Smart_Greenhouse_Detailed_Presentation.pptx

fff

1. Merancang Sensor Smart Greenhouse Kelompok 2 Randy Rizaldo S – 202332012 Ahmad Fadel B – 202332011 Amelya Putri – 202332169 Dosen: Agus Mulyanto, S.Kom., M.Kom Institut Teknologi PLN – 2025/2026

2. Abstrak Smart Greenhouse adalah sistem rumah kaca cerdas berbasis sensor dan automasi. Menggunakan Soil Moisture Sensor, TMP36 (suhu), dan LDR (cahaya). Aktuator: pompa air otomatis, kipas pendingin, dan lampu tambahan. Tujuan: meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan air & energi, dan mengurangi intervensi manual. Cocok untuk pertanian modern yang berkelanjutan.

3. Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang sistem otomatis yang mampu memantau dan mengontrol lingkungan rumah kaca? 2. Bagaimana mengintegrasikan sensor dan aktuator ke dalam sistem berbasis mikrokontroler? 3. Bagaimana agar sistem dapat bekerja otomatis tanpa intervensi manual untuk menjaga kondisi optimal?

4. Tujuan 1. Mengontrol suhu lingkungan secara otomatis dengan kipas pendingin. 2. Mengatur pencahayaan buatan saat cahaya alami tidak mencukupi. 3. Mengurangi pengawasan manual melalui sistem monitoring sensor. 4. Meningkatkan efisiensi penggunaan air dan energi.

5. Manfaat 1. Membantu petani mengontrol kondisi tanaman otomatis. 2. Hemat energi dan air: bekerja hanya saat diperlukan. 3. Mengurangi pemantauan manual → efisiensi tenaga kerja. 4. Menjadi dasar smart farming yang terintegrasi.

6. Pembagian Tugas Anggota Ahmad Fadel B (202332011): Sensor LDR dan lampu Randy Rizaldo S (202332012): Sensor suhu TMP36, Motor DC, integrasi kode Amelya Putri (202332169): Soil Moisture Sensor dan buzzer

7. Komponen Sistem - Arduino UNO: pusat pemrosesan & kontrol - Sensor TMP36, LDR, Soil Moisture - Aktuator: Motor DC (kipas), Buzzer, Lampu - LCD 16x2 I2C: tampilkan data - Keypad 4x4: input PIN keamanan - IR Receiver: kontrol manual via remote - Breadboard & kabel: perakitan rangkaian

8. Soil Moisture Sensor • Deteksi kelembapan tanah → aktifkan pompa air • Output analog/digital berdasarkan tingkat resistansi tanah • Jika kelembapan < 40%, pompa menyiram otomatis • Amelya Putri bertanggung jawab pada bagian ini.

9. Temperature Sensor (TMP36) • Output analog linier (10mV/°C), akurat & hemat energi • Suhu > 30°C → kipas (motor DC) menyala • Rumus konversi suhu dari ADC digunakan • Penanggung jawab: Randy Rizaldo S

10. Photoresistor (LDR) & Lampu • LDR mendeteksi cahaya → nilai resistansi berubah • Cahaya < ambang batas → lampu menyala otomatis • Lampu juga bisa dikontrol secara manual via remote • Bertanggung jawab: Ahmad Fadel B

11. Implementasi Sistem & Mode • Mode Otomatis: Aktuator dikontrol otomatis oleh sensor • Mode Manual: Aktuator dikontrol IR remote (Pompa, Kipas, Lampu) • Input awal: Masukkan PIN melalui keypad (default 1234) • Data ditampilkan di LCD (Suhu, Kelembapan, Cahaya, Mode)

12. Perangkat Keras - Sensor TMP36: pin A0 - LDR: pin A1 - Soil Moisture: pin A2 - Buzzer: pin 12, Motor DC: pin 13, Lampu: pin 11 - LCD I2C: SDA A4, SCL A5 - Keypad: pin 2–9, IR Receiver: pin 10 - Semua komponen dirangkai di breadboard secara modular

13. Perangkat Lunak - Bahasa: C++ (Arduino IDE via Tinkercad) - Library: EEPROM, Keypad, LiquidCrystal_I2C, IRremote - Fungsi utama: • Autentikasi PIN • Baca sensor & kontrol aktuator • Mode otomatis/manual • Tampilkan data di LCD • Simpan PIN baru di EEPROM

14. Permasalahan & Solusi - Masalah pada integrasi IR Remote - Fungsi `irrecv.decode()` menimbulkan error - Error hilang jika fungsi dihapus, tapi kontrol manual tidak berfungsi - Solusi: perbaikan logika loop() agar IR tidak konflik dengan sensor lainnya

15. Kesimpulan • Sistem berhasil membaca & merespons suhu, cahaya, dan kelembapan secara otomatis • Efisien dalam penggunaan air dan energi • Kontrol manual tersedia sebagai opsi tambahan • Potensial untuk diterapkan pada pertanian skala kecil hingga besar