SISTEM KEWASPADAAN DINI dan RESPON (SKDR).pptx

TivanoPaembonan 6 views 48 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

Sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) merupakan sebuah sistem yang berfungsi dalam mendeteksi adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular yang dapat menampilkan alert atau sinyal peringatan dini adanya peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas di suatu wilayah.


Slide Content

dr. Pamela Vasikha UPTD PUSKESMAS PONDOK JAGUNG Kota Tangerang Selatan, Banten SISTEM KEWASPADAAN DINI dan RESPONS (SKDR)

KERENTANAN INDONESIA Perairan Terbuka – Jalur Lintas Negara – Daerah Tropis Terbesar

Surveillance Epidemiologi ? Pengamatan yang dilakukan secara terus menerus tentang penyakit beserta determinan / faktor resiko dan penyebarannya dalam kelompok masyarakat tertentu untuk Upaya pencegahan dan pengendalian

Berdasarkan Sasaran dari Penyelenggaraan Surveillance Kesehatan

Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular Kesehatan Lingkungan Kesehatan Matra Masalah Kesehatan A to Z Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Sarana air bersih Kesehatan Haji surveilans kesehatan dalam rangka kekarantinaan Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik Tempat-tempat umum Bencana dan Masalah Sosial surveilans gizi dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Kanker Pemukiman dan lingkungan perumahan Kesehatan Matra Laut dan Udara surveilans gizi mikro kurang yodium , anemia gizi besi , kekurangan Vitamin A Penyakit Kronis dan degenerative Limbah industri , rumah sakit dan kegiatan lainnya surveilans gizi lebih Gangguan mental Vektor dan Binatang pembawa penyakit surveilans kesehatan ibu dan anak termasuk reproduksi Gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja surveilans kesehatan lanjut usia Infeksi yang berhubungan dengan Faskes surveilans penyalahgunaan obat , narkotika , psikotropika , zat adiktif dan bahan berbahaya ; surveilans penggunaan obat , obat tradisional , kosmetika , alat kesehatan , serta perbekalan kesehatan rumah tangga surveilans kualitas makanan dan bahan tambahan makanan

Kegiatan Surveillance

Skema Pelaksanaan Surveillance

Pemantauan , Pembinaan , Pengawasan Kegiatan Surveillans Dalam Gedung

Luar Gedung

Berdasarkan Bentuk dari Penyelenggaraan Surveillance Kesehatan

INDICATOR BASED SURVEILLANCE Untuk memperoleh gambaran penyakit , factor resiko dan masalah Kesehatan dan/ atau masalah yang berdampak terhadap Kesehatan yang menjadi indikator program dengan menggunakan sumber data yang terstruktur

Pelaksanaan surveilans berbasis indikator dilakukan mulai dari puskesmas sampai pusat , sesuai dengan periode waktu tertentu ( harian , mingguan , bulanan dan tahunan ). Pelaksanaan surveilans berbasis indikator di puskesmas , dilakukan untuk menganalisis pola penyakit , faktor risiko , pengelolaan sarana pendukung seperti kebutuhan vaksin , obat , bahan dan alat kesehatan , persiapan dan kesiapan menghadapi kejadian luar biasa beserta penanggulangannya . Hasil analisis dimaksudkan untuk memperoleh gambaran penyakit atau masalah kesehatan dan/ atau masalah yang berdampak terhadap kesehatan seperti : situasi dan kecenderungan , perbandingan dengan periode sebelumnya , dan perbandingan antar wilayah/ daerah / kawasan .

EVENT BASED SURVEILLANCE (EBS) dilakukan untuk menangkap dan memberikan informasi secara cepat tentang suatu penyakit , faktor risiko , dan masalah Kesehatan yang tidak tertangkap melalui surveilans berbasis indikator . Sebagai contoh , beberapa KLB campak diketahui dari media massa , tidak tertangkap melalui surveilans PD3I terintegrasi ( Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi )

Kegiatan surveilans berbasis kejadian di puskesmas , melalui kegiatan verifikasi terhadap rumor terkait kesehatan atau berdampak terhadap kesehatan di wilayah kerjanya guna melakukan langkah intervensi bila diperlukan . Sumber laporan didapat dari sektor kesehatan ( instansi / sarana kesehatan , organisasi profesi kesehatan , asosiasi kesehatan , dan lain-lain), dan di luar sektor kesehatan ( instansi pemerintah non kesehatan , kelompok masyarakat , media, jejaring sosial dan lain- lain). Penyelenggaraan surveilans berbasis indikator dan berbasis kejadian diaplikasikan antara lain dalam bentuk PWS ( Pemantauan Wilayah Setempat ) yang didukung dengan pencarian rumor masalah Kesehatan

KLB? WABAH?

KRITERIA KLB

DEFINISI KASUS KASUS BARU Orang sakit yang datang ke Faskes dalam periode 1 minggu pelaporan dengan diagnosis baru ATAU orang yang berkunjung dengan diagnosis yang sama dan pernah dinyatakan sembuh sebelumnya . KASUS LAMA Orang sakit dengan diagnosis yang sama dan belum dinyatakan sembuh pada minggu pelaporan

kasus yang dilaporkan dalam SKDR HANYA KASUS BARU Ny A datang ke puskesmas dengan keluhan diare . Sebelumnya Ny A belum pernah sakit dan didiagnosa sebagai diare . Ny B minggu lalu pergi berobat ke puskesmas dan didiagnosa sakit diare . Seminggu kemudian Ny B datang Kembali dengan keluhan yang sama namun Ny B sebelumnya sudah sembuh . KASUS BARU, KENAPA? KASUS BARU, KENAPA?

Siapa yang menetapkan KLB & Wabah ? Kadinkes Kab /Kota, Kadinkes Prov , atau Menteri Kesehatan dapat menetapkan daerah di wilayahkerjanya dalam keadaan KLB , apabila suatu daerah memenuhi salah satu kriteria diatas dan menerbitkan laporan KLB sesuai contoh W1. Menteri Kesehatan dapat menetapkan daerah dalam keadaan wabah jika : Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan angka kesakitan dan/ atau kematian . Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial budaya , ekonomi dan pertimbangan keamanan

Kapan Penetapan KLB dicabut ? Kadinkes Kab /Kota, Kadinkes Prov , atau Menteri harus mencabut penetapan daerah dalam keadaan KLB apabila dua kali masa inkubasi , penyakit KLB pada wilayah tersebut tidak ditemukan lagi insiden / kasus serupa

SKDR? Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) = EWARS ( Early Warning Alert Response and System) sistem yang berfungsi dalam mendeteksi adanya ancaman indikasi KLB penyakit menular dilaporkan secara mingguan dengan berbasis computer dapat menampilkan alert atau sinyal peringatan dini adanya peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas Alert yang muncul bukan berarti sudah terjadi KLB tetapi merupakan pra -KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respon cepat agar tidak terjadi KLB

https://skdr.surveilans.org/auth

KELENGKAPAN LAPORAN SKDR = min 90% ( Jumlah laporan yang masuk ÷ jumlah laporan yang harus masuk ) x 100% Contoh : Saat ini minggu ke 26, PKM A sampai minggu ke 26 hanya melaporkan 20 minggu , maka kelengkapan laporan PKM A adalah ? Kabupaten Tangsel memiliki 10 puskesmas . Saat ini adalah minggu ke 30. Jumlah laporan yang masuk sebanyak 270 dari 10 puskesmas . Seharusnya laporan yang masuk dari 10 puskesmas adalah 300. Maka kelengkapan laporan SKDR puskesmas di Kabupaten Tangsel adalah ? (20 ÷ 26) x 100% = 76,9% (270 ÷ 300) x 100% = 90%

KETEPATAN LAPORAN SKDR = min 80% Laporan dari unit pelapor yang masuk ke dalam system pada hari senin / selasa pada minggu epidemiologi berikutnya Minggu epidemiologi dimulai dari Minggu - Sabtu Laporan dihitung tepat waktu jika laporan masuk pada hari Senin atau Selasa pukul 23:59 WIB Zero Reporting

SUMBER DATA PELAPORAN

WAKTU PELAPORAN SKDR WAKTU UNIT DAN TINGKAT KOORDINATOR CARA PENGIRIMAN Sabtu Sore Pustu , Bidan Desa mengirimkan format surveilans mingguan (W2) ke Puskesmas Petugas Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pengumpulan data Melalui SMS atau MedSos seperti WA dan cara lain Senin s/d Selasa Data Agregat PKM/ RS dilaporkan menggunakan SMS atau MedSos seperti WA ke Nomer Server SKDR atau langsung ke website SKDR Petugas Surveillance di tingkat PKM / RS Melalui SMS atau MedSos seperti WA atau melalui web SKDR Rabu s/d Kamis Petugas Surveilans Kab , Provinsi serta unit pelapor melakukan verifikasi data dan alert penyakit , melengkapi daftar kasus penyakit yang teridentifikasi sebagai KLB, membuat laporan dan Analisa mingguan SKDR sebagai bahan diseminasi informasi dan feedback ke Provinsi ) Petugas Surveillance Kabupaten , Provinsi Unit Pelapor Melalui Email dan Media Sosial lainnya dikirimkan ke Petugas Puskesmas Provinsi , Unit Pelapor Jumat Sudbit Surveilans ( melakukan verifikasi informasi yang diperlukan , membuat laporan dan Analisa mingguan SKDR sebagai bahan diseminasi informasi dan feedback ke Provinsi ) Subdit Surveilans Melalui email dan media social lainnya dikirimkan ke Petugas Provinsi dan unit terkait di Kementerian Kesehatan

1 2 3 4

Laporan Rutin Puskesmas