tertuang dalam Pernyataan Komitmen Pelaksanaan RKL-RPL pada Dokumen RKL-RPL)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 7. Rencana usaha dan/ atau kegiatan tidak mengganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat (emic view) Ya Rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat tidak akan mengubah nilai-nilai sosial dan/atau ekonomi masyarakat. Dimana masyarakat menyetujui dengan adanya rencana kegiatan, serta menganggap bahwa rencana kegiatan nantinya akan memberikan keuntungan bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat terdampak yang ada di sekitar lokasi rencana kegiatan (Justifikasi ini tertuang dalam Dokumen Andal BAB. IV Halaman IV-3 s/d IV-8)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 8. Rencana usaha dan /atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan: Entitas dan/atau spesies kunci ( key species ) Memiliki nilai penting secara ekologis ( ecological importance ) Memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance); dan/atau Memiliki nilai penting secara ilmiah ( scientific importance ) Ya Spesies Kunci ( key species ) Tidak terdapat spesies yang berperan sebagai spesies kunci Nilai Penting Secara Ekologis ( ecological importance ) Beberapa pesies yang memiliki nilai penting secara ekologis diantaranya yaitu Cemara laut ( Casuarina equisetifolia ), Lamtoro ( Leucaena leucocephala ), Api-api ( Avicennia officinalis) , Dunun (Heritiera littolaris), dsb Nilai Penting Secara Ekonomi ( economic importance ) Beberapa spesies yang memiliki nilai penting secara ekonomi diantaranya yaitu Mangga ( Mangifera indica ), Damar ( Agathis dammara (Lamb .)), Sukun ( Artocarpus altilis ), Singkong ( Manihot esculenta ), dsb Nilai Penting Secara Ilmiah ( scientific importance ) Tidak ditemui spesies yang memiliki nilai penting secara ilmiah Meskipun terdapat beberapa spesies yang memiliki nilai penting secara ekologis, dan ekonomi, hal ini tidak akan mengganggu entitas ekologis yang terdapat pada lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan mengingat jumlah spesies-spesies tersebut cukup tinggi, sehingga dengan adanya rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Ma-nokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat tidak akan berpengaruh besar terhadap kelimpahan dari spesies-spesies tersebut. Terdapat berapa spesies yang masuk dalam kategori spesies yang terancam berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species (2021-2) diataranya yaitu Cemara kipas ( Thuja orientalis L. ), Angsana ( Pterocarpus indicus ), Giro Pasir Biasa I. Iyas ( Amphiprion clarkii ), Ikan anemon ( Amphiprion clarkii ), dsb. (Justifikasi ini tertuang dalam Dokumen Andal BAB III Halaman III-51 s/d III-73)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 9. Rencana usaha dan/ atau kegiatan tidak me-nimbulkan gangguan terhadap usaha dan/ atau kegiatan yang telah berada di sekitar lokasi usaha dan/atau kegiatan Ya Dampak negatif yang timbul terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar lokasi rencana kegiatan dapat diminimalkan dengan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL). Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada dasarnya untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam melakukan mobilisasi. (Justifikasi ini tertuang dalam dokumen Andal BAB II. Halaman II-34 s/d II-35)

No. Kriteria Penilaian Kelayakan Atau Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Kelayakan Keterangan Ya Tidak 10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegia-tan Ya Rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat akan menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif yang dapat dilakukan pengelolaan dengan teknologi yang ada dan dapat dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat, maka diprakirakan tidak akan melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan yang ada.

Berdasarkan hal tersebut, maka rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari Sepanjang 17,52 Km dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) Sepanjang 3,91 Km di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat dapat dinyatakan layak secara lingkungan . Pelaku usaha dan/atau kegiatan akan selalu melakukan komunikasi dan koordinasi yang beik dengan masyarakat sekitar, khususnya yang menyangkut keterbukaan informasi terkait dengan berbagai kegiatan pada berbagai tahap kegiatan baik tahap pra konstruksi, konstruksi, maupun operasi

Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dampak Penting Tahap Pra Konstruksi

Tahap Konstruksi

Tahap Operasi

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola Tahap Pra Konstruksi

Tahap Konstruksi

Tahap Operasi

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Dampak Penting Tahap Pra Konstruksi

Tahap Konstruksi

Tahap Operasi

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola Tahap Pra Konstruksi

Tahap Konstruksi

Tahap Operasi

Pernyataan Komitmen Pelaksanaan RKL-RPL

Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

SIDANG TEKNIS ANDAL RKL-RPL Peningkatan Kapasitas Jalan (Pelebaran) Ruas Jalan Maruni – Batas Kota Manokwari dan Ruas Jalan Drs. Esau Sesa (Manokwari) di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat Manokwari 19 September 2022