Studi Kelayakan Investasi Penerapan Konsep Sustainable Building Berdasarkan Jurnal Penelitian Green Building (Analisis Kelayakan Investasi, 2024)
1. Teknologi Sustainable • Konsep Green Building: integrasi teknologi ramah lingkungan Efisiensi energi → LED, sensor otomatis, panel surya Efisiensi air → daur ulang air hujan & water recycling system Material ramah lingkungan → bahan lokal & rendah emisi Manajemen limbah → pemisahan & pemanfaatan kembali material
2. Masalah yang Diselesaikan • Konsumsi energi tinggi pada bangunan konvensional Emisi karbon & polusi dari operasional gedung Krisis air & pengelolaan limbah tidak efisien Biaya operasional tinggi akibat energi & air boros Kebutuhan mendukung program sustainability & green economy
3. Aspek-Aspek Keekonomian • Modal awal (CAPEX): investasi tambahan teknologi hijau ± 5–10% lebih tinggi Biaya operasional (OPEX): efisiensi energi hemat 20–30%, air hemat 40% Manfaat jangka panjang: biaya operasional lebih rendah Nilai tambah: harga jual/sewa lebih tinggi Potensi insentif pajak & regulasi pemerintah
4. Metode Uji Kelayakan • Analisis finansial: NPV (Net Present Value) → nilai positif = layak IRR (Internal Rate of Return) → tingkat pengembalian investasi Payback Period → waktu balik modal B/C Ratio → perbandingan manfaat vs biaya Analisis lingkungan & sosial: reduksi emisi, kenyamanan penghuni
Kesimpulan • Green Building layak secara ekonomi & lingkungan Walau biaya awal lebih tinggi, efisiensi energi & air memberi penghematan signifikan Meningkatkan nilai properti & menarik investor Kontribusi pada pengurangan emisi & keberlanjutan jangka panjang