Spotter Training semua tentang spotter BTRBKP.pptx
AlvanAlvan1
0 views
41 slides
Oct 03, 2025
Slide 1 of 41
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
About This Presentation
Materi pelatihan ini dirancang khusus untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan para spotter atau flagman dalam mendukung keselamatan operasional forklift dan alat berat lainnya di area kerja.
Dalam presentasi ini, peserta akan mempelajari:
Peran dan Tanggung Jawab Spotter
Menjadi pengawas utam...
Materi pelatihan ini dirancang khusus untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan para spotter atau flagman dalam mendukung keselamatan operasional forklift dan alat berat lainnya di area kerja.
Dalam presentasi ini, peserta akan mempelajari:
Peran dan Tanggung Jawab Spotter
Menjadi pengawas utama di area blind spot forklift dan alat berat.
Memberikan sinyal komunikasi yang jelas dan tepat kepada operator forklift untuk menghindari kecelakaan.
Memastikan jalur operasi forklift bebas dari hambatan dan pejalan kaki yang berisiko.
Berperan sebagai penghubung komunikasi antara operator forklift dan pekerja di lapangan.
Sinyal dan Komunikasi Efektif
Penggunaan sinyal tangan standar dalam memberikan perintah seperti berhenti, jalan, belok, dan lainnya.
Teknik menjaga kontak visual dengan operator forklift untuk memastikan komunikasi efektif.
Penggunaan alat komunikasi seperti walkie-talkie untuk koordinasi di area yang luas atau bising.
Keselamatan Kerja dan Penggunaan APD
Pengenalan alat pelindung diri (APD) yang wajib digunakan spotter, seperti rompi reflektif, helm, dan sepatu keselamatan.
Cara menghindari area berbahaya selama menjalankan tugas.
Prosedur darurat yang harus dipahami untuk penanganan insiden di lokasi kerja.
Simulasi dan Studi Kasus
Contoh kasus kecelakaan yang melibatkan forklift dan bagaimana spotter dapat mencegahnya.
Latihan praktis sinyal dan koordinasi antara spotter dan operator forklift.
Simulasi skenario nyata untuk memperkuat keterampilan pengawasan dan komunikasi.
Standar Operasi dan Regulasi Keselamatan
Pemahaman regulasi keselamatan kerja yang relevan untuk spotter dan operator alat berat.
Implementasi standar operasional prosedur (SOP) di lingkungan kerja.
Materi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran keselamatan dan koordinasi kerja di area yang melibatkan alat berat, khususnya forklift. Pelatihan spotter ini membantu mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan efisiensi kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
Pelatihan ini dirancang untuk membekali spotter atau flagman dengan pengetahuan dan keterampilan penting dalam mendukung keselamatan operasional forklift dan alat berat di area kerja. Spotter berperan sebagai pengawas yang memastikan jalur aman bagi operator forklift dengan memberikan sinyal yang tepat dan mengawasi area blind spot.
Materi mencakup peran dan tanggung jawab spotter, teknik komunikasi sinyal tangan, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta prosedur keselamatan kerja dan penanganan darurat. Pelatihan juga meliputi simulasi dan studi kasus untuk memperkuat pemahaman dan kesiapan peserta dalam situasi kerja nyata.
Pelatihan ini sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan koordinasi di lapangan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja.
Size: 2.32 MB
Language: none
Added: Oct 03, 2025
Slides: 41 pages
Slide Content
HSE TRAINING IN HOUSE TRAINING Keselamatan Flagman dan Pengoperasian Forklift SAFETY FLAGMAN & FORKLIFT OPERATION
Informasi Vibrate only
APD dan peralatan yang diperlukan spotter Tanggung jawab spotter Pekerjaan yang wajib menggunakan spotter Potensi bahaya yang dihadapi spotter Kewajiban spotter Kode tangan yang digunakan spotter Garis Besar Pelatihan
Mekanisme Pelatihan Durasi Pelatihan: 1 Jam Metodelogi: presentasi, diskusi, tanya – jawab, latihan di dalam kelas Evaluasi: Praktik Gerakan
Tujuan Pelatihan Memberikan panduan mengenai prosedur kerja selamat kepada karyawan yang ditugaskan sebagai spotter kendaraan ditempat kerja sehingga dapat memberikan panduan yang benar kepada operator dan mencegah terjadinya insiden akibat pengoperasian kendaraan. Mencegah terjadinya insiden terhadap spotter ketika sedang melaksanakan tugasnya memandu kendaraan.
Latar belakang dibutuhkan seorang spotter yang terlatih di tempat kerja: Banyak insiden ditempat kerja terkait dengan pengoperasian kendaraan Insiden pada pengoperasian kendaraan umumnya disebabkan oleh tabrakan, terbalik dan terhimpit Adanya beberapa insiden yang terkait dengan pengoperasian kendaraan, dimana operator tidak dapat melihat area sekitar dengan baik/menyeluruh dan area manuver yang terbatas Potensi spotter mengalami insiden akibat tertabrak atau kontak dengan kendaraan Pendahuluan
Spotter adalah orang yang bertugas untuk memberikan arahan kepada operator yang sedang mengoperasikan suatu kendaraan di area kerja Spotter haruslah seorang yang telah dilatih dalam mengarahkan kendaraan Definisi
APD dan peralatan yang wajib digunakan oleh spotter: - jika APD standar (helm, kacamata dan sepatu, earplug/earmuff dibutuhkan) Pakaian kerja / Rompi yang dilengkapi dengan reflektif Radio komunikasi dua arah Flashlights APD & Peralatan
Tanggungjawab Spotter Membantu mengarahkan operator dalam memposisikan / mengoperasikan kendaraan Memberikan peringatan kepada operator terhadap semua bahaya disekitarnya Memberikan informasi kepada operator mengenai keadaan sekitar yang tidak terlihat jelas oleh operator Mencegah kendaraan menabrak orang, fasilitas dan kendaraan lain
Penggunaan Spotter Penggunaan spotter ditempat kerja diwajibkan ketika: Pengoperasian kendaraan di area yang sibuk atau ramai Pengoperasian kendaraan pada kondisi pandangan dan ruang yang terbatas (sempit) Pengoperasian kendaraan dibawah atau didekat kabel listrik Manuver trailers Penggalian pada area yang terdapat kabel atau pipa
Penggunaan Spotter Penggunaan spotter ditempat kerja diwajibkan ketika: Manuver kendaraan kedalam atau didalam bangunan atau struktur lainnya Operator tidak dapat melihat area sekeliling dan lintasan dengan baik Mengangkat atau memindahkan material dengan menggunakan alat angkat Terdapat bahaya fisik ketika pengoperasian kendaraan Manuver dibawah atau didekat kabel listrik
Bahaya yang kemungkinan dihadapi oleh spotter ketika mengarahkan kendaraan di tempat kerja: Operator kurang kompeten Pandangan operator kurang jelas / terhalang Pencahayaan yang kurang Permukaan dan material yang tidak stabil Permukaan yang tidak rata, lubang atau ada penghalang Material terjatuh Titik terjepit Kebisingan Debu, dll Potensi Bahaya
Kewajiban Spotter bebas dari Menyiapkan APD dan peralatan yang dibutuhkan Memastikan area yang akan dilalui oleh kendaraan rintangan Berkomunikasi dengan operator terlebih dahulu mengenai rencana pergerakan / pekerjaan yang akan dilakukan Persiapan Mengarahkan Kendaraan
Kewajiban Spotter Memastikan apakah memerlukan bantuan rekan lain untuk mengarahkan kendaraan Mengetahui JSA / Prosedur yang terkait dengan pekerjaan tersebut Mengidentifikasi bahaya yang ada disekitar area kerja Persiapan Mengarahkan Kendaraan
Kewajiban Spotter Proses Mengarahkan Kendaraan Selalu berada pada area aman (sisi operator, terlihat oleh operator, dan jarak aman). Jika terdapat lebih dari 1 orang spotter, hanya satu spotter saja yang berhak memberikan arahan kepada operator. Mengamati setiap pergerakan kendaraan untuk memastikan tidak terjadi insiden. Fokus mengarahkan 1 kendaraan hingga kendaraan berhenti dengan aman.
Menggunakan isyarat panduan ( hand signal ) yang mudah dan dapat di mengerti oleh operator. Melakukan kontak radio dengan operator untuk memastikan aba- aba dipahami. Dilarang menggunakan HP dan earphone selama melakukan pekerjaaan. Kewajiban Spotter Proses Mengarahkan Kendaraan IF YOU CAN TOUCH THE MACHINERY YOU ARE TOO CLOSE!!!
Kewajiban Spotter “Jaga jarak aman dan tetap terlihat oleh operator”
Kewajiban Spotter “Arahkan kendaraan ke tempat yang aman”
Dump Truck Ilustrasi Posisi Aman
Excavator Ilustrasi Posisi Aman
Dozer Ilustrasi Posisi Aman
Artic Truck Ilustrasi Posisi Aman
START ENGINE Kode Tangan ( Hand Signal )
Kode Tangan ( Hand Signal ) MUNDUR MAJU
Kode Tangan ( Hand Signal ) KE ARAH KIRI KE ARAH KANAN
STOP Kode Tangan ( Hand Signal )
BERHENTI TOTAL (PARKIR) Kode Tangan ( Hand Signal )
Kode Tangan ( Hand Signal ) STOP ENGINE
Kode Tangan ( Hand Signal )
Forklift Hand Signal
Forklift Hand Signal
Forklift Hand Signal
Forklift Hand Signal
Crane Hand Signal Jari telunjuk keatas dan diputar searah jarum jam. Isyarat ini digunakan pada proses pengangkatan barang/beban. Jari telunjuk kebawah dan diputar searah jarum jam. Isyarat ini digunakan pada proses penurunan barang/beban. Tangan mengepal sambil mengetuk helm. Gerakan ini artinya agar operator crane menggu nakan hoist utama.
Crane Hand Signal Posisi tangan mengepal dan ibu jari menunjuk ke atas. Isyarat ini berarti boom di naikkan. Posisi tangan mengepal dan ibu jari menunjuk ke bawah. Isyarat ini berarti boom di turunkan. Posisi telapak tangan ke atas jari dikepal, ibu jari menunjuk ke samping luar. Isyarat ini berarti boom di perpanjang.
Crane Hand Signal Posisi tangan mengepal dan ibu jari menunjuk ke atas, lalu gerakan keempat jari mengarah ke dalam dan keluar hingga gerakan beban sesuai yang dikehendaki. Isyarat ini berarti operator harus menaikkan boom dan menurunkan beban. Posisi tangan mengepal dan ibu jari menunjuk ke bawah, lalu gerakan keempat jari mengarah ke dalam dan keluar hingga gerakan beban sesuai yang dikehendaki. Isyarat ini berarti operator harus menurunkan boom dan menaikkan beban. Angkat lengan setinggi bahu luruskan ke samping dengan posisi telunjuk menunjuk ke samping. Isyarat ini berarti boom digerakkan sesuai arah yang dikehendaki.
Crane Hand Signal Posisi telapak tangan ke atas jari dikepal, ibu jari menunjuk ke dalam. Isyarat ini Artinya, boom diperpendek. Ditandai dengan mengarahkan ibu jari ke badan signalman sendiri dan tangan lainnya memegang barang yang diangkat atau tali kendali. Ditandai dengan mengarahkan ibu jari ke crane atau operator dan tangan lainnya memegang barang yang diangkat atau tali kendali.
Kode Tangan ( Hand Signal ) Posisi tangan mengepal, lalu lengan lainnya diangkat setinggi pinggang dengan posisi tangan mengepal sambil diputar mengarah keluar. Posisi tangan mengepal dan buatlah gerakan tangan berputar. Bila gerakan mengarah ke badan signalman , artinya crane harus bergerak mendekatinya. Sebaliknya, bila arah putaran menjauh dari signalman , artinya crane harus bergerak menjauh atau crane harus mundur. Kedua lengan diangkat ke depan setinggi bahu dengan kedua telapak tangan di buka posisi seperti mendorong. Artinya, crane harus bergerak mundur atau maju sesuai perintah
Crane Hand Signal Posisi tangan terbuka ke arah bawah. Isyarat ini berarti boom atau takel dihentikan sementara waktu. Posisi tangan terbuka ke arah bawah sambil digerak- gerakkan naik turun. Isyarat ini berarti operasi boom atau takel harus diberhentikan karena kondisi darurat. Salah satu tangan memegang tangan yang lain di depan setinggi pinggang. Isyarat ini berarti peralatan dalam kondisi standby atau berhenti operasi.
Crane Hand Signal Telunjuk menunjuk ke atas putar searah jarum jam di bawah telapak tangan yang lain. Isyarat ini artinya menaikkan atau menurunkan beban secara perlahan- lahan . Posisikan lengan ditekuk menyiku, lalu gerakan telapak tangan kiri menyentuh siku lengan kanan secara berulang- ulang. Isyarat ini artinya agar operator crane menggunakan whip line atau auxiliary hoist .