SISTEM KONTROL INDUSTRI Disusun Oleh : Devita rischiana (K2516017) Khalifah ahmad zaki (K2516038) Muh tsany zulfahmi (K2516044) Muhammad alif (K2516046) Pramudia bagus yudhanto (K2516053)
INDUSTRI PROSES VERSUS INDUSTRI MANUFAKTUR DISTRIK Industri dan operasi produksinya dibagi dalam dua kategori dasar : 1) industri proses, dan 2) industri manufaktur distrit Industri proses cenderung menggunakan material dalam bentuk cairan, gas, dan material-material sejenis Industri manufaktur distrit cenderung menggunakan material dalam bentuk padat untuk pembuatan part atau produk distrit Karena perbedaan jenis material yang digunakan dalam ke dua kategori tersebut, maka jenis operasi yang dilakukan juga berbeda
JENIS OPER5ASI DALAM INDUSTRI PROSES : REAKSI-REAKSI KIMIA KOMINUSI (PEMECAHAN DALAM BAGIAN YANG KECIL-KECIL, COMMINUTION ) DEPOSISI (MIS. DEPOSISI UAP SECARA KIMIAWI) DESTILASI PENCAMPURAN DAN PERAMUAN UNSUR-UNSUR PEMISAHAN UNSUR-UNSUR JENIS OPERASI DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR DISTRIT : PENUANGAN PENEMPAAN EKSTRUSI PERAKITAN MEKANIS PENCETAKAN PLASTIK PENSTEMPELAN LOGAM LEMBARAN
LEVEL OTOMASI DALAM DUA INDUSTRI
VARIABEL DAN PARAMETER DALAM DUA INDUSTRI Perbedaan antara industri proses dan indusrtri manufaktur distrit terlatak pada variabel dan parameter yang menentukan karakteristik operasi produksi masing-masing. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, variabel diidentifikasi sebagai input proses. Dalam industri proses, variabel dan parameter memiliki kecenderungan kontinu, sedangkan dalam industri manufaktur distrit variabel dan parameter cenderung distrit
VARIABEL (PARAMETER) KONTINU ADALAH SESUATU YANG SIFATNYA TERUS-MENERUS, TIDAK TERPUTUS SELAMA WAKTU MANUFAKTUR. VARIABEL KONTINU PADA UMUMNYA ANALOG, YANG BERARTI DAPAT DIAMBIL SESUATU NILAI DALAM DAERAH JANGKAU (RANGE) VARIABEL ([PARAMETER) DISTRIT ADALAH SESUATU YANG MEMILIKI HANYA SATU NILAI PADA SUATU DAERAH JANGKAU TERTENTU. JENIS VARIABEL DISTRIT YANG PALING UMUM ADALAH BINER, YANG BER5ARTI MEMILIKI DUA KEMUNGKINAN NILAI, ON ATAU OFF, TERTUTUP ATAU TERBUKA, DAN SETERUSNYA
KONTROL KONTINU VERSUS KONTROL DISTRIT Sistem kontrol industri yang digunakan dalam industri proses pada umumnya menggunakan sistem kontrol kontinu sedangkan pada industri manufaktur distrit menggunakan sistem kontrol distrit. Perbandingan antara kedua sistem kontrol tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
SISTEM KONTROL KONTINU Kontrol kontinu, umumnya bertujuan untuk menjaga agar variabel output pada level yang diinginkan, sama seperti operasi sistem kontrol umpan balik. Tetapi, kebanyakan proses kontinu dalam praktiknya terdiri dari banyak jaringan umpan balik, yang semuannya harus dikendalikan dan dikoordinasikan untuk menjaga variabel output pada nilai yang diinginkan.
KONTROL DENGAN PENGATURAN ( REGULATORY CONTROL ) Kontrol dengan pengaturan bertujuan untuk menjaga agar performansi proses pada level tertentu atau berada dalam daerah toleransi yang diberikan pada level tersebut. Kelemahan sistem ini adalah : tindakan pembandingan dilakukan setelah gangguan terjadi pada output proses
KONTROL HANTARAN KEDEPAN ( FEEDFORWARD CONTROL ) Strategi kontrol hantaran kedepan ini bertujuan untuk mengantisipasi efek gangguan yang akan mengacaukan proses dengan cara mensohor dan mengkompensasikannya sebelum gangguan tersebut mempengaruhi Proses. Kontrol dengan pengaturan dan kontrol hantaran kedepannya lebih sesuai digunakan untuk industri proses dari pada manufaktur produk distrit
OPTIMISASI KEADAAN TETAP ( STEADY STATE OPTIMIZATION ) Istilah optimisasi keadaan-tetap mengacu pada kelas teknik optimisasi dimana proses menunjukkan karakteristik sebagai berikut : Terdapat indeks performansi yang telah didefinisikan dengan baik, seperti biaya produksi, laju produksi, atau hasil produksi Hubungan antara variabel proses dan indeks performansi diketahui (dalam model matematika) Nilai parameter sistem yang mengoptimasi indeks performansi tersebut dapat ditentukan secara matematik
KONTROL ADAPTIF ( ADAPTIVE CONTROL ) Kontrol optimisasi keadaan-tetap dioperasikan sebagai sistem jaringan terbuka. Sistem ini akan bekerja sempurna bila tidak ada gangguan diluar hubungan yang diketahui antara parameter proses dan performansi proses. Bila dalam aplikasinya terdapat gangguan, maka untuk optimalisasi kontrol dibutuhkan bentuk koreksi sendiri, yang disebut kontrol adaptif.
BENTUK-BENTUK KONTROL PROSES KOMPUTER Pemonitoran proses Kendali proses loop terbuka Kendali proses loo[p tertutup